Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Menjadi Pondok Pesantren Scholarhip, PP Darul Hikam Adakan Kegiatan Webinar Beasiswa LPDP

Media Center Darul Hikam- Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) merupakan program beasiswa yang diselenggarakan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter pemimpin, professional, saintis dan teknokrat. Untuk itu, Pondok Pesantren  Darul Hikam Mangli mengadakan kegiatan Webinar  yang berjudul “ Strategi Meraih Beasiswa LPDP”. Acara dilaksanakan pada hari Jum’at (17/06) melalui Zoom Meeting pukul 19.30-21.30 WIB.

Acara tersebut dihadiri oleh Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H., sebagai Pengasuh PP Darul Hikam Mangli, Nur Aji Pratama,S.H. sebagai Narasumber sekaligus Penerima Beasiswa LPDP Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan diikuti para Mahasantri PP Darul Hikam serta mahasiswa seluruh Indonesia

Nyai Robiatul Adawiyah dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada peserta agar bisa berupaya mendapatkan beasiswa LPDP baik di dalam maupun di luar negeri.

“Semoga semua peserta diberikan kelancaran untuk bisa melanjutkan studi S2 nya dengan mendapatkan beasiswa baik itu di dalam atau di luar negeri. Sehingga bisa banyak memberi manfaat kepada mahasantri, mahasiswa, masyarakat luas, serta umat Islam di dunia,” ungkapnya yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Dalam penjelasannya, Aji sapaan akrabnya menjelaskan strategi unuk mendapatkan beasiswa, jenin-jenis beasiswa, dan tahapan dari awal hingga akhir yang harus dilakukan para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa.

“LPDP tidak mencari mahasiswa yang berprestasi, tetapi mencari  mahasiswa yang siap untuk berkontribusi untuk LPDP dan masyarakat, prestasi hanya menjadi nilai tambah untuk mahasiswa,” tutur Alumni Fakultas Syariah UIN KHAS Jember itu.

Pada kesempatan itu pula, Aji juga memberikan beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa tidak lolos LPDP.

“Banyak calon penerima LPDP yang mendaftar gagal karena tidak memahami Essay. Essay sendiri adalah salah satu  yang menjadi persyaratan penentu diterima atau ditolaknya mahasiswa. Esay yang dibuat calon penerima harus menggambarkan tujuan kesiapan akademis teman-teman,” imbuh Aji

Aji juga memberikan motivasi kepada para peserta webinar untuk selalu mencari ilmu dan menyiapkan diri mendapatkan beasiswa LPDP.

“Teman-teman harus semangat belajar, dipesiapkan dirinya untuk mendaftar beasiswa. Diantara sederet prestasi yang menjadi faktor penentu beasiswa LPDP yaitu prestasi akademik, non akademik, pengalaman organisasi, magang dan riwayat pekerjaan. Hal ini bisa didapatkan jika kita rutin mengikuti seminar/webinar serta monitoring beasiswa, ,” tambahnya yang saat ini menjadi Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada..

Acara Webinar beasiswa ini berjalan aktif dan antusias karena mayoritas mahasiswa yang mengikuti adalah mahasiswa freshgraduate yang sedang berjuang mendapatkan beasiswa LPDP.

Reporter: Ekik Filang Pradana

Editor: Siti Junita

Categories
Madrasah Diniyah Wusto

Haflah Akhirussanah, Ponpes Darul Hikam Hadirkan Tagline Pondok Literasi dan Scholarship

Media Center Darul Hikam- Pondok Pesantren Mahasiswa Darul Hikam Mangli, Jember menyelenggarakan Haflah Akhirussanah pada Jumat (10/06/22), bertempat di pondok cabang putra Ajung. Kegiatan ini merupakan agenda rutinan yang biasa diadakan pesantren setiap satu tahun sekali. Acara diawali dengan kreasi tampilan dari para mahasantri, baik dari pondok pusat putri, cabang putri, maupun cabang putra.

Ainur Rofiqil A’la sebagai Ketua Panitia Akhirussanah menyampaikan bahwa ujian baca kitab jangan dijadikan beban karena hanya sebagai tolok ukur perkembangan mahasantri selama di Ponpes Daru Hikam.

“Jangan jadikan ini belajar kitab ini sebagai beban, tetapi jadikan bahan evaluasi diri agar kita dapat lebih semangat belajar. Sehingga nanti ketika kita pulang, ilmu yang kita bawa dapat bermanfaat bagi keluarga dan bagi masyarakat sekitar,” kata Rofiqil yang juga mahasiswa Perbankan Syariah SMT 4 itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil.I. menuturkan bahwa yang membedakan Darul Hikam dengan pondok lain adalah Darul Hikam sebagai pondok literasi dan juga sebagai pondok yang mensupport pencarian scholarship (beasiswa) dari para mahasantrinya.

“Kalau tafaqquh fiddin (belajar agama) itu sudah harga mati. Taglinenya yang pertama adalah Darul Hikam sebagai pondok literasi. Pondok yang banyak para penulis lahir, tumbuh, berkembang. Akan banyak penulis buku, artikel, puisi, naskah film dan sebagainya. Kelebihannya pondok Darul Hikam adalah anda bisa belajar menulis disini. Terus belajar menulis, karena menulis itu akan digunakan oleh semua ilmu. Yang kedua taglinenya adalah scholarship (beasiswa). Pondok Darul Hikam siap memfasilitasi, dan mendorong para santrinya untuk mencari beasiswa, salah satunya LPDP,” tutur Kiai Haris yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Kiai Haris (sapaan akrabnya) menambahkan, akhirussanah kali ini disajikan berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu melalui ujian kitab kuning dan tampilan kreasi santri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan perkembangan para mahasantri selama ‘mondok’ di Darul Hikam, juga sebagai ajang melihat potensi dari para mahasantri.

“Tahun ini kami adakan ujian baca kitab agar merata, semua mahasantri bisa ikut. Kami berharap agar para mahasantri terus menyalakan semangat belajar belajar. Tampilannya keren, ini membuktikan bahwa para mahasantri di Ponpes Darul Hikam memilki kemampuan  yang harus tetap diasah dan ditingkatkan,” ujar Kiai Haris yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN Se-Indonesia.

Nyai Robiatul Adawiyah, S.H., M.H., sebagai pengasuh Ponpes Darul Hikam berharap agar semua santri lulus kuliah tepat waktu dan selalu menjaga hati, imam serta tunduk pada kedua orang tua agar bisa bahagia dunia akhirat.

“Kesuksesan anak tidak terlepas dari ridha kedua orang tua, Ridhallah Fi Ridhal Walidain. Maka berbuat baiklah kepada keduanya,” ungkap Nyai Robi yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Acara diakhiri dengan pembacaan pengumuman tiga mahasantri terbaik yang menjadi pemenang dalam kegiatan ujian baca kitab, diikuti dengan pemberian hadiah kepada Miftakhul Jannah yaitu mahasantri dari pondok pusat putri, Lutvi Hendrawan dari pondok pusat putra dan Ronven Apriani dari pondok cabang putri.

“Selamat kepada para pemenang, dan terus semangat untuk yang lain. Saya berharap semoga yang sudah bisa ini membantu teman-teman lain yang belum bisa membaca kitab,” pungkasnya.

Reporter: Sri Wahyuni

Editor: Erni Fitriani

Categories
Madrasah Diniyah Wusto

Uji Kompetensi Kitab Gundul, Ponpes Darul Hikam Adakan Ujian Baca Kitab Kuning

Media Center Darul Hikam Dunia pendidikan tidak terlepas dari ujian untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik. Salah satunya adalah Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memberikan kontribusi dalam proses transmisi ilmu agama, reproduksi ulama, serta pembentukan muslim santri. Maka dari itu, Ponpes Darul Hikam Mangli, Jember melaksanakan ujian baca kitab kuning oleh seluruh mahasantri putra dan putri pada Rabu malam, (8/6).

Adapun kitab yang diujikan adalah Fathul Qarib karya Qadhi Abu Syuja’ as-Syafi’iy mulai dari Bab Thaharah sampai Shalat. Skor penilaian meliputi kelancaran membaca, mu’rad, nahwu dan sharaf, sehingga mahasantri tidak hanya mampu membaca, tapi juga mampu menjelaskan kaidah bahasa dan maksud dari yang dibaca.

Penguji terdiri dari enam asatidz yang masing-masing ditempatkan di tiga lokasi yang berbeda. Diantaranya Muhyidin, M.Pd. dan Wildan Rofikil Anwar, S.H., (Pondok Pusat Putri), Rizkil Azizi, M.H.I. dan M. Irwan Zamroni Ali, S.H. (Pondok Cabang Putri), serta Suwardi, M.H.I dan Shohibul Ulum, M.E. (Pondok Cabang Putra).

Muhyidin, M.Pd., menuturkan bahwa ujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan membaca kitab mahasantri terhadap materi yang telah disampaikan, terutama nahwu dan sharafnya.

 أن الصرف أم العلوم والنحو أبوها yang artinya bahwa ilmu sharaf adalah induk, dan nahwu adalah bapaknya. Sehingga perlu bagi mahasantri menguasai keduanya agar bisa membaca kitab kuning beserta maksud yang ada di dalamnya,”ujarnya yang juga Pengajar Kitab Ta’lim Muta’alim Ponpes Darul Hikam.

Teknik pelaksanaannya yakni setiap mahasantri dipanggil satu persatu dengan ketentuan fasal diundi secara acak. Hal ini agar mahasantri mampu menguasai bab yang diujikan secara menyeluruh.

“Setiap mahasantri diberikan waktu 5-7 menit untuk membaca dan menjawab pertanyaan penguji yang terdiri dari nahwu, sharaf dan mu’radnya, ” tutur Rizkil Azizi yang juga penguji dan Dosen Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Pelaksanaan ujian tersebut juga membawa dampak positif bagi mahasantri, salah satunya mereka bisa termotivasi untuk belajar kitab kuning dan bermuthala’ah bersama dalam memahami materi kitab yang diujikan.

“Alhamdulillah, dengan adanya ujian ini saya dan teman-teman bisa lebih rajin dalam mengkaji kitab, terutama bagi yang sudah mahir bisa mengajari temannya yang masih pemula,” ungkap Isma Sholikhatul Alfain, mahasantri Ponpes Darul Hikam Cabang Putri.

Ujian berjalan dengan khidmat dan akan diumumkan pemenang baca kitab terbaik pada acara Haflah Akhirus Sanah Ponpes Darul Hikam.

Reporter: Siti Junita

Editor: Erni Fitriani

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Adakan Rapat Pembelajaran, Ponpes Darul Hikam Pilih Sistem Hybrid

Media Center Darul Hikam – Pasca berakhirnya liburan Ramadhan kemarin, Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember kembali mempersiapkan agenda rutinitas seperti ngaji kitab, sorogan, sholat berjamaah, sema`an quran dan kegiatan lainnya.

Hanya saja, untuk kegiatan ngaji kitab malam dan shubuh, Pondok Pesantren Darul Hikam yang semula dilakukan secara full daring, kini khusus pengajian malam akan dikembangkan dengan sistem hybrid (online dan offline). 

Ketetapan ini bukanlah tanpa pertimbangan, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof Kiai M Noor Harisudin menuturkan, keadaan pandemi global Covid-19 yang kini mulai mereda menjadi salah satu pertimbangan dikembangkannya proses pembelajaran secara hybrid.

“Beberapa sekolah/kampus juga sudah mulai offline dan pandemi Covid-19 mulai mereda. Jadi, para mahasantri mulai kembali berdatangan ke pesantren. Untuk itu kami coba fasilitasi dengan pembelaran model hybrid, supaya para mahasantri dapat belajar lebih maksimal,” tutur Prof Kiai Harisudin dalam agenda Rapat Pembelajaran bersama para pengurus di kediamannya “ndalem”, pada Senin, (23/05).

