Categories
Kolom Pengasuh

Mitos Gunung Fujiyama

Oleh: M. Noor Harisudin*
*Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Bagi muslim Jepang, keberadaan Gunung Fujiyama adalah sebuah keniscayaan. Kendati mitos tentang Gunung Fuji—sebutan umum Gunung Fujiyama–, oleh mereka dianggap sebagai ‘angin lalu’ saja. Hanya saja sebagai kearifan lokal, seorang muslim sudah selayaknya menghormati local wisdom yang berlaku pada masyarakat Jepang tersebut.

Masyarakat Jepang memandang Gunung Fuji bukan hanya sebagai sekedar ikon alam, namun juga simbol spritual dan budaya yang dihormati masyarakat Jepang. Sebagai ikon alam, Gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi di Jepang. Letaknya di pulau utama Honshu, antara prefektur (propinsi) Yamanashi dan prefektur Shizuoka. Ketinggian Gunung Fuji mencapai 3.776 meter. Sehingga Gunung Fuji disebut salah satu gunung berapi tertinggi yang ikonik di dunia.

Ketinggian ini tidak hanya menjadikan Gunung Fuji sebagai tantangan bagi para pendaki, tetapi juga sebagai latar belakang yang menakjubkan dengan keindahan alam Jepang. Puncak Gunung Fuji yang bersalju sering kali terlihat jelas dari berbagai titik di sekitar Tokyo dan Yokohama. Subhanallah. Gunung Fuji ini selalu nampak indah dan mengagumkan. Namun, jangan silau dengan keindahan dan ketenangan ini. Karena bahaya Gunung Fuji yang masih aktif hingga sekarang.

Sebagai simbol spritual, bagi masyarakat Jepang, pendakian menuju Gunung Fuji merupakan perjalanan spritual menuju kedamaian batin dan pencerahan. Tidak mengherankan jika mendaki Gunung Fuji telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Setiap tahun, ribuan orang baik dari Jepang maupun luar Jepang mendatangi gunung ini untuk mendaki. Khususnya, pada musim panas ketika cuaca di sekitar Gunung Fuji mendukung.

Ada banyak mitos di sekitar Gunung Fuji. Misalnya mitos tentang Putri Kaguya yang menjadi inspirasi nama Gunung Fujiyama. Dalam kisah masyarakat Jepang, Putri Kaguya ditemukan dalam batang bambu. Dalam cerita tersebut, Putri Kaguya memberikan obat keabadian (fushi no kusuri) kepada suaminya, namun obat itu justru dibakar di puncak Gunung Fuji. Bagi mereka, kebersamaan suami dan istri jauh lebih berharga daripada hidup kekal. Dari sinilah nama Fujiyama atau Gunung Abadi berasal.

Mitos lainnya adalah soal Hutan Aokigahara. Ya. Di kaki Gunung Fuji terdapat Hutan Aokigahara yang terkenal ‘angker’. Hutan ini juga menjadi tempat bunuh diri kedua terbanyak di dunia. Hutan ini menyimpan berbagai mitos, termasuk cerita tentang roh penasaran dan praktik “ubasute” (meninggalkan orang tua di tempat terpencil). Keangkeran hutan ini menjadi bagian dari cerita mistis Gunung Fuji.

Terakhir, tentang legenda makhluk gaib bernama Sokou. Sokou adalah gabungan ayam jantan dan ular yang sangat besar dan berbahaya. Konon, letusan Gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika ia sedang tidur. Makhluk ini dipercaya dikurung di dasar gunung oleh seorang ahli ilmu gaib. Keberadaan Sokou masih dihormati oleh masyarakat Jepang.

Bagi seorang muslim, seperti telah disebutkan di depan, mitos-mitos ini tak berlaku karena hanya menjadikan mereka menyekutukan Allah Swt. Utamanya soal bunuh diri yang dilarang dalam Islam. “Meski dalam hidup kesehariannya, mereka tetap toleran dan menghargai kearifan lokal masyarakat Jepang terkait Gunung Fuji”, kata Alfian yang juga Diapsora muslim di Prefektur Nigata Jepang.

Wallahualam. ***

Categories
Kolom Pengasuh

Kereta Api Cepat Shinkansen

Oleh M. Noor Harisudin

Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025

Pernah naik Whoosh?, Kereta api cepat dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya Bandung ke Jakarta? Tepatnya dari Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Tegalluar Bandung. Kereta Api Whoosh resmi beroperasi sejak tanggal 2 Oktober 2023 yang silam. 

