Categories
Berita

Susun Buku Pedoman Fiqh di Luar Negeri, Womester Jalin Kerjasama dengan Kemlu RI

Jakarta Pusat, 24 Januari 2024
Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center atau dikenal dengan Womester melakukan kunjungan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dalam rangka sosialisasi buku pedoman fiqih di luar negeri. Kerjasama tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Januari 2024.

Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia. Womester bergerak di bidang penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat dan juga kerja sama. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbukan dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.

Dalam acara kerja sama tersebut, pihak Womester yang terdiri dari Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M. Fil.I, CWC., bersama para anggotanya, Khanif, SH., M.Kn., Moh. Romli, M.Pd.I. dan Moh. Abdur Rauf, SH, M.H.,.diterima langsung oleh Kementerian Luar Negeri yang terdiri dari, Direktur Direktorat Diplomasi Publik, Ani Nigeriawati, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI, Mohammad Nur Salim dan Bapak Yasfi Yahya.

Dalam pertemuan kerjasama tersebut, Womester dan Kemlu RI berkolaborasi untuk menyusun dan mensosialisasikan buku pedoman fiqh di luar negeri. “Buku pedoman ini sangat penting dan dibutuhkan masyarakat Indonesia di luar negeri dengan berbagai profesinya”, jelas Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.

Selain program penyusunan, lanjut Prof Haris, juga akan ditindaklanjuti dengan program sosialisasi buku tersebut ke luar negeri. “ Tidak hanya penyusunan, nanti juga akan ditindaklanjuti dengan sosiaslisasi ke luar negeri. Isi buku ini adalah bentul lain dari moderasi Islam yang selama ini juga menjadi program dari Kemlu RI dan Kementrian Agama RI”, tukas Prof Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.

Sementara itu, Ibu Ani Negeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI sangat menyambut baik program ini. “Ini program baik dan bisa dikolaborasikan dengan Kemlu RI. Saya harap, draft buku segera diselesaikan dan lalu kita diskusikan di Kementrian Luar Negeri. Tepatnya di ruang ini”, ujar Bu Ani.

Tidak hanya itu, Bu Ani berharap buku ini juga dikolaborasikan dengan Kementrian Agama RI. “Di sana ada Balitbang Kemenag RI. Kita bersama-sama menangani isu moderasi beragama khususnya bagi WNI di luar negeri”, tukas Bu Ani Nigerawati.

Sementara itu, Mohammad Nur Salim, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI turut mendukung penyusunan buku ini. “Pengalaman saya ketika bertugas di Bangkok dan beberapa negara lain, muslim yang di luar negeri sangat butuh buku pedoman fiqh ini. Masih banyak yang belum tahu dan buku ini sangat membantu muslim ketika berada di luar negeri”, tukas alumni S1 al Azhar Mesir tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, ada banyak prestasi Kemlu RI yang menjadikan kebanggaan Indonesia. Misalnya, telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional UNESCO, Kementerian yang paling aktif promosikan moderasi beragama di kancah internasional dan terutama peran Indonesia dalam perdamaian Palestina. Belum dengan prestasi-prestasi lain yang membanggakan Indonesia di kancah internasional.

Sementara, Womester sendiri selama ini telah banyak melakukan kegiatan baik seminar-seminar, focus groups discussion, penelitian dan pengabdian masyarakat di luar negeri. Buku pedoman fiqh di luar negeri ini tentu menjadi pintu masuk untuk membawa manfaat lebih banyak lagi khususnya masyarakat diaspora yang ada di luar Negeri. **

Kontributor: M. Irwan Zamroni Ali
Editor: Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Anggota BNSP Dukung Sertifikasi Kompetensi Profesi Diaspora yang Diinisiasi World Moslem Studies Center

Jakarta – Direktur World Moslem Studies Center (WMSC), Prof. Dr. HM. Noor Harisudin, S.Ag, S.H., M.Fil, melakukan kunjungan kerja ke kantor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam kunjungan kerja ini, Direktur WMSC diterima langsung oleh 2 (dua) orang Anggota Komisioner BNSP, yaitu Prof Amilin dan Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M. (23/01/24).

