Categories
Berita

Pendudukan Israel di Palestina Ilegal, Direktur WOMESTER Desak Tindak Lanjut Putusan Mahkamah Internasional

Media Center Darul HikamInternational Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal. Putusan tersebut dibacakan oleh Presiden Mahkamah Internasional, Nawaf Salam pada Jumat (19/7/2024) di Den Hag Belanda.

Putusan ini menandai langkah penting dalam upaya internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade di Palestina.

Direktur World Moslem Studies Center (WOMESTER) Depok,  Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC mendukung putusan pengadilan tinggi PBB yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina yang berlangsung selama puluhan tahun ini adalah ilegal.

“Pendudukan ini harus segera diakhiri dan Israel sudah selayaknya mematuhi keputusan dari pengadilan tinggi PBB tersebut. Jangan mengingkari, tapi harus menerima dan melaksanakan segera keputusan ini,” ujar Prof Haris yang juga Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara pada Sabtu, (20/07/2024) di kediamannya.

Prof. Haris juga mengatakan bahwa seluruh masyarakat dunia menyatakan dukungan penuh terhadap putusan yang telah diambil terkait konflik Israel-Palestina.

Putusan tersebut dianggap proporsional dan sesuai dengan prinsip keadilan, mengingat tindakan Israel di tanah Palestina yang telah dinilai ilegal sejak dahulu hingga sekarang.

“Kