Categories
Kolom Pengasuh

Stasiun Kereta Api ‘Jumbo’

Oleh: M. Noor Harisudin*

*Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Hari itu, saya tiba kembali di Tokyo. Sehari sebelumnya, saya menghadiri acara tabligh akbar di Masjid Mihara Hiroshima. Kereta api cepat Shinkansen tiba tepat waktu di stasiun Tokyo. Saya sebut ‘Stasiun Jumbo’. Karena stasiun kereta api Tokyo ini sangat besar sekali. Tujuh lantai bawah tanah yang besar. Dan lima lantai atas. Setiap lantai terlihat besar, luas dan juga mewah.

Ratusan ribu orang masuk ke stasiun ini. Manusia seperti semut. Semua asyik dengan dunianya. Di Tokyo, ada dua stasiun utama, yaitu Stasiun Tokyo dan Stasiun Sinjoku. Kedua stasiun ini besar sekali. Tentu juga mewah sekali. Jangan coba-coba keliling. Bisa kesasar, kalau tidak paham.     

Pengalaman kedua kali masuk stasiun Tokyo, saya mendapat musibah. Saya kehilangan tiket kereta api cepat. Jangan sampai hilang tiket kereta api jika di Jepang. Itulah pelajaran berharga ketika setengah bulan di bumi Sakura.

Tiket kereta api di Jepang dan Indonesia tidak sama. Justru di Indonesia, kita bisa membawa tiket sampai ke rumah. Karena kita keluar stasiun tidak diminta tiketnya. Tapi, jangan coba-coba di Jepang. Tiket kereta api jangan sampai hilang. Setiap masuk dan keluar stasiun, kita harus mengeluarkan tiket kereta api. Dan tiketnya ‘dimakan’ mesin.   

Saya dicegat polisi laki-laki di pintu keluar. Karena saya tidak membawa tiket, saya minta ijin keluar. Polisi tidak membolehkan saya keluar. Padahal, mas Kristian menunggu saya di luar. Tapi, tetap tidak bisa keluar. Kristian, pengurus PCI NU Jepang yang menjemput saya menghampiri agar saya mencari solusi lain.     

Saya menuju ruang rehat stasiun. Di sana ramai orang. Masyaallah. Saya langsung tawasul  ke Kiai As’ad. Saya duduk istirahat. Satu jam saya di rest room stasiun. Saya lemas duduk di ruang istirahat. Saya merenung. Apa saya bisa keluar stasiun?

Lalu, saya kembali lagi ke pintu keluar. Saya ketemu polisi lain. Saya menyampaikan kalau saya seorang mahasiswa (berbohong).

“I lost my train ticket”, kata saya pada polisi perempuan tersebut dalam bahasa Inggris. Kelihatannya polisi perempuan ini perhatian pada saya. Ia pun memberi solusi agar saya ke tempat tersebut.   

Tak ambil lama, saya ke ruang tersebut. Saya sampaikan, kalau tiket saya hilang. Petugas langsung mengeluarkan tiket saya. Alhamdulillah. Ternyata tiket saya ketemu disini. Saya akhirnya tidak jadi beli tiket yang seharga tiga juta rupiah.

Saya lalu merapat kembali ke polisi perempuan. Tiket saya masukkan dalam mesin. Lalu mesin memakan tiket. Dan pintu terbuka untuk saya.

“Alhamdulillah, Prof. Jenengan bisa keluar. Memang begini kalau kehilangan tiket di Jepang. Bisa seharian tidak keluar stasiun”, kata Kristian yang juga guide wisatawan Jepang.

Saya kagum dengan stasiun di Jepang. Hampir semua besar dan mewah. Stasiun kereta api terbesar ada di Tokyo. Namanya: Stasiun Sinjoku dan Stasiun Tokyo.

Sore itu, saya diajak ke Kuil Asakusa di Tokyo. Kuil ini berjarak lima menit daru Stasiun Tokyo.  Ramai sekali kuil ini. Bukan hanya orang bersembahyang, namun juga orang yang berwisata. Sebelah kuil asakusa, ada kuil Sinto. Kedua kuil ini bersebelahan menunjukkan posisi keduanya yang berdampingan dan saling menguatkan.

Bagi masyarakat Jepang, kuil asakusa dan kuil Sinto adalah sama-sama perlu dihormati. Karena dua hal penting yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Jepang.  

Wallahu’alam. *** 

Categories
Kolom Pengasuh

Legenda Masjid Kabukicho Tokyo

Oleh: M. Noor Harisudin

Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achamd Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Innalillahi wainnai ilaihi rajiun. Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Nya kita akan kembali. Dengan ini kami menginformasikan bahwa Masjid al Ikhlas Kabukicho akan ditutup resmi pada tanggal 30 September 2025.

Demikian bunyi media sosial Masjid al Ikhlas Kabukicho Tokyo Jepang. Tentu menyedihkan. Namun, saya tidak kaget karena ketika berada di Jepang, saya sudah mendengar informasi ini dari beberapa pengurus PCI NU Jepang. Penutupan masjid ini juga logis; karena kontrak atau sewa masjid ini akan berakhir tanggal 30 September 2025 dan tidak dapat diperpanjang lagi.

Masjid Kabukicho adalah masjid legendaris yang berada di tengah tempat hiburan malam Tokyo. Masjid ini didirikan oleh alm Bapak Idrisno Majid. Selanjutnya, masjid ini dikembangkan komunitas Indonesia yang tinggal di Jepang.

