Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Ponpes Darul Hikam Gelar Penutupan Ta’lim dengan Buka Bersama dan Pembagian Hadiah Lomba

Media Center Darul Hikam – Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Jember menggelar acara penutupan kegiatan ta’lim dengan buka bersama dan pembagian hadiah untuk pemenang lomba pada Senin (13/12) sore. Acara berlangsung di Pondok Darul Hikam Cabang Putra Ajung mulai pukul 16.00-20.00 WIB.

Acara penutupan ta’lim dihadiri langsung oleh Pengasuh Ponpes Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I. dan Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.,M.H serta para asatidz dan mahasantri putra dan putri. Acara ini diawali dengan buka bersama, sholat maghrib berjamaah, khatmil Al-Qur’an dan pembagian hadiah kepada pemenang lomba cerdas cermat.

Dalam sambutannya, Pengasuh Ponpes Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai Harisudin menyampaikan kepada para santri agar menjadi pribadi yang luar biasa dengan melakukan perbuatan yang luar biasa.

“Mengutip pada kitab Hikam karya Ibnu Athaillah Al-Iskandari ‘Kaifa takhruqu laka al-‘awaidu wa anta lam tukhriq min nafsika al-‘awaida’ bagaimana mungkin kau menjadi luar biasa sementara yang kau lakukan adalah hal yang biasa saja,” tutur Guru Besar Ushul Fiqih UIN KHAS Jember itu.

Waktu dua bulan liburan mulai Desember-Januari, Kiai Haris berharap para santri dapat kembali ke pondok dengan tambahan ilmu. Caranya dengan mengisi waktu liburan untuk menambah kompetensi terutama kemampuan berbahasa asing (Arab dan Inggris) dan membaca kitab kuning.

“Jika lemah pada satu bidang, maka ambil di bidang lain. Kemudian tambahkan kemampuan itu hingga menjadi ahli. Saya yakin semua santri memiliki kelebihan di setiap bidang, hanya saja belum diasah. Fokus pada kelebihan, jangan fokus pada kekurangan. Dijaga semangatnya dan jadilah luar biasa,” tambah Kiai Haris yang sekaligus Wakil Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.

Acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba kepada pemenang lomba cerdas cermat. Juara 1 dimenangkan oleh tim santri putra atas nama, Ainur Rofikil A’la, Lutvi Hendrawan dan M. Zulkarnain FIkri. Juara 2 dimenangkan oleh tim santri putri pusat atas nama, Nur Azizah, Muti’ah Rahman dan Sri Wahyuni. Dan juara 3 dimenangkan oleh tim santri putra atas nama, Rizki Fadil Hamzah, Agif Akmal Maulana dan Ekik Filang Pradana.

“Untuk para juara, jangan merasa cukup dengan pencapaian ini. Jangan menyerah untuk terus belajar untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Untuk yang belum juara, jangan berputus asa dan terus semangat. Karena orang bodoh yang rajin akan lebih cepat meraih kesuksesan dibandingkan orang pintar yang malas,” terang Kiai Haris saat memberikan wejangan kepada para santri.

Di akhir acara, Nyai Robiatul Adawiyah juga memberikan pesan kepada mahasantri putra dan putri untuk mengisi waktu liburan dengan ikut kegiatan sosial keagamaan di masyarakat.

“Isilah waktu dengan menjadi bagian dari masyarakat dengan terlibat di organisasi di dalamnya, dengan itu kalian bisa menyiapkan bekal apa saja yang harus dimiliki ketika kelak telah terjun di masyarakat,”pungkasnya yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember itu.

Acara berlangsung khidmat ditutup dengan pembacaan doa oleh Pengasuh PP Darul Hikam.

