Categories
Berita

Pendudukan Israel di Palestina Ilegal, Direktur WOMESTER Desak Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Internasional

Media Center Darul HikamInternational Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal. Putusan tersebut dibacakan oleh Presiden Mahkamah Internasional, Nawaf Salam pada Jumat (19/7/2024) di Den Hag Belanda.

Putusan ini menandai langkah penting dalam upaya internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade di Palestina.

Direktur World Moslem Studies Center (WOMESTER) Depok,  Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC mendukung putusan pengadilan tinggi PBB yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina yang berlangsung selama puluhan tahun ini adalah ilegal.

“Pendudukan ini harus segera diakhiri dan Israel sudah selayaknya mematuhi keputusan dari pengadilan tinggi PBB tersebut. Jangan mengingkari, tapi harus menerima dan melaksanakan segera keputusan ini,” ujar Prof Haris yang juga Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara pada Sabtu, (20/07/2024) di kediamannya.

Prof. Haris juga mengatakan bahwa seluruh masyarakat dunia menyatakan dukungan penuh terhadap putusan yang telah diambil terkait konflik Israel-Palestina.

Putusan tersebut dianggap proporsional dan sesuai dengan prinsip keadilan, mengingat tindakan Israel di tanah Palestina yang telah dinilai ilegal sejak dahulu hingga sekarang.

“Kita semua (masyarakat dunia) harus mendukung keputusan ini karena sudah proporsional dan semestinya melihat apa yang dilakukan Israel di tanah Palestina adalah ilegal sejak dulu sampai sekarang,“ tambah Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Dalam hal ini, Prof. Haris mendesak agar keputusan ini dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat tindak lanjut dan nyata dari pihak terkait untuk memastikan keputusan tersebut dapat dijalankan dengan efektif, sehingga dapat membawa perubahan positif bagi rakyat Palestina.

“Dengan adanya dukungan internasional yang kuat, diharapkan perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut dapat segera terwujud. Masyarakat dunia berharap agar keputusan ini menjadi langkah awal menuju solusi yang adil dan damai bagi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama,” tambah Prof. Haris yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Kaliwates Jember.

Tak hanya itu, Prof. Haris juga menekankan bahwa perhatian harus beralih pada tindak lanjut untuk memastikan keputusan ini betul-betul dilaksanakan di tanah Palestina.

“Warga dunia harus mendukung putusan pengadilan. Saya juga menyerukan langkah-langkah konkret untuk mengawal pelaksanaan putusan ini. Di sini diperlukan pengawasan dan dukungan berkelanjutan dari warga dunia untuk memastikan bahwa keputusan ini tidak hanya berhenti di atas kertas,” ucap Prof. Haris yang juga Guru Besar  UIN  Kiai Haji Achmad Siddiq Jember itu.

Menurut Prof Haris, diperlukan langkah-langkah tindak lanjut yang diusulkan termasuk pembentukan tim pengawas internasional yang akan memantau implementasi keputusan di lapangan.

“Tekanan diplomatik dan sanksi internasional terhadap Israel juga dipertimbangkan jika terdapat indikasi ketidakpatuhan,” pungkasnya.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor           : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Guru Besar UIN KHAS Jember Minta Pemuda Melek Digital Hadapi Berbagai Ancaman Negara

Media Center Darul Hikam – Warga negara khususnya generasi muda di era digital dalam hal bela negara masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Komenwa Mahasurya Jawa Timur bekerjasama dengan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar Sarasehan Pertahanan dengan tema ‘Peran Generasi Muda Dalam Pertahanan Negara Di Era Digital’ pada 18 Juli 2024 di Hotel Mercure Surabaya.

Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Dr. Freddy Purnomo, S.H., M.H mengaku siap untuk memfasilitasi kegiatan yang mendukung peran pemuda dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Adik-adik harus semakin berkualitas dan berintegritas agar bangsa kita semakin besar dan maju serta menjadi kebanggaan kita semua,” pesan Dr. Freddy Purnomo dalam Keynote Speechnya.

Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyampaikan, bahwa saat ini dunia menghadapi ancaman dari kombinasi peperangan generasi keempat (4GW) dan kelima (5GW).

