Categories
Artikel Kegiatan Keislaman

Tingkatkan Literasi Mahasantri, Ponpes Darul Hikam Gelar Pelatihan Jurnal Scopus Undang Editor in Chief Volkgeist

Media Center Darul Hikam – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan wawasan mahasantri dalam menulis jurnal ilmiah, Pondok Pesantren Darul Hikam menggelar Tadarus Ilmiah mengusung tema, “Santri Belajar Menulis Jurnal Scopus, Nggak Bahaya Tah?” pada Jumat, (27/10/23) pukul 18.30-20.00 WIB bertempat di Aula Pondok Pesantren Putra Ajung, Jember.

Turut hadir dalam acara tersebut Prof. Dr. KH. M Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA. dan Nyai Rabiatul Adawiyah, S.H.I., M.H. selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Hariyanto, S.H.I., M.Hum., M.Pd. selaku narasumber yang sangat berkompeten dalam bidangnya.

Dalam sambutannya, Kiai Haris menuturkan bahwa acara tadarus ilmiah tersebut merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mahasantri Darul Hikam guna memperdalam ilmu-ilmu, khususnya dalam penulisan jurnal ilmiah. Demikian ini sesuai tagline Pondok Darul Hikam sebagai Pondok Scholarship dan Literasi.

Insyaallah baru kita (Pondok Darul Hikam, red) yang menggelar untuk mahasantrinya kajian untuk menulis jurnal scopus. Pondok-pondok lain mungkin sama menggelar kajian-kajian agama seperti ngaji kitab, tapi untuk kajian menulis scopus Insyaallah baru kita (Darul Hikam, red),“ tutur Kiai Haris yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Adapun Hariyanto, S.H.I., M.Hum., M.Pd. menerangkan dalam materinya bahwa menulis jurnal scopus merupakan maqam-nya guru besar. Dalam materinya juga, Hariyanto (sapaan akrabnya) menyebutkan beberapa alasan seorang mahasiswa menulis jurnal ialah tugas mata kuliah, paper int conference, riset bersama dosen, artikel bersyarat ujian, dan untuk cumlaude.

“Kemudian S1, S2, S3 itu syaratnya harus mempunyai jurnal. Bahkan ada di kampus-kampus lain bahwa apabila mahasiswanya bisa menulis di jurnal  ilmiah apalagi di scopus atau sinta 1 maka tidak akan dikenakan kewajiban membuat skripsi,” ujar Editor in Chief Jurnal Scopus Volkgiest UIN Saizu Purwokerto itu.

Tak luput pula, Hariyanto menjelaskan bahwa dalam menulis sebuah jurnal, perlu mencari atau mengangkat sebuah isu terlebih dahulu dan dasar riset memiliki kesenjangan (gap) penelitian. Peneliti dapat mengangkat isu yang bersumber dari berbagai bacaan seperti berita, artikel, bahkan pengalaman peneliti sendiri.

Hariyanto mengungkapkan pula dalam materinya, bahwasanya sebuah artikel yang baik memiliki referensi primer dan mutakhir. Hariyanto juga menambahkan bahwa penting untuk mengikuti IMRAC (Introduction, Method, Result, Analysis, Conclusion) serta template jurnal yang hendak dituju dalam menulis dan mengirim sebuah artikel atau jurnal.

Yang terakhir, Hariyanto juga menjelaskan bahwa dalam menulis artikel atau jurnal perlu adanya novelty, gagasan, atau pemikiran dari peneliti.

“Syarat-syarat novelty ialah adanya pernyataan yang membuktikan artikel yang dibuat berbeda dari sebelumnya, kemudian bersifat baru, kontributif, memiliki fokus pada satu gagasan, sikap jelas, tidak mendua, perkuat analisis.”imbuhnya yang juga Wadek 3 Fakultas Syariah UIN Saizu Purwokerto.

Acara berlangsung meriah diikuti oleh ratusan mahasantri Darul Hikam pusat, cabang putri, dan cabang putra yang dimoderatori secara langsung oleh Siti Junita, S.Pd.