Reporter : Siti Junita

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Tangkap Peluang Beasiswa Luar  Negeri, Ponpes Darul Hikam Undang Mahasiswa Ph. D Sidney Australia

Media Center Darul Hikam – Bagi tipe orang yang menyukai tantangan dan hal baru, belajar di luar negeri adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, belajar di luar negeri merupakan kesempatan untuk mendapatkan wawasan global sehingga nantinya akan bermanfaat bagi bangsa dan negaranya. Mendukung dari hal itu, Pondok Pesantren Darul Hikam Jember mengadakan Bincang Santai bersama Imam Abdul Malik, Mahasiswa S3 Sydney Australia “Beasiswa, Sistem Pendidikan & Peluang Belajar di Australia” pada Senin (22/11).

Acara yang digelar di PP Darul Hikam Putra Ajung menghadirkan Imam Malik Riduan, Ph.D. sebagai Mahasiswa S3 Program Doktor di School Of Sciences Western Sydney University Australia. Pengasuh PP Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I. berharap para santriwan dan santriwati mengambil ibrah bahkan bisa mendapatkan beasiswa di luar negeri.

“Belajar di luar negeri adalah sarana kita untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih luas. Semoga para santri Darul Hikam berkesempatan menuntut ilmu di berbagai negara di dunia, seperti Australia, Taiwan dan sebagainya, ”terangnya yang juga Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember itu.

Pada acara itu, Imam Malik berkesempatan membagikan cerita seputar perjuangannya untuk meraih beasiswa di luar negeri di tahun 2018 itu. Menurutnya, kuatnya keinginan dan doa saat di Pesantren yang kini membuatnya sukses meraih beasiswa di Australia.

“Cita-cita untuk kuliah di luar negeri telah ada semenjak saya di Pesantren. Kala itu ada mahasiswa Salafiyah yang dikirim ke Pakistan dan diiringi dengan meriah, saat itulah muncul keinginan saya untuk bisa kuliah di luar negeri, ”ujar Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.

Selain itu, Imam Malik juga membagikan strategi agar bisa meraih beasiswa di luar negeri. Salah satunya adalah mengembangkan keuletan diri dan pantang menyerah.

“Jangan takut untuk bercita-cita tinggi, namun juga harus disertai dengan kerja keras dan berani mencoba. Jangan sampai tergoda dengan suatu hal yang tidak berdampak pada target kita, ”ujar Co-Founder Peace Media Lab Mahasiswa Ph.D.

Kemampuan mengembangkan relasi dan teknik pemecahan masalah adalah keterampilan yang harus disiapkan oleh calon penerima beassiwa luar negeri.

“Pastinya kita akan bertemu dengan orang dengan etnis, latar belakang serta kemampuan yang berbeda. Jadi jalinlah relaisi dengan baik serta ceritakanlah dengan argument yang indah dan menarik, ”lanjutnya.

Persyaratan lain yang juga harus dipenuhi adalah nilai akademik harus di atas rata-rata, aktif di kegiatan sosial, kemampuan linguistik serta kesehatan jiwa.

Di sesi akhir, Imam Malik mengatakan bahwa belajar di luar negeri adalah surga bagi para pencari ilmu. Sebab budaya akademik yang dibangun adalah saling menghargai gagasan namun tetap kritis dalam membangun sumber teori yang digunakan.

“Buatlah manajemen waktu dengan baik, manfaatkan sumber belajar yang saat ini sangat mudah diakses. Bacalah dengan teliti persyaratan beasiswa dan jangan lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa, ”pungkas Alumni S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Reporter: Siti Junita

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Maha Santri Darul Hikam Kembali Ukir Prestasi pada Intermediate Journalism Class

Jember, (16/03/2020) Dua maha santri PP Darul Hikam kembali mengukir prestasi di acara Workshop Intermediate Journalism Class. Acara yang bertema Be Smart Journalist with Sharia Faculty ini berlangsung di Aula VIP lantai II Fakultas Syariah. Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 60 peserta dari semua Fakultas di  IAIN Jember dan Universitas lainnya seperti Universitas Negeri Jember.

Para maha santri tersebut yakni Siti Junita dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam dan Erni Fitriani Prodi Tadris Biologi yang kesemuanya merupakan mahasiswi semester IV IAIN Jember. Keduanya mampu menyingkirkan para peserta lainnya untuk menjadi peserta terbaik dalam acara wokshop jurnalistik tersebut.