Perbedaan utama antara 4GW dan 5GW terletak pada penggunaan teknologi dan taktik. Peperangan generasi keempat lebih fokus pada perang asimetris dan dukungan populasi, sementara peperangan generasi kelima lebih fokus pada serangan digital, informasi, dan teknologi canggih untuk mencapai tujuan strategis.

“Gabungan ancaman ini menciptakan lingkungan konflik yang sangat kompleks, di mana batas antara perang dan damai menjadi kabur, dan metode tradisional untuk mengidentifikasi dan merespons ancaman menjadi kurang efektif,” ujar Fahmi.

Pemuda, lanjut Fahmi juga memiliki peran dalam menghadapi ancaman tersebut. Salam satunya dengan melakukan penguatan di bidang pendidikan dan literasi digital.

“Memasukkan materi tentang keamanan siber, literasi digital, dan pentingnya pertahanan negara dalam kurikulum sekolah dan universitas. Termasuk mengadakan workshop, seminar, dan diskusi tentang isu-isu pertahanan dan keamanan nasional di era digital,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. menyoroti peran pemuda untuk ikut turut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan. Ia menilai, bela negara tidak hanya menjadi tugas TNI/Polri, namun seluruh elemen masyarakat.

Prof Haris mengungkapkan bahwa setiap warga negara, termasuk pemuda memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan, baik melalui pelatihan militer, pengabdian masyarakat, atau partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung stabilitas nasional.

“Bela negara dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat melalui bidang pekerjaan dan ilmu terapan yang dikuasai, untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” kata Prof Haris

Prof Haris menjelaskan, ancaman negara dapat dibagi ke dalam berbagai macam, diantaranya; ancaman militer, ancaman non militer dan ancaman hibrida.

“Ancaman dapat berwujud agresi, terorisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, pencurian sumber, penyalahgunaan narkoba, serangan siber, serangan nuklir, serangan biologi, atau wujud ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia, dan keselamatan segenap bangsa,” jelas Prof Haris yang juga Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara (PP APHTN-HAN).

Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim menerangkan bahwa bela negara di era digital saat ini bukan lagi melawan sekutu dengan mengangkat senjata, melainkan melawan berita bohong atau hoaks, hacker, phising, ransomware, kebocoran data, penipuan, serangan siber, ujaran kebencian, pencurian data pribadi, cyberbullying hingga pornografi.

“Maka dari itu pemuda harus melek digital. Melek digital ini dapat digunakan untuk tujuan ketahanan negara, untuk persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.

Acara berlangsung sangat seru dan menarik dengan diikuti oleh ratusan peserta yang dipimpin oleh Ahmad Reza Alfian berperan sebagai moderator.

Reporter : Lum`atul Muniroh

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Menambah Wawasan Hingga Bantu Biaya Kuliah, Darul Hikam Dampingi Ratusan Peserta Lulus Program Prakerja

Media Center Darul Hikam – Kolaborasi Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember bersama LPK Career Development Center PPM Aswaja Nusantara Yogyakarta dalam menyelenggarakan pelatihan program Prakerja, kini semakin menunjukkan hasil.

Koordinator Program Prakerja Darul Hikam, Wildan Rofikil Anwar, S.H., M.H. mengatakan bahwa, sekitar 300 peserta yang tergabung dari gelombang 63  hingga gelombang 70 telah menerima insentif dari program tersebut.

“Darul Hikam berkomitmen untuk membantu orang lain memenuhi kebutuhan mereka, terutama dalam mendapatkan insentif dari program Prakerja. Komitmen ini tidak hanya mencakup masyarakat di Jember, tetapi juga seluruh Indonesia,” ucap Wildan yang juga tenaga pengajar PP Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Pelayanan yang diberikan, lanjut Wildan, meliputi berbagai tahapan, mulai dari pelatihan pembuatan akun, BIMTEK pembuatan akun, pendaftaran gelombang, pembelian pelatihan, hingga pencairan insentif.

“Pelayanan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat merasakan manfaat maksimal dari program Prakerja,” ujar Wildan yang juga peraih penghargaan Skripsi Terbaik Fakultas Syariah Tahun 2021 lalu.

Wildan juga mengatakan, meskipun program ini mungkin tidak sepenuhnya membantu 100%, namun setidaknya masyarakat dapat menikmati manfaat dari program yang dibuat oleh pemerintah. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu masyarakat dalam meningkatkan keterampilan serta memperoleh insentif yang layak

“Program ini bukan hanya sekedar memberikan pelatihan dan insentif, tetapi juga memberikan harapan baru bagi banyak orang yang mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Wildan yang juga Managing Editor Jurnal Constitution Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Dampak tersebut betul-betul dirasakan misalnya oleh Pak Nawawi, peserta Prakerja yang bergabung ke tim YPI Darul Hikam tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pendampingannya selama ini.

“Kami mendapatkan banyak manfaat. Saya dan istri kini lebih memahami cara membuat penulisan berita yang benar dan baik, serta penggunaan tata bahasa yang tepat. Hal ini membuat berita yang kami tulis lebih mudah dipahami oleh publik,” jelasnya.

Pak Nawawi juga mengatakan bahwa selain mendapatkan manfaat pelatihan, dalam program Prakerja ini juga mendapatkan insentif yang sangat berarti bagi kesejahteraan keluarga.

“Insentif ini sangat membantu menopang kebutuhan keluarga kami. Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada YPI Darul Hikam atas bimbingan dan dukungannya,” kata Pak Nawawi.

Tidak ketinggalan Ekik Filang Pradana, S.H., seorang santri yang juga menjadi peserta Prakerja Darul Hikam tersebut, memanfaatkan program Prakerja sebaik mungkin, khususnya untuk biaya masa akhir studi S1-nya di UIN KHAS Jember.

“Insentif Prakerja ini sangat berarti, saya menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan kuliah, membayar persyaratan sidang skripsi, serta membeli buku-buku kuliah yang sangat diperlukan,” ungkap Ekik.

Ekik melanjutkan bahwa dukungan ini bukan hanya soal uang, tapi soal harapan dan kesempatan.

“Tanpa insentif ini, saya mungkin tidak bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. Melalui insentif yang diberikan ini dapat menjadi motivasi dan harapan baru bagi saya yang berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Saya benar-benar berterima kasih kepada YPI Darul Hikam dari program Prakerja,” tambah Ekik.

Anjani, peserta Prakerja yang juga mahasiswi UIN Walisongo Semarang, turut merasakan dampak positif dari program Prakerja yang ada di Darul Hikam. Menurutnya, mengikuti Prakerja merupakan pengalaman baru yang berharga bagi dirinya.

“Prakerja sendiri memberikan banyak manfaat bagi saya dari segi ilmu pengetahuan dan segi dunia pekerjaan. Prakerja juga memberi keuntungan bagi saya, salah satunya mendapatkan insentif yang dapat membantu kebutuhan saya sebagai mahasiswa,” ujarnya.

Anjani menambahkan, bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat materiil tetapi juga training yang melatih dirinya dalam menghadapi dunia pekerjaan.

“Program ini dapat melatih diri saya dalam terjun dunia pekerjaan, memberi gambaran seperti apa dunia pekerjaan sebenarnya,” jelasnya.

Begitupun dengan Anjani. Insentif yang diterimanya juga sangat membantu kesejahteraannya sebagai mahasiswa.

“Insentif ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan saya sebagai mahasiswa, salah satunya membeli buku. Insentif sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan saya,” pungkas Anjani.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman, Dr. Priyo Motivasi Mahasiswa UIN Jakarta Jadi Dubes RI

Media Center Darul Hikam – Duta Besar RI untuk Kolombia (2017-2021), Dr. (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum., M.H. menjelaskan, karya bukunya yang berjudul ‘Diplomasi Tiga Zaman’ terinspirasi dari perjalanan kariernya sebagai seorang diplomat yang diwarnai oleh tiga zaman yang berbeda.

“Tiga zaman yang dimaksud adalah Era Bipolar di mana Barat dan Uni Soviet berkonflik di Perang Dingin. Selanjutnya, Era Unipolar dengan dominasi Amerika Serikat yang mengarah pada globalisasi setelah Uni Soviet bubar. Kemudian Era multipolar saat kekuatan Amerika Serikat mulai kendur pada abad ke-21  dan munculnya peran negara-negara menengah atas seperti Cina, Rusia, Brazil, Turki, dan Indonesia,” ujar Dr. Priyo dalam acara Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman yang diselenggarakan oleh World Moslem Studies Center bersama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Rabu, 03 Juli 2024.

“Selama 36 tahun berkarier sebagai diplomat, saya mengalami berbagai pengalaman unik yang belum tentu dialami oleh diplomat lain seperti negara bubar dan suksesi negara, pengakuan negara baru, tiga kudeta, membuka kantor kedutaan baru, kunjungan kenegaraan, ekstradisi gembong mafia Italia, pernah disekap perampok selama 4 jam di dalam taksi, dan gagasan-gagasan ke depan. Saya berharap buku ini dapat memberikan perspektif baru tentang diplomasi yang menarik bagi masyarakat umum, mahasiswa, dan akademisi di bidang hubungan internasional dan hukum internasional,” tambah Dr. Priyo.

Ia juga menjelaskan peluang dan tantangan dalam diplomasi bilateral dan multilateral. Menurutnya, diplomasi bilateral hasilnya lebih membumi dan akan lebih mudah dilakukan jika negara memiliki posture yang kuat terlebih bila mampu menerapkan tangan di atas lebih baik seperti investasi, alih pengetahuan/teknologi, dan hibah/donasi.

“Komponen tersebut dapat meningkatkan citra dan daya ungkit lebih tinggi karena negara akreditasi yang akan mencari kita,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa di negara kecil, pertemuan diplomat dengan pejabat tinggi seperti menteri luar negeri akan lebih mudah dibandingkan di negara negara besar.

Sementara itu, dalam diplomasi multilateral, ia menekankan bahwa bidang ini memerlukan individu yang kompeten, terbuka, dan pandai bergaul.

“Karena informasi dan posisi kita akan lebih diterima jika kita bisa berkawan. Akan lebih mudah mencari kesesuaian antara posisi kita dengan posisi teman-teman kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Pembahasa pertama, Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, menilai buku tersebut dapat menjadi guidance bagaimana menjadi seorang diplomat hingga Duta Besar. Karena di dalamnya terdapat 18 topik menarik yang berisi teori dan praktik baik seorang diplomat dan duta besar RI Kolombia.

“Menjadi diplomat adalah impian bagi sebagian kalangan anak muda yang memiliki cita-cita tinggi namun mereka tidak tahu cara mendapatkan dan berproses menjadi diplomat. Oleh karena itu, buku ini menjadi bacaan wajib calon diplomat. Apalagi, beliau kalua di pesantren disebut dengan ar-rasikhuna fil ilmi. (orang-orang yang ilmunya mandarah daging), khususnya dalam ilmu diplomasi,” jelas Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).

Prof Haris juga menyampaikan, Dr. (HC) Priyo Iswanto penulis buku tersebut adalah seorang diplomat yang meniti karir dengan background pendidikan Bahasa Inggris (S1) dan Hukum Bisnis Internasional (S2), dengan kunci “terus update belajar” yang akhirnya menjadi Duta Besar di Kolombia.

“Bagaimana dengan mahasiswa PTKIN? Bagaimana peluang menjadi diplomat dan juga  Duta Besar RI?, khususnya untuk mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Insyaalah peluangnya besar. Apalagi sudah ada alumni UIN Jakarta yang jadi Dubes seperti Pak Gatot dan Dr. Abd. Azis,” kata Prof. Haris di hadapan ratusan peserta di Ruang Teater Lt. 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembahas kedua, Dr. Atep A. Rofiq, M.Si, Dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebut, buku tersebut layak untuk dimiliki dan dipahami oleh mahasiswa hubungan internasional atau hukum internasional sebagai salah satu referensi yang lengkap dengan akumulasi teori dan praktik.

“Tidak banyak diplomat yang mencapai puncak karir dari bawah dan mau menuliskannya ke dalam bentuk buku. Buku ‘Diplomasi Tiga Zama’ ini menjadi refleksi dan modal yang kuat dalam melakukan tugas-tugas diplomasi di era digital saat ini,” pungkasnya.