Prof. Amilin, merupakan Putra Indramayu Asli, selain sebagai Komisioner BNSP, saat ini masih menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M., selain menjabat sebagai Komisioner BNSP, juga statusnya sebagai ulama, dakwah-nya yang sering di berbagai media, termasuk di media TV nasional. Selanjutnya, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil, saat ini, selain menjabat sebagai Direktur World Moslem Studies Center, juga tercatat sebagai Guru Besar, dan menjabat sebagai Dekan pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember (2019-2023).

Banyak hal positif yang dihasilkan dari pertemuan ini, salah satunya adalah eksplorasi tentang peluang-peluang kegiatan pengembangan ketrampilan SDM yang tersertifikasi kompetensi BNSP bagi para diaspora Indonesia, yang nantinya dapat dikolaborasikan antara WMSC dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi BNSP. Kolaborasi ini tentu bertujuan untuk memberikan pengakuan keahlian yang tersertifikasi BNSP bagi para diaspora Indonesia yang berkarir baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam kunjungan ini, Prof. M. Noor Harisudin mendapat penjelasan dari Prof Amilin, mengenai hasil pertemuannya mewakili BNSP dalam kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Federal Jerman pada tanggal 8 Januari 2024 terkait Proyek Green Jobs Social Inclusion and Sustainable Transformation (GESIT).

Mengutip pernyataan CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, Prof. Amilin menyatakan “akibat climate change, pada tahun 2025 akan banyak muncul pekerjaan baru yang berhubungan dengan Green Job”. Diprediksi akan ada lebih dari 20.000 jenis pekerjaan baru terkait industri dan energi bersih. Informasi ini penting untuk disikapi agar Indonesia segera menyiapkan SDM kompeten di berbagai sektor untuk menangani pekerjaan berbasis Green Job.

Selain itu, Prof Amilin juga menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke Hongkong pada bulan Desember 2023 lalu. “Dalam kunjungan kami, diperoleh informasi dari Departemen Imigrasi Hong Kong bahwa per tanggal 30 November 2023, terdapat 146.954 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hongkong pada sektor domestik. Data ini juga menjadi peluang bagi WMSC untuk bekerja sama dengan LSP terlisensi BNSP dalam rangka meningkatkan kualifikasi keahlian para diaspora Indonesia yang ada di Hong Kong”, ujar Prof Amilin.

Selanjutnya, hasil kunjungan kerja Komisioner BNSP, Nur Hayid, ke Korea Selatan pada tanggal 29-31 Desember 2023, diperoleh data mengenai jumlah jenis jabatan yang ditawarkan oleh Negara tersebut kepada Indonesia.

Kiai Nur Hayid menyatakan “Pihak Pemerintah Korea Selatan menawarkan 118 jenis jabatan pekerjaan untuk skema khusus kepada para profesional Indonesia agar dapat bekerja di Korea Selatan”. Pola kerja sama ini tidak bersifat resiprokal. “Dari 118 jenis pekerjaan tersebut, sekitar 80%-nya berhubungan dengan pekerjaan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”, ujar Hayid yang juga Kiai Muda NU.

Selanjutnya, Prof. Harisudin menjelaskan “World Moslem Studies Center memiliki jejaring yang sangat luas dengan para diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara”. Oleh karena itu, ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk program pengakuan kompetensi bagi pada diaspora melalui sertifikasi BNSP.

“WMSC melalui jaringannya yang sangat luas di berbagai negara, dapat mensosialisasikan kepada para diaspora, tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi”, ujar Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur. Sedangkan, LSP terlisensi BNSP, dapat melakukan proses pengujian sertifikasi kompetensi kepada para diaspora Indonesia melaljui jejaring MWSC di seluruh dunia, sehingga kolaborasi ini sangat strategis dan penting untuk direalisasikan.