Reporter: Agift Akmal Maulana

Editor: Erni Fitriani

Categories
Artikel Kegiatan

Opening MAPABA Rayon Syariah, Prof Haris Ingatkan Citra Kader PMII

Media Center Darul Hikam – Saat ini kita semua berada di situasi dan kondisi yang berbeda dengan era sebelumnya, situasi di mana semua penuh dengan ketidakpastian, situasi di mana pekerjaan/profesi dapat dialih oleh mesin, fenomena ChatGPT atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sehingga menjadi tantangan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. H M. Noor Harisudin, S.Ag, S.H, M.Fil.I, CLA, dalam acara Opening MAPABA XXI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah Komisariat UIN KHAS Jember dengan tema ‘Muqaddimah Gerakan: Medium Reinkarnasi Ulul Albab’ di Aula MAN 1 Jember pada Kamis Malam, 19 Oktober 2023.

“Ada perusahaan yang bangkrut dan maju secara tiba-tiba, berbagai macam data yang tersebar di internet, mahasiswa ngerjakan tugas pakai ChatGPT, dan semacamnya. Lantas apa yang menjadi nilai tawar PMII dalam menghadapi fenomena seperti ini? Apakah motto PMII masih relevan?,” tegas Prof Haris yang juga Ketua Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP).

Prof Haris mengingatkan, bahwa citra kader PMII secara ideologis adalah menjadi insan Ulul Albab, sebagaimana telah disebutkan dalam Q.S Al-Imran ayat 190-191 bahwasanya Ulul Albab merupakan orang-orang yang memiliki pemikiran murni, tidak terkontaminasi dengan ideologi apapun, sehingga berujung pada konsep mengesakan Allah Swt.

“Seseorang yang berfikir dengan ilmu pengetahuannya secara murni, tanpa tercampur dengan pikiran lain, pada akhirnya akan senantiasa mengingat/berdzikir akan keesaan dan kekuasaan Allah Swt,” jelas Prof Haris yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember.

Setelah dzikir, lanjut Prof Haris, insan Ulul Albab akan senantiasa merenung atas segala ciptaan Allah yang ada di langit dan di muka bumi.

“Kalau orang sudah merenung atau berfikir atas segala ciptaan Allah, maka ia akan sadar bahwa segala ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia,” tuturnya.

Kemudian, ciri insan Ulul Albab berikutnya, adalah amal sholeh. Menurut Guru Besar UIN KHAS Jember tersebut, ilmu yang tidak di amalkan tidak ada artinya.

“Kalian belajar di pesantren, belajar di Fakultas Syariah, belajar di PMII, tetapi tidak di amalkan, maka tidak ada artinya. Ilmu itu tidak cukup hanya dengan diskusi dan ditulis saja, tetapi juga diamalkan,” ungkapnya.

Artinya, insan Ulul Albab adalah mereka yang mengimplementasikan Tri Motto PMII, yaitu Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.

“Sedangkan untuk menghadapi fenomena kehidupan di atas sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan etika. Karena etika atau akhlak yang menjadi kelebihan kita di kehidupan masa kini dan masa depan,” tambah Prof Haris yang juga Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Jember

Sebelumnya, Ketua Umum PMII Rayon Fakultas Syariah, Anas Syahroni menuturkan, pegelaran Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) merupakan usaha para pengurus untuk menjalankan roda organisasi.

“Saya ingatkan kepada seluruh calon anggota PMII Rayon Syariah, bahwasanya MAPABA adalah pintu gerbang utama sahabat/sahabati untuk menjadi anggota PMII. Oleh karena itu, saya harap agar dapat diikuti secara khidmat,” pungkasnya.

Kontributor : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Andika Fadliansyah

Categories
Artikel Kegiatan

Kiai Haris: Santri Harus Punya Ruh Hubbul Ilmu Wal Ma’rifah

Media Center Darul Hikam – Menuntut Ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, Prof. Dr. M. Noor Harisudin S.Ag., S. H.,M. Fil. I. dalam kajian subuh di Pondok Pesantren Darul Hikam Cabang Putra Pada Jumat (13/10).

Menuntut ilmu memiliki arti ikhtiar atau sebuah usaha dalam mempelajari sebuah ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat dengan tujuan agar ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain.

Ilmu dan amal adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hal ini merupakan perbuatan yang menjadi keseharian Nabi Muhammad SAW.

“Sebelum mencari ilmu, para santri hendaknya kita mencintai ilmu terlebih dahulu, Hubbul Ilmu Wal Ma’rifah (mencintai ilmu dan pengetahuan), dengan senang mengunjungi tempat- tempat yang banyak ilmu, seperti di perpustakaan kampus, kemudian menyiapkan buku atau kitab yang diperlukan untuk belajar,” tutur Kiai Haris yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Ketika berproses dalam mencari ilmu, maka insyaallah seseotang akan mendapatkan derajat kemuliaan yang sudah dijamin dalam firman Allah SWT QS. Al- Mujadilah ayat 11:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11).

Lanjut Kiai Haris menyampaikan bahwa ketika sudah mendapatkan suatu ilmu, maka harus berusaha untuk mengamalkannya.

“Setelah belajar dan mendapatkan ilmu hendaknya ilmu yang didapatkan agar segera diamalkan. Amal dari ilmu ini selain memberikan manfaat kepada orang lain juga memberikan manfaat bagi diri sendiri terutama supaya tidak mudah lupa,” ungkap Kiai Haris dalam kultumnya.

Dalam penutupnya, Kiai Haris menuturkan bahwa mengamalkan ilmu yang didapatkan akan memberikan banyak manfaat.

“Amal dari ilmu yang dikerjakan secara istiqomah, maka akan menghasilkan ilmu-ilmu baru yang menakjubkan,” pungkas Kiai Haris dalam yang juga Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).

Penulis: Ekik Filang Pradana

Editor: Erni Fitriani

Categories
Artikel Kegiatan

Prof Haris Ajak Masyarakat Internasional Serukan Perdamaian Palestina

Media Center Darul Hikam – Situasi di kawasan Timur Tengah semakin memanas seiring dengan eskalasi besar-besaran yang dilakukan oleh kelompok Hamas Palestina ke Israel pada Sabtu (07/10/2023).

Sementara itu, merespon serangan Hamas, Israel meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir jalur Gaza. Warga yang meninggal akibat gempuran Israel mencapai  687 jiwa, termasuk 140 anak-anak dj dalamnya. Sementara yang luka-luka mencapai 2900 orang.

Kondisi tersebut memicu reaksi beragam dari berbagai pihak terhadap konflik yang semakin memanas hingga saat ini. Salah satunya Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof. Dr. H M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., yang turut menunjukkan keprihatinannya atas konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

“Dalam situasi seperti ini, kepedulian kita sebagai masyarakat dunia sangatlah penting,” tegas Prof Kiai Haris saat dihubungi oleh reporter di kediamannya pada Jumat (13/10/2023).

Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur mendorong, agar kedua belah pihak dapat menahan diri demi menghindari bertambahnya korban jiwa. “Kemanusiaan haruslah menjadi pertimbangan utama di atas segalanya,” tambahnya.

“Kita ingin dunia ini dibangun di atas perdamaian dan kemanusiaan. Saya berharap agar kedua belah pihak, Palestina dan Israel dapat menahan diri demi mencegah bertambahnya korban jiwa,” lanjutnya.

Selain itu, Prof Haris juga berharap kepada PBB agar dapat berlaku secara adil dalam rangka menyelesaikan perang di Palestina dan Israel.

“Tidak memihak dan juga tidak menggunakan hartanya untuk mendukung salah satunya, melainkan untuk mendukung perdamaian dunia yang abadi untuk selama-lamanya,” tutur Prof Kiai Haris yang juga sebagai Ketua PP Asosiasi Dosen Pergerakan.

Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN), Prof Kiai Haris, turut mendorong masyarakat dunia agar menyerukan gencatan senjata atau perang dapat segera diakhiri.

“Dalam situasi ini, kolaborasi global dan komitmen bersama untuk mencari jalan keluar damai adalah kunci untuk mengakhiri konflik yang telah merenggut banyak nyawa dan menimbulkan kerusakan besar,” tegasnya.

“Masyarakat dapat ikut serta mencari solusi, menemukan alternatif-alternatif yang lebih elegan, dan menghindari dampak peningkatan korban yang lebih besar,” tambah Prof Haris.

Tak hanya itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Tsaquf juga ikut menyerukan aksi perdamaian agar perang dapat dihentikan.

Gus Yahya menekankan perlunya tindakan konkret dan bijaksana dari seluruh masyarakat internasional. Dia mendesak agar langkah-langkah yang diambil dapat mengarah pada penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel, sesuai dengan ketentuan hukum internasional yang berlaku. 