Perlu diketahui acara workshop tersebut diadakan oleh Media Center Fakultas Syariah IAIN Jember selama dua hari, yaitu pada tanggal 14-15 Maret 2020. Peserta terbaik dipilih berdasarkan hasil dari karya tulisannya selama mengikuti acara tersebut.

Prof. Dr. Kiai M Noor Harisudin, M. Fil. I, yang merupakan Dekan Fakultas Syariah IAIN Jember menutup acara workshop tersebut. Dalam sambutannya, ia memotivasi semua peserta untuk tidak berhenti menulis.

“Jangan sampai berhenti menulis karena dengan menulis kita bisa pergi keluar kota hingga keluar negeri, bisa populer, dapat honor dan yang menarik bertemu tokoh besar”, ujar Prof Kiai Haris yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah NU Jawa Timur tersebut.

Salah satu maha santri tersebut yang ditemui oleh media misalnya. Erni, demikian akrab dipanggil yang merupakan maha santri asuhan Prof Kiai Haris ini merasa sangat bahagia.

“Saya sangat berterima kasih terutama kepada Allah karena lewat acara ini saya bisa mengembangkan apa yang saya miliki.  Lewat acara ini saya lebih belajar percaya diri akan kemampuan yang saya miliki. Semoga ini menjadi langkah untuk menjadi lebih baik kedepannya”,  ujar maha santri asal Nganjuk tersebut.

Reporter: Media Center PP Darul Hikam/M Irwan Zamroni Ali.

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Malam Penutupan Haflah Imtihan PP Darul Hikam Jember Berlangsung Meriah

Kamis, 19 Desember 2019. Haflatul Imtihan Pondok Pesantren Darul Hikam Jember berakhir sudah.  Acara penutupan Haflatul Imtihan tersebut dilaksanakan di Pondok Cabang Darul Hikam Mangli, Jember. Dan dihadiri langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam yang sekaligus Dekan Fakultas Syariah IAIN Jember Prof Dr Kiai M Noor Harisudin beserta Istrinya Nyai Robiatul Adawiyah dan Para Ustadz Ustadzah Ponpes Darul Hikam.

Tepat Pukul 18:30 Waktu Indonesia Barat (WIB) acara tersebut dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah oleh Ustad Muhyidin serta pembacaan Sholawat Nariyah yang dipimpin langsung oleh Pengasuh PP Darul Hikam, Prof Dr Kiai Harisudin secara bersama-sama yang diikuti oleh puluhan santri putri PP Darul Hikam.

“Adik- adik santri Darul Hikam saya berharap dengan adanya acara ini menjadikan kalian mempunyai sifat Competition Spirit. Karena IPK yang tinggi dikampus itu tidak cukup, kalian harus juga mempunyai kelebihan yang lain dalam spirit kompetisi tersebut. Termasuk juga kelebihan ilmu agama dan akhlak yang diperoleh di Pondok Darul Hikam ini”, ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof Dr Kiai Harisudin, yang juga Ketua Asosiasi Penulis dan Peneliti Islam Nusantara Seluruh Indonesia tersebut.

Dan pada puncak kegiatan diselingi dengan pembagian hadiah lomba baca kitab kuning, lomba cerdas cermat serta lomba tahfidz. Pembagian hadiah tersebut diiringi sorak sorai para santri PP darul Hikam acara pembagian hadiah tersebut dipimpin oleh Nyai Robiatul Adawiyah dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Acara tersebut diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M Noor Harisudin. (Media Center PP Darul Hikam/Irwan)

Categories
Artikel Kegiatan

Ekik Filang Pradana, Sosok Mahasantri Berprestasi Yang Santun Dan Inspiratif

Media Center Darul Hikam- Selain menjadi mahasiswa yang hebat dalam ilmu pengetahuan umum, seorang mahasantri juga harus mantap dalam ilmu agamanya. Itulah yang dirasakan oleh mahasantri berprestasi Pondok Darul Hikam Jember, Ekik Filang Pradana.

