Categories
Berita

Dari Indonesia ke Groningen Belanda: Kiprah Womester Mengantar Kampus Indonesia ke Kancah Dunia

Jakarta — World Moslem Studies Center (Womester) kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendorong internasionalisasi perguruan tinggi Indonesia. Pada 30 September -10 Oktober 2025, lembaga ini berhasil memberangkatkan sejumlah perwakilan kampus ke The 4th PCINU Belanda’s Biennial International Conference yang digelar di University of Groningen, Belanda, pada 1–2 Oktober 2025.

Konferensi internasional bergengsi tersebut mengusung tema “Harmony in Turbulence: The Intersection of Faith, Climate Justice, and Global Peace” dan diikuti oleh akademisi, peneliti, serta diaspora Indonesia dari berbagai benua. Selain sesi konferensi utama, kegiatan juga dirangkaikan dengan peluncuran buku Travelling Home: Essays on Islam in Europe, PCINU Summit bersama diaspora Indonesia di Eropa, dan forum panel lintas negara.

Rangkaian kegiatan Womester di Belanda dimulai sejak 30 September 2025 dengan konferensi kebijakan global, dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan University of Groningen, serta seminar moderasi beragama di Indonesia House Amsterdam. Setelah kegiatan utama, rombongan Womester melanjutkan kunjungan akademik dan budaya ke beberapa negara Eropa Barat, antara lain; Jerman, Swiss dan Itali.

Delegasi dari Indonesia yang bergabung bersama Womester ada sembilan orang. Mereka adalah Khanif, SH, M.Kn dan Nuraini (Keduanya dari Womester), Prof. Dr. H. Erie Hariyanto, SH,MH (UIN Madura), Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag (UIN Syeikh Wasil Kediri), Dr. Winarto Eka Wahyudi, M.Pd.I, dan Dr. Muhammad Chusnul Khitam, MAP (Keduanya dari Universitas Islam Lamongan). Sementara tiga orang utusan dari Universitas Yudharta Pasuruan, yaitu Dr. Kholid Murtadlo, SE, ME, (Rektor) , Dr. Deny Utomo, S.Pi, MP (Warek I), dan Lukman Hakim, S.Kom., M.Kom., P.hD (Warek III). Keikutsertaan mereka merupakan bagian dari program penguatan jejaring akademik global yang selama ini dikembangkan oleh Womester.

Perwakilan Womester, Khanif, menjelaskan bahwa lembaganya berperan aktif menjadi penghubung antara kampus Indonesia dan kampus internasional.

“Womester berkomitmen mendampingi perguruan tinggi agar semakin terbuka terhadap kerja sama global. Kami memfasilitasi berbagai kebutuhan peserta mulai dari akomodasi, penginapan, transportasi, hingga pendampingan selama kegiatan berlangsung,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa Womester ingin memastikan setiap perguruan tinggi yang ikut serta dapat memperoleh pengalaman internasional yang bermakna dan terarah, tidak sekadar hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif membangun jejaring akademik jangka panjang.

“Kami ingin memastikan setiap perguruan tinggi yang ikut serta dapat memperoleh pengalaman internasional yang bermakna dan terarah. Bukan hanya sekadar hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif membangun jejaring akademik jangka Panjang. Ini bentuk pendampingan internasionalisasi pendidikan,” jelas Khanif yang tinggal di Bekasi.

Sementara itu, Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., menyampaikan bahwa keberhasilan pemberangkatan delegasi ini merupakan bagian dari visi besar Womester dalam memperkuat posisi perguruan tinggi Islam di tingkat global.

“Alhamdulillah, kami bersyukur tahun 2025 ini, rombongan Womester berhasil memberangkatkan sembilan peserta dalam Konferensi Internasional di Belanda. Ini adalah langkah konkret untuk memperluas kerja sama akademik antarnegara sekaligus memperkenalkan wajah Islam moderat Indonesia di forum dunia,” ujar Prof Haris yang juga Wakil Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.

Prof. Haris menambahkan bahwa Womester telah memiliki jaringan kerja sama di lima benua, Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia, yang terus diperluas melalui kegiatan akademik, riset, dan pengabdian masyarakat.

“InsyaAllah tahun depan 2026, kami berencana menggelar Konferensi Internasional di Maroko dan beberapa negara Eropa. Kegiatan ini menjadi lanjutan dari komitmen kami untuk menjadikan perguruan tinggi Indonesia bagian aktif dari percakapan global tentang pendidikan, perdamaian, dan kemanusiaan. Mohon doa dan dukungannya,” pungkas Guru Besar UIN Kiai haji Achmad Siddiq Jember tersebut.