Secara historis, masjid ini telah berdiri sejak tahun 2002 yang silam. Masjid ini lalu direnovasi pada tahun 2017. Masjid ini berukuran kecil. Sekitar 4 x 4 meter. Namun masjid ini memiliki bangunan tiga lantai dengan CCTV di setiap lantainya. Di lantai bawah tersedia kamar mandi, tempat wudlu dan juga dapur masjid.

Jumlah jama’ah masjid Kabukicho –total semua lantai– maksimal 40 orang. Jangan bandingkan masjid ini dengan masjid Indonesia karena mendirikan masjid di Tokyo khususnya dan Jepang pada umumnya adalah perjuangan yang tidak mudah.

Masjid Kabukicho memiliki banyak program. Diantaranya program pengajian malam Jumat dengan yasin dan tahlil. Masjid ini juga rutin menyelenggarakan sholat Jumat berjamaah. Satu hal lagi, masjid ini aktif mengadakan pengajian malam Sabtu dan hadrah bersama. Masjid Kabukicho semakin ramai ketika bulan suci Ramadlan. Sholat Hari Raya juga dilakukan di masjid ini.

“Dulu Masjid Kabukicho terbuka 24 jam. Sejak ada orang mabuk masuk masjid, masjid Kabukicho kami kunci kiai”, kata Mas Putra, mahasiswa Indonesia yang ditugasi menjaga masjid ini. Saya berkesempatan ke masjid ini 12 Maret 2025 ini menjelang akhir kepulangan ke Indonesia.

Uniknya, sebagaimana dikatakan sebelumnya, masjid ini terletak di kompleks hiburan malam Tokyo. Orang Jepang tidak menyebutnya ‘lokalisasi Pekerja Seks Komersil’, namun tempat hiburan malam. Biasanya, transaksi esek-esek dilakukan di luar Kabukicho ini.  Mereka akan mencari hotel atau tempat apa saja yang dapat dijadikan tempat transaksi.

Ketika malam hari saya berjalan menuju masjid, saya dag dig dug juga. Takut ada yang menarik tangan saya (terlalu GR). Ternyata ada laki-laki dan ada perempuan. Artinya perempuan dan laki-laki penghibur. Mereka ada untuk menghibur laki-laki atau perempuan lain.

Penampilan pakaian perempuan dan laki-laki di Kabukicho tidak mencolok. Tidak seperti pekerja seks komersil di Red Light Amsterdam yang vulgar. Atau Gang Dolli Surabaya dulu sebelum ditutup. Walhasil, ini berbeda dengan lokalisasi pada umumnya,

Informasi akan ditutupnya Masjid Kabukicho tentu sangat menyedihkan. Karena Masjid Kabukicho adalah potret dakwah Islam dan perjuangan muslim di kota Tokyo Jepang. Jauh sebelum adanya ratusan masjid baru, masjid ini sudah hadir lebih dulu menyapa dengan ramah umat Islam di bumi Sakura.

Apakah ini akhir adanya masjid di kompleks Kabukicho ataukah masih ada harapan lagi suatu saat akan adanya masjid kembali di kompleks hiburan malam Tokyo tersebut? Sejarah yang akan menjawabnya.

Wallahu’alam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Jepang, Alam dan Kekayaan Tradisi

Oleh: M. Noor Harisudin*

Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Meski sudah beberapa kali ke luar negeri, saya masih perlu berpayah-payah untuk beradaptasi dengan cuaca Jepang yang ekstrem. Itulah yang saya alami ketika masuk di Kota Koga Prefektur Ibaraki Jepang pada tanggal 1 Maret 2025. Di kamar, kami harus mendapatkan jaket dan selimut tebal. Di ruang tamu juga dingin masih terasa. Padahal, AC sudah pakai yang panas. Hater juga sudah dihidupkan. Namun, hawa dingin masih menusuk tulang.

Untuk makan, saya tidak perlu melakukan adaptasi karena ada nasi pecel dan nasi lodeh. Makanan utama di Indonesia. Demikian juga, bakwan, bakso, ikan pepes, telur dan sebagainya, kita mendapati dalam beberapa kali berbuka bersama di Masjid NU at-Taqwa Koga Ibaraki. Makanan khas Indonesia ini yang menjadi obat kangen selama disana.

Saya juga sudah minum vitamin C. Selain saya bawa “kopi rollas” dari Jember Jawa Timur. Rasa kopinya khas. Sehingga membuat saya terasa nyaman tinggal di Jepang. Namun, semua persiapan itu serasa masih kurang. Setiap pagi, saya masih menggigil kedinginan. Tapi, saya tetap bersyukur. Tetap sehat wal afiat sampai akhir.

“Alhamdulillah, prof. Jenengan selama disini tidak sakit. Padahal, banyak yang sakit kalau ke Jepang”, kata Ustadz Riza. Ustadz Riza diminta PCI NU Jepang untuk menjadi Imam masjid Koga Ibraki Jepang selama setahun (2025).

Negara Jepang terkenal dengan empat musim, Yaitu musim dingin, musim semi, musim panas dan musim gugur .