Ekik (sapaan akrabnya) adalah putra sulung dari pasangan Bapak Mulyadi dan Ibu Zubaidah. Sebagai seorang kakak, tentu Ekik memiliki kewajiban memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya, yaitu Nadia Amanda Putri dan Najwa Khairun Nisa. Ekik tumbuh dari sebuah keluarga sederhana yang berada di Kabupaten Jombang.

Ekik yang juga mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah itu memulai pendidikannya dengan bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Faizin As-Salafiyah (tahun 2007-2014), kemudian melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Faizin As-Salafiyah (tahun 2014-2017), dan kembali melanjutkan di Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin As-Salafiyah (tahun 2017-2020).

Perjalanan Ekik dimulai ketika ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi. Singkat cerita, Ekik berhasil diterima di kampus Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember dengan jalur SPAN-PTKIN. Ekik yang sebelumnya belum pernah pergi ke tempat jauh pun memberanikan diri. Kebetulan Ekik merupakan Angkatan yang lahir dari pandemi Covid-19 sehingga dirinya tidak menjalani masa orientasi di kampus hijau ini. Ekik Pertama kali datang ke kampus dengan menaiki sepeda motor bersama kawan karibnya.

Awal kisah Ekik menjadi seorang santri di Pondok Darul Hikam memang cukup unik. Waktu itu, ketika Ekik semester 3, ia bertemu dengan Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil.I. yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Peradaban Islam & Islam Nusantara (PI-IN) mengirimkan pamflet Pendaftaran Pondok Pesantren Darul Hikam melalui grup WhatsApp. Karena sedari awal Ekik memang tertarik dengan pondok pesantren, akhirnya Ekik berusaha mencari informasi terkait pondok Darul Hikam tersebut. Setelah merasa mantap dengan pilihannya, Ekik pun memutuskan untuk menghubungi contact person yang ada di pamflet tersebut.

“Alasan saya memilih tinggal di pondok karena dari dulu memang saya basic sekolahnya di agama. Saya suka dengan lingkungan pondok. Selain itu, dengan memilih mondok saya bisa imbang antara ilmu agama dan dunia,” kata Ekik yang juga Aktif  dalam kegiatan Pramuka,di sekolahnya.

Selain memilih untuk tinggal di pondok, Ekik juga aktif sebagai mahasiswa organisatoris. Ia mengikuti beberapa organisasi diantaranya sebagai Pengurus Media Center Fakultas Syariah, dan Pengurus Media Center Pondok Darul Hikam periode 2023-2024. Dalam hal ini Ekik menyampaikan bahwa dengan mondok di Darul Hikam tidak sedikit pun mengganggu aktivitasnya untuk berorganisasi.

“Selain bisa belajar agama, saya juga tetap bisa ikut organisasi. Ini enaknya mondok di Darul Hikam. Jam diniahnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan santri,” Ujar Ekik yang juga bekerja di CV Pena Salsabila.

Kisah menarik yang pernah dialami Ekik selama mondok di Darul Hikam yakni tiada hari tanpa kisah seru. Selama di pondok, tak jarang ia mengukir kenangan bersama santri putra lainnya yaitu memasak bersama, atau hanya sekedar bergurau penuh canda tawa sambil mengerjakan tugas.

“Saya selalu berusaha bersyukur atas segala episode dalam hidup saya. Yang paling seru ketika kita bakar-bakar di depan pondok, dan kemudian kami makan bersama dengan pengasuh. Itu sungguh luar biasa nikmatnya,” Ucap Ekik yang juga dulunya Ketua Osim Angkatan 2018/2019.