Reporter : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Gelar Bedah Buku Dubes Kolombia, Womester Gandeng FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center (Womester) bersama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar Bedah Buku ‘Diplomasi Tiga Zaman’ Karya Duta Besar RI untuk Kolombia (2017-2021) Dr. (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum, M.H yang bertempat di Ruang Teater Lt. 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu siang, 3 Juli 2024.

Adapun para narasumber yang hadir, antara lain; Dr (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum, MH (Penulis Buku Diplomasi 3 Zaman Duta Besar Untuk Kolombio 2017-2021), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC (Direktur Womester); Dr. Atep A. Rofiq, M.Si (Dosen FSH UIN Syarif Hidayatulah Jakarta).

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Muhammad Maksum, SH, MA, MDC, serta sejumlah civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prof. Maksum dalam sambutannya menuturkan, kegiatan Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman menjadi penting dilakukan, untuk membuka cakrawala pengetahuan bagi mahasiswa khususnya konsentrasi peminatan hukum internasional.

“Kehadiran Dr. (HC) Priyo di tengah kita dapat dijadikan sebagai tekad dan motivasi yang kuat dalam belajar. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya terlebih bagi yang bercita-cita menjadi seorang diplomat di masa yang akan datang,” ucap Prof. Maksum Dekan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Di waktu yang sama, Wakil Direktur Womester, KH. Moh Romli menjelaskan, Womester merupakan lembaga hukum yang bergerak di bidang penelitian, pengabdian serta pendampingan Muslim di luar negeri. Salah satu kegiatan yang baru saja dilakukannya yaitu pengiriman dai/mubalig ke Belanda dan Hong Kong.

“Alhamdulillah Bulan Ramadhan kemarin, tepatnya  pada 1 -17 Romadhan 1445 H (12-26 Maret 2024), kami Womester sukses melaksanakan dakwah di luar negeri yaitu di Belanda dan Hong Kong,” ujar KH. Romli.

Selain itu, kegiatan Womester yang lain misalnya, melakukan liputan sejumlah kegiatan serba-serbi bulan Romadhan di luar negeri bekerjasama dengan LT PBNU di berbagai negara, seperti Belanda, Hongkong, Korea, Australia, Inggris, Jerman, Prancis, Firlandia dan Amerika.

“Kami juga sudah berhasil menerbitkan sejumlah buku, yaitu Buku Fiqh Aqliyat (fikih Minoritas ) bagi  Muslim yang tinggal di negara-negara non-Muslim dan buku pedoman fiqh luar negeri, termasuk juga menggelar Seminar bersama Diplomat dan Kemenlu,” jelasnya lagi.

Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbarukan dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.

Diskusi berlangsung gayeng setelah banyak pertanyaan yang dilemparkan oleh sejumlah peserta. Acara bedah buku yang dimoderatori oleh Sekretaris Womester, Akhmad Kamil Rizani, S.H., M.H diikuti oleh ratusan peserta secara daring via zoom meeting.

Reporter : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Moh. Abd Rauf

Categories
Berita

PCI NU Belanda Sambut Gembira Terbitnya Buku Belanda Negeri Yang Islami

Amsterdam, 22 Juni 2024 – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Belanda dengan gembira menyambut terbitnya buku berjudul “Belanda, Negeri Yang Islami?” oleh M. Noor Harisudin, seorang guru besar di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Buku ini merupakan hasil kerjasama dari Lembaga Dakwah dan Bahtsul Masail (LDBM) PCI NU Belanda, World Moslem Studies Center (Womester) dan penerbit Pena Salsabila. Buku ini merupakan catatan perjalanan seorang pendakwah Muslim dari Indonesia ke Belanda dan Jerman, yang menawarkan perspektif unik tentang kehidupan masyarakat di dua negara tersebut.

Buku ini mengisahkan pengalaman penulis selama 15 hari di Eropa Barat, di mana ia berusaha mengenali lebih dekat masyarakat asing yang berbeda latar belakang agama dan budaya. Melalui pengamatannya, penulis tidak hanya menerima rumor-rumor yang beredar, tetapi juga berusaha memahami kenyataan kehidupan di Belanda dan Jerman dengan objektif. Sebagai seorang Muslim yang taat, penulis merujuk pada ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk saling mengenal dan belajar dari satu sama lain.