Kiai Haris (sapaan akrabnya) menambahkan, sistem pembelajaran secara hybrid ini bertujuan mengobati kerinduan santri kepada gurunya, serta berharap menambah keberkahan ilmu kepada para santri.

“Meskipun tidak secara intens, minimal dalam satu minggu sekali mereka bisa bertemu langsung (istifadzah)  dengan asatidz dan asatidzah. Untuk kedepannya, kita akan terus melakukan evaluasi apakah tetap menggunakan Hybrid atau secara Luring,” tutur Kiai Haris yang juga Director of World Moslem Studies Center Bekasi.

Teknis dari pembelajaran hybrid ini adalah bergantian, yaitu apabila kegiatan pembelajaran offline dilaksanakan di pondok pusat putri, maka pondok cabang putri dan cabang putra secara online, begitu sebaliknya.

Setiap pengurus pondok wajib mengecek peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Untuk pembelajaran offline membutuhkan papan, spidol, meja, dan mikrofon. Sedangkan untuk pembelajaran online membutuhkan laptop dan mikrofon.

Rencananya, dalam waktu dekat Ponpes Darul Hikam akan menyelenggarakan “akhirussanah” yang merupakan agenda rutin di akhir tahun ajaran. Biasanya kegiatan ini dimeriahkan dengan lomba cerdas cermat atau ujian kitab sebagai bentuk evaluasi santri selama proses pembelajaran.

Reporter: Lutvi Hendarawan

Editor: Erni Fitriani

Categories
Resensi Buku

 Ketika Allah Melipatgandakan Harta Dengan Sedekah

Judul Buku : Bersedekahlah, Anda akan Kaya dan Hidup Berkah

Penulis : Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I.

Penerbit : PW LTNU NU Jawa Timur / LTN Pustaka

Cetakan : Februari 2022

Jumlah Hal : xii + 112 halaman

Peresensi : Ekik Filang Pradana (Mahasiswa Semester 4 Hukum Keluarga Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan  (rezeki) dan kepada-Nya  lah kamu dikembalikan. QS: Al-Baqarah / Ayat: 245

Bersedekah adalah bentuk rasa syukur atas karunia nikmat yang diberikan Allah Swt. Pun, bahwa bersedekah adalah bentuk perbuatan  yang mengandung unsur hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia). Mengapa demikian?

Hubungan dengan Allah (hablum minallah) dilakukan dengan cara mengingat bahwa rizqi yang telah diberi adalah milik Allah. Oleh karena itu, setiap muslim harus bersyukur dengan memanfaatkannya di jalan Allah. Sedangkan hubungan dengan sesama manusia (hablumminnas) diwujudkan dalam bentuk saling memberikan pertolongan kepada sesama manusia.  Karena manusia adalah mahluk sosial yang saling bergantung dan membutuhkan bantuan dari manusia yang lain.

Buku “Bersedekahlah, Anda Akan Kaya dan Hidup Berkah” ini ditulis dengan pendekatan fakta-fakta yang terjadi di lapangan, meski juga sesekali didasarkan pada teori-teori dan dalil-dalil sedekah.

Tegasnya, buku ini ditulis  berdasarkan pengalaman penulis, kisah pengalaman hidup  pengusaha, karyawan, pegawai negeri, mahasiswa bahkan  tukang becak. Penulis berharap bahwa buku ini akan memotivasi orang-orang untuk lebih banyak beramal dan bersedekah lebih dahsyat dalam  hidup sesuai dengan tuntunan Islam. Pembaca diharapkan mampu meneladani pengalaman hidup sesuai dengan kisah didalam buku tersebut.

Ada tiga bab dalam buku ini. Masing-masing bab terdiri dari tulisan dengan beberapa tema dan kisah yang berbeda-beda.  