Dalam Ujian Akhir Semester pada (3-4/6/2023) dan Akhirussanah pada (7/6/2023) yang diadakan oleh Pondok Darul Hikam kemarin, Ekik terpilih sebagai Juara 1 Tingkat Madin Awwaliyah. Perlu diketahui bahwa di Pondok Darul Hikam terdapat dua kelas diniyah yakni Madin Awwaliyah dan Madin Wustho. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam hidup Ekik. Meski ia bukan dari lulusan Pondok Pesantren, namun Ekik tetap bersemangat mengikuti diniyah dan akhirnya bisa mendapatkan juara satu. Selain itu, Ekik juga dikenal sebagai pribadi yang sopan dan takdim kepada Guru. Keberkahan inilah yang membuat Ekik pantas menyandang sebagai juara 1.

“Alhamdulillah, saya senang sekali bisa mencapai ini semua. Semua ini berkat dari doa kedua orang tua dan guru-guru saya,” ungkap Ekik yang juga alumni Darul Faizin As-Salafiyah.

Ekik juga menceritakan suka dukanya selama mondok di Darul Hikam, termasuk kendala yang dialami selama mengikuti diniyah.

“Karena sistem ngajinya hybrid ya, jadi kadang suara ustadznya nggak begitu jelas. Sebenarnya di pondok sudah ada wifi, tapi ya kadang sinyal memang nggak mendukung,” tukas Ekik yang juga Mahasantri Putra di Pondok Cabang Klanceng-Ajung.

Meski begitu, semangat Ekik tidak berhenti disitu, ia biasanya mencoba menghubungi teman-teman yang lain untuk menanyakan kekurangan dalam kitabnya.

Pesan dari Pengasuh yang selalu diingat dalam benaknya yaitu untuk tidak mengesampingkan kuliah dan ngaji di pondok.

“Pesan yang selalu saya ingat, kata beliau, jangan karena mengikuti organisasi, pembelajaran di kampus atau pondok menjadi terganggu,” ujarnya.

Menurut Ekik, salah satu kelebihan di Pondok Darul Hikam lainnya yaitu ada program life skill yang bisa diikuti oleh mahasantri yaitu berupa Jurnalistik dan Info beasiswa khususnya LPDP.

“Tahun ini Tagline Pondok kami yaitu Pondok Literasi dan Scholarship. Sehingga para mahasantri juga dibekali dengan ilmu seputar kepenulisan yang insyaallah berguna untuk menunjang skripsi mahasiswa semester akhir,” Katanya.

Terakhir, Ekik berpesan kepada seluruh mahasantri yang ada di pondok agar tetap semangat dalam mengikuti kuliah dan mondok di Darul Hikam.

“Mumpung masih muda mari gunakan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif. Karena dengan membangun kebiasaan baik tersebut, kita akan menolong diri kita di masa depan. Jangan pernah takut mencoba segala hal, jadilah orang yang jujur dan bertanggung jawab,” ungkapnya.

Penulis: Apriliyatus Sholichah

Editor: Erni Fitriani

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Haflah Akhirussanah, PP Darul Hikam Umumkan Mahasantri Berprestasi dan Siapkan Pembelajaran Bahasa Asing

Media Center Darul Hikam– Haflah Akhirussanah merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh lembaga pendidikan. Kegiatan ini selain untuk mensosialisasikan visi, misi dan program pembelajaran, juga untuk memberikan apresiasi kepada santri berprestasi. Dengan itu, Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli, Jember menyelenggarakan Haflah Akhirussanah yang bertempat di Cabang Putra Ajung pada Rabu (7/6/2023).

Sebelum haflah, Pesantren Darul Hikam menggelar Ujian Akhir Semester (UAS) pada hari Sabtu, Minggu (3,4/6) yang dilaksanakan di Pondok masing-masing. Acara Haflah Akhirussanah dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I dan Ibu Nyai Robiatul Adawiyah, S.H., M.H. serta diikuti oleh seluruh mahasantri Pusat, Cabang Putrid dsan Cabang Putra.

Pengasuh Pondok Pesantren, Kiai M Noor Harisudin menyampaikan bahwa salah satu indikator yang perlu ditekankan oleh Perguruan Tinggi Islam adalah membina dan memfasilitasi mahasiswa dalam mmebaca kitab kuning. Sehingga perlu adanya pembelajaran yang mendukung untuk mewujudkannya.