Reporter: Akhmal Duta Bagaskara
Editor: M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Seleksi Penerimaan Fundraiser Profesional

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan fundraising Lembaga Wakaf Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, dibutuhkan 3 Staff Fundraiser dengan ketentuan sebagai berikut:

KETENTUAN UMUM

  1. Minimal Pendidikan SMA/SLTA Sederajat
  2. Loyal dan berintegritas
  3. Dapat Bekerjasama Dengan Tim
  4. Sehat Jasmani dan Rohani
  5. Memiliki Sepeda Motor dan SIM C

WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN

Waktu Pendaftaran     : 17 Januari – 01 Februari 2024 (09.30-16.00 WIB)

Tempat Pendaftaran   : Kantor Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Perum Pesona Surya Milenia C7 No. 8 Mangli Kaliwates Jember

TAHAPAN SELEKSI

NoTahapanPelaksanaan
1Pengumuman dan Penerimaan Berkas Lamaran17 Januari – 01 Februari 2024
2Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi02 Februari 2024
3Pelaksanaan Tes Wawancara03 Februari 2024
4Pengumuman Hasil Akhir05 Februari 2024

DOKUMEN ADMINISTRASI

  1. Surat Lamaran
  2. Daftar Riwayat Hidup
  3. Fotocopy Ijazah dan Transkrip Nilai
  4. Fotocopy KTP dan SIM C
  5. Pas Foto 4×6
  6. Dokumen Pendukung Lainnya Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

KETENTUAN LAIN-LAIN

  1. Selama proses seleksi, pelamar tidak dipungut biaya dan panitia tidak menanggung biaya yang telah dikeluarkan pelamar.
  2. Keputusan Panitia seleksi bersifat final dan tidak dapat diganggu-gugat.
  3. Setiap lamaran yang masuk dan memenuhi persyaratan akan segera diproses untuk tahap seleksi berikutnya.
  4. Pengumuman hasil seleksi akan diposting di media sosial YPI Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.
  5. Keterangan lebih lanjut bisa ditanyakan langsung di tempat pendaftaran atau melalui Contact Person yang tersedia. (Irwan 0823-3823-7677 atau Bagas 0821-4663-6176).

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Categories
Berita

Diundang MWCNU Tarumajaya Bekasi, Prof Haris Ajak Refleksi Awal Tahun Baru

Media Center Darul Hikam – Periode awal tahun seringkali menjadi momen seseorang untuk meningkatkan progres dalam berbagai aspek kehidupannya. Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, dalam acara “Ngaji Bersama” oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Kamis, (11/01/2024).

Dalam ceramahnya, Prof Haris setuju dengan pernyataan Kiai Mustofa Bisri tentang kelas-kelas dalam Islam. Meski Tuhannya sama, berimannya sama, tapi kualitas atau kelas imannya beda-beda. “Iman kepada Allahnya sama, tapi kualitas iman saya dengan anda beda-beda. Demikian juga dengan keberislaman. Tingkatan Islamnya ada yang SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi”, tukas Prof Haris yang juga Direktur World Moslem Studies Center Depok.

Pada sisi lain, denga nada kelas berislam, Prof Haris mengajak pengurus MWC NU Tarumajaya untuk instropeksi dan juga selalu meningkatkan kualitas diri.

“Sebagai anggota NU dan pengurus NU, tahun baru adalah momen yang strategis bagi para pengurus NU untuk introspeksi, mengevaluasi, dan juga meningkatkan diri guna memberikan kontribusi lebih besar kepada NU dan Indonesia,” ujar Prof Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

“Hasibu anfusakum qabla antuhasabu,” ucap Prof Haris sembari mengingatkan tentang urgensi introspeksi diri. Menurutnya, evaluasi terhadap diri sendiri, pengakuan terhadap kesalahan yang telah terjadi, dan perencanaan perbaikan untuk masa depan adalah langkah-langkah yang tidak boleh diabaikan.

Namun demikian, tidak cukup dengan instropeksi. Seorang muslim mestinya menjadikan tahun baru sebagai momentum untuk peningkatan kualitas diri.

“ Dalam hadits disebutkan Man kana yaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun, barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia orang yang beruntung.Makanya, orang NU harus lebih baik dari yang kemarin. Sukur-sukur bisa meninggalkan legacy untuk umat”, ujar kiai milenial yang sering berceramah di TV tersebut.

Pada sisi lain, Prof Haris menekankan Kembali dakwah Nahdlatul Ulama yang penuh kasih sayang. Ulama NU adalah mereka yang alim (berilmu), abidan (ahli ibadah), dan zahidan (zuhud atau tidak terikat dengan dunia) serta mengetahui kemaslahatan manusia.