Dalam berbagai babnya, penulis mengeksplorasi banyak aspek kehidupan di Belanda dan Jerman, mulai dari metode penentuan awal Ramadan, pengalaman beribadah selama Ramadan, hingga observasi tentang pendidikan, sistem transportasi, dan kondisi penjara yang kosong di Belanda. Melalui kesaksiannya, ia mencatat bahwa masyarakat di Belanda dan Jerman, meskipun tidak menempatkan agama sebagai hal yang krusial dalam kehidupan sehari-hari, berhasil mewujudkan ajaran-ajaran yang terkait dengan kemaslahatan bersama dalam kehidupan mereka.

Noor Harisudin, lahir di Demak pada 25 September 1978, adalah akademisi dan pendakwah di Indonesia. Beliau menyelesaikan S1 di IAI Ibrahimy Situbondo, S2 dan S3 di IAIN Sunan Ampel Surabaya, serta S1 Ilmu Hukum di Universitas Moh. Seruji Jember. Kini Guru Besar di UIN KHAS Jember ini aktif mengajar, menulis, dan berdakwah. Beberapa jabatan pentingnya termasuk Asesor Ma’had Aly Kementerian Agama RI dan Ketua Komisi Pengkajian MUI Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Ketua PCI NU Belanda, Nur Ahmad, M.A., mengapresiasi usaha penulis dan menganggap buku ini sebagai ajakan untuk saling belajar dengan keterbukaan, mengakui keunggulan Barat dalam banyak hal. “Buku ini mendorong pembaca untuk kembali menghidupkan sikap kosmopolitanisme Islam dan tidak merasa jumawa atau anti terhadap Barat,” terangnya.

Program safari dakwah Ramadhan 1445 H yang diselenggarakan oleh PCINU Belanda bersama World Moslem Studies Center (Womester), di mana penulis buku ini menjabat sebagai direktur, merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut. Program ini memungkinkan para Muslim untuk belajar langsung dari masyarakat Eropa dan kemudian berbagi pengalaman tersebut dengan masyarakat di tanah air.

PCI NU Belanda berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk lebih mendalami kehidupan keislaman yang relevan dengan permasalahan nyata dan tidak hanya berkutat pada ranah dogma semata. Semoga buku ini menjadi sumbangan berharga dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara masyarakat Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.

Sumber: https://nubelanda.nl/2024/06/25/pcinu-belanda-sambut-gembira-terbitnya-buku-belanda-negeri-yang-islami/

Categories
Berita

Perluas Manfaat, Lembaga Wakaf Darul Hikam Undang Syahril Imron Paparkan Strategi Raih Beasiswa LPDP

Media Center Darul Hikam – Di tahun 2024, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali memberikan kesempatan emas bagi para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan membuka program beasiswa yang komprehensif.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Awardee Beasiswa LPDP Santri 2021 Master of Food Technology di Wageningen University, Belanda, Muhammad Syahril Imron dalam acara Webinar Scholarship bertajuk “Strategi Meraih Beasiswa LPDP di Eropa” secara daring, pada Sabtu (22/06/2024).

“LPDP memberikan prioritas pada berbagai bidang studi yang dianggap strategis untuk pembangunan bangsa, antara lain engineering, science, agriculture, law, economics, finance, medicine, religious affairs, dan socio-culture,” tutur Syahril Imron yang juga aktivis PCI NU Belanda.

Syahril Imron juga menyebutkan, LPDP menawarkan berbagai jenis beasiswa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi calon penerima. Salah satunya adalah Beasiswa LPDP Regular, yang merupakan beasiswa reguler untuk Program S2 dan S3 baik di dalam maupun luar negeri.

“Terdapat juga Beasiswa LPDP Afirmasi yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu namun berprestasi, serta BIB (Beasiswa Indonesia Bangkit) yang memberikan kesempatan bagi para calon mahasiswa untuk mengejar gelar S1, S2, dan S3 di dalam dan luar negeri,” tambahnya.

Dalam mendukung perjalanan pendidikan, lanjut Syahril Imron, LPDP tidak hanya mencakup biaya pendidikan seperti biaya pendaftaran, SPP, dan tunjangan buku, tetapi juga biaya pendukung seperti transportasi, asuransi kesehatan, biaya hidup bulanan, dan tunjangan keluarga khusus untuk program doktor.