Pada Bab I, penulis menjelaskan bahwa sedekah bisa membuat seorang menajadi kaya dengan dibarengi usaha, kerja keras dan tentunya do’a. Dalam bab ini, penulis juga menguraikan bahwasanya apa yang ada di langit dan di bumi hanyalah milik Allah Swt. Penulis tidak setuju dengan konsep Karl Marx (pendiri sosialisme) yang memandang bahwa kehidupan komunal yang tanpa hak milik (hal. 18).

Pada Bab II penulis menjelaskan kisah  keajaiban setelah melakukan sedekah. Seperti kisah Pak Yanuar setelah beberapa tahun menikah belum dikaruniai anak, suatu saat di siang hari Pak Yanuar berjalan-jalan bersama istri disekitar rumah menjumpai orang tua renta yang berjualan bambu di pinggir jalan raya, kemudian Pak Yanuar memberikan nasi dan juga minuman untuk orang tua tersebut. Tiga bulan setelah kejadian tersebut, istri Pak Yanuar hamil dan diyakininya bahwa rezeki yang diperoleh adalah berkah dari sedekahnya. (hal 54).

Pada Bab III, penulis menjelaskan mengenai sedekah dapat membuat hidup menjadi berkah. Dalam bab ini dijelaskan bahwa bersedekah tidak harus menunggu kaya. Jika seumur hidup tidak kaya, maka ia tidak  bersedekah. Bagi orang yang tidak mampu atau kurang berkecukupan, ia masih tetap bersedekah. Bahkan senyum merupakan sedekah kita kepada kepada orang lain. Rasulullah bersabda: “Senyum pada wajah saudaramu  itu menjadi sedekah…” . (As-Shan’ani, Subul as-Salam, Juz 4, hal, 168).

Walhasil, buku ini adalah buku luar biasa yang menyajikan cerita kisah nyata bersedekah yang pernah dilakukan. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir seolah pembaca masuk dalam alur kisah tersebut. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca bisa mengambil hikmah, dan tentu saja bersegerak mengamalkan (Nggak Pake Lama) bersedekah untuk mendapat keberkahan dunia dan akhirat.

Wallahu’alam.  

Categories
Lembaga Pendukung Lembaga Wakaf Tunai

Laporan Wakaf Tunai PP Darul Hikam Periode 15 Januari-26 April 2022

 LAPORAN WAKAF TUNAI

Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam

Periode 15 Januari – 26 April 2022

Categories
Keislaman

Bertekad Lahirkan Ulama, UIN KHAS Jember Kaji Kitab Mbah Hasyim

Jember, NU Online Jatim

Majma Buhuts Al-Kutub Wal Fatwa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq  (UIN KHAS) Jember bekerja sama dengan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jember dan Pesantren Darul Hikam menyelenggarakan Kiswah Aswaja, Kamis (21/04/2022).

Tema yang diangkat adalah ‘Mengurai Makna Akidah Islam Ahlu Al-Sunnah wa Al-Jamaah an-Nahdliyah dalam kitab Al-Risalah al-Tauhidiyah karya Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Kegiatan dipusatkan di aula VIP lantai dua Fakultas Syariah kampus setempat dengan menghadirkan dua narasumber yakni Kiai M Noor Harisudin dan KH Muhammad Sukri.

“KH Achmad Siddiq adalah ulama yang berguru pada Hadrastussyekh KH M Hasyim Asy’ari yang juga ulamanya para ulama. Karena hampir ulama Nusantara berguru pada pendiri Nahdlatul Ulama tersebut,” kata Kiai M Noor Harisudin.

Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia yang juga Pengasuh Pesantren Darul Hikam tersebut menyampaikan bahwa Fakultas Syariah dan UIN KHAS  adalah kampusnya para ulama. 

“Ini kampusnya para ulama. Dosennya banyak ulama yang aktif di organisasi keulamaan seperti Majlis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Irsyad dan sebagainya. Nama Kiai Achmad Siddiq juga ulama besar. Sudah sewajarnya, hari ini kita mengaji kitab karyaHadratus Syaikh yang juga ulamanya para ulama,” ujar Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur ini.   