“Ulama dikenal sebagai alim, yang berarti mereka memiliki pengetahuan agama Islam yang mendalam, mereka ahli ibadah, tidak terikat dengan dunia material, dan mengetahui apa yang terbaik untuk ummat,” ucap Prof. Haris yang juga Pengasuh PP Darul Hikam Mangli Jember.  

Selain itu, ulama NU dalam pandangan Prof Haris adalah para kiai yang melihat umat dengan pandangan kasih sayang (bianir rahmah).

“Ini yang membedakan dakwah NU yang sejuk dan santun. Berbeda dengan Sebagian yang ekstrem dan kasar”, tukas Prof Haris mengakhiri dengan contoh dakwah pada umat melalui strategi pelayanan pada saat ada keluarga jamaah yang meninggal.   

Selain dihadiri para pengurus dan warga NU, acara ini dihadiri para tokoh KH Cecep Romli (Pengurus MUI Pusat), Kiai Lahmudin (Rois Syuriyah MWC NU Tarumajaya) dan KH Abid (Syuriyah PCNU Kabupaten Bekasi) dan Kiai Rifal Mahalli (PCNU Kota Bekasi).

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita Lembaga Pendukung Lembaga Wakaf Tunai

Program Infak Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam

Kami Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember mengajak Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sekalian menjadi donatur Program Infak yang akan diperuntukkan kepada:

  1. Beasiswa Santri
  2. Kesejahteraan Guru Ngaji/Ustadz
  3. Anak Yatim
  4. Bedah Rumah Fakir/Miskin
  5. Korban Bencana Alam
  6. Pengembangan Lembaga Wakaf
  7. Dakwah Islam
  8. Dan lain-lain

Pembayaran Infak dapat ditransfer ke Norek 4467764444 BSI Jember atau scan QRIS atas nama Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam. Sebagaimana diketahui, sejak Desember 2023, YPI Darul Hikam telah memiliki dua Nazhir Wakaf resmi dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), KH. M. Noor Harisudin, CWC dan Ustadz M. Irwan Zamroni Ali, CWC.

Semoga Allah SWT melipatgandakan dan memberkahi harta serta menganugerahi kesehatan pada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Jazakumullah Khairal Jaza.

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Lembaga Wakaf Darul Hikam Mencapai Babak Baru, Kini Jajaki Kerjasama Dengan BWI

Jakarta – Komitmen Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember dalam rangka meningkatkan peran kelembagaanya di bidang wakaf, kini mencapai babak baru.

Setelah sebelumnya, dua Nazhir wakaf YPI Darul Hikam dinyatakan lolos asesmen Nazhir Wakaf oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI). Kini, lembaga wakaf yang diketuai oleh Prof. Dr. H. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, tersebut berhasil menjajaki kerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia pada Jumat, (12/01/2024).

Dalam pertemuan tersebut, anggota Badan Wakaf Indonesia, Raji Reza Ilahi, S.Ap menerima kunjungan YPI Darul Hikam yang diwakili oleh Prof Haris sebagai Ketua YPI Darul Hikam sekaligus Ketua Lembaga Wakaf Darul Hikam.

Reza menyoroti pentingnya memetik pelajaran dari lembaga-lembaga wakaf ternama seperti Salman ITB, Sinergi Foundation, dan rumah wakaf lainnya yang telah sukses berkembang pesat.

Dalam pandangannya, belajar dari pengalaman lembaga-lembaga besar tersebut merupakan langkah strategis untuk mempercepat kemajuan Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam.

“YPI Darul Hikam dapat mengambil pelajaran berharga dari lembaga-lembaga besar ini untuk mempercepat pengembangan lembaga wakafnya,” tutur Reza Anggota Badan Wakaf Indonesia.

Selain itu, Reza memberikan penekanan terhadap pentingnya menambahkan elemen non-wakaf, khususnya melalui program infaq dan sedekah. Menurutnya, integrasi infaq dan sedekah yang langsung diberikan kepada masyarakat memiliki potensi besar untuk meningkatkan dampak positif dalam pengembangan wakaf.

“Kami percaya dengan menggabungkan infaq dan sedekah serta wakaf, dapat meningkatkan kontribusi dan manfaat Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam kepada ummat,” tambahnya.

