Categories
Berita

Raja Saudi Undang Haji Keluarga Syuhada Palestina, Direktur Womester: Ini Dukungan Kemerdekaan Palestina

Media Center Darul Hikam – Raja Arab Saudi,  Salman bin Abdulaziz al-Saud mengundang 1.000 jemaah dari keluarga syuhada Palestina untuk menunaikan haji pada tahun 2024 ini.

Undangan untuk keluarga syuhada Palestina berhaji ini merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah dan Kunjungan yang dilakukan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi. Dilansir pada Detik.com pada Rabu (29/5/2024), program  ini akan dilaksanakan setiap tahun.

Tak hanya warga Palestina, Raja Salman juga mengundang 1.300 jemaah dari 88 negara untuk menunaikan haji tahun ini. Selain itu, program ini mencerminkan kepedulian dan upaya Saudi atas persatuan dan persaudaraan umat Islam di seluruh dunia.

Direktur World Moslem Studies Center (WOMESTER), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud atas undangannya kepada seribu keluarga syuhada Palestina untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Saya mengapresiasi langkah Raja Salman yang mengundang seribu keluarga syuhada Palestina untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Ini adalah bentuk penghormatan yang luar biasa terhadap para syuhada dan keluarga mereka yang telah berkorban demi Palestina,” terang Prof. Haris pada Kamis, (30/05/2024) di Arab Saudi saat menunaikan haji.

Prof. Haris juga menambahkan bahwa undangan ini semakin bermakna mengingat jumlah korban jiwa di Palestina yang mencapai 35 ribu orang.

“Angka ini menunjukkan betapa besar pengorbanan rakyat Palestina dalam memperjuangkan hak-hak mereka. Ini menunjukkan betapa besar pengorbanan para syuhada dan keluarga Palestina,” tambah Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

Meskipun kelihatannya terdapat perbedaan pandangan mengenai posisi politik Arab Saudi dalam konteks global, terutama terkait Israel, Palestina, dan Amerika Serikat, Prof. Haris menegaskan bahwa undangan ini merupakan wujud nyata komitmen dan kepedulian Arab Saudi terhadap para pejuang Palestina yang berjuang melawan genosida yang dilakukan oleh Israel.

“Undangan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan semangat juang rakyat Palestina dan memperkuat solidaritas global terhadap perjuangan mereka,” ucap Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Prof. Haris berharap langkah ini menjadi awal dari kebijakan-kebijakan progresif lainnya dari Arab Saudi yang menunjukkan komitmen terhadap persaudaraan Islam universal dan mendukung kemerdekaan Palestina.

“Langkah-langkah seperti ini akan semakin memperkuat solidaritas antara negara-negara Islam dan memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina di kancah internasional,” pungkas Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor: M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Kolom Alumni

Perjalanan Ustadzah Sofi, Dari Mahasantri Darul Hikam Jember Hingga Menjadi Murobiyah Ma`had MAN 1 Malang

Media Center Darul Hikam – Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli, Kaliwates, Jember merupakan lembaga pendidikan yang dibawah naungan YPI Darul Hikam. Dalam hal ini Ponpes Darul Hikam berkomitmen dalam menciptakan alumni yang unggul. Hal ini pun semakin terbukti dengan banyaknya alumni yang sukses di berbagai bidang pekerjaan dan profesi. Salah satunya Sopiyatun, yang kini berkarier sebagai Tenaga Pengajar (Murobiyah) di Ma’had Darul Hikmah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang.  

Sofi, panggilan karibnya, merupakan perempuan kelahiran Brebes pada 20 April 1996. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan sederhana Nur Affandi dan Rihanah.

Meniti pendidikannya sejak dini dengan bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ta’alimul Huda Brebes (2002-2008), kemudian melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Mubtadiin Banyuwangi (2008-2011), hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang (2011-2014).

Penglaman pendidikan Sofi tak berhenti pada jenjang sekolah. Sofi kemudian  melanjutkan studi perguruan tinggi di S1 Prodi Perbankan Syariah IAIN Jember (kini UIN KHAS Jember)  lulus pada 2018. Sementara pendidikan pascasarjana S2 ditempuh pada kampus yang sama lulus pada tahun 2021 di Prodi Perbankan Syariah. Pada tahun 2022 Sofi melanjutkan masa studinya pada jenjang S3 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Prodi yang sama.

Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi S1 Perbankan Syariah di IAIN Jember, Sopiyatun merasakan kekosongan spiritual. Ia pun mencari tempat untuk memperdalam ilmu agama dan diri. Dalam sebuah perbincangan dengan seorang teman, ia mendengar cerita inspiratif tentang Ponpes Darul Hikam. Tertarik dengan kisah tersebut, Sopiyatun pun memutuskan untuk mengunjungi ponpes tersebut.