Musim dingin terjadi pada Desember hingga Pebruari. Musim dingin terasa banget dinginnya. Salju turun di berbagai kota. Suhu udara antara -6 derajat C hingga 20 derajat C. Ketika musim dingin, olahraga yang ramai adalah ski.

Sementara itu, musim semi terjadi pada bulan Maret hingga bulan Mei. Musim ini ditandai dengan mekarnya bunga Sakura. Suhu musim semi antar 2 derajat C hingga 24 derajat C. (Selebihnya, baca tulisan “Indahnya Bunga Sakura”).

Musim panas terjadi pada bulan Juni hingga bulan Agustus. Suhu udara pada musim ini mencapai 16°C hingga 30°C. Pada musim panas, orang Jepang menyelenggarakn Festival musim panas dan kembang api. Acara ini sangat populer pada musim ini.

Dan terakhir, musim gugur. Musim gugur ditandai dengan perubahan warna daun-daun menjadi merah dan kuning yang indah. Suhu udara di musim gugur berkisar antara 7°C hingga 27°C.

Empat musim ini menginspirasi orang Jepang untuk melakukan berbagai aktivitas kebudayaan berupa tradisi maupun festival.

Pada musim dingin misalnya, ada juga festival salju. Festival Salju Sapporo dan Festival Salju Otaru. Tidak hanya festival, pada musim dingin orang Jepang juga sering bermain ski maupun snowboarding. Terdapat banyak sekali resor ski yang menawarkan pengalaman bermain ski dan snowboarding yang menyenangkan, terutama di daerah-daerah pegunungan.

Pada musim semi, kita menemukan tradisi Hanami. Hanami merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menikmati keindahan bunga sakura. Untuk bisa merasakan secara langsung keindahan bunga sakura, kita bisa datang ke beberapa taman di Jepang. Shinjuku Gyoen di Tokyo, Maruyama Park di Kyoto, atau Ueno Park di Tokyo adalah taman dengan bunga sakura yang indah.

Sementara, pada musim panas, kita bisa menghadiri festival musim panas. Misalnya Festival Gion Matsuri di Kyoto, Festival Tanabata di Sendai, dan Festival Obon di seluruh Jepang. Pada musim ini, kita juga akan dapat menikmati pemandangan kembang api yang spektakuler di berbagai tempat di Jepang.

Dan yang menarik adalan musim gugur. Pada musim gugur, kita bisa menikmati Momijigari. Momijigari adalah tradisi Jepang untuk menikmati keindahan daun musim gugur. Kita dapat mengunjungi taman-taman seperti Arashiyama Bamboo Grove di Kyoto, Rikugien Garden di Tokyo, atau Nikko National Park untuk melihat daun-daun yang berubah warna.

Tidak hanya menggelar festival kebudayaan. Masyarakat Jepang juga telah menyiapkan berbagai peralatan dan teknologi untuk menghadapi empat musim tadi. Misalnya peralatan musim dingin yang lengkap; pasir penghangat, AC penghangat, jaket, topi penutup kepala, sarung tangan dan lain sebagaianya. Demikian juga pada musim panas dan dua musim lainnya. Luar biasa kan ?

Wallahu’alam.

Categories
Kolom Pengasuh

Indahnya Bunga Sakura

Oleh : M. Noor Harisudin
Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Salju di musim dingin adalah destinasi menarik yang tak boleh dilewatkan di Jepang. Meski akhir musim dingin, saya mendapati salju sepanjang perjalanan menuju prefektur Nigata. Hujan salju di Nigata juga lumayan besar sehingga kita juga ‘main-main’ dengan salju tersebut. Perjalanan dari lokasi pengajian ke stasiun menggunakan mobil juga sering terhambat salju. Di Koga, saya juga sempat mendapati hujan salju yang dingin kendati tidak sedingin di Nigata.

Selain salju, destinasi menarik lainnya adalah bunga sakura. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura juga sering disebut cherry blossoms. Warna bunga sakura bermacam-macam; ada yang putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda dan merah jambu. Warna lainnya adalah hijau muda dan merah menyala.

Ketika ke Kota Mito Prefektur Ibaraki Jepang, Cak Anas –petani sukses asal Indonesia di Jepang– mencoba mengajak kami ke destinasi wisata bunga sakura. Namun, nihil. Bunga sakura belum muncul. Baru ketika di Tokyo, kami mendapati bunga sakura yang baru mekar. Kita bisa mendapati Sakura di beberapa tempat. Mulai dari Okinawa, pulau Hunshu, Tokyo, Osaka dan Kyoto. Demikian juga bisa melihat bunga Sakura di Prefektur Hokkaido Jepang.

Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting. Sakura sering diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan dan kematian. Sakura juga sering diekspresikan dalam ikatan antar manusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Lebih dari itu, Sakura adalah simbol kehidupan yang tidak kekal.

Sebagaimana maklum, pohon sakura menghasilkan buah Cheri –atau bahasa Jepangnya sakuranbo. Meskipun bunga ceri sama dengan buah kemasan kalenf, buah ceri pohon sakura berukuran kecil. Selain itu, rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi. Ada pohon sakura khusus yang diambil buah cerinya. Hanya jenis ini tidak dapat dimanfaatkan bunga sakuranya. Buah ceri seperti ini dikembangkan di prefektur Yamagata dengan harga mahal. Pada umumnya, orang Jepang makan buah ceri impor dari negara lain misalnya Amerika Serikat.