Reporter : Iklil Naufal Umar
Editor : Wildan Rofikil Anwar

Categories
Berita

Tayangan XPOSE Lukai Marwah Ulama dan Pesantren, Prof. Haris Sebut Trans7 Harus Minta Maaf ke Publik

Surabaya – Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Bidang Pesantren, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. mengecam keras tayangan program XPOSE di stasiun televisi Trans7 yang dianggap melecehkan ulama dan pesantren. Tayangan tersebut menampilkan narasi yang menggiring opini negatif terhadap kehidupan pesantren dan kiai, hingga memicu gelombang protes dari berbagai kalangan di seluruh Indonesia.

Dalam tayangan yang sempat viral di media sosial itu, narator XPOSE menyebut bahwa santri hidup dalam keterbatasan dan menggambarkan relasi kiai-santri bernuansa eksploitasi. Ada pula potongan kalimat yang dianggap menyinggung kehormatan kiai, seperti sindiran terhadap gaya hidup dan pengelolaan dana pesantren. Tayangan ini membuat umat pesantren marah dan tersinggung, terlebih karena tidak melibatkan konfirmasi atau perimbangan dari pihak pesantren yang disebut.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Haris yang juga Pengasuh PP Darul Hikam Mangli Jember menilai bahwa apa yang dilakukan Trans7 adalah bentuk kegagalan memahami pesantren bahkan merupakan pelecehan dan juga pencemaran nama naik pesantren.

“Ulama dan pesantren bukan bahan hiburan atau objek sensasi media. Mereka adalah benteng moral bangsa, penjaga nilai Islam, dan sumber pendidikan akhlak. Ketika pesantren dilecehkan, maka yang terluka bukan hanya kiai, tapi seluruh umat,” tegasnya, Selasa (15/10/2025).

Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember itu meminta Trans7 segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di media massa kepada para ulama, pesantren, dan masyarakat Muslim Indonesia. Ia juga menilai, klarifikasi semata tidak cukup tanpa harus ada langkah nyata berupa koreksi dan permintaan maaf publik.

“Kami menuntut sikap kesatria dari manajemen Trans7. Akui kesalahan dan juga minta maaf kepada para kiai dan pesantren. Tidak hanya itu, kami juga akan menempuh jalur hukum sesuai mekanisme yang ada melalui Kepolisian dan Komisi Penyiaran Indonesia,” ujar Prof. Haris yang Ketua PP Asosiasi Dosen Pergerakan PB IKA PMII.

Hingga berita ini diturunkan, Trans7 belum menyampaikan klarifikasi resmi kepada publik di kanal media massa terkait tayangan tersebut.

Reporter: Iklil Naufal Umar

Editor: M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Prof Haris Sebut Permohonan Maaf Ponpes Al Khozini, Bentuk Tanggung Jawab dan Kerendahatian

Sidoarjo — Wakil Sekretaris PW Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Bidang Pesantren, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. memberikan tanggapan atas sikap Pondok Pesantren Al Khozini Buduran, Sidoarjo, yang telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada santri, wali santri, dan masyarakat luas terkait musibah ambruknya salah satu bangunan pesantren tersebut.

Menurut Prof. Haris yang juga Pengasuh PP. Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember menuturkan, langkah tersebut menunjukkan tanggung jawab dan kerendahan hatian pengasuh pondok pesantren.

“Permintaan maaf dari pihak Al Khozini adalah bentuk tanggung jawab, kerendahatian dan kebesaran jiwa. Ini menjadi teladan bahwa pesantren siap menghadapi ujian dengan lapang dada,” ujar Prof Haris yang juga Direktur Womester, Sabtu (12/10/2025).

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergesa-gesa menilai atau menghakimi pesantren tanpa memahami konteks kehidupan di dalamnya. Banyak tradisi pesantren yang sering disalahpahami masyarakat luar.

“Misalnya kegiatan roaan atau kerja bakti. Itu bukan bentuk eksploitasi, tetapi bagian dari pendidikan karakter, tasawuf, dan pembelajaran sosial yang menanamkan nilai keikhlasan dan gotong royong,” jelas Prof Haris yang juga Direktur Lembaga Zakat dan Wakaf Darul Hikam.

Prof. Haris menekankan bahwa kehidupan pesantren memiliki pola dan nilai tersendiri yang telah teruji selama berabad-abad. Karena itu, masyarakat diharapkan dapat melihatnya dalam perspektif pendidikan Islam, bukan hanya dari sudut pandang umum.