“Hal ini bertujuan untuk memastikan para penerima beasiswa dapat fokus pada studi mereka tanpa terbebani oleh masalah keuangan,” ucap Syahril Imron yang juga Aktivis PC PMII Jember Periode 2021-2022

Syahril Imron juga menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi berbagai tahapan seleksi administratif, termasuk tes bakat skolastik dan tes wawasan kebangsaan.

“Penting juga untuk menyiapkan motivation letter atau essay yang berkualitas, sertakan sertifikat-sertifikat yang relevan, dan bangun personal branding yang kuat,” tambahnya.

Terakhir, Syahril Imron berharap dengan adanya berbagai jenis beasiswa LPDP, para calon mahasiswa dapat mewujudkan impian mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Beasiswa LPDP ini kesempatan emas, bukan hanya bagi orang yang berprestasi tapi juga semua yang mau konsisten berusaha untuk meraih pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri,” jelas Syahril Imron yang juga alumni Ponpes Salafiyah Kajen Pati Jawa Tengah

Webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Wakaf Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember bekerjasama dengan STAIM Lumajang tersebut menyita banyak perhatian masyarakat, khususnya kalangan akademisi dan santri di seluruh Indonesia.

Dengan dimoderatori langsung oleh Rico Aldy Munafan, S.H. selaku Fundraiser Wakaf Darul Hikam, webinar kali ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menginspirasi dan mendorong para peserta untuk terus berjuang dalam meraih pendidikan tinggi di Eropa.

Reporter: Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Hadirkan Awardee LPDP, Lembaga Wakaf Darul Hikam Ajak STAIM Lumajang Webinar Scholarship di Eropa

Media Center Darul Hikam – Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam Mangli Kaliates Jember bersama STAI Miftahul Ulum Lumajang menggelar acara scholarship berupa webinar ‘Strategi Meraih Beasiswa LPDP di Eropa’ pada Sabtu, 22 Juni 2024 secara daring.

Beasiswa LPDP sendiri merupakan program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan di luar negeri.

Webinar kali ini dengan menghadirkan narasumber Muhammad Syahril Imron, yang merupakan Awardee Beasiswa LPDP Santri 2021 Master of Food Technology, Wageningen University.

Pengasuh Pondok Putri PP Darul Hikam, Ibu Nyai Hj. Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H., Ketua STAIM Lumajang, Mochammad Hisan, S.Psi., M.Sos., dan seluruh staff Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam serta dosen STAIM Lumajang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutan pembuka, Ibu Nyai Hj. Robi menyampaikan, webinar kali ini merupakan salah satu dari serangkaian webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam, dengan fokus pada tema beasiswa.

“Kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada mitra kami STAIM  Lumajang atas kerja sama yang telah terjalin dalam kegiatan ini,” ucap Ibu Nyai Hj. Robi yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember itu.

Dirinya berharap, selain kegiatan ini, sejumlah kegiatan lain yang telah digelar oleh Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam, seperti Program Pelatihan dan Pendampingan Prakerja, dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pendidikan serta pengembangan sumber daya manusia.

“Tentunya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung bagi para peserta khususnya, termasuk demi kemajuan pendidikan di Indonesia,” tambahnya.

Di samping itu, Ketua STAIM Lumajang, Mochammad Hisan, S.Psi., M.Sos mengatakan, STAIM Lumajang sangat berkomitmen untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pendidikan kami, serta mewujudkan mimpi-mimpi para mahasiswa untuk melanjutkan studi hingga ke Eropa.

“Kerjasama yang telah terjalin dengan Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam selama ini sungguh berarti bagi kami, dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan,” tutur Hisan.

Hisan juga mengatakan sebagai Ketua STAIM Lumajang, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam dunia pendidikan.

“Kami percaya bahwa interaksi dan silaturahmi antar bangsa dalam bidang pendidikan adalah langkah yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik dan global,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Hisan, STAIM Lumajang akan berkomitmen untuk terus memperluas jaringan kerjasama dan kesempatan belajar bagi mahasiswa, sehingga para mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya secara akademis tetapi juga sebagai warga dunia yang terampil dan peduli.

“Kami berharap dapat terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang lebih tinggi lagi di masa depan,” tuturnya.

Acara berlangsung sangat seru dan menarik dengan banyaknya para peserta yang ingin tau lebih banyak tentang beasiswa LPDP. Webinar kali ini dipimpin oleh Rico Aldy Munafan, S.H yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk santri, mahasiswa, dan dosen dari Jember hingga Lumajang.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

.

Categories
Berita

Berbagi Keberkahan, Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam Salurkan Daging Kurban Ke Sejumlah Daerah

Media Center Darul Hikam – Hari Raya Idul Adha adalah waktu yang dinantikan oleh umat Islam untuk mengambil hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pada hari tersebut, umat Islam melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

Tahun ini, Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih empat ekor kambing pada Rabu, (19/06/2024), di Pondok Cabang Putra Ajung Jember.

Acara ini dihadiri oleh santri, masyarakat setempat, dan para panitia kurban. Hewan kurban berasal dari para donatur Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam, yaitu Rasila Bibi bt Sardak Ali, Emma Sarah bt. Amar Ng., M. Irwan Zamroni Ali, dan Alim Rois. Prosesi penyembelihan dilakukan dengan khidmat sesuai syariat Islam.

Penyembelihan hewan kurban oleh Lembaga Wakaf Darul Hikam  ini dilakukan dengan penuh khidmat dan sesuai dengan prosedur syariat Islam secara ketat.

Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., selaku Direktur Lembaga Wakaf Darul Hikam menyatakan, persiapan untuk penyembelihan hewan kurban ini telah dilakukan sejak satu bulan sebelumnya.

“Ketua panitia, Wildan Rofikil Anwar, bersama tim lainnya telah menyusun perencanaan yang matang. Semua perencanaan telah disiapkan dengan baik dalam waktu satu bulan sebelumnya,” ujar Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember itu.

Tujuan utama, lanjut Prof Haris adalah untuk meneladani kisah dan praktik melaksanakan ajaran Nabi Ibrahim A.S., yang menunjukkan ketaatan kepada Allah dengan bersedia menyembelih Nabi Ismail, yang akhirnya diganti dengan domba.

“Tujuan kedua adalah mendidik para santri agar mengetahui cara penyembelihan hewan kurban. Tujuan ketiga adalah syiar dan mendorong orang-orang kaya agar segera berkurban. Tujuan keempat adalah memberikan daging kurban kepada masyarakat”, tambah Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara.

Terakhir, Prof. Haris menyampaikan  harapan dari kegiatan ini adalah agar jumlah lembaga wakaf seperti Darul Hikam semakin bertambah, sehingga manfaat yang diberikan kepada masyarakat luas juga semakin besar.

“Semakin banyak lembaga seperti ini, semakin banyak orang yang bahagia karena pemberian dari Lembaga Wakaf Darul Hikam,” tutup Prof. Haris yang saat ini sedang melaksanakan haji.

Dalam kesempatan yang sama, Lutvi Hendrawan selaku Panitia Pelaksana menyatakan rasa syukurnya atas kelancaran proses penyembelihan. Selama proses hingga selesai penyembelihan hewan kurban berjalan dengan baik dan lancar.

“Koordinasi dan peran antar anggota panitia saling melengkapi dan bekerja dengan sigap satu sama lain. Kami sangat bersyukur atas kelancaran proses ini. Setiap anggota panitia telah menunjukkan dedikasi dan kerja sama yang luar biasa,” ungkap Lutvi.

Ia juga menyebutkan bahwa meskipun terdapat kekurangan tenaga saat proses pemotongan dan distribusi di setiap daerah yang sudah ditentukan, semangat gotong royong dan kerja sama selalu menjadi solusi.

“Dengan semangat gotong royong dan kerja sama, kami selalu bisa mengatasi kendala tersebut,” tambahnya,” tambahnya

Acara penyembelihan hewan kurban ini diharapkan dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan partisipasi yang semakin banyak, sehingga dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tukang becak, penjual asongan, buruh tani dan masyarakat yang membutuhkan lainnya.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : Lumatul Muniroh