“Setelah berdiskusi dengan orang tua dan mempertimbangkan matang-matang, saya memutuskan untuk mondok di Ponpes Darul Hikam sambil melanjutkan studi di IAIN Jember. Keputusan ini terbukti membawa banyak perubahan positif. Saya menjadi lebih disiplin, tenang, dan semakin dekat dengan Allah SWT,” ungkap Sopiyatun.

Keputusan Sopiyatun untuk mondok di Ponpes Darul Hikam didasari oleh beberapa alasan. Pertama, ia ingin belajar dari pengajar yang mumpuni dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang mendukung proses belajarnya.

“Fasilitas di sini sangat lengkap, mulai dari perpustakaan yang penuh dengan buku-buku agama dan ilmu pengetahuan, hingga ruang belajar yang nyaman dan kondusif,” jelas Sopiyatun.

Selain itu, ia tertarik dengan program baca kitab dan program life skill (jurnalistik dan entrepreneur) yang ada di Ponpes Darul Hikam. Program baca kitab untuk mempelajari kitab-kitab kuning  secara mendalam, sehingga saya dapat memahami agama dengan lebih baik. Sedangkan program life skill dapat membekali keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja.

“Selain itu, jarak Ponpes Darul Hikam yang dekat dengan kampus IAIN Jember juga menjadi pertimbangan. Hal ini memudahkan saya untuk mengatur waktu antara belajar di ponpes dan di kampus. Selain itu, biaya yang ditawarkan oleh Ponpes ini juga cukup terjangkau,” tambahnya.

Usaha Sopiyatun membuahkan hasil. Kini ia diterima menjadi Murobiyah (Tenaga Pengajar) di Ma’had Darul Hikmah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang. Di sinilah ia menemukan kebahagiaan dengan berbagi ilmu kepada para santri dan membantu mereka memahami agama Islam.

“Saya merasa senang dan bersyukur dapat berbagi ilmu dengan para santri dan membantu mereka memahami agama Islam,” tuturnya.

Pesan Sopiyatun untuk mahasantri Ponpes Darul Hikam, ia menekankan pentingnya semangat dan pantang menyerah dalam menjalani proses belajar dan kehidupan. Ia juga mengingatkan para mahasantri untuk selalu memanfaatkan waktu dengan baik, mengembangkan diri secara holistik, dan tidak takut mengambil tantangan.

“Jangan pernah merasa minder atau ragu dengan kemampuan diri sendiri. Percayalah bahwa kalian semua memiliki potensi untuk menjadi orang yang sukses,” ujarnya.

Selain itu, Sopiyatun juga mengingatkan para santri Darul Hikam untuk menjaga silaturahmi dan membangun jaringan yang luas. Menurutnya, membangun hubungan baik dengan orang lain dapat membuka peluang dan kesempatan baru di masa depan.

“Jangan lupa untuk memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar. Hal ini dapat menjadi cara untuk mengembangkan diri dan menunjukkan bahwa kalian adalah santri yang bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Keislaman

Mabit di Muzdalifah, Harus Menginap atau Cukup Mampir atau Lewat?

Jamaah haji wajib melakukan mabit di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah. Jamaah haji melakukan mabit lewat tengah malam dini hari nahar (10 Dzulhijjah) setelah wukuf di Arafah. Mabit di Muzdalifah bukan rukun haji menurut mayoritas ulama.  

Syekh Wahbah Az-Zuhaili menghimpun sejumlah pendapat ulama perihal mabit di Muzdalifah.  

Imam Malik berpendapat, mabit di Muzdalifah ialah berhenti sejenak di Muzdalifah, sekira mampir menurunkan kaki di perjalanan, menjamak dua shalat, dan makan juga minum. Adapun hukum menginap semalam suntuk di Muzdalifah sunnah muakkad. Jamaah yang tidak melakukan mabit, bagi Imam Malik, wajib membayar dam. Orang yang berdiam hampir sepenuh malam, tidak wajib dam.

Ulama Hanafiyah berpendapat, diam di Muzdalifah wajib meski sesaat walaupun hanya murur atau lewat saja seperti wukuf di Arafah. Tentu saja mabit di Muzdalifah dianjurkan.

Bagi ulama Syafiiyah dan Hanabilah, mabit di Muzdalifah dianggap cukup dengan berhenti sejenak setelah melewati tengah malam. (Syekh Wahbah Az-Zuhayli, At-Tafsirul Munir, juz II, halaman 223).