“Ketika seseorang menitipkan anaknya di pesantren, ia perlu memahami nilai-nilai pendidikan yang diterapkan di sana. Jangan cepat men-judge, tetapi pahami dulu tradisinya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Haris yang juga Wakil Ketua PP APHTN-HAN menyampaikan bahwa Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) bersama berbagai lembaga dan perusahaan di Jawa Timur turut memberikan dukungan moral dan spiritual kepada Pondok Al Khozini.

“RMI bersama seluruh jaringan pesantren di Jawa Timur berdiri bersama PP Al Khozini. Kami ikut merasakan duka cita yang mendalam dan akan terus mendampingi pondok menghadapi berbagai tantangan ke depan,” tegas Prof Haris yang juga Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Sebelumnya, pada 29 September 2025, bangunan musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khozini roboh dan menewaskan puluhan santri serta melukai banyak lainnya. Pemerintah daerah, aparat kepolisian, tim SAR dan PWNU Jawa Timur telah melakukan proses evakuasi serta penyelidikan untuk memastikan penyebab insiden tersebut.

Prof. Haris berharap peristiwa tragis ini menjadi momentum refleksi bersama untuk memperbaiki sistem pembangunan dan pengawasan infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia.

“Kita jadikan musibah ini pelajaran berharga agar ke depan pesantren semakin kuat, aman, dan berdaya. Mari saling menguatkan, bukan saling menyalahkan,” pungkasnya.

Reporter : Iklil Naufal Umar
Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Obituari untuk Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag.: Cahaya Ilmu yang Tak Pernah Padam

Dalam ingatan sivitas akademika UIN Raden Intan Lampung dan keluarga besar umat Islam Indonesia, nama Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag. akan terus bergema sebagai sosok ulama perempuan, guru besar, sekaligus penafsir zaman yang lembut dalam tutur, tegas dalam prinsip, dan bening dalam pemikiran.

Beliau bukan sekadar akademisi, tetapi penjaga nurani ilmu, yang menjadikan ruang kuliah sebagai taman zikir intelektual, dan pena ilmiah sebagai alat untuk menyalakan cahaya Islam yang rahmatan lil-‘alamin.

Perjalanan Ilmiah dan Keteladanan

Sebagai Guru Besar bidang Sejarah Peradaban Islam, beliau telah menapaki jalan panjang dunia ilmiah. Pengangkatannya pada tahun 2023 menjadi simbol bahwa ilmu bukan sekadar tumpukan data, melainkan napas kehidupan yang harus dihirup dengan kesadaran spiritual. Dari ruang-ruang kuliah di Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung hingga forum-forum ilmiah internasional, beliau selalu hadir dengan keteduhan dan ketajaman pandangannya. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ikut menjadi saksi ketekunan ilmiah beliau, ketika menempuh pendidikan pada jenjang magister dan doktor di kampus Islam tertua di Indonesia tersebut. 

Sebagai Ketua Program Doktor (S3) Hukum Keluarga Islam, beliau membimbing generasi ulama dan akademisi baru untuk berpikir kritis, berijtihad dengan konteks, dan menjadikan hukum Islam sebagai rahmat, bukan dogma yang membeku. Di bawah arahannya, tema-tema disertasi dan riset hukum Islam tumbuh dalam kepekaan sosial, yang menyentuh isu perempuan, keluarga, dan masyarakat akar rumput yang sering terlupakan oleh wacana besar.

Pemikir Moderasi dan Islam Kontekstual

Dalam karya-karyanya, Prof. Mahmudah menjelma sebagai jembatan antara teks dan realitas. Artikelnya yang terbit di Jurnal Peuradeun Q1 internasional, berjudul “Resistance to Religious Moderation in Indonesia’s Lower to Middle-Class Communities” (2025), menjadi bukti kepiawaiannya membaca denyut sosial masyarakat Indonesia: bahwa moderasi beragama bukan sekadar slogan, melainkan perjuangan sunyi untuk mendamaikan teologi dengan realitas sosial.

Karya lain seperti “Islam dan Tradisi Lokal” (2022) serta “Historisitas Syari’ah: Kritik Relasi-Kuasa Khalil ‘Abd al-Karim” menunjukkan keberaniannya menelusuri akar-akar sejarah syariat, bukan untuk meruntuhkan keyakinan, tapi untuk menegakkan kesadaran bahwa syariat selalu hidup dalam ruang, waktu, dan kemanusiaan.

Ia menulis bukan untuk berdebat, tapi untuk menghidupkan nurani keilmuan. Dalam orasinya, ia sering mengingatkan,

“Nabi tidak menegakkan syariat sekaligus, tetapi dengan teori gradualisasi, karena kebenaran yang datang terlalu cepat bisa kehilangan maknanya.”