“Masyarakat internasional harus mengambil langkah yang tegas dan berdaya menuju penyelesaian yang adil terkait isu Israel dan Palestina, dengan merujuk pada landasan hukum dan kesepakatan internasional yang telah ada,” ungkap Gus Yahya.

Penulis: Akhmal Duta Basgakara

Editor: M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Artikel Kegiatan

Kiai Haris: Jangan Pernah Mengeluh Menjadi Manusia

Media Center Darul Hikam– Manusia harus bersyukur kepada Allah SWT. pada setiap waktu dan dalam keadaan apapun. Hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M.Fil.I. saat kajian pagi pada Jumat (1/9).

Syukur adalah ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah atau Tuhan Yang Maha Esa. Dalam agama Islam, syukur sangat ditekankan sebagai bentuk ibadah dan kesadaran akan kebesaran Allah.  Di dalam Al-Qur’an perintah bersyukur dijelaskan didalam surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:

وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Kiai Haris menuturkan bahwa merasa kekurangan terhadap nikmat menjadi  salah satu faktor yang mengakibatkan hati tidak bersyukur. Padahal, orang yang tidak tidak bersyukur, akan hilang nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya.

من لم يشكر النعم فقد تعرض لزوالها ومن شكرها فقد قيدها بعقالها

Barang siapa tidak bersyukur, maka ia ingin hilang nikmatnya. Dan barang siapa bersyukur, maka ia akan menali nikmat tersebut.

“Ada beberapa orang yang setiap hari selalu mengeluh, setiap waktu dan keadaan tidak mampu menerima nikmat, sehingga dalam hati nya tidak bisa bersyukur, ” tutur Kiai Haris yang juga sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember

Lanjut Kiai Haris menjelaskan bahwa orang yang bersyukur dibagi dua tingkatan

“Ada dua tingkatan  orang yang bersyukur, yaitu orang yang bersyukur (syakira) dan orang banyak bersyukur (syakura). Kalau syakira bersyukurnya biasa saja, kalua syakura banyak bersyukurnya,” jelas Kiai Haris dalam kultumnya

Dalam penutup nya, Kiai Haris mengajak agar para mahasantri bisa menjadi orang yang bersyukur. “Mari kita menjadi hamba yang mampu bersyukur di setiap waktu agar mendapatkan nikmat tambahan dari Allah SWT , ” tutup Prof. Haris yang juga Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) tersebut.

Kegiatan kultum pagi merupakan kegiatan rutinan Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli yang bertempat di Pondok Putra Ajung Jember sebagai motivasi kultum pagi dan pencerahan untuk mendekatkan diri Kepada Allah SWT.

Penulis: Ekik Filang Pradana

Editor: Siti Junita

Categories
Artikel Kegiatan

Masa Taaruf Santri Baru 2023, PP Darul Hikam Mengusung Tema Literasi, Billingualistik Dan Scholarship

Media Center Darul Hikam – Dalam rangka pengenalan budaya pesantren, PP Darul Hikam mengadakan MATASBA (Masa Ta’aruf Santri Baru) 2023 pada Sabtu (2/9). Acara berlangsung pada pukul 12.00-21.00 WIB di Pondok Cabang Putra Ajung dengan tema “Mencetak Mahasantri Literasi, Bilingualistik, Dan Scholarship”.

Ketua Panitia, Lum’atul Muniroh menjelaskan bahwa acara Matasba ini bertujuan untuk mengembangkan “Acara ini bertujuan agar dapat mengembangkan dan menjadi pandangan mahasantri agar lebih percaya diri kedepannya dan mengetahui tata tertib yang berlaku dipondok pesantren Darul Hikam,” jelasnya yang juga Mahasiswa UIN KHAS Jember itu.

Acara tersebut diikuti oleh 43 mahasantri baru yang terbagi atas 5 kelompok dengan dipimpin oleh Pendamping Kelompok (PK). Pengasuh PP Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. menyampaikan sambutan dan pesan kepada kepada mahasantri baru.

“Di Pondok ini, seluruh mahasantri minimal belajar untuk meraih tiga kualitas. Pertama, kualitas intelektual. Kedua, kualitas social. Ketiga, kualitas spiritual. Tiga kualitas ini yang Insya Allah menjadi bekal mahasantri Darul Hikam untuk meraih sukses di masa yang akan dating. Selamat pada para mahasantri baru Darul Hikam,” tuturnya yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember itu.