Dalam pandangan Ulama Syafiiyah, jamaah haji wajib mabit di Muzdalifah meski sejenak setelah tengah malam. Jika jamaah bertolak meninggalkan Muzdalifah sebelum tengah malam, maka ia wajib kembali untuk kemudian melaluinya. Jika tidak kembali sampai terbit fajar, maka ia terkena dam.

قَوْلُهُ: (بِالْمَبِيتِ) أَيْ الْمُكْثِ فِيهَا وَلَوْ لَحْظَةً، بَلْ يَكْفِي الْمُرُورُ لِأَنَّ الْأَمْرَ بِالْمَبِيتِ لَمْ يَرِدْ فِيهَا

Artinya, Kata (mabit) yaitu berhenti atau diam di Muzdalifah meski sesaat, bahkan cukup murur atau lewat saja karena memang tidak terdapat perintah mabit/menginap di Muzdalifah,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, juz II, halaman 446).  

Mabit di Muzdalifah tidak harus bermalam semalam suntuk, tetapi cukup sekadar hadir sesaat atau bahkan hanya murur/melalui areanya saja sebagaimana wukuf di Arafah.

Adapun terkait kebijakan mabit di Muzdalifah, jamaah haji Indonesia diharuskan untuk mengikuti agenda perjalanan haji Indonesia yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama RI.   Demikian keterangan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat diterima dengan baik. Wallahu a’lam.

Sumber: https://islam.nu.or.id/syariah/mabit-di-muzdalifah-harus-menginap-atau-cukup-mampir-atau-lewat-nobIj

Categories
Berita

Israel Blokade Bantuan Kepada Gaza, Direktur Womester: PBB Tidak Boleh Tinggal Diam!

Media Center Darul Hikam – Direktur World Moslem Studies Center (WOMESTER)  Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. mengecam keras aksi blokade bantuan kemanusiaan oleh sebagian warga Israel di Gaza. Ia juga prihatin atas perlakuan tidak terhormat terhadap bantuan makanan, di mana bantuan tersebut diinjak-injak dan dibuang ke jalanan.

“Saya mengecam keras karena aksi ini jelas-jelas membuat orang-orang di Palestina tidak bisa mengakses bantuan tersebut, padahal bantuan ini sudah sangat dibutuhkan,” terang Prof. Haris pada Jumat, (18/5/2024) di Arab Saudi saat menunaikan haji.

Warga Israel melakukan blokade bantuan kemanusiaan berupa makanan yang diperuntukkan bagi warga Gaza pada Senin, (15/05/2024) di Gaza, Palestina. Dilansir pada Kompas.com peristiwa blokade tersebut memicu kemarahan besar masyarakat internasional.

Peristiwa ini berakar kuat pada konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. Gaza, yang dikuasai Hamas, telah diblokade oleh Israel dan Mesir sejak tahun 2007, sehingga pasokan bantuan barang maupun makanan menjadi sangat terbatas.

Blokade ini ditambah dengan seringnya konflik militer, telah menyebabkan kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana sebagian besar penduduknya sangat bergantung pada bantuan internasional​.

Prof. Haris menegaskan, tidak boleh ada blokade atau penghentian bantuan di tengah jalan atas nama apapun. Alasan bantuan jatuh ke tangan Hamas pun tidak dapat dibenarkan.

“Bantuan ini bukan untuk Hamas, tetapi untuk masyarakat atau warga Gaza yang terdampak akibat perang Israel-Palestina. Bantuan ini wajib disalurkan kepada para korban tersebut,” tambah Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

Tak hanya itu, Prof. Haris  juga mendorong pemerintah Israel untuk menghentikan aksi blokade ini dan menghukum orang-orang yang terlibat, karena tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip kemanusiaan universal.

“Saya mendorong agar Israel menghentikan aksi ini, dan menghukum orang-orang yang terlibat karena tindakan ini. Kalau terpaksa perang harus terjadi, maka yang penting warga sipil harus diselamatkan. Warga sipil yang terdampak harus diberi bantuan, korban kemanusiaan dalam keadaan apapun harus diperhatikan. Ini yang menjadi pegangan kita,” lanjut Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Terakhir, Prof. Haris mengimbau kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan agar tidak ada hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang terdampak perang tersebut.

“PBB harus bertindak dan juga seluruh masyarakat Indonesia, untuk  terus-menerus mengkampanyekan bantuan kepada orang-orang di Palestina, khususnya di Gaza. Bantuan ini tidak boleh berhenti, harus terus-menerus untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina ketika kondisi seperti ini,” pungkas Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosisasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : Lum`atul Muniroh

Categories
Lembaga Wakaf Tunai

Tingkatkan Mutu Lembaga, YPI Darul Hikam Kunjungi YDSF Surabaya

Media Center Darul Hikam – Hajat besar Lembaga Wakaf Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Mangli Jember untuk mengembangkan lembaga wakaf, bukanlah hanya sebatas angan saja. Dalam rangka menunjukkan keseriusan tersebut, Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember melakukan studi banding ke Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya, pada Selasa, 15 Mei 2024.