Penggerak Ilmu dan Ulama Perempuan

Prof. Mahmudah juga menjadi salah satu motor penggerak keulamaan perempuan Indonesia. Melalui berbagai forum seperti Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan diskusi keagamaan di MUI Lampung, beliau menegaskan peran perempuan bukan hanya di ranah domestik, tetapi juga sebagai pewaris pengetahuan, penjaga moral bangsa, dan penerus tradisi ijtihad.

Sebagai Editor-in-Chief dalam berbagai jurnal ilmiah, di antaranya Jurnal SMART dan Direktur Prosiding Internasional Raden Intan, beliau membangun infrastruktur ilmiah agar para akademisi muda dapat menapaki jalan publikasi internasional. Di ruang sunyi perpustakaan dan laboratorium penelitian, beliau dikenal sederhana: selalu siap membaca naskah mahasiswa hingga larut malam, memberi koreksi dengan tinta biru dan senyum lembut.

Warisan yang Tak Pernah Usai

Warisan Prof. Siti Mahmudah bukan hanya pada teks dan jabatan, tetapi pada manusia, pada ribuan mahasiswa dan dosen yang ia bentuk dengan keteladanan ilmiah dan moral. Ia mengajarkan bahwa menjadi ilmuwan berarti menjaga keseimbangan antara akal dan adab, antara berpikir dan berdoa.

Dalam satu kesempatan, ia pernah menulis:

“Ilmu tidak akan menjadi cahaya bila ia tidak disertai keikhlasan. Karena sesungguhnya ilmu yang benar tidak membuat kita tinggi di hadapan manusia, tetapi tunduk di hadapan Allah.”

Kini, cahaya itu telah kembali kepada Sang Pemilik Ilmu.

Namun di ruang-ruang kuliah, di setiap tesis dan artikel yang ia bimbing, di setiap doa mahasiswa yang ia tuntun, namanya tetap hidup sebagai lentera ilmu, guru yang meneduhkan, dan ulama perempuan yang meninggalkan jejak cahaya dalam sejarah Islam Indonesia.

Selamat jalan, Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag., rekan seperjuangan program doktoral,

Semoga Allah menempatkanmu di taman ilmu yang abadi, di sisi para syuhada, shalihin, dan ulama yang mengajar bukan hanya dengan kata, tetapi dengan ketulusan jiwa.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Obituari untuk Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag.: Cahaya Ilmu yang Tak Pernah Padam”, Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/ubaidillahbahisan1442/68e45adfed6415380019b9b2/obituari-untuk-prof-dr-hj-siti-mahmudah-m-ag-cahaya-ilmu-yang-tak-pernah-padam?page=2&page_images=1

https://www.kompasiana.com/ubaidillahbahisan1442/68e45adfed6415380019b9b2/obituari-untuk-prof-dr-hj-siti-mahmudah-m-ag-cahaya-ilmu-yang-tak-pernah-padam?page=2&page_images=1
Categories
Berita

Direktur Womester Puji Pidato Prabowo di PBB: Mengingatkan Dunia pada Sosok Bung Karno

Jember, 24 September 2025 — Pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Direktur Womester yang juga Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. Ia menilai pidato tersebut mencerminkan semangat Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan humanis.

Dalam pandangan Prof. Haris, pidato Prabowo yang menekankan persaudaraan antarbangsa dan pentingnya perdamaian dunia menjadi angin segar di tengah situasi global yang sarat konflik. Ia menilai penyampaian Presiden Prabowo yang tenang, jelas, dan penuh wibawa mampu memikat perhatian para pemimpin dunia yang hadir di ruang sidang Majelis Umum PBB.

“Upaya Pak Prabowo untuk menciptakan perdamaian dunia itu sangat keren. Dukungan beliau untuk Palestina juga luar biasa dan disampaikan dengan sangat jelas,” ujar Prof. Noor Harisudin, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, gaya penyampaian Prabowo yang tegas namun meneduhkan membawa suasana nostalgia akan sosok Presiden Soekarno, yang dahulu juga dikenal karena pidato-pidatonya yang berpengaruh di panggung dunia.

“Cara beliau berpidato memukau, dan membuat banyak orang teringat pada figur Bung Karno di masa lalu,” tambah Prof Haris yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur.

Prof. Haris menilai kehadiran langsung Presiden Prabowo di forum tertinggi dunia itu menjadi simbol kembalinya Indonesia ke posisi penting dalam diplomasi global. Terlebih, pidato Prabowo disampaikan pada urutan ketiga, sejajar dengan dua negara besar, Brazil dan Amerika Serikat, posisi yang jarang diraih Indonesia dalam sejarah keikutsertaan di PBB.