KH Muhammad Sukri dalam kajiannya menjelaskan identitas seorang Muslim Aswaja  al-Nahdliyah. Kiai Sukri menjelaskan bahwa setiap orang mukallaf wajib yakin bahwa Allah itu Maha Esa, tiada sekutu, tiada penolong, tidak butuh tempat dan bantuan makhluk.

“Kalau ada yang mengatakan bahwa Allah bersemayam di Arsy, maka jelas tidak benar. Maksud dalam ayat tersebut adalah Allah selalu mengawasi semua makhluk tanpa batas tempat dan waktu,” ungkapnya.

Kiai Sukri menyebutkan ada tiga syarat seorang hamba agar bisa mengenali dan dekat kepada Allah dengan mengilustrasikan sebuah kaca. Pertama, kaca tidak boleh pecah dalam arti keyakinan kepada Allah harus sepenuh hati tanpa ragu. Kedua, kaca harus bersih, artinya harus bersih dari segala kotoran hati yang mengakibatkan jauh dari Allah. Ketiga, tidak boleh ada penghalang apapun termasuk diri sendiri.

“Allah ada tanpa tempat, meski ahli surga akan dijamin dapat melihat dzat Allah, tapi sekali-kali akal tidak akan bisa menjangkaunya,” urai kiai yang juga aktif di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jember tersebut.

Sedangkan pada paparan sebagai narasumber, Kiai M Noor Harisudin menjelaskan biografi Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari.  Bahwa Mbah Hasyim adalah tokoh ulama yang terkenal dengan kealimannya, sifat wara’ dan ketinggian akhlak. 

“Lahir pada 14 Februari 1871 M di lingkungan pesantren membuat Mbah Hasyim tumbuh menjadi ulama yang intektual. Sebagai warga NU, ada tiga sanad yang diwariskan dari ulama kita salah satunya Kiai Hasyim Asy’ari, yakni sanad keilmuan, ideologis dan biologis,” tuturnya.

Memulai jalan dakwah dengan mendirikan Pesantren Tebuireng di Jombang, Mbah Hasyim berpegang teguh dengan terus menyebarkan Ahlussunnah Wal Jamaah an-Nahdliyah dan menepis paham yang sesat kala itu. Termasuk setuju pada gagasan pembaruan pemikiran Muhammad Abduh pada beberapa hal, namun tidak setuju yang menolak madzhab fiqih.

Dirinya menjelaskan posisi pembaharuan Hadratussyekh yang membuka sistem klasikal di Tebuireng. Dan merupakan pesantren pertama menerapkan sistem reformasi pendidikan dengan sistem klasikal pada saat itu. 

“Dakwah yang ditempuh Mbah Hasyim di pesantren banyak melewati jalan terjal, namun itu malah menambah semangatnya untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Jombang,” pungkas Guru Besar UIN KHAS Jember itu.

Penulis: Siti Junita dan Arinal Haq

Sumber : https://jatim.nu.or.id/tapal-kuda/bertekad-lahirkan-ulama-uin-khas-jember-kaji-kitab-mbah-hasyim-HRZP1

Categories
Keislaman

Ponpes Darul Hikam Gandeng PC IPNU-IPPNU Jember Adakan Seminar dan Bedah Buku Pentingnya Bersedekah

Media Center Darul Hikam- Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada suka rela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta, namun sedekah mencakup amal atau perbuatan baik. Dalam rangka mengajak semangat bersedekah, Pondok Pesantren Darul Hikam kolaborasi bersama PC IPNU-IPPNU Jember dan Masjid Raudlatul Muchlisin adakan kolaborasi bedah buku berjudul, “Bersedekahlah, Anda akan Kaya dan Hidup Berkah” pada Ahad (17/04), pukul 08.30-11.00 WIB, bertempat di Masjid Raudlatul Muchlisin, Jember.

Pada kesempatan tersebut turut hadir, Prof Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. (Pengasuh  Ponpes Darul Hikam dan Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember) sebagai narasumber, Sigit Laksmono Bimantoro, S.Tp. Cht sebagai narasumber pembanding dan dihadiri oleh segenap takmir masjid dan salah satu Manager Bank BSI.

Kiai Syamsul Arifin sebagai Takmir Masjid Raudlatul Muchlisin dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini merupakan kegiatan positif dan mengajak semua peserta untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.

“Semua manusia punya rencana, tapi tidak semua apa yang direncanakan bisa dikabulkan oleh Allah Swt. Kita syukuri hari ini rencana kita untuk bisa menghadiri kegiatan seminar dan bedah buku dikabulkan oleh Allah Swt,.” tutur pengurus Masjid Raudlatul Muchlisin.

Selanjutnya, Alfan sebagai Ketua (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jember menyampaikan pengantar dan apresiasi yang tinggi untuk buku yang di bedah kali ini. “Buku ini tidak hanya ditulis secara teoritis namun juga secara aplikatif. Penulis buku ini juga seorang Kiai dan akademisi, patut jika buku ini sangat menarik untuk dibaca,” ungkapnya.

Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil. I., dalam sambutannya menyampaikan, bahwasanya Masjid bisa diramaikan oleh anak-anak muda dengan berbagai kegiatan positif.

“Sudah saatnya masjid-masjid diramaikan dengan anak-anak muda yang semangat dengan  mengadakan berbagai kegiatan yang positif, perlu ditanyakan jika anak-anak  muda tidak mau meramaikan masjid,” tutur  pengasuh Ponpes. Darul Hikam Mangli, Jember.

Dalam acara inti, narasumber pertama, Prof. Dr. Kiai M Noor Harisudin, M. Fil.I menyampaikan, buku ini diambil langsung dari kisah nyata yang ada di lapangan. Prof Haris (sapaan akrabnya) menjelaskan cerita yang ditulis dalam buku terinspirasi dari sahabat-sahabatnya yang senang bersedekah.

“Cerita yang saya tulis dalam buku ini terinspirasi dari beberapa teman saya seperti; Bapak Hobri, Dosen FKIP UNEJ yang setiap tahunnya selalu berkurban sapi dan dagingnya diolah kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga. Selanjutnya Bapak Yanuar yang senang membagikan nasi kepada para penjual. Dengan suka bersedekah impian mempunyai anak yang bertahun-tahun terkabulkan, terakhir saya terinspirasi dari kisah Bapak Teguh yang senang membagikan baju takwa, mukena kepada para jamaahnya,”tutur Prof Haris Dekan Fakultas Syariah UIN Jember.

Bersedekah tidak hanya memberikan manfaat kepada orang yang diberi, namun juga kepada orang yang memberikan sedekah. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang di bawah”. Yang berarti kedudukan orang yang bersedekah jauh lebih baik dari pada orang yang diberi sedekah.

Sigit Laksmono Bimantoro, S.Tp. Cht sebagai narasumber pembanding menyampaikan kelebihan dari buku ini yang disajikan sangat menarik.

“Buku disampaikan dengan bercerita jadi membuat pembaca merasa ingin tahu dari awal sampai akhir dari buku ini” ungkap Sigit.

Sigit Laksmono Bimantoro dalam ulasannya juga membagikan bagaimana tips agar bisa bersedekah.

“Prinsip bersedekah ada tiga yaitu Punya, Bawa dan Ikhlas. Jadi jika ingin bersedekah langsung ambil uang dan sisihkan berikan kepada orang yang membutuhkan jangan berfikir panjang,” ungkap Sigit Laksmono.

Acara seminar dan bedah buku berjalan dengan lancar, dikuti oleh kurang lebih 80 peserta dari IPNU-IPPNU, Mahasiswa, Mahasantri, Jamaah Masjid Raudlatul Muhlisin dan masyarakat umum.