Perwakilan dari Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam diwakili oleh Nadhir Wakaf YPI Darul Hikam, M. Irwan Zamroni Ali, S.H., M.H., dan Fundriser Wakaf YPI Darul Hikam, Rico Aldy Munafan, S.H. Kedatangan perwakilan dari Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam disambut hangat oleh pihak YPSF, yang dihadiri oleh Kadiv Penghimpunan YDSF Widodo AS, Kepala Divisi Pendayagunaan Imron Wahyudi, dan Khairul Anam serta sejumlah pimpinan YDSF Surabaya.

Ust. Irwan menyebut bahwa pihaknya telah banyak belajar ke YDSF Surabaya. Kesempatannya untuk berkunjung ke YDSF menjadi pengalaman baru untuk membawa Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam lebih progresif.

“Kunjungan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami, di mana kami mendapatkan banyak ilmu dan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi pengembangan lembaga wakaf kami,” ucap Irwan yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Selama kunjungan, lanjut Irwan, kami berkesempatan untuk mempelajari berbagai aspek pengelolaan lembaga wakaf, mulai dari manajemen penggalangan dana, manajemen SDM, hingga manajemen keorganisasian. Berbagai ilmu yang kami dapatkan di YDSF Surabaya akan menjadi bekal berharga bagi kami untuk memajukan Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam ke arah yang lebih baik.

“Tentu kamu harus terus berbenah, mengupgrade diri dan melakukan berbagai perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam,” tambah Irwan yang juga Editor In Chief Jurnal Sakinah Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Di waktu yang sama,  Kadiv Penghimpunan YDSF Widodo AS, mengatakan untuk mendapatkan donatur tetap dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, pihaknya terus menjaga hubungan dengan para donatur melalui berbagai layanan, seperti pelatihan dan konsultasi penghitungan zakat dan wakaf secara gratis.

“Interaksi yang baik tidak hanya dilakukan dengan mengirimkan surat, tetapi juga melalui tayangan video yang dibagikan di platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Kami juga menyadari pentingnya promosi lembaga,” terang Widodo.

Untuk mencari data donatur potensial, YDSF menjalin kerjasama dengan berbagai pihak melalui event-event. Dalam event tersebut, kami memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan lembaga dan mengumpulkan data donatur

“Kami berharap dapat terus menjaga hubungan baik dengan donatur serta meningkatkan jumlah donatur yang berpartisipasi dalam program-program YDSF,” tambahnya.

Secara terpisah Direktur Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. Mengatakan, YDSF telah berdiri kurang lebih 40 tahun lamanya untuk berkhidmat kepada umat, mereka banyak strategi, ilmu dan taktik sehingga sampai sekarang terus survive dan besar.

“Kami harus segera menerapkan ilmu-ilmu yang telah dibagikan kepada kami, secepatnya bisa menjadi strategi akselerasi bagi kami, ke depan kami ingin sebesar YDSF berskala internasional salah satu caranya dengan studi banding,” ujar Direktur Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam yang saat ini tengah menjalankan ibadah haji.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor: Lum`atul Muniro

Categories
Berita

AS Loloskan RUU Anti-Semitisme, Direktur Womester: Sangat Disayangkan Dan Memalukan!

Media Center  Darul Hikam – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) meloloskan Rancangan Undang-Undang anti-Semitisme yang bisa memperluas makna dari anti semitisme di tingkat federal pada Rabu, 1 Mei 2024.  RUU tersebut akan mengkodifikasikan definisi anti-Semitisme yang dibuat oleh International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) dalam Judul VI Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964.

RUU tersebut mendapat tantangan besar dari kelompok kebebasan sipil di Amerika Serikat, karena dipandang sebagai reaksi terhadap protes anti-perang yang sedang berlangsung di kampus-kampus universitas AS. Kini, usulan tersebut diserahkan ke Senat untuk dipertimbangkan.

Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., turut menyesalkan atas diloloskannya RUU anti-Semitisme. Menurutnya, AS yang disebut sebagai negara dan bangsa yang “eksepsional” (istimewa), bahkan juga dikenal sebagai negara adidaya, justru menunjukkan bahwa AS kini berada di bawah dominasi kekuatan Israel.