Lebih jauh, Prof. Haris yang juga Ketua KP3 MUI Jawa Timur itu menilai isi pidato Prabowo yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan merupakan refleksi nyata dari prinsip Pancasila yang dipegang teguh bangsa Indonesia.

“Pesan tentang kemanusiaan dan pentingnya hidup berdampingan dengan damai menunjukkan bahwa Indonesia tetap konsisten membawa suara perdamaian di tengah dunia yang penuh perbedaan,” tutur Guru Besar yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (PP APHTN-HAN).

Ia juga menilai, kehadiran sejumlah menteri yang mendampingi Presiden menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

“Pidato ini bukan sekadar seremonial, tetapi penegasan arah baru diplomasi Indonesia, berpihak pada perdamaian, kemanusiaan, dan nilai-nilai universal,” pungkas Prof. M. Noor Harisudin.

Reporter : Iklil Naufal Umar
Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Direktur Womester Desak Israel Lepaskan Armada Global Sumud Flotilla

Depok, 3 Oktober 2024

Direktur World Moslem Studies Center, Prof. Dr. HM. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M. Fil.I, CLA, CWC mengecam keras penangkatan Armada Global Sumud Flotilla (GSF) oleh Israel.  Prof Haris juga mengecam keras pimpinan Israel yang juga menyebut Armada Global Sumud Flotilla ini sebagai teroris. World Moslem Studies Center  yang juga disingkat Womester berkantor di Jl Palikali Beji Depok Jawa Barat.  

“Ini kan keterlaluan. Mereka mau membawa bantuan kemanusian ke Gaza, malah dianggap teroris. Ini menunjukkan ‘tidak sehatnya akal’ pejabat Israel.”, tutur Prof Haris yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur.   

Prof. Haris juga mendukung gerakan masyarakat dunia untuk membebaskan Armada Global Sumud Flotilla (GSF). Selain itu, Prof. Haris mendesak agar PBB lebih keras menekan Israel untuk melepaskan seluruh armada tersebut sesegera mungkin.

“PBB tidak boleh diam. Secara hukum internasional, Armada Global Sumud Flotilla (GSF) sudah on the right track. Jadi PBB harus desak semua armada agar dibebaskan secepatnya juga”, kata Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. 

Sebagaimana dimaklumi, bahwa Armada Global Sumud Flotilla (GSF), salah satu misi laut terbesar yang mencoba menembus blokade Gaza, dicegat oleh Angkatan Laut Israel. Hampir semua kapal yang membawa ratusan aktivis dari berbagai negara berhasil dihentikan. 

Israel menyatakan seluruh kapal telah diamankan kecuali Marinette, kapal berbendera Polandia dengan enam penumpang yang masih berada di laut lepas. Para aktivis yang ditahan, termasuk tokoh iklim Greta Thunberg, mantan wali kota Barcelona Ada Colau, serta anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, dibawa ke Israel.

Armada yang terdiri dari lebih dari 45 kapal sipil berangkat sejak akhir Agustus dari pelabuhan di Spanyol dan Italia. Mereka membawa bantuan simbolis berupa makanan, pasokan medis, serta kebutuhan pokok untuk warga Gaza.

Pada Rabu malam, kapal-kapal Israel menaiki armada sekitar 70 mil laut (130 km) dari pantai Gaza. Penyelenggara melaporkan pasukan Israel memutus komunikasi, mengganggu sinyal darurat, serta menghalangi siaran langsung serangan.

“Lebih dari 200 orang dari 37 negara ikut serta, termasuk 30 orang dari Spanyol, 22 dari Italia, 21 dari Turki, dan 12 dari Malaysia,” kata juru bicara armada, Saif Abukeshek, seperti dikutip Al Jazeera.

Reporter: Iklil Naufal Umar
Editor: M. Irwan Zamroni Ali




Categories
Berita

Lazawa Darul Hikam Realisasikan Program Wakaf Pembangunan Tangga Pesantren  Darul Hikam  Jember

Jember – Lembaga Zakat dan Wakaf (Lazawa) Darul Hikam terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia. Salah satu realisasi program terbarunya adalah Wakaf Pembangunan Pesantren dan Lembaga Pendidikan dengan membantu pembangunan tangga menuju lantai 2 di Pondok Pesantren Darul Hikam Cabang Putra Ajung Jember.

Pembangunan tangga ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan nyata santri dan pengurus pesantren. Sebelum adanya tangga permanen, akses menuju lantai 2 belum ada. Padahal, lantai 2 digunakan untuk ruang belajar tambahan serta asrama santri. Dengan adanya tangga baru yang kokoh dan representatif, aktivitas santri kini lebih mudah, nyaman, dan terjamin keamanannya.