Selanjutnya, penyampaian materi pertama yang disampaikan oleh Pengurus PP Darul Hikam, Siti Junita, S.Pd mengenai Selayang pandang pondok, perkenalan para asatidz dan kurikulum di PP Darul Hikam.

“Pondok Pesantren Darul Hikam ini berdiri pada tahun 2015 dan masih satu Gedung dengan rumah ndalem. Atas izin Allah, saat ini pondok kita sudah memiliki dua unit cabang yang terdiri dari pondok pusat putri, pondok cabang putra dan putri. Dengan kesederhanaan namun tinggi harapan kami untuk bisa mencetak mahasantri yang berkualitas, baik dalam agama maupun sains, ” ujarnya yang juga Mahasiswa Pascasarjana UIN KHAS Jember.

Kurikulum pesantren terbagi atas dua, yakni Madin Awaliyah dan Wustho. Sebelum pembelajaran, diadakan tes baca kitab dan Al-Quran untuk menentukan kelas awaliyah atau wustho. “Pembelajaran digelar secara hybrid karena digelar oleh tiga unit pondok sekaligus. Kitabnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelasnya,” lanjutnya.

Program ekstrakurikuler pesantren dijelaskan oleh Erni Fitriani, S.Pd. (Jurnalistik), Lutvi Hendrawan (Tahfidz), dan Azza Naqdan (Languange Center).

“Program literasi  merupakan program jurnalistik yang mana mahasantri dapat mengembangkan dan belajar menulis dengan program ini. Seperti berita, artikel, skripsi dna jurnal”, ujar Erni. Lutvi sebagai pemateri program tahfidz menyampaikan bahwa” program tahfidz dilaksanakan dengan dua teknis.

Pertama, dilaksanakan pada setiap hari Jum’at dalam 2 Minggu sekali. Kedua, bil ghaib merupakan program yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali yang dibimbing langsung oleh pengasuh.

Program selanjutnya yang merupakan program pengembangn bahasa Inggris dan bahasa Arab. “Kegiatan program language center diantaranya berbicara menggunakan bahasa Inggris dan Arab dan setiap 2 Minggu sekali dihari yang ditentukan mempunya kegiatan menonton film yang mengandung bahasa inggris dan bahasa arab. Dengan harapan mereka dapat menguasai bahasa tersebut dengan metode auditori dan visual,”jelas Naqdan.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Wildan Rofikil Anwar, M.H. dan Izza Afkarina tentang  budaya Jember dan pentingnya adab. “Di kota Jember inilah kisah perjuangan kalian dimulai, maka harus ada ikhtiar dan doa yang maksimal agar keberkahan dalam ilmu bisa dirasakan,” ujar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember itu.

Dilanjutkan oleh Izza Afkarina tentang adab santri yang diutamakan, terutama kepada pengasuh.“Sebagai santri, Kiai dan Bu Nyai adalah orang tua kita disini, sehingga adab ketika berjabat tangan, lewat di depannya dan senantiasa tawadhu ketika berbicara dengannya,” jelas Izza, Mahasantri Cabang Putri Darul Hikam itu.

Materi terakhir disampaikan oleh M. Irwan Zamroni Ali, M.H., tentang Kiat Sukses menjadi mahasiswa dan mahasantri PP Darul Hikam.

“Tentu yang pertama adalah mengenali tipe dosen dan guru kita, serta sering mengkaji mata kuliah atau kitab yang akan diajarkan oleh guru kita. Bergaul dengan teman yang mengajak kebaikan dan Bersama komunitas yang mendorong untuk terus maju,” pungkasnya.

Acara ditutup dengan penobatan mahasantri baru dan pertunjukan seni oleh setiap kelompok Matasba.

Reporter: Siti Fitriatus Sholikhah

Editor: Siti Junita

Categories
Artikel Kegiatan

Pengenalan Lingkungan Pesantren, Darul Hikam Gelar Masa Ta’aruf Santri Baru 2023

Media Center Darul Hikam – Dalam rangka mengenalkan budaya di lingkungan pesantren,  PP Darul Hikam akan menyelenggarakan acara MATASBA (Masa Taaruf Santri Baru) Tahun Ajaran 2023-2024 pada Sabtu (2/9/2023) bertempat di pondok Cabang Putra, Ajung, Kabupaten Jember.