“Resolusi ini justru membuktikan bahwa AS mengecilkan diri di hadapan negara Israel, sungguh sangat disayangkan dan memalukan,” ujar Prof Haris yang saat ini tengah menjalankan ibadah haji tahun 2024.

Perlu diketahui, definisi anti-Semitisme menurut IHRA adalah “persepsi tertentu terhadap orang Yahudi, yang dapat diungkapkan sebagai kebencian terhadap orang Yahudi. Manifestasi retoris dan fisik anti-Semitisme ditujukan kepada individu Yahudi atau non-Yahudi dan/atau properti mereka, terhadap institusi komunitas Yahudi dan fasilitas keagamaan”.

Di mana dalam perundang-undangan Amerika tersebut, lanjut Prof Haris dinyatakan bahwa mengeritik, apalagi menyerang negara, bangsa dan pemerintahan Israel merupakan anti semitisme yang telah ditetapkan sebagai kejahatan (crime) di Amerika Serikat.

“Bagaimana bisa warga negara yang mengeritik negaranya sendiri dianggap hal wajar bahkan disebut sebagai kebebasan berekspresi dalam negara demokrasi, sedangkan jika di Amerika terdapat orang yang mengeritik, mengingkari dan menyerangnya secara terbuka dianggap sebagai ‘crime’ kejahatan dan pelanggaran terhadap perundang-undangan,” jelasnya.

Menurut Guru Besar UIN KHAS Jember itu, genosida dan pembunuhan massal yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza, termasuk dihalanginya bantuan kemanusiaan dan obat-obatan, sehingga mengakibatkan ancaman kelapangan massal, sungguh tidak bisa masuk di akal, jika perbuatan tersebut dilakukan atas nama ajaran suatu agama.

“Maka dari itu, negara/bangsa tidak logis jika disamakan dengan agama/keyakinan, termasuk Israel disamakan dengan Yahudi.  Keduanya sangat berbeda, negara itu Negara itu ‘naturally earthly’ (memilki tabiat bumi/manusiawi). Sementara agama itu ‘naturally heavenly’ (bertabiat langit/suci),” pungkasnya.

Reporter: M. Irwan Zamroni Ali

Editor: Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Gelar Halal Bihalal, Womester Bahas Konflik Timur Tengah

Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center (Womester) menggelar acara Halal Bihalal dan Diskusi interaktif tentang Perdamaian di Timur Tengah bersama Narasumber dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pada Selasa, 30 April 2024, 20.00 WIB secara daring.

Dalam acara tersebut hadir para pengurus Womester, diantaranya, Diplomat dan ASN di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Mohammad Nur Salim, LC., M.Si sebagai narasumber, Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. Wakil Dikretur Womester, KH. Moh. Romli, Sekretaris Womester Akhmad Kamil, dan puluhan anggota lainnya.

Sebelumnya, Womester di tahun 2024 berhasil melakukan pengabdian internasional di dua Benua, yaitu Benua Asia di Hong Kong dan Benua Eropa di Belanda. Pengabdian tersebut dilakukan pada 09-26 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, menyampaikan jika pihaknya telah berhasil melakukan sejumlah kegiatan, seperti penyusunan buku pedoman fiqih di luar negeri, hingga pengabdian di luar negeri.

“Kami sudah berhasil melakukan sejumlah kegiatan internasional, ke depan kegiatan semacam ini harus terus kita lakukan untuk kemaslahatan umat,” ujar Guru Besar UIN KHAS Jember.

Misalnya, lanjut Prof Haris, di Hong Kong lebih dari 95% tenaga kerja asal Indonesia merupakan perempuan, sedangkan di Belanda jumlah laki-laki dan perempuan WNI hampir seimbang. Oleh karena itu, jangan sampai WNI yang ada di luar negeri tidak mendapatkan perhatian, baik dari sisi Hak Asasi Manusia-nya hingga menjalakan kegiatan keagamaan.

“Selain itu, kami juga melakukan liputan Islam dunia kerja sama Womester dan Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr PBNU. Bentuk kerja samanya dalam  serba serbi Ramadhan di beberapa negara, baik itu di Hong Kong, Belanda, Australia, Jerman, Amerika Serikat dan sebagainya. Bahkan reportase ini dapat dilihat dari berita online, seperti NU Online dan lainnya,” tambah Prof Haris yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Dalam diskusi yang dipimpin oleh Muchimah tersebut, Diplomat dan ASN di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Mohammad Nur Salim, LC., M.Si menjelaskan, konflik Israel dan Palestina tidak dipahami dengan menggunakan satu pendekatan saja, namun perlu dilakukan kajian dengan pendekatan yang sangat kompleks.