Pengasuh PP Darul Hikam Putra, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H. M.Fil.I., CLA., CWC. menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas terealisasinya program wakaf ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada Lazawa Darul Hikam dan para donatur. Tangga ini tampak sederhana, tetapi manfaatnya sangat besar bagi kelancaran aktivitas pesantren. Santri bisa lebih leluasa dalam belajar maupun tinggal di asrama,” ujar Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya pembangunan fisik, melainkan juga wujud nyata dari nilai kepedulian umat. “Inilah makna wakaf sesungguhnya, yaitu memberi manfaat jangka panjang. InsyaAllah, pahala akan terus mengalir bagi semua pihak yang telah berkontribusi,” tambah Prof Haris yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur tersebut.

Nazhir Lazawa Darul Hikam, M. Irwan Zamroni Ali, S.H., M.H., CWC, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan realisasi wakaf untuk kebutuhan yang mendukung keberlangsungan pendidikan Islam.

“Program wakaf kami bukan hanya pembangunan masjid atau mushalla, tetapi juga fasilitas penunjang pendidikan di pesantren. Tangga di Darul Hikam Putra ini adalah contoh kecil bagaimana wakaf bisa memberi dampak nyata. Setelah ini, kami akan terus menyalurkan amanah wakif di tempat-tempat lain yang membutuhkan,” ungkap Irwan yang juga Dosen Fakultas Syari’ah UIN KHAS Jember.

Realisasi program wakaf ini disambut positif oleh para santri dan pengurus pesantren. Mereka merasa lebih aman dan nyaman saat beraktivitas di lantai dua. Harapannya, pembangunan tangga ini menjadi awal dari pengembangan fasilitas lain yang lebih memadai.

Salah seorang mahasantri PP Darul Hikam Putra, M. Leigar Al-Faris, turut merasakan manfaat pembangunan tangga baru tersebut. Ia mengungkapkan bahwa keberadaan tangga sangat membantu mobilitas santri setiap hari.

“Dulu kami belum punya akses ke lantai dua karena memang tidak ada tangganya. Sekarang dengan adanya tangga baru, kami bisa naik turun ke lantai dua. Semoga proses pembangunan ini terus berkembang dan cepat selesai,” tuturnya.

Reporter : Iklil Naufal Umar
Editor : Wildan Rofikil Anwar

Categories
Berita

Prof Haris Ajak Mahasiswa Unib Situbondo Bangun Tradisi Ilmiah Menuju Indonesia Emas 2045

Visi Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, adil, dan Makmur pada Tahun 2045. Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., .S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, Direktur World Moslem Studies Center dalam Studium Generale di Auditorium Pesantren Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo pada Kamis siang, 25 September 2025.

“Target kita jelas, Indonesia 2045 masuk jajaran lima negara maju dunia. Dalam Islam dikenal baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang baik dan mendapatkan ampunan dari Allah,” jelas Prof Haris di hadapan mahasiswa baru Universitas Ibrahimy.

Guru Besar UIN KHAS Jember itu menuturkan, ada empat pilar utama yang menjadi penopang terwujudnya Indonesia Emas 2045. “Empat pilar itu adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan,” jelas Prof Haris yang juga Pengasuh PP. Darul Hikam Mangli Jember.

Ia menegaskan, keberhasilan Indonesia Emas tidak mungkin tercapai tanpa hadirnya masyarakat ilmiah yang terdidik dengan baik. “Tidak ada peradaban tanpa masyarakat ilmiah. Tidak ada Indonesia Emas tanpa masyarakat ilmiah yang well educated. Dan mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang akan menentukan arah bangsa,” ujar Prof Haris yang juga Wakil Sekretaris PW NU Jawa Timur.

Lebih lanjut, Prof Haris menjelaskan pentingnya membangun budaya ilmiah di kalangan mahasiswa. Menurutnya, budaya ilmiah adalah kebiasaan yang tumbuh dari nilai-nilai keilmuan, seperti membaca, meneliti, dan berpikir objektif. “Kebiasaan membaca buku, berdiskusi dengan sehat, serta terbuka terhadap perbedaan adalah bagian dari budaya ilmiah yang harus terus ditumbuhkan,” pungkasnya.