Munculya bunga sakura juga menandai mulainya tahun pelajaran baru untuk sekolah. Demikian juga menjadi penanda berakhirnya tahun fiskal yang lama dan mulainya tahun fiskal yang baru. Khususnya bagi dunia keuangan dan dunia usaha. Tanggal 31 Maret adalah tutup buku fiskal. Mulai lagi tanggal 1 April setiap tahunnya. Bagi orang jepang, mekarnya bunga sakura membawa semangat baru untuk menggapai harapan yang lebih baik di masa depan.

Ketika muncul Sakura, orang Jepang merayakannya dengan hanami. Hanami adalah moment membahagiakan orang-orang tersayang untuk menikmati indahnya bunga sakura yang mekar. Hanami berarti piknik menggelar tikar untuk pesta makan di bawah pohon sakura. Mereka duduk duduk di bawah pohon sakura bergembira sembari makan makanan khas Jepang. Tak lupa, mereka juga minum sake.

Dulu Hanami hanya dilakukan di acara jamuan kerajaan. Kebiasaan ini lalu meluas dari kalangan istana ke kalangan samurai dan rakyat biasa, Selanjutnya, hanami tersebar di kota kerajaan ke berbagai daerah di Jepang.

Tempat paling baik di Jepang untuk menikmati Hanami adalah Nagoya Castle, Kumamoto Castle, taman Shinjuku Gyoen, Hirosaki Castle,Osaka Castle, taman Ueno, taman Inogashira, Kamagatani, Pinggir sungai Shinsakai, Pegunungan Yoshino dan masih banyak lainnya.

Selain Hanami, orang Jepang juga mengadakan berbagai festival perayaan besar-besaran menyambut bunga sakura. Misalnya festival bunga Sakura di Benteng Himeji. Demikian juga festival Bunga Sakura di Kitakami Tenshochi Prefektur Iwate, utara Pulau Honshu Jepang. Kita juga bisa mendapati festival Bunga Sakura di Matsumae Koen Festival bunga sakura ini diadakan di Kota Matsumae, Prefektur Hokkaido, Jepang.

Wallahu’alam. *

Categories
Kolom Pengasuh

Monarchi Konstitusional di Negara Jepang

Oleh: M. Noor Harisudin*

*Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Setelah Jepang melakukan restorasi Meiji (1867), Jepang menjadi sangat terbuka terhadap negara-negara maju lainnya. Atas usaha ini, Jepang berdiri sejajar dengan negara maju di Eropa dan Amerika Serikat. Perkembangan negeri Sakura ini melonjak dahsyat. Mulai aspel pemerintahan, pendidikan, militer, industri, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekarang, posisinya tidak bergeser. Selain China, Jepang adalah macan Asia yang diperhitungkan dalam hubungan negara maju di dunia. Dia hanya membutuhkan 100 tahun untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju dunia. Tentu kemajuan Jepang tak lepas dari sistem hukum tata negara yang dikembangkan di negaranya.

Bagaimana sistem tata negara di Jepang? Tulisan ini sedikit membahas sistem hukum tata negara di Jepang. Saya kebetulan menulis buku “Pengantar Hukum Tata Negara di Indonesia”, meski guru besar saya adalah Fiqh dan Ushul Fiqh. Buku ini saya ajarkan di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Saya juga menjadi Wakil Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Adminsitrasi Negara masa bakti 2021-2025 dan masa bakti 2025-2030. Ketua Umumnya adalah Prof. Guntur Hamzah yang juga Hakim Ketua Mahkamah Konstitusi.

Jepang adalah sebuah negara dengan model monarki yang konstitusional. Pemerintahannya dipimpin oleh Perdana Menteri. Sementara, kepala negara dipegang oleh Kaisar. Kaisar Jepang –disebut dalam Konstitusi—merupakan lambang negara dan kesatuan negara. Kaisar bukan sebagai penguasa dengan kekuasaan politik.

Oleh karenanya, kekuasaan di Jepang merujuk pada tiga cabang kekuasaan Montisquieu. Sama dengan negara maju yang lain, Pemerintah Jepang sendiri dalam sistem tata negara menggunakan executive branch, legislative branch dan yudicative branch.

Dalam executive branch, para menteri diangkat oleh perdana menteri untuk membantu pelaksanaan pemerintahanan. Sementara legislative branch namanya diet didalamnya terdapat house of reprsentatives dan house of councillors. Dan terakhir, yudicative branch ada supreme court (mahkamah konstitusi) dan hight court (mahkamah agung).

Perdana menteri, dalam sistem tata negara di Jepang, menjadi bagian penting. Ia memilih para menteri untuk melaksanakan pemerintahan secara efektif. Menteri pertahanan, menteri pertanian, menteri perdagangan, menteri pendidikan dan sebagainya menjadi bagian inheren dalam cabinet yang dibentuk oleh perdana menteri.

Sebagai kepala negara, kaisar Jepang memiliki gelar resmi tenno. Tenno berarti penguasa surgawi. Gelar ini khusus untuk kaisar Jepang baik laki-laki maupun perempuan. Dalam sejarah, tercatat terdapat delapan perempuan yang menjadi kaisar dengan gelar tenno tersebut.

Sementara itu, istana kekaisaran disebut Kyujo (宮城). Sebelumnya, kaisar tinggal di prefektur Kyoto selama hampir sebelas abad. Sejak pertengahan abad kesembilan belas, kyujo pindah ke Istana Edo di Ibu Kota Tokyo.