“Perguruan Tinggi Islam kurang berhasil karena banyak mahasiswa yang belum bisa membaca kitab kuning, sehingga penting bagi mahasiswa mempunyai kegiatan pendukung untuk melatih baca kitab, seperti pondok pesantren yang kajiannya fokus ke kitab kuning,” ujar Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.

Kiai Haris menyampaikan, bahwa proses ujian ini sebagai tolak ukur mahasantri dalam memahami kitab yang diajarkan dalam satu semester.

“Ujian ini tidak lain untuk menguji sejauh mana kemampuan mahasantri memahami kitab yang sudah diajarkan di Pondok,” tutur Kiai Haris.

Kiai Haris menyampaikan pada semester yang akan datang, akan ditekankan pada pembelajaran bahasa Asing baik bahasa Inggris dan bahasa Arab.

“Selama satu semester ini tema pembelajaran fokus pada scholarship, kitab kuning dan jurnalistik. Sedangkan untuk tahun depan akan kami tekankan pada pengembangan bahasa Asing, untuk bekal nantinya yang mau melanjutkan pendidikan S2,”sambung Kiai Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

Pengasuh menyampaikan agar mahasantri mampu memilih teman dan lingungan yang bisa memberikan semangat untuk mengejar kesuksesan.

“Mahasantri Darul Hikam hendaknya memilih teman yang perkataan dan tingkahnya bisa membawa semangat mencapai kesuksesan dunia, lebih baik berkumpul dengan orang pintar dan kita merasa menjadi orang yang bodoh dari pada berkumpul dengan bodoh tapi kita merasa pintar,”tutup Kiai Haris dalam Mau’idzah hasanahnya

Bu Nyai Robiatul Adawiyah  mengharapkan mahasantri tetap mondok dan istiqomah mengikuti peraturan pesantren.

“Saya berharap para mahasantri tetap belajar di Pondok selagi masih kuliah, dan mahasantri yang sudah selesai kuliah kami perboolehkan pulang untuk mengabdi pada orang tua dan mengamalkan kepada masyarakat,”tutur Bu Nyai juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember

Acara selanjutnya adalah pembagian hadiah yang diumumkan oleh Ketua Panitia, Siti Junita, S.Pd. Diantara para juara Kelas Awaliyah adalah Ekik Filang Pradana (Juara 1), Nurul Hidayah (Juara 2) dan Fathia Azzahra (Juara 3) dan juara kelas Wustho adalah Lum’atul Muniroh (Juara 1),  Umi Saidah Dina Nur (Juara 2) dan M. Al Basyir (Juara 3).

Acara berjalan dengan khidmat dan lancar, ditutup dengan doa dan makan bersama

Reporter: Ekik Filang Pratama

Editor: Siti Junita

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Ajarkan Santri Kitab untuk Mendebat “Musuh NU”

Ada yang menarik dalam kurikulum di Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember. Menghadapi berbagai kelompok yang menyerang amaliyah Nahdlatul Ulama, pada semester ganjil 2015 ini diajarkan Kitab al-Hujaj al-Qathiyyah fi Shihhat al-Mu’taqadat wa al-Amaliya an-Nahdliyyat karya KH. Muhyiddin Abdusshomad yang juga Rois Syuriyah PCNU Jember.  Kitab yang berisi hujah amaliyah Nahdlatul Ulama itu diajarkan di pesantren Darul Hikam yang diasuh oleh Dr. Kiai M.N. Harisudin, M. Fil. I tersebut. 

Menurut Kiai M.N. Harisudin, kitab ini sangat penting diajarkan di Pesantren Darul Hikam mengingat minimnya pemahaman dalil-dalil Islam Ahlussunah Wal Jama’ah di kalangan santri dan  juga mahasiswa. Karena itu, setelah memohon perkenan ijin penulis (KH. Muhyidin Abdusshomad), Kiai M.N. Harisudin yang juga Katib Syuriyah PCNU Jember langsung mengajarkan kitab babon (induk) tentang dalil Ahlussunah wal Jama’ah. 