Selain itu, Prof Haris yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (PP APHTN-HAN) menekankan pentingnya mahasiswa membiasakan diri dengan pola pikir kritis atau critical thinking. “Berpikir kritis berarti mampu bersikap skeptis, analitis, dan praktis. Mahasiswa harus bisa mengenali prasangka, berita bias, propaganda, kebohongan, dan misinformasi. Dengan begitu, kalian bisa memiliki pandangan dan kesimpulan sendiri, bukan sekadar ikut arus,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa inovasi merupakan tahap lebih tinggi dalam berpikir. “Inovasi adalah hasil dari berpikir out of the box dan tidak cepat puas dengan apa yang sudah dicapai. Inovasi lahir dari keberanian menembus batas,” jelas Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Menurutnya, proses menemukan inovasi tidak bisa dilakukan sendirian. “Kita perlu berinteraksi dengan banyak pihak, baik dari dalam maupun luar. Bahkan, belajar inovasi akan lebih cepat jika kalian bertemu dan belajar dari dunia luar, termasuk luar negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Ibrahimy Situbondo, Dr. Minhaji, M. Pd. I dalam sambutannya mewakili Rektor menuturkan bahwa Studium Generale ini memang dipersiapkan khusus untuk mahasiswa baru. Hanya saja, kegiatan sempat tertunda karena beberapa kendala teknis. “Alhamdulillah, meski sempat diundur, acara ini akhirnya bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Noor Harisudin yang merupakan salah satu alumni terbaik Universitas Ibrahimy dan kini sukses menjadi Guru Besar di UIN KHAS Jember. “Terima kasih Prof Haris telah datang menyapa adik-adik kita semua. Kami berharap kehadiran beliau dapat membawa inspirasi dan motivasi, tidak hanya bagi mahasiswa baru, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika Universitas Ibrahimy,” ungkapnya.

Studium Generale ini dihadiri seribu lebih mahasiswa baru Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo. Para pimpinan dan dosen di lingkungan Universitas Ibrahimy ini juga hadir menyimak acara yang berakhir jam 4 sore tersebut.

Reporter : Wildan Rofikil Anwar
Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Lazawa Darul Hikam Gelar Program MUSEMMA Perdana di Jember, Padukan Spiritualitas dan Kesehatan

Lembaga Zakat dan Wakaf (Lazawa) Darul Hikam menyelenggarakan Program MUSEMMA (Muslim Sehat, Masjid Makmur) untuk pertama kalinya di Masjid Roudhotul Muchlisin Jember pada Minggu pagi (14/9/2025). Acara ini juga merupakan kegiatan kolaborasi Lazawa Darul Hikam dengan Takmir Masjid Raudhatul Mukhlisin Jember.

Program ini merupakan terobosan baru yang dirancang Lazawa Darul Hikam untuk menghadirkan nuansa dakwah yang lebih segar. Tidak hanya menguatkan jamaah dengan pesan rohani, tetapi juga memberikan edukasi kesehatan serta layanan pemeriksaan medis gratis.

Adapun rangkaian acaranya meliputi sholat shubuh berjamaah, ceramah Islam dan kesehatan, konsultasi hidup sehat, konsultasi ZISWAF, cek kesehatan gratis, hingga sarapan bersama jamaah.

Direktur Lazawa Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, hadir langsung memberikan tausiyah bersama tenaga kesehatan RSD dr. Soebandi, Ns. Yoyok Prasetyo Santoso, S.Kep. Keduanya tampil sebagai narasumber utama dalam program perdana ini.

Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur menegaskan, bahwa kehadiran tenaga kesehatan dalam kegiatan keagamaan sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran umat.

“Jika sholat adalah perbuatan yang wajib dilakukan oleh seorang Muslim, maka menjaga kesehatan untuk dapat sholat juga merupakan perbuatan wajib. Tidak ada gunanya ibadah kita jika tubuh dibiarkan sakit karena lalai menjaga pola hidup,” tegas Prof. Haris yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Guru Besar UIN KHAS Jember itu juga menjelaskan bahwa program MUSEMMA bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan akan dikembangkan secara berkesinambungan.

“Jadi selain jamaah dibekali pesan rohani, juga dibekali pesan jasmani. Nantinya akan ada cek kesehatan gratis yang meliputi cek tensi (tekanan darah) , gula darah, asam urat, dan kolesterol. InsyaAllah kami akan terus melanjutkan program ini di masjid-masjid lain. Harapan kami, program ini menjadi gerakan bersama untuk memakmurkan masjid sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan umat,” paparnya.

Lebih lanjut, Prof. Haris menambahkan bahwa kolaborasi antara ulama dan tenaga kesehatan merupakan bentuk sinergi yang perlu terus dipupuk.

“Ulama menyampaikan nasihat agama, dokter dan perawat menyampaikan nasihat kesehatan. Keduanya sama-sama mengajak umat pada kebaikan, sehingga insyaAllah hidup jamaah semakin seimbang,” tambah Prof Haris yang juga dikenal sebagai da’i internasional.