“Memahami isu Israel dan Palestina ini kita tidak bisa hanya menggunakan satu pendekatan saja. Akan tetapi harus menggunakan banyak pendekatan, seperti pendekatan agama, pendekatan geopolitik, pendekatan kemanusiaan dan lain-lain,” tutur Ustad Nur Salim

“Harus multilayer, karena begitu rumitnya konflik yang terjadi antara Israel dan Palastina. Misalnya, kita melihat dari pendekatan historisnya, bagaimana sejarah yang terjadi pada 3000 tahun yang lalu,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Womester, sebagai organisasi yang memiliki perhatian terhadap isu global yang tengah terjadi. 

“Saya kira kegiatan ini bagus, karena kita berusaha mencari lebih tahu sejelas mungkin tentang informasi isu yang terjadi sebenarnya. Karena banyak di luar sana disinformasi yang beredar luas. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah salah satunya mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina,” pungkasnya.

Penting diketahui pula, Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia yang bergerak di bidang penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat dan juga kerja sama. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbuka dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.

Reporter: M. Irwan Zamroni Ali

Editor: Moh Kamil

Categories
Berita

Menjadi UPZ BAZNAS Jember, YPI Darul Hikam Siap Menyalurkan Zakat Umat

Media Center Darul Hikam – Zakat, salah satu rukun Islam, memiliki peran penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan umat. Potensi zakat di Indonesia sangatlah besar, namun belum sepenuhnya tersalurkan secara optimal. Di sinilah BAZNAS hadir sebagai lembaga resmi pemerintah yang mengelola zakat secara profesional dan akuntabel.

Di Kabupaten Jember, BAZNAS terus berupaya meningkatkan potensi pengumpulan zakat. Salah satu strateginya adalah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan organisasi yang memiliki potensi besar untuk menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ).

Salah satunya, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Jember yang kini resmi menjadi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jember. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan di Kantor BAZNAS Jember, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 46, Jember, Jawa Timur, pada hari Jumat, 26 April 2024.

Sekretaris BAZNAS Jember, Abdul Ghofar Zaen, S.H., menjelaskan alasan terpilihnya YPI Darul Hikam sebagai UPZ dikarenakan terdapat beberapa faktor yang mendasari terpilihnya YPI Darul Hikam sebagai UPZ BAZNAS Jember.

Pertama, YPI Darul Hikam berstatus sebagai yayasan, yang termasuk salah satu pihak yang diizinkan untuk mendirikan UPZ BAZNAS Jember. Kedua, YPI Darul Hikam memiliki jaringan luas dan basis massa yang besar, sehingga potensi pengumpulan zakatnya pun besar.

“Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam termasuk dalam kategori ini. Oleh karena itu, Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam memiliki kewenangan untuk menjadi UPZ secara resmi dari BAZNAS Kabupaten Jember,” ungkap Ustadz Ghofar.

Selain itu Ustadz Ghofar mengatakan, proses pendirian UPZ YPI Darul Hikam terbilang mudah dan efisien, yaitu cukup mengajukan beberapa pengurus yang mau di SK menjadi amil, minimal terdiri dari ketua, penasehat, sekretaris, dan bendahara.

“Setelah pengajuan diajukan ke BAZNAS Jember, dilakukan verifikasi dan pembuatan SK Amil kepada UPZ YPI Darul Hikam,” jelas Sekretaris BAZNAS Jember.

Terakhir, Ustadz Ghofar berharap semakin banyaknya UPZ di sejumlah daerah dan sektor, dapat memudahkan para muzakki untuk berzakat sesuai dengan syariat Islam.

“Harapan BAZNAS Jember ke depannya adalah agar UPZ ini dapat memudahkan para muzakki untuk berzakat sesuai dengan syariat Islam. Hal ini karena UPZ tersebut telah resmi diberi Surat Keputusan (SK) Amil oleh pemerintah,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris UPZ YPI Darul Hikam, M. Irwan Zamroni Ali, S.H., M.H., CWC., menyampaikan, Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam telah resmi menjadi UPZ BAZNAS Kabupaten Jember. Dengan ini, menunjukkan bahwa YPI Darul Hikam berupaya untuk semakin bermanfaat kepada banyak umat.

“Sebelumnya, YPI Darul Hikam menerima donasi berupa dana wakaf, infak, dan sedekah, namun dengan ditetapkannya sebagai UPZ BAZNAS, YPI Darul Hikam juga menerima zakat dari para donatur,” tutur Irwan yang juga Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Selanjutnya Irwan mengatakan, tujuan dari YPI Darul Hikam mendaftarkan diri sebagai UPZ BAZNAS Kabupaten Jember dikarenakan beberapa hal.