Negara Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada tahun 660 SM. Kaisar Jepang sekarang bernama Naruhito. Narohito menggantikan ayahnya Akihito yang turun tahta pada tanggal 30 April 2019. Naruhito adalah Kaisar Jepang yang ke-126. Ia berkuasa sejak 1 April 2019.

Kaisar Jepang juga pemegang kewenangan tertinggi agama Shinto. Kaisar dianggap keturunan Dewa Matahari Ametaresu. Dengan demikian, wilayah kaisar juga adalah menangani urusan keagamaan termasuk ritual agama Shinto.

Setelah restorasi Meiji tahun 1867, Kaisar adalah perwujudan semua kekuasaan yang berdaulat di Dunia. Ini disebut dalam Konstitusi Meiji tahun 1889.

“Waktu itu, kalau kaisar Jepang sudah turun tangan, ya semua harus tunduk. Termasuk parlemen yang kebijakannya tidak sesuai aspirasi rakyat”, kata Mas Kristian, Diaspora Indonesia di Tokyo. Diskusi hangat beberapa kali dengan saya.

Hanya saja, sejak konstitusi tahun 1947, kaisar Jepang sekarang hanya merupakan simbol negara tanpa kewenangan politik. Kaisar Jepang menjadi berkurang kewenangannya. Meski keberadaan kaisar tetap dihormati sebagai kepala negara sekarang.

Wallahu’alam.***

Categories
Kolom Pengasuh

Negara, Mafia dan Penaklukan Yakuza

Oleh M. Noor Harisudin*

Direktur Womester, Guru Besar UIN Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Ketika di Jepang, saya merasakan benar bagaimana keamanan dan ketertiban menjadi harga mati disini. Rumah yang tidak dikunci, sepeda motor yang diparkir di luar meskipun malam hari, dan keamanan lain yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jangan bandingkan dengan negeri konoha yang barang-barangnya mudah raib di tempat umum. Di negeri konoha juga, rumah harus dikunci rapat agar tidak kemalingan.

Ini yang menjadi bahan diskusi saya dengan Wakil Konjen Jepang di Surabaya, Mr. Ishi. Yaitu tentang eksistensi mafia Jepang bernama Yakuza. Sementara, kita tahu kalau Jepang negaranya sangat aman.

“Yakuza sudah ditaklukan oleh polisi negara. Dulu mereka pernah kuat, namun lalu ditaklukkan oleh negara,” jawab Mr. Ishi ketika makan siang bersama di Tunjungan Plasa Surabaya.

Ya. Anda yang suka film Jepang, pasti Anda tidak melewatkan film seperti Samurai dan Mafia Yakuza. Mafia Yakuza memang dikenal luas oleh masyarakat dunia.

Istilah Yakuza (やくざ atau ヤクザ) berasal dari angka 8-9-3. Tiga angka sial ini dalam bahasa Jepang disebut Yakuza. Yakuza merupakan organisasi kriminal terorganisir dari Jepang. Mereka juga dikenal sebagai gokudō atau “jalan ekstrem”. Yakuza memiliki sejarah panjang Jepang.

Secara historis, Yakuza sendiri muncul pad abad ke-17. Mereka muncul dari kelompok marginal sepeti bakuto (penjudi), tekiya (pedagang keliling) dan samurai yang tidak memiliki majikan (ronin). Dengan demikian, Yakuza identik juga dengan bakuto dan tekiya.

Pemerintah Jepang pernah menggunakan Yakuza untuk menggerakkan nasionalisme di masa lalu. Bahkan, Yakuza juga dilibatkan pemerintah Jepang dalam pendudukan Manchuria dan Tiongkok di tahun 1930-an. Mereka berhasil merebut Manchuri dan Tiongkok dan sebagai imbalan mereka mendapat hak monopoli.

Setelah berhasil menyerang Pearl Harbor, militer Jepang lalu mengambil alih kendali kekuasaan Yakuza. Para anggota Yakuza diberi pilihan; bergabung menjadi tentara atau masuk penjara. Pamor Yakuza tenggelam saat itu.

Setelah Jepang menyerah, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat. Lalu muncul Yoshio Kodame yang mempersatukan para anggota dalam satu organisasi Yakuza. Yosho Kodame sendiri merupakan seorang eks militer dengan pangkat terakhir admiral muda. Usianya saat itu baru 34 tahun.

Singkat kata, Yoshio Kodame berhasil mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, yaitu Yamaguchi-gumi dan Tosei-kai. Yakuza semakin bertambah besar keanggotaannya terutama di periode 1958-1963. Saat itu, Yakuza diperkirakan memiliki anggota 184.000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentara angkatan darat Jepang saat itu. Pun bahwa Yoshio Kodame dinobatkan sebagai godfather-nya Yakuza.

Namun, yang menarik, Yakuza kini berada di bawah kendali pemerintah Jepang, meski keberadaan mafia ini legal (resmi). Tidak sama dengan mafia Italia yang rahasia, keberadaan dilindungi konstitusi Jepang. Selain itu, mafia ini ini juga memiliki etika. Aneh, mafia melakukan kejahatan tapi masih ‘beretika’.