Sementara itu, Ns. Yoyok Prasetyo Santoso, S.Kep mengingatkan jamaah agar menjaga pola makan dan gaya hidup. Menurutnya, makanan yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh langsung terhadap kesehatan tubuh.

“Makanan yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab penyakit seperti hipertensi atau darah tinggi, serta diabetes melitus. Karena itu, mari kita mulai menjaga asupan makanan agar tubuh tetap sehat. Jangan menunggu sakit baru menjaga diri,” ujar Yoyok dari RSD dr. Subandi Jember

Selain itu, Ketua Takmir Masjid Roudhotul Muchlisin, Dr. KH. Mahrus, M.Pd.I., juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Lazawa Darul Hikam.

“Program ini sangat baik karena menyentuh kebutuhan masyarakat dari dua sisi sekaligus, yakni kesehatan rohani dan kesehatan jasmani. Saya berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan menyebar ke banyak masjid lainnya,” tambah Dr. KH. Mahrus yang juga Dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Program perdana MUSEMMA ini mendapat sambutan hangat dari ratusan jamaah Masjid Roudhotul Muchlisin Jember. Banyak di antara mereka yang menyatakan senang karena bisa mengikuti sholat berjamaah sekaligus mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Acara yang dimulai jam 4.30 subuh itu selesai jam 8 pagi.

Reporter : Wildan Rofikil Anwar
Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Fasya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan World Moslem Studies Center Tandatangani Perjanjian Internasionalisasi Tri Dharma

UIN Siber Cirebon – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon resmi menjalin kerja sama strategis dengan World Moslem Studies Center (WMSC) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Penguatan Internasionalisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam memperluas jejaring akademik UIN ) Siber Syekh Nurjati Cirebon ke ranah global.

Penandatanganan berlangsung pada Kamis (11/09/2025) dan ditandatangani langsung oleh Prof. Dr. H. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. selaku Direktur WMSC sebagai Pihak Pertama, serta Dr. H. Edy Setyawan, Lc., MA., Dekan Fakultas Syariah UIN ) Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pihak Kedua.

Melalui kesepakatan ini, kedua pihak berkomitmen memperkuat internasionalisasi dalam tiga pilar utama perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kerja sama ini menjadi langkah nyata untuk memperluas cakrawala akademik dan riset Fakultas Syariah ke level global. Kolaborasi dengan WMSC membuka peluang besar bagi dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan syariah yang relevan dengan isu-isu kontemporer dunia,” ujar Dr. Edy Setyawan.

Prof. Noor Harisudin menambahkan bahwa kemitraan ini diharapkan mempererat sinergi lembaga pendidikan Islam dengan pusat kajian internasional.

“Kami siap mendukung Fakultas Syariah UIN Siber Cirebon dalam berbagai program penelitian, publikasi ilmiah, hingga pelatihan yang memperkuat peran Islam wasathiyah dalam percaturan global,” tuturnya.

Ruang Lingkup Kolaborasi

Dalam naskah perjanjian, ruang lingkup kerja sama meliputi:

  • Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan berbasis internasional.
  • Penelitian bersama di bidang hukum Islam, hukum internasional, fatwa kontemporer, dan studi perbandingan hukum.
  • Publikasi hasil penelitian di jurnal bereputasi.
  • Pelaksanaan pengabdian masyarakat, seminar, workshop, dan pelatihan di dalam maupun luar negeri.
  • Konsultasi hukum Islam kepada masyarakat serta program pemberdayaan berbasis nilai Islam wasathiyah.

Kesepakatan ini berlaku selama tiga tahun sejak penandatanganan dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Wujudkan Visi “Unggul Mendunia”

Dekan Fakultas Syariah menegaskan, kerja sama ini selaras dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Cyber Islamic University yang “Unggul Mendunia”. Melalui kemitraan global, Fakultas Syariah ingin menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, serta berperan dalam pembangunan peradaban Islam di era digital.

Kolaborasi UIN ) Siber Syekh Nurjati Cirebon dan WMSC juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 mengenai pendidikan berkualitas dan inklusif, serta mendukung penguatan moderasi beragama dalam skala internasional.

Dengan penandatanganan ini, Fakultas Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon semakin memperkokoh langkahnya sebagai pusat pengembangan keilmuan syariah yang berorientasi global, modern, dan responsif terhadap tantangan zaman.

Sumber : https://info.uinssc.ac.id/fasya-uin-siber-syekh-nurjati-cirebon-dan-world-moslem-studies-center-tandatangani-perjanjian-internasionalisasi-tri-dharma/