Di waktu yang sama, Prof. Haris menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Ia pun bertekad bahwa dalam waktu dekat, Surat Keputusan (SK) Nadzir Wakaf YPI Darul Hikam akan segera dikeluarkan. Hal ini tentu menjadi langkah awal yang strategis untuk memulai fase baru dalam pengembangan wakaf Darul Hikam.

“Insyaallah, dalam waktu dekat SK Nadzir Wakaf terbit, dan Lembaga Wakaf Darul Hikam akan lari kencang gaspol untuk bermanfaat kepada ummat,”ucap Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember itu.

Prof. Haris menegaskan, wakaf tidak hanya menjadi aset bagi pesantren, lembaga pendidikan, dan madrasah, tetapi juga memiliki dampak signifikan untuk masyarakat luas.

Kerjasama dan pembinaan dari Badan Wakaf Indonesia dianggap sangat penting untuk menjadikan Lembaga Wakaf Darul Hikam sebagai entitas yang transparan, kredibel, dan amanah.

“Kita butuh kerjasama dan pembinaan dari Badan Wakaf Indonesia, khususnya dalam persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional. Untuk tahun mendatang, Darul Hikam akan melakukan maksimalisasi target pasar, target minimalnya berjumlah 1 miliar dan  target maksimalnya berjumlah 1,3 miliar”, tambah Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Guru Besar UIN KHAS Jember : Capres dan Cawapres Belum Berpihak Kepada Diaspora Indonesia

Prof Haris Bersama Dubes Colombia 2017-2021 Dr. HC. Priyo Iswanto di CITOS Jakarta Selatan

Media Center Darul Hikam – Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara, Prof. Dr. H. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., mengungkapkan, minimnya pembahasan dari Debat Ketiga Pilpres 2024, pada Minggu (07/01/2024), terhadap isu yang berkaitan dengan kehidupan, kesejahteraan, dan perlindungan diaspora Indonesia.

Menurutnya, pembahasan mengenai keberpihakan terhadap diaspora Indonesia masih belum mencapai titik yang memadai di dalam visi para Calon Presiden dan Wakil Presiden.

“Pembahasannya terhadap isu diaspora warga Indonesia jauh dari ideal. Bagaimana kehidupan mereka, kesejahteraan mereka, perlindungan terhadap mereka, ini tidak ada pembahasan yang tuntas di hampir semua Capres,” tutur Prof Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember dalam sebuah kesempatan.

Prof Haris juga menekankan perlunya pemimpin bangsa untuk memiliki pandangan yang lebih holistik terkait diaspora.

“Hingga saat ini, kita menganut satu kewarganegaraan. Ke depan, pemimpin kita seharusnya mempertimbangkan posisi mereka kepada masyarakat yang berada di luar negeri. Termasuk usulan dwi kewarganegaraan seperti negara-negara maju yang lain,” tambah Direktur World Moslem Studies Center (Womester) Depok.

Prof Haris juga menyoroti segmen pekerja migran, pelajar, dan orang-orang yang menjadi wakil negara Indonesia di luar negeri (duta besar) sebagai bagian integral dari diaspora. Salah satu segmen yang disoroti adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang jumlahnya signifikan terutama di negara seperti Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.

“Pekerja migran telah menjadi tulang punggung ekonomi kita dengan memberikan kontribusi besar dalam bentuk devisa. Namun, perlindungan yang diberikan oleh negara terhadap mereka masih belum memadai,” tambah Direktur Womester yang sering keluar negeri tersebut.

Prof Haris menambahkan, pemerintah perlu lebih serius dalam membahas isu-isu konkrit terkait keberpihakan terhadap para pekerja migran.

“Bagaimana bisa menjadi negara maju, sementara pekerja migran yang telah memberikan kontribusi signifikan masih menghadapi kendala dan kurangnya perlindungan negaara. Inilah yang perlu menjadi salah satu fokus perhatian dari presiden dan wakil presiden terpilihan nanti,” ucap Wakil Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.

Dikatakan Prof Haris, meskipun banyak warga Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari negara, namun besaran nominal yang diberikan masih kurang memadai. Menurutnya, hanya ada satu atau dua beasiswa yang memadai, yaitu beasiswa dari Kementerian Keuangan, seperti beasiswa LPDP.