“Saya rasa, setelah melakukan evaluasi semester kemarin, menjadi sangat penting mengajarkan doktrin dan dalil-dalil amaliyah Nahdlatul Ulama seperti yasinan, tahlilan, maulid nabi, dan tradisi lain yang berkembang di masyarakat Nahdliyin. Selama ini, tema-tema ini yang menjadi objek serangan kaum wahabi, Syiah, HTI dan sebagainya. Kalau generasi muda NU tidak tahu kan lucu ”, tukas Kiai muda yang juga Wakil Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr PWNU Jawa Timur tersebut. 

Harapannya agar para santri bisa memahami dan kemudian mereka bisa mendakwahkan dalil Islam Ahlusssunah Wal Jama’ah di tempat masing-masing. Sebagaimana maklum, mereka yang umumnya perempuan dan berjumlah hampir seratusan ini umumnya berasal dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, dan Bali. 

“Bahkan, saya berharap, para santri srikandi ini bisa menjadi trainer untuk pelatihan ASWAJA  di tempatnya masing-masing dan bahkan seluruh kota di Indonesia. Karena mereka nantinya juga akan dilatih secara khusus mendalami Kajian ASWAJA”, kata pengasuh Ponpes Darul Hikam, Dr. Kiai M.N. Harisudin, M. Fil. I yang juga Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember.  (Humas NU/Anwari).

Categories
Dunia Islam Madrasah Diniyah Awwaliyah

Dr. Kiai M.N. Harisudin, M. Fil.I: PKI itu Sudah Tutup Buku. Apanya yang Menarik?

Katib Syuriyah PCNU Jember, Dr.Kiai MN. Harisudin, M.Fil. I menyayangkan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali ideologi komunisme di negeri ini seperti tercermin dalam karnaval Agustusan di Pamekasan,  coret-coret Palu Arit di Universitas Jember dan arena permainan skateboard TMII Jakarta Timur di bulan Agustus 2015 ini.

“PKI itu kan sudah tutup buku. Saya mempertanyakan: Mengapa dibuka lagi ? Apanya yang menarik dari PKI ?. Sebagai ideologi, komunisme telah gagal membawa asa manusia pada cita-cita tertinggi manusia.Apalagi, karena cita-cita tinggi ini digapai dengan cara yang bertentangan dengan Islam, yaitu kekerasan”, katanya di sela-sela acara Wasdalbin Kopertis Wilayah VII di Universitas Islam Jember (UIJ), kemarin 20/8/2015.

Bagi Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil.I yang juga Sekretaris Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama yang menaungi UIJ, cita-cita keadilan sosial komunisme nampaknya menjanjikan, namun sesungguhnya kering dari spritualitas. “ Ini beda dengan Islam yang mencitakan keadilan sosial yang sarat spitualitas. Bagi Islam, keadilan sosial adalah tangga menuju kebahagiaan di akhirat. Karena itu, Islam sangat sempurna. Ada kebahagiaan di dunia di akhirat sekaligus”, kata M.N. Harisudin yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember tersebut.

Selain itu, para bapak bangsa ini juga sudah sepakat untuk melakukan pembubaran terhadap organisasi massa yang telah menorehkan sejarah kelam di negeri ini dengan Ketetapan MPRS no. XXV tahun 1966. Sebelumnya, beberapa kali PKI telah melakukan pemberontakan seperti di Madiun tahun1948 dan di Jakarta tahun 1965, namun berakhir dengan kegagalan dengan korban jiwa yang mencapai ribuan orang rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, Kiai M.N. Harisudin itu meminta aparat negara untuk segera melakukan proses hukum yang sewajarnya terhadap pelaku karnaval PKI dan corat-coret gambar palu arit tersebut. “ Jangan sampai hal demikian ini terulang. Ini soal bagaimana konsistensi negeri ini dalam pembubaran PKI. Kalau soal hak asasi eks PKI itu kan sudah dilindungi undang-undang”, pungkas Kiai MN Harisudin yang juga Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember. (Anwari/Kontributor NU Online).