Satu hal lagi. Seperti dikatakan Mr Ishi, mafia yang ditakuti ini tidak bisa berbuat sembarangan berada di Jepang. Tajinya sudah tidak ada. Mereka di bawah kendali Kaisar Jepang. Toh demikian, beberapa kasus korupsi di kalangan pejabat Jepang di masa kini disinyalir terkait dengan Yakuza. Termasuk beberapa kejatahan dalam perjudian, minuman keras, pembunuhan dan yang lainnya.

Wallahualam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Mitos Gunung Fujiyama

Oleh: M. Noor Harisudin*
*Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Bagi muslim Jepang, keberadaan Gunung Fujiyama adalah sebuah keniscayaan. Kendati mitos tentang Gunung Fuji—sebutan umum Gunung Fujiyama–, oleh mereka dianggap sebagai ‘angin lalu’ saja. Hanya saja sebagai kearifan lokal, seorang muslim sudah selayaknya menghormati local wisdom yang berlaku pada masyarakat Jepang tersebut.

Masyarakat Jepang memandang Gunung Fuji bukan hanya sebagai sekedar ikon alam, namun juga simbol spritual dan budaya yang dihormati masyarakat Jepang. Sebagai ikon alam, Gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi di Jepang. Letaknya di pulau utama Honshu, antara prefektur (propinsi) Yamanashi dan prefektur Shizuoka. Ketinggian Gunung Fuji mencapai 3.776 meter. Sehingga Gunung Fuji disebut salah satu gunung berapi tertinggi yang ikonik di dunia.

Ketinggian ini tidak hanya menjadikan Gunung Fuji sebagai tantangan bagi para pendaki, tetapi juga sebagai latar belakang yang menakjubkan dengan keindahan alam Jepang. Puncak Gunung Fuji yang bersalju sering kali terlihat jelas dari berbagai titik di sekitar Tokyo dan Yokohama. Subhanallah. Gunung Fuji ini selalu nampak indah dan mengagumkan. Namun, jangan silau dengan keindahan dan ketenangan ini. Karena bahaya Gunung Fuji yang masih aktif hingga sekarang.

Sebagai simbol spritual, bagi masyarakat Jepang, pendakian menuju Gunung Fuji merupakan perjalanan spritual menuju kedamaian batin dan pencerahan. Tidak mengherankan jika mendaki Gunung Fuji telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Setiap tahun, ribuan orang baik dari Jepang maupun luar Jepang mendatangi gunung ini untuk mendaki. Khususnya, pada musim panas ketika cuaca di sekitar Gunung Fuji mendukung.

Ada banyak mitos di sekitar Gunung Fuji. Misalnya mitos tentang Putri Kaguya yang menjadi inspirasi nama Gunung Fujiyama. Dalam kisah masyarakat Jepang, Putri Kaguya ditemukan dalam batang bambu. Dalam cerita tersebut, Putri Kaguya memberikan obat keabadian (fushi no kusuri) kepada suaminya, namun obat itu justru dibakar di puncak Gunung Fuji. Bagi mereka, kebersamaan suami dan istri jauh lebih berharga daripada hidup kekal. Dari sinilah nama Fujiyama atau Gunung Abadi berasal.

Mitos lainnya adalah soal Hutan Aokigahara. Ya. Di kaki Gunung Fuji terdapat Hutan Aokigahara yang terkenal ‘angker’. Hutan ini juga menjadi tempat bunuh diri kedua terbanyak di dunia. Hutan ini menyimpan berbagai mitos, termasuk cerita tentang roh penasaran dan praktik “ubasute” (meninggalkan orang tua di tempat terpencil). Keangkeran hutan ini menjadi bagian dari cerita mistis Gunung Fuji.

Terakhir, tentang legenda makhluk gaib bernama Sokou. Sokou adalah gabungan ayam jantan dan ular yang sangat besar dan berbahaya. Konon, letusan Gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika ia sedang tidur. Makhluk ini dipercaya dikurung di dasar gunung oleh seorang ahli ilmu gaib. Keberadaan Sokou masih dihormati oleh masyarakat Jepang.

Bagi seorang muslim, seperti telah disebutkan di depan, mitos-mitos ini tak berlaku karena hanya menjadikan mereka menyekutukan Allah Swt. Utamanya soal bunuh diri yang dilarang dalam Islam. “Meski dalam hidup kesehariannya, mereka tetap toleran dan menghargai kearifan lokal masyarakat Jepang terkait Gunung Fuji”, kata Alfian yang juga Diapsora muslim di Prefektur Nigata Jepang.

Wallahualam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Kereta Api Cepat Shinkansen

Oleh M. Noor Harisudin

Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Pernah naik Whoosh?, Kereta api cepat dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya Bandung ke Jakarta? Tepatnya dari Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Tegalluar Bandung. Kereta Api Whoosh resmi beroperasi sejak tanggal 2 Oktober 2023 yang silam. 

Perjalanan menggunakan Whoosh hanya 40 menit. Biasanya perjalanan Jakarta ke Bandung, membutuhkan waktu 4 jam. Kereta api cepat kebanggasan Indonesia itu kecepatannya mencapai 334 km/jam. Luar biasa. 

Dalam sepuluh tahun terakhir, perkembangan kereta api di tanah air memang dahsyat. Transportasi yang keren dan paling banyak peminatnya di negeri ini adalah kereta api. Jumlah penumpangnya selalu membludak baik kereta api ekonomi, bisnis maupun luxury. Apalagi dengan adanya kereta api cepat Whoosh yang lagi viral sekarang ini, meski baru ada di rute Jakarta-Bandung. 