Reporter: Ekik Filang Pradana

Editor: Erni Fitriani

Categories
Madrasah Diniyah Wusto

Siap Terima Santri Baru,  Ponpes Darul Hikam Launching Asrama Baru Pondok Putra

Media Center Darul Hikam – Mengenyam pendidikan Islam di pondok pesantren merupakan cita-cita mulia setiap insan. Melalui pendidikan di pondok pesantren, seseorang akan didukung menjadi insan kamil, beriman dan bertaqwa (berimtaq). Pondok Pesantren Darul Hikam, Mangli, Kaliwates, Jember siap menerima mahasantri putra baru yang berlokasi di Jalan Raung, Gang 02, Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Rabu, (6/4).

Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikam merupakan pondok pesantren mahasiswa yang berdiri pada tahun 2015, diasuh oleh Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil.I dan Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I, M.H. Sekilas informasi, Ponpes Darul Hikam dulunya hanya untuk putri saja yang bertempat di Perum Pesona Surya Milenia Blok C7 No. 6 Mangli, kemudian berkembang menjadi pondok cabang putri bertempat di Jalan Jumat dan pondok cabang putra bertempat di Ajung.

Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H. menjelaskan bahwa berkembangnya Ponpes Darul Hikam ini dilatar belakangi oleh desakan masyarakat utamanya wali santri (wali mahasiswa) yang ingin menitipkan putranya ke Pondok Pesantren Darul Hikam. Kemudian pada tahun 2020, Kiai Harisudin (sapaan akrabnya) berinisiatif untuk membangun pondok cabang putra yang berhasil terealisasikan di tahun 2021.

“Kalau ingin membuatkan pesantren untuk putra itu karena banyaknya permintaan dari para wali santri (wali mahasiswa), sehingga kita berusaha semaksimal mungkin untuk menebar kemaslahatan untuk umat. Alhamdulillah dengan ridha Allah Swt. berdirilah Ponpes Darul Hikam Putra,” jelas Nyai Robiatul Adawiyah.

Nyai Rabiatul Adawiyah berharap, Ponpes Darul Hikam kedepan bisa terus mencetak generasi muda yang dapat membawa kemashlahatan untuk umat.

“Para santri yang ‘nyantri’ di Pondok Darul Hikam kami gembleng (dibimbing) untuk bagaimana selanjutnya siap terjun di masyarakat. Insyaallah semua ilmu yang diajarkan di pesantren adalah ilmu yang berguna untuk masa mendatang. Semoga ilmunya manfaat, barokah, dunia & akhirat. Aamiin,” tutur Nyai Robiatul Adawiyah.

Di sisi lain, Prof. Kiai Harisudin menyatakan bahwa pondok ini terbuka untuk umum, baik untuk mahasiswa maupun dari latar belakang lainnya.

“Para santri tidak harus mahasiswa, namun umumnya memang mahasiswa karena lokasi juga dekat dengan kampus. Silahkan kepada siapa saja yang mau belajar kami terbuka. Asalkan mengikuti ketentuan pondok, diperbolehkan,” ucap Prof. Kiai Harisudin.

Pondok Pesantren Darul Hikam dalam pendidikannya mengkaji beberapa kitab kuning antara lain yaitu ilmu tasawuf dengan kitab ta’lim muta’alim dan kitab hikam, kemudian ilmu fiqih dan ushul fiqih dengan kitab fathul qorib dan fathul mu’in. Adapun program lain yang diunggulkan ialah program tahfidz dan kajian ilmu jurnalistik. Sistem pembelajarannya dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting

Kiai Harisudin juga menjelaskan bahwa pondok adalah tempat pendidikan terbaik khususnya bagi mahasiswa untuk memilih tempat tinggal.

“Dengan kondisi lingkungan yang baik, situasi pembelajaran yang tafaqquh fiddin, serta produktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari, insyaallah akan dapat menopang kesuksesan para mahasantri di kampus,” jelas Prof Kiai Harisudin.

Bagi para calon mahasantri yang ingin mendaftar, bisa mengakses website Pondok Pesantren Darul Hikam di www.ponpesdarulhikam.com. Kontak Person : 082338237677 (Ustad M. Irwan Zamroni Ali).

Reporter : Agift Akmal Maulana

Editor : Erni Fitriani

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Penerimaan Mahasantri Baru Tahun 2023-2024