“Pertama, karena tingginya tingkat kepercayaan masyarakat yang begitu besar, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah zakat mal yang masuk, terutama pada bulan Ramadan kemarin. Kedua, besarnya permintaan masyarakat, agar Darul Hikam dapat memperluas kebermanfaatannya,” pungkasnya.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : Lum`atul  Muniroh

Categories
Berita

Jelang Lebaran, YPI Darul Hikam Salurkan Puluhan Paket Zakat Kepada Kaum Duafa

Media Center Darul Hikam – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam merupakan salah satu lembaga pendidikan ternama yang berdiri di Kabupaten Jember, tepatnya di Perum Pesona Surya Milenia C7 No. 6 Mangli Kaliwates Jember.

Sebagai lembaga yang berdiri dengan misi mulia untuk menyebarkan pendidikan Islam yang berkualitas serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, YPI Darul Hikam hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menebarkan manfaat yang luas bagi umat, salah satu aktivitasnya, yaitu menyalurkan zakat kepada 30 orang jamaah Masjid Al Baitul Amien, Kauman pada Selasa (8/4/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Ramadan 1445 H yang dilaksanakan oleh YPI Darul Hikam, dimana sebelumnya YPI Darul Hikam juga menggelar buka bersama ratusan mahasantri selama bulan Ramadhan.

Hal ini semakin meneguhkan komitmen lembaga yang telah berdiri sejak tahun 2015 ini sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam mencetak kader pemimpin umat yang ahli agama dan ahli bidang sains.

Ketua YPI Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., dengan penuh rasa syukur menyampaikan, bahwa YPI Darul Hikam kembali menyalurkan zakat kepada para kaum duafa di tahun ini.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dapat kembali menyalurkan zakat kepada para kaum duafa di tahun ini. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka dan meringankan beban hidup mereka,” ucap Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Lebih lanjut, Prof. Haris menjelaskan, zakat yang disalurkan ini merupakan hasil dari dana yang dihimpun oleh Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam.

“Dana zakat ini berasal dari para donatur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan mereka,” tambah Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara Hukum Administrasi Negara.

Prof. Haris juga berharap program penyaluran zakat ini dapat terus dilaksanakan setiap bulan dan juga rutin setiap tahun.

“Kami menginginkan agar program ini dapat membantu para kaum duafa dan meringankan beban hidup mereka. Kami juga mengajak kepada masyarakat untuk berzakat dan juga berwakaf melalui YPI Darul Hikam, sehingga program ini dapat terus berkelanjutan, kata Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

Penyaluran zakat ini disambut dengan antusias oleh para kaum duafa dan pengurus Masjid Al-Baitul Amin Jember yang mengaku sangat senang menerima bantuan ini.

“Saya senang sekali dengan pemberian sedekah untuk jamaah Masjid Al-Baitul Amin dari YPI Darul Hikam. Saya berdoa, semoga donatur tambah berkah dan lembaga wakaf tambah maju dan tambah bermanfaat di masa yang akan datang,” ungkap Jarot jamaah Masjid Al-Baitul Amin.

Diketahui pula, saat ini YPI Darul Hikam terus berupaya untuk menebarkan manfaat seluas-luasnya untuk umat, salah satu program yang tengah gencar dilakukan yaitu menyelenggarakan pelatihan bagai para peserta Program Prakerja baik dari Jember hingga seluruh Indonesia.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Kolom Pengasuh

Work-Life Balance Ala Orang Belanda

Oleh: M. Noor Harisudin

Hari itu (24/8/2024), saya melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Kota Den Haag. Ini saya lakukan setelah berkeliling kota Bremen dan Hamburg keduanya di Jermankarena tugas menjalankan safari dakwah di sana. Beberapa kolega menyampaikan informasi pada saya tentang ratusan ahli pesawat terbang Indonesia didikan BJ. Habibie yang tinggal di Bremen dan Humberg. Mereka bekerja di perusahaan pesawat terbang di Jerman.

Akhirnya, sampai juga saya ke dua kota di Jerman tersebut, bahkan berdakwah di sana. Setelah berdakwah dua hari di Musholla Breman dan KJRI Humberg Jerman, saya kembali ke Den Haag.

Mengapa harus ke Den Haag? Ya. Saya diundang untuk ikut serta kegiatan Pengurus Cabang Istimewa NU Belanda yang hari itu mengadakan acara rapat kerja dan berbuka bersama di Masjid Al Hikmah Den Haag.