Kalau Anda ke Jepang, Anda akan takjub dengan kereta api cepat Jepang sejenis Whoosh. Ya. Kereta api cepat yang bernama Shinkansen. Shinkansen lebih modern daripada Whoosh. Kereta api Shinkansen menghubungkan seluruh kota besar dan prefektur di Jepang. Kereta api Shinkansen semuanya serba digital.  

Selama setengah bulan di Jepang, saya merasakan Shinkansen yang memang keren itu. Dalam perjalanan ke Tokyo, Nigata, Nagano, Hiroshoma, Ibaraki, Kyoto dan sejumlah prefektur lain, saya menikmati betul kereta api Shinkansen.

Di Jepang, kereta api Cepat Shinkansen dibuka pertama kali  tahun 1964 ketika Olimpiade Tokyo. Ini sekaligus juga menandai kebangkitan Jepang sebagai negara modern. Hingga sekarang, kereta api Shinkansen ini mencatat telah mengangkut 6,4 milyar lebih total penumpangnya. 

Fasilitas kereta api cepat Shinkansen lumayan mewah. Kereta Shinkansen menawarkan fasilitas memadai seperti kursi yang nyaman, ruang kaki yang luas, colokan listrik, dan Wi-Fi gratis. 

Kereta Api Shinkansen membawa 16 gerbong dengan kapasitas 1.323 kursi. Sebagian kursi dijual tanpa nomor untuk memudahkan orang mengakses seat mana saja dalam gerbong tersebut. Dengan kata lain, selain tiket dengan nomor seat, ada juga tiket tanpa seat dalam beberapa gerbongnya.  

“Berapa kecepatannya,” tanya saya pada beberapa teman di Jepang.

Kecepatan maksimum generasi Shinkansen mencapai 350 km/jam. Atau 16 km lebih cepat dari Kereta Api Woosh di Jakarta. Beberapa Kereta Api Shinkansen ada yang lebih cepat lagi, meski jumlahnya tidak banyak.

Dibandingkan dengan pesawat di Jepang, Shinkansen membutuhkan yang sama jika dihitung dengan keseluruhan waktu yang digunakan. Bahkan, kadang lebih cepat karena Shinkansen tidak butuh boarding yang lebih lama di stasiun kereta. Ini berbeda dengan pesawat yang membutuhkan waktu tunggu dan boarding lebih lama. 

Selain nyaman, kereta api Shinkansen juga sangat aman. Tidak pernah ada kecelakaan menggunakan kereta api Shinkansen selama bertahun-tahun. Tentu keren banget. Tidak hanya itu. Shinkansen selalu datang tepat waktu alias tidak pernah telat sedikitpun. 

“Beberapa waktu yang lalu, Shinkansen pernah terlambat 34 detik, membuat masinisnya jigiri. Artinya minta maaf sambil menundukkan kepala serta mengembalikan ongkosnya”, kata H. Tirmidzi, Direktur Masjid Mihara Prefaktur Hiroshima Jepang. 

Kereta api Shinkansen juga sangat bersih. Pembersihan gerbong dilakukan dengan cepat di stasiun karena untuk menjaga jadwal yang ketat. Kita pun bisa merasakan nuansa kebersihannya di samping kereta api yang tenang tanpa keramaian. 

Dan seperti di Indonesia, ketika naik kereta api Shinkansen, kita juga bisa melihat pemandangan Jepang yang indah. Gunung-gunung, salju, hotel, dan rumah penduduk adalah pemandangan indah yang kita dapati sepanjang perjalanan menggunakan Shinkansen. 

Kalau Anda ke Jepang, jangan melewatkan untuk menjadi penumpang kereta api cepat Shinkansen yang keren abis. Jalan-jalan ke Jepang tanpa Shinkansen adalah jalan-jalan yang ‘kurang sempurna’. He he he. Sekalian saya promosikan Shinkansen pada pembaca. 

Wallahualam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Nine Stars dan Misi Kemandirian NU Jepang

Oleh M Noor Harisudin*

*Direktur Womester, Guru Besar UIN Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Salah satu penopang kegiatan PCI NU dunia adalah usaha bisnis. Beruntung PCI NU yang sudah berjihad mandiri secara ekonomi melalui usaha bisnis. Misalnya PCI NU Malaysia yang memliki restoran makan di Kuala Lumpur. Dan PCI NU Jepang yang memiliki Nine Stars, sebuah badan usaha milik NU yang bertujuan untuk membangun kemandirian warga NU.

Nine Stars cukup keren. Meski baru didirikan awal tahun 2024, badan usaha ini meningkat pesat. Diantaranya adalah produksi bakso yang disebar di seluruh prefektur Jepang.

Adalah Ismail, CEO Nine Stars. Laki-laki asal Makasar pagi itu mengajak saya ke tempat produksi bakso Nine Stars. Hanya berjarak lima puluh meter dari masjid NU at Taqwa Koga. Saya langsung masuk ke ruang produksi bakso tersebut.

“Ini baksonya Prof. Kami distribusikan ke seluruh Jepang melalui jaringan NU kita”, kata Ismail pada saya.