Categories
Madrasah Diniyah Awwaliyah

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember

Selasa, 13/01/2015 11:01

Jember, NU Online

Pondok Pesantren Darul Hikam Jember, Jawa Timur, mewajibkan santrinya untuk membaca atau menguasai kitab Fathul Mujib al-Qarib. Kitab karya Katib Syuriyah PBNU KH. Afifudin Muhajir yang juga Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo ini merupakan syarah atas kitab matan Taqrib karya Imam Abu Syuja’.

Menurut Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember, Dr. MN. Harisudin, kitab Fathul Mujib al-Qarib ini sangat penting bagi santri, terutama dalam kaitannya memahami teks-teks fiqh yang sangat beraneka ragam.

“Beda dengan kitab fiqh yang lain, kitab Fathul Mujib al-Qarib sangat mudah dibaca. Penjelasannya juga sangat ringkas dan tidak bertele-tele. Pun juga contoh yang diberikan—meskipun tidak banyak—sangat kontekstual dan sesuai kenyataan,” kata Kiai muda yang juga dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut.

Seperti diketahui, ketokohan Katib Syuriyah PBNU Drs. KH. Afifudin Muhajir, dalam bidang fiqh dan ushul fiqh sudah diakui publik. Kiai Afif disebut-sebut sebagai “kamus berjalan” di kedua disiplin keilmuan itu.

Kitab Fath al-Mujib al-Qarib ini pun telah dibedah oleh PCNU Jember dengan mengundang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur pada 28 September 2014 di Pesantren Nuris Jember. Hadir pada kesempatan itu, KH. Afifudin Muhajir dan Ust. Idrus Romli dari Aswaja Center NU Jawa Timur. (Anwari/Mahbib)

Categories
Artikel Kegiatan

Menulis Itu Membuat Awet Muda !!!

Menulis Itu Membuat Awet Muda !!!Sesungguhnya, ada banyak manfaat orang menulis. Salah satunya adalah membuat para penulis menjadi awet muda. Demikian disampaikan Ibu Nyai Robiatul Adawiyah, MHI, pada hari Ahad, 31 Januari 2016, di kantor Graha Pena Salsabila, Jl. Mataram C.7 No. 6 RT 04 RW 010  Perum Pesona Surya Milenia  Mangli Kaliwates Jember.  “Sesungguhnya, ada banyak manfaat orang menulis. Salah satunya adalah membuat orang yang menulis itu awet muda. Ini saya juga berdasarkan referensi tokoh penulis seperti Fatimah Mernisi  dari Maroko”, kata Ibu Nyai Robiatul Adawiyah, MHI selaku Direktur Eksekutif  Penerbit Pena Salsabila.  Hanya sayangnya, masih banyak yang belum memahami ini. Karena itu, lulusan Pasca sarjana yang juga Pengasuh Putri Ponpes Darul Hikam Mangli Jember itu memotivasi berbagai kalangan untuk menulis apa saja. Ada banyak motivasi dalam menulis. Selain awet muda, menulis juga menjadi bagian dari menyalurkan hobi, mendapatkan popularitas, mendapatkan materi (honor penulis) dan sebagainya. Semua ini motivasi yang menurut Ibu Nyai Robi akan menjadikan seseorang tergerak untuk menulis apa saja. “Kiai Cholil Bisri Rembang almarhum dulu menulis, salah satu motivasinya adalah ekonomi”, katanya menceritakan tokoh penulis di masa dulu.      “Silahkan menulis dengan motivasi apapun. Itu baik sekali. Penerbit kami memfasilitasi berbagai kalangan agar termotivasi untuk menulis baik dalam bentuk cerpen, novel, majalah, jurnal, buku dan sebagainya. Pokoknya, menulis, menulis, dan menulis. Kami akan membantu kebutuhan menulis tersebut”, kata Ibu Nyai Robi, penulis buku Edward W. Said di Mata Santri yang diterbitkan STAIN Press Jember tersebut.(Sohibul Ulum/Humas Pena Salsabila).