MATASBA  ialah masa orientasi bagi mahasantri baru untuk pengenalan program, sistem pembelajaran, ciri khas, dan budaya yang ada di lingkungan pesantren. Acara ini juga dapat memberikan informasi bagi mahasantri baru dalam mengembangkan potensi dan mendorong untuk beradaptasi menyeimbangkan keilmuan saintifik dan agama.

Lum’atul Muniroh yang juga sebagai Ketua Panitia dalam acara MATASBA mengungkapkan bahwa ada beberapa tahapan dan persiapan dalam menyusun rangkaian acara MATASBA pada tahun ini.

“Pertama kami sowan kepada pengasuh bersama dengan ketua pondok, setelah itu kami lakukan rapat perdana bersama panitia sekaligus  mendiskusikan tentang susunan acara MATASBA, ” ujar Lum’ah yang juga Mahasiswi UIN KHAS Jember tersebut.

Lebih Lanjut, Lum’ah menyampaikan bahwa dalam MATASBA akan disampaikan beberapa materi diantaranya, selayang pandang pesantren Darul Hikam, Program pembelajaran, kiat-kiat sukses dan budaya Jember.                                                                 

“Adanya materi tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, ada yang untuk menumbuhkan semangat santri dengan memberikan tips untuk mengatur waktu disela-sela kuliah, organisasi, dan sebagai santri, setelah itu juga mmperkenalkan budaya pesantren kepada santri baru,” ungkap Lum’ah yang juga peraih juara 1 terbaik tingkat wustho di PP Darul Hikam tersebut.

Sementara itu, Pengasuh PP Darul Hikam, Prof Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil I., menjelaskan latar belakang acara MATASBA ini diselenggarakan

“Agar santri baru sukses belajar di pondok Darul Hikam dan juga UIN KHAS Jember, harus mengenalkan budaya pondok, juga mengatur waktu, karena diniatkan untuk belajar, agar tahu strategi sukses dan hal ini ada di MATASBA,” tutur Kiai Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember tersebut

Kiai Haris (Sapaan Akrabnya) juag berharap dan berpesan agar acara MATASBA ini adalah langkah awal untuk meraih kesuksesaan dalam menuntut ilmu di pondok pesantren.

“Serius mengikuti acara MATASBA ini dan dapat menerima materi materi dengan baik karena ini sebagai kunci untuk mencapai kesuksesan dengan mengenal lingkungan pesantren,”Pungkas Kiai Haris yang juga sebagai Direktur  World Moslem Studies Center (Womester) tersebut.

Reporter: Lutvi Hendrawan

Editor: Siti Junita

Categories
Artikel Kegiatan

Kultum Pagi: Kiai Haris Sampaikan Pentingnya Kualitas Diri Manusia

Media Center Darul Hikam Jumat pagi (25/8) Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam memberikan kultum tentang kualitas yang harus dimiliki oleh mahasantri. Kajian ini merupakan kajian rutin setiap hari Jumat bertempat di Pondok Cabang Putra Klanceng Ajung Jember.

Kultum Jumat ini bertujuan untuk memberikan pengajaran, motivasi, dan inspirasi kepada mahasantri agar dapat meningkatkan semangat dalam belajar, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum.

Jum’at ini, Kiai Haris menjelaskan bahwa kualitas diri adalah kumpulan dari nilai, karakter, sikap, cara berpikir, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang dengan standard tertentu. Dengan meningkatkan salah satu dari poin di atas, secara tidak langsung kualitas diri seorang juga akan meningkat.

Kiai Haris memberikan contoh ketika menghadiri acara PBAK 2023 kemarin yang diikuti oleh 4.128 mahasiswa.  

“Dari 4.128 mahasiswa baru, berapa mahasiswa yang berkualitas. Dari total 22 ribu mahasiswa UIN KHAS, berapa mahasiswa jugayang berkualitas. Jawabnya, tentu tidak banyak. Mereka yang berkualitas ini yang kelak akan sukses,” ujar Kiai Haris yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Lanjut Prof Haris, mahasantri harus menjadi berkualitas dalam berbagai hal, seperti kualitas emosional, sosial, religius, literasi, dan pengembangan bahasa asing. Maka dari itu, Pondok Darul Hikam hadir sebagai solusi, memberikan wadah kepada mahasantri untuk menjadi berkualitas.