Ketika saya tanya, apa bedanya dengan bakso Indonesia. ” Di sini nyaman dan lezat baksonya. Sama dengan Indonesia. Hanya bedanya ingredient disebut jelas dalam bungkus’, kata Ismail yang rajin ke masjid NU Koga.

Ada dua karyawan bakso Nine Stars yang tiap hari bekerja memproduksi. ” Sementara kami pekerjakan dua karyawan ini. Insyaallah akan tambah lagi ke depan “, kata Ismail.

Selain produksi bakso, Nine Stars juga menambah bisnis lain. Misalnya rental mobil karena banyak orang Indonesia yang berkunjung ke Jepang.

“Eman kalau tidak dimanfaatkan. Doanya semoga lancar “, kata Ismail pada saya.

Ada lagi bagian dari Nine Stars. Urusan bisnis vanding machine yang berisi makanan dan minuman instan yang diletakkan di depan masjid NU Koga.

“Ini pemberian Bank Indonesia. Lalu kita taruh disini sambil menjadi bisnis Nine Stars yang seluruh keuntungannya untuk mensupport kegiatan Masjid NU At Taqwa”, kata Ismail pada saya.

Ketua PCI NU Jepang, Gus Gazali berharap kemandirian NU menjadi fokus dari Nine Stars.

“Diharapkan selain mensejahterakan warga NU, juga menopang kegiatan NU di seluruh MWCI NU yang kini menyebar di 16 prefektur”, ujar Gus Gazali pada saya.

Saya lihat potensi Nine Stars akan menjadi besar di masa mendatang. Asal dikelola dengan manajemen yang transparan, amanah dan profesional. Semoga.

Wallahu’alam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Integrasi Diaspora Muslim Indonesia di Jepang

Oleh: M. Noor Harisudin*

*Direktur Womester, Guru Besar UIN Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Salah satu hal yang menarik Diaspora Indonesia di Jepang adalah cepatnya Muslim beradaptasi dengan kebudayaan dan sistem sosial di Jepang. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk berdaptasi dengan lingkungan di Jepang. Makanan, pakaian, cara kerja, nilai yang dianut, dan lain sebagai. Inilah yang saya jadikan fokus pembahasan ketika saya berceramah agama di DKM Masjid Al Ikhlas Kanditsu Ibaraki Jepang.

Dalam fikih, kita mengenal urf. Urf adalah tradisi yang berlaku di masyarakat baik berupa perkataan, perbuatan maupun meninggalkan perbuatan. Dalam madzhab empat, Imam Malik yang masyhur getol dengan madzhab urf. Tepatnya Urf Madinah. Meski madzhab lain juga menggunakan urf, tapi tidak masif seperti Imam Malik.

Pengakuan keberadaan urf dalam agama Islam menunjukkan wajah rahmatan lil alaminnya agama Nabi Muhammad tersebut. Islam tidak serta merta menghapus tradisi yang ada di sebuah daerah. Islam malah justru merawat dan menjaganya agar urf ini tetap eksis berdiri kokoh di tengah umat.

Dalam fikih, kita mengenal urf. Misalnya Wahab Khalaf menyebut kaidah urf “Ats Tsabitu bil urfi kas tsabiti bin nashi ma lam yukahlif syar’an”. Bahwa sesuatu yang ditetapkan berdasarkan urf sama dengan yang ditetapkan berdasar al Quran dan al Hadits. Demikian juga al ‘adatu muhakkamah bahwa adat itu dapat dijadikan sandaran hukum.

Namun kebolehan di sana ada catatan khusus, yaitu “ma lam yukhalif syar’an”. Selama tidak bertentangan dengan syariah. Kalau bertentangan syariah, maka tunggu dulu. Hukumnya dilarang (makruh dan bahkan haram).

Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa tulisan saya sebelumnya, budaya Jepang (legal culture) luar biasa dalam hal disiplin, kejujuran, loyalitas, dan menjaga kehormatan. Menurut saya, demikian ini adalah urf Jepang yang shahih dalam kacamata Islam.

Sebaliknya, dalam Islam kita juga mengenal urf fasid. Urf fasid adalah kebiasaan yang bertentangan dengan syariat. Misalnya tradisi minum sake yang juga dikenal sebagai minuman keras. Juga film porno yang terkenal di Jepang. Ini semua jelas hukumnya. Allah Swt. mengharamkannya.

Adalah keharusan bagi Muslim Jepang berintegasi dengan masyarakat Jepang pada umumnya. Budaya Jepang harus mendarah daging, meski budaya yang tidak baik tidak menjadi bagian kepribadian Muslim. Setiap Muslim harus menolak budaya yang bertentangan syariah.

Lalu, apa untungnya dengan integrasi Diaspora Muslim ini?

Dengan integrasi ini, maka sesungguhnya demikian ini menguntungkan bukan hanya masyarakat Muslim di Jepang, namun pemerintah Jepang sendiri juga mudah menjalankan berbagai program pembangunannya. Diaspora Muslim tidak menjadi ganjalan bagi negara Jepang, bahkan mereka malah mensupportnya dengan berbagai kegiatan pembangunan di bumi Sakura.

Walhasil, dengan integrasi ini, masyarakat Muslim Jepang akan terus menjadi yang utama dan pertama, bahkan di garda terdepan dalam pembangunan Nasional di Jepang.

Wallahu’alam.***