“Para pelajar ini adalah aset berharga bangsa, namun jumlah nilai beasiswa yang diberikan masih belum memadai. Mereka harus bekerja di luar negeri untuk membiayai pendidikan mereka, menghadapi kesulitan yang seharusnya tidak mereka alami,” tambah Prof. Haris yang juga Dewan Pakar Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI)  Pusat.

Selain itu, Prof. Haris mendukung percepatan kedutaan besar RI di luar negeri untuk menjadi corong promosi budaya Indonesia, termasuk pariwisata dan kebudayaan.

“Diplomasi budaya melalui kedutaan besar RI menjadi investasi jangka panjang untuk mempromosikan Indonesia di ranah global,” tambah Prof Haris yang memiliki jaringan ke berbagai negara dunia.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Artikel Kegiatan Berita Madrasah Diniyah Awwaliyah

Hurriyatul Qowimah, Mahasantri Putri Raih Juara 1 Lomba Baca Kitab Kuning Tingkat Awaliyah

Media Center Darul Hikam Menjadi berilmu dan berprestasi merupakan impian setiap orang. Dengan berbekal semangat yang tinggi, sosok gadis cantik dan sholihah, Hurriyatul Qowimah telah berhasil meraih juara 1 lomba kitab kuning Tingkat awaliyah di Pondok Pesantren Darul Hikam pada Jumat-Sabtu, (15-16/12).  

Hurriyatul (sapaan akrabnya) adalah putri dari pasangan H. Afif Ubaidillah dan Ummi Kulsum yang lahir di Desa Sruni Karang Kokap, Jenggawah, Jember. Hurriyatul merupakan mahasantri dari pondok cabang putri yang bertempat di Desa Karangmluwo Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.

Hurriyatul yang juga mahasiswa Semester 6 jurusan ilmu hadis Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember itu memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Negeri 02, kemudian melanjutkan di Madrasah Tasanawiyah (MTs) Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah, dan lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah (MA) Jalaluddin Ar Rumi Jatisari Jenggawah.

“Pengalaman mondok, dulu sewaktu di MTs (Madinatul Ulum, red), saya banyak belajar kitab seperti kitab tafsir jalalain, jami’us shagir, dan kitab kitab klasik lainnya. Setelah lulus MTs, saya melanjutkan mondok di pesantren Jalaluddin Ar Rumi Jatisari Jenggawah dan mengikuti program kitab menggunakan metode Al-Miftah Sidogiri,” tukasnya yang juga adik kandung dari Rif’ah Hasanah.

Perjalanan Hurriyatul dimulai ketika ia memutuskan untuk kuliah dan memilih kampus UIN KHAS Jember. Alasannya memilih kuliah di kampus Islam yaitu mata kuliahnya menarik karena dipadukan dengan ilmu agama dan pilihannya jatuh kepada Bahasa Arab dan Ilmu Hadist melalui Jalur SPAN-PTKIN.

“Saat itu saya ambil 2 pilihan jurusan, Bahasa Arab dan Ilmu Hadist. Alhamdulillah saya diterima di ilmu hadistnya. Alasan saya dulu tertarik ambil ilmu hadist karena sewaktu di pondok saya sangat menyukai kitab ilmu hadist yaitu ulumul hadist,” ungkapnya.

Dalam ujian baca kitab kuning akhir semester, Hurriyatul terpilih sebagai juara 1 tingkat Madin Awaliyah dengan total nilai 178. Hurriyatul mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya tersebut.

“Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya selama ini. Prestasi ini akan saya jadikan motivasi untuk terus belajar dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi,” katanya.

Hurriyatul Qowimah mengaku sangat senang bisa belajar di Pondok Pesantren Darul Hikam. Ia mengatakan bahwa pondok pesantren tersebut memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang berharga baginya.

“Saya sangat senang bisa belajar di Pondok Pesantren Darul Hikam. Banyak sekali ilmu agama dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Pesan Kiai yang selalu saya ingat yaitu untuk terus mempertahankan semangat belajar,” tandasnya.

Hurriyatul Qowimah memilih mondok di Pondok Darul Hikam karena ingin mengembangkan ilmu agamanya secara mendalam. Ia juga ingin mendapatkan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan beribadah.