Soal transportasi yang nyaman di Eropa. Beberapa hari sebelumnya, dalam safari dakwah ke Jerman, saya menggunakan bus dari Amsterdam-Bremen. Bremen ke Humberg, saya diantar menggunakan mobil Pak Gery bersama anak dan istrinya. Dari Humberg-Amsterdam-Den Haag, saya kembali menggunakan bus. Saya menikmati perjalanan dengan bus ini karena meski jarak tempuh yang lumayan jauh, saya merasakan suasana bus yang mewah dan nyaman. Saking nyamannya, perjalanan 8,5 jam dari Humberg ke Amsterdam, juga tidak terasa.

Dari sekian perjalanan saya dari Belanda ke Jerman dan pulang dari Jerman ke Belanda, yang menarik adalah sopir bus-nya. Sekian bus disopiri langsung oleh orang Belanda. Sebagai driver, merangkap kondektur dan juga kernet. Ketiganya dirangkap dalam satu orang. Orang Belanda itu kerjanya cak cek, Prof. dan efesien kerja”, kara dokter Ikhwan pada saya. Dokter Ikhwan adalah putra pertama Mahfud MD yang sedang menempuh program Ph.D di Amsterdam bersama istrinya. Jika melihat sopir bus Belanda, maka apa yang dikatakan dokter Ikhwan tidak keliru. Bayangkan: ngerneti, menjadi kondektur dan sekaligus nyopiri. Pemandangan yang tidak kita peroleh di Indonesia. Di Indonesia sopir ya hanya sopir. Kondektur ya kondektur. Kernet ya kernet.

Mereka terbiasa dengan motto kerja; kalau bisa dilakukan oleh satu orang, mengapa pakai dua atau tiga orang. Tak heran jika di banyak sektor kerja orang Belanda, mereka hanya menggunakan sedikit orang atau minimal sesuai kebutuhan kerja.

Meski sedikit orang, namun tidak mempengaruhi kerja cepat orang Belanda. Satu orang Belanda sama dengan tiga orang Indonesia, Prof, kata dokter Ikhwan pada saya. Apalagi mereka memiliki pola kerja yang disebut dengan work-life balance.

Work-life balance adalah keadaan seseorang yang bisa mengatur dan membagi waktu dan energi untuk kehidupan pekerjaan dan pribadi yang baik. Artinya, ia bisa mengatur dan membagi waktu dengan seimbang untuk urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi seperti rekreasi, hobi keluarga, dan urusan lainnya.

Dalam work-life balance, orang Belanda menyelesaikan pekerjaan di tempat alias sisa pekerjaan tidak boleh dibawa pulang. Ketika pulang, mereka sudah hanya fokus bercengkerama dengan keluarga atau teman-temannya.

Praktis, orang Belanda menggunakan berbagai cara bagaimana pekerjaan selesai. Mereka selalu all out dalam bekerja. Oleh karena itu, tidak ada HP ketika mereka bekerja. Tidak sama dengan sebagian kita yang bekerja sambil bermain HP, di Belanda bermain HP ketika sedang bekerja dilarang keras. Tidak hanya HP, aktivitas lain juga dilarang dalam cara kerja mereka. Mereka hanya akan focus on the work. Sehingga pekerjaan orang Belanda selalu selesai pada waktunya.

Selain itu, mereka selalu bekerja on time. Misalnya ketika janjian sama Isha, seorang Belanda yang menjadi master Tapak Suci di Amsterdam, jam 9 pagi waktu Belanda untuk diantar ke Rijk Museum Amsterdam, 10 menit sebelumnya saya sudah menunggu di depan housing Habib. Jangan pernah terlambat menepati janji di Belanda kareana ini merupakan kesalahan fatal.

Dus, karakter lain orang Belanda adalah disiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu sikap menghargai, menghormati, taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku dalam perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dan tidak mengelak dengan sangsi-sangsi yang berlaku apabila melanggara tugas yang diberikan. Selain datang dan pulang tepat waktu, orang Belanda dikenal mengerjakan semua pekerjaan dengan baik. Mereka juga mematuhi semua peraturan perusahaan dan kantor sesuai, dengan norma-norma sosial yang berlaku.

Kita juga bisa belajar cara kerja smart orang Belanda. Mereka akan menggunakan cara smart untuk menyelesaikan kerjanya. Bagaimana kerjaan cepat selesai dengan hasil yang maksimal. Sehingga, mereka akan menggunakan teknologi untuk membantu berbagai pekerjaan mereka sehingga cepat selesai sesuai dengan yang diharapkan.

Sebetulnya, orang Indonesia bisa meniru cara kerja orang Belanda. Tinggal mau memulai apa tidak. Mau coba? Wallahualam. ***

M. Noor Harisudin adalah Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur, Dewan Pakar PW Lembaga Talif wa an-Nasyr NU Jawa Timur, Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur, Ketua PP APHTN-HAN dan Guru Besar UIN KHAS Jember.