“Di Pondok Darul Hikam, mahasiswa juga bisa belajar banyak hal sepeti kecerdasan emosional sabar menghadapi kritikan dan kebencian orang lain. Kalau kualitas sosial mahasantri dilatih dengan menjaga kebersihan pondok dan saling bekerja sama membersihkan. Kalau bersih-bersih, niatkan bersihkan diri.  Kualitas religius dilatih dengan rajin sholat, pandai baca kitab kuning, dan hafal al-Quran,” tutur Kiai Haris yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia itu.

Kualitas literasi di Pondok Darul Hikam, lanjut Prof Haris, dilatih dengan rajin membuat tulisan/karya berupa berita, artikel opini, resensi buku, bimbingan skripsi dan lain-lain. Kualitas pengembangan bahasa, dilatih dengan adanya kajian bahasa asing seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Harapannya agar mahasantri di Pondok Darul Hikam menjadi pribadi yang berkualitas dan lebih siap dengan berbagai tantangan yang dihadapi kedepan.

“Selain belajar di kampus UIN KHAS, mahasantri Darul Hikam diharapkan dapat menambah keilmuannya di pondok karena sudah disiapkan beberapa ahli di bidang masing-masing untuk menunjang pembelajaran di kampus seperti adanya program tahfidz, bahasa asing, dan jurnalistik,” tukas Prof. Haris yang juga Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) tersebut.

Kontributor: Ekik Filang Pradana

Editor: Erni Fitriani

Categories
Artikel Kegiatan

Target Lulus Kuliah Tepat Waktu, PP Darul Hikam Adakan Program Pendampingan Skripsi Bagi Mahasantri

Media Center Darul Hikam– Bimbingan skripsi ini merupakan salah satu program jurnalistik sebagai wadah bagi santri Darul Hikam agar mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu. Kesulitan mahasantri diantaranya belum memahami masalah, kebingungan membuat judul hingga menentukan metode penelitian yang tepat. Oleh sebab itu pengajar mempunyai tujuan dan latar belakang  adanya program bimbingan skripsi di Pondok Pesantren Darul Hikam.

“Program bimbingan skripsi ini untuk membantu mahasantri dalam menyelesaikan skripsi tepat waktu, terutama dalam bidang literasi, melalui hal ini merupakan salah satu cara untuk mengarahkan mahasantri dalam menulis dan menggali data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Maka dari itu tim jurnalistik membentuk program bimbingan skripsi agar kesulitan mahasantri Darul Hikam bisa menjadi wadah bagi mereka dalam mengerjakan skripsi,” ujar Erni Fitriani sebagai Ketua Media Center Darul Hikam.

Adapun empat pendamping bimbingan skripsi ini diantaranya M. Irwan Zahroni Ali, S.H., M.H, M. Wildan Rofikil Anwar S.H.,M.H, Siti Junita, S.Pd, dan Erni Fitriani S.Pd. Tujuan diadakan program bimbingan skripsi ini adalah agar mahasantri Darul Hikam lebih terarah dalam mengerjakan skripsi, dan adanya monitoring serta evaluasi pada setiap langkah menyelesaikan proses tugas akhir itu.

Para mentor juga menargetkan mahasantri agar lulus tepat waktu. Adapun teknis bimbingannya mereka akan dimasukkan kedalam grup whatshapp untuk dibagi mentor sesuai  dengan jurusan mereka.  Dalam pembimbingan skripsi ini para mentor dibagi menjadi dua, dalam bidang hukum dan non hukum yang mendampingi mahasantri sesuai dengan program studinya. Masing-masing mentor juga memiliki tata cara sendiri dalam membimbing mahasantri.

Banyaknya dukungan dan respon baik dari  Pengasuh Pondok Darul Hikam  menjadikan hal yang positif  dalam dunia pesantren, sehingga melahirkan harapan dimasa yang akan datang, terutama dalam bidang literasi. Dengan adanya program bimbingan skripsi ini dapat membantu semua santri khususnya dalam proses perkuliahan di UIN KHAS Jember.

“Saya berharap seluruh mahasantri Pondok Pesantren darul hikam bisa mengikuti secara aktif program tersebut, karena program ini sangat membantu santri dalam menyelesaikan tugas makalah dari dosen, dan bisa cepat selesai kuliah dengan tidak kesulitan membuat tugas akhir kuliah (skripsi) sehingga mahasantri dengan cepatnya menyelesaikan perkuliahan” ucap Nyai Robiatul Adawiyah sebagai pengasuh Ponpes Darul Hikam.