“Saya kira Darul Hikam adalah pondok yang bisa merangkul mahasiswanya untuk belajar agama namun tidak mengesampingkan kuliah. Diniyah di pondok dibuat serius namun santai, waktunya juga fleksibel mengikuti kampus,” katanya ketika diwawancarai oleh Tim Media Center Darul Hikam.

Penulis: Azza Naqdan Mufti

Editor: Erni Fitriani

Categories
Artikel Kegiatan Berita Madrasah Diniyah Wusto

Istiqomah, Basyir Mahasantri Asal Pasuruan Sabet Juara 1 Lomba Kitab Kuning Tingkat Wustha

Media Center Darul Hikam – Ketika keistiqomahan mampu dilakukan serta didasari dengan niatan tulus dan ikhlas maka semangat dalam beribadah akan terus tertanam dalam jiwa terutama bagi seorang santri. Hal ini menjadi salah satu prinsip yang dipegang mahasantri Darul Hikam Asal Pasuruan Muhammad Al-Basyir yang jauh meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu di kota Pandhalungan ini.

Basyir (sapaan akrabnya), menempuh pendidikan formalnya mulai dari Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Tratee Putera dilanjutkan dengan Pendidikan Madrasah tsanawiyah (MTs) Pandaan dan Madrasah Aliyah (MA) Pandaan. Saat ini Basyir sedang melanjutkan studi S-1 nya di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora dengan Prodi Ilmu Hadist semester 5.

Santri asal Pasuruan ini merupakan Putra dari pasangan bapak M. Romli Mahfudz dan ibu Khoirun Nisak, anak kedua dari lima bersaudara lahir di Gresik  03 Juli 2003.

Awal kisah Basyir menjadi seorang mahasantri di Pondok Pesantren Darul Hikam ialah karena ia tertarik dengan program kegiatan belajar di Darul Hikam diantaranya ialah Program Baca Kitab Kuning, Jurnalistik, Entrepeunur, Tahfid dan masih banyak lagi. Tak hanya itu Basyir juga mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Darul Hikam juga memberikan fasilitas bersih dan nyaman bagi santri yang menetap.

“Pada awalnya saya ingin lebih menekuni pada bidang pendalaman kitab kuning, karena Darul Hikam memiliki pengajar-pengajar yang ahli dalam setiap bidangnya, disisi lain Darul Hikam juga memiliki fasilitas pondok yang bersih dan nyaman setingkat dengan hotel,” Ujar Basyir yang juga sebagai Ketua Bidang Keilmuan HMPS Ilmu Hadist UIN KHAS Jember Periode 2023-2024

Disisi lain, Basyir juga dikenal sebgai sosok yang inspiratif  dan selalu semangat dalam mendampingi mahasantri Darul Hikam untuk belajar membaca kitab kuning, akan tetapi disamping banyak kelebihan yang ia punya Basyir tetap tawaddu’ dan memiliki sifat rendah hati.

“Keberhasilan bukanlah sebuah kebetulan, semua itu perlu kerja keras, ketekunan, belajar, berkorban, dan yang paling penting ialah keistiqomahan,” Tutur Basyir

Atas ketekunan dan keistiqomahan Basyir selama belajar di Pondok Pesantren Darul Hikam tersebut, Basyir berhasil meraih Predikat Juara 1 pada ujian baca Kitab Kuning Tingkat Wustha selama dua semester terakhir, Prestasi membanggakan tersebut, berhasil ia raih pada pegelaran Penutupan Ta’lim Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Darul Hikam yang berlangsung selama 2 (dua) hari pada bulan Desember kemarin.

Terakhir, Basyir berpesan kepada seluruh mahasantri yang ada di pondok Pesantren Darul Hikam agar tetap semangat dalam menempuh masa kuliah serta mondok di Darul Hikam.

“Intinya cara terbaik untuk meramalkan masa depan ialah dengan cara menciptakannya, dan segala kesulitan dalam mencari ilmu tidak datang untuk menghancurkan kita, akan tetapi kesulitan itu membantu menyadari potensi yang kita miliki,” pungkasnya.

Penulis: Lutvi Hendrawan

Editor: Erni Fitriani

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Laporan Sementara Wakaf Uang Periode Januari 2024