Perjalanan menggunakan Whoosh hanya 40 menit. Biasanya perjalanan Jakarta ke Bandung, membutuhkan waktu 4 jam. Kereta api cepat kebanggasan Indonesia itu kecepatannya mencapai 334 km/jam. Luar biasa. 

Dalam sepuluh tahun terakhir, perkembangan kereta api di tanah air memang dahsyat. Transportasi yang keren dan paling banyak peminatnya di negeri ini adalah kereta api. Jumlah penumpangnya selalu membludak baik kereta api ekonomi, bisnis maupun luxury. Apalagi dengan adanya kereta api cepat Whoosh yang lagi viral sekarang ini, meski baru ada di rute Jakarta-Bandung. 

Kalau Anda ke Jepang, Anda akan takjub dengan kereta api cepat Jepang sejenis Whoosh. Ya. Kereta api cepat yang bernama Shinkansen. Shinkansen lebih modern daripada Whoosh. Kereta api Shinkansen menghubungkan seluruh kota besar dan prefektur di Jepang. Kereta api Shinkansen semuanya serba digital.  

Selama setengah bulan di Jepang, saya merasakan Shinkansen yang memang keren itu. Dalam perjalanan ke Tokyo, Nigata, Nagano, Hiroshoma, Ibaraki, Kyoto dan sejumlah prefektur lain, saya menikmati betul kereta api Shinkansen.

Di Jepang, kereta api Cepat Shinkansen dibuka pertama kali  tahun 1964 ketika Olimpiade Tokyo. Ini sekaligus juga menandai kebangkitan Jepang sebagai negara modern. Hingga sekarang, kereta api Shinkansen ini mencatat telah mengangkut 6,4 milyar lebih total penumpangnya. 

Fasilitas kereta api cepat Shinkansen lumayan mewah. Kereta Shinkansen menawarkan fasilitas memadai seperti kursi yang nyaman, ruang kaki yang luas, colokan listrik, dan Wi-Fi gratis. 

Kereta Api Shinkansen membawa 16 gerbong dengan kapasitas 1.323 kursi. Sebagian kursi dijual tanpa nomor untuk memudahkan orang mengakses seat mana saja dalam gerbong tersebut. Dengan kata lain, selain tiket dengan nomor seat, ada juga tiket tanpa seat dalam beberapa gerbongnya.  

“Berapa kecepatannya,” tanya saya pada beberapa teman di Jepang.

Kecepatan maksimum generasi Shinkansen mencapai 350 km/jam. Atau 16 km lebih cepat dari Kereta Api Woosh di Jakarta. Beberapa Kereta Api Shinkansen ada yang lebih cepat lagi, meski jumlahnya tidak banyak.

Dibandingkan dengan pesawat di Jepang, Shinkansen membutuhkan yang sama jika dihitung dengan keseluruhan waktu yang digunakan. Bahkan, kadang lebih cepat karena Shinkansen tidak butuh boarding yang lebih lama di stasiun kereta. Ini berbeda dengan pesawat yang membutuhkan waktu tunggu dan boarding lebih lama. 

Selain nyaman, kereta api Shinkansen juga sangat aman. Tidak pernah ada kecelakaan menggunakan kereta api Shinkansen selama bertahun-tahun. Tentu keren banget. Tidak hanya itu. Shinkansen selalu datang tepat waktu alias tidak pernah telat sedikitpun. 

“Beberapa waktu yang lalu, Shinkansen pernah terlambat 34 detik, membuat masinisnya jigiri. Artinya minta maaf sambil menundukkan kepala serta mengembalikan ongkosnya”, kata H. Tirmidzi, Direktur Masjid Mihara Prefaktur Hiroshima Jepang. 

Kereta api Shinkansen juga sangat bersih. Pembersihan gerbong dilakukan dengan cepat di stasiun karena untuk menjaga jadwal yang ketat. Kita pun bisa merasakan nuansa kebersihannya di samping kereta api yang tenang tanpa keramaian. 

Dan seperti di Indonesia, ketika naik kereta api Shinkansen, kita juga bisa melihat pemandangan Jepang yang indah. Gunung-gunung, salju, hotel, dan rumah penduduk adalah pemandangan indah yang kita dapati sepanjang perjalanan menggunakan Shinkansen. 

Kalau Anda ke Jepang, jangan melewatkan untuk menjadi penumpang kereta api cepat Shinkansen yang keren abis. Jalan-jalan ke Jepang tanpa Shinkansen adalah jalan-jalan yang ‘kurang sempurna’. He he he. Sekalian saya promosikan Shinkansen pada pembaca. 

Wallahualam. ***