Program ini adalah bentuk dukungan dari Pondok Pesantren Darul Hikam kepada seluruh mahasantri dalam hal cepatnya perkuliahan dan kemandirian perekonomian. Tak hanya itu saja, beberapa mahasantri juga sudah merasakan manfaat dari adanya program bimbingan skripsi di Pondok Pesantrean Darul Hikam.

“Alhamdulillah, manfaat diadakannya program bimbingan skripsi ini agar proses penulisan skripsi dapat berjalan baik dan tepat sesuai rencana, kemudian Mendapatkan bimbingan secara khusus, dari pembimbing skripsi sebelum nanti konsultasi ke dosen pengampu akademik dan pembimbing skripsi kampus.” ujar Anis Romiatus Sholeha, mahasantri pusat Ponpes Darul Hikam.

Reporter: Apriliyatus Sholichah

Editor: Siti Junita

Categories
Artikel Kegiatan

Istiqomah, Ponpes Darul Hikam Salurkan Daging Kurban Ke Beberapa Wilayah Di Jember

Media Center Darul Hikam Hari Raya Idul Adha menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi umat Islam untuk mengambil keteladanan dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dari peristiwa tersebut, kini menjadi bagian dari ibadah umat Islam yang dikenal dengan ibadah kurban. Berkurban adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan merelakan, melepaskan apa yang dipunyai seseorang untuk dipersembahkan kepada Sang Khalik. Salah satu tujuan dari berkurban adalah saling berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Pada momentum tersebut, Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember melaksanakan ibadah kurban dengan 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing dari Malaysia yang disembelih pada Kamis, (29/6/23) dan 1 ekor sapi dari keluarga pengasuh PP Darul Hikam yang disembelih dan didistribusikan pada Jumat, (30/6/23). Proses penyembelihan hewan kurban berlangsung di lingkungan pondok cabang putra yang bertempat di Desa Klanceng, Ajung dengan diikuti panitia kurban serta warga sekitar.

Ibu Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H., sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam menyampaikan ungkapan syukur karena dapat melakukan ibadah kurban dan berharap PP Darul Hikam dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah, Pondok Darul Hikam dapat menyalurkan sekitar 250 bungkus daging hewan kurban kepada kaum dhuafa. Harapannya semoga Pondok Darul Hikam selalu diberi kepercayaan serta keistiqomahan dalam menyalurkan kepada yang membutuhkan serta bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Ibu Nyai Robi (Sapaan Akrabnya) juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh panita kurban dan warga sekitar yang telah membantu untuk menyukseskan acara penyembelihan hewan kurban tersebut.

“Terima kasih, kepada panitia yang telah menyiapkan apa saja yang dibutuhkan, sehingga kurban pada tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, semoga yang membantu dapat keberkahan hari raya Idul Adha, Ungkap Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H., yang juga sebagai Dosen UIN KHAS Jember.

Ketua Panitia penyembelihan hewan kurban PP. Darul Hikam, Ustad M. Irwan Zamroni Ali, S.H., M.H menuturkan, penyembelihan hewan kurban telah menjadi kegiatan rutin tahunan Ponpes Darul Hikam. Pendistribuan daging kurban juga disalurkan ke berbagai kecamatan di Kabupaten Jember.

“Penyembelihan hewan kurban telah menjadi agenda rutin setiap hari raya Idul Adha. Daging kurban tahun ini khususnya, disalurkan ke warga sekitar di area Ponpes Darul Hikam, yakni Kecamatan Ajung (Pondok Cabang Putra), Kecamatan Mangli (Pondok Pusat dan Pondok Cabang putri), serta beberapa wilayah lainnya,” ujar Ustad Irwan panggilannya.

Para panitia, lanjut Ustad Irwan, umumnya merupakan mahasantri Ponpes Darul Hikam, sehingga para mahasantri dapat belajar secara langsung melalui bimbingan pengasuh, tentang teknik penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam.

“Semoga kurban tahun ini diterima oleh Allah Swt,” tambah Ustad Irwan yang juga salah satu Tenaga Pengajar Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Reperter: Lutvi Hendrawan
Editor: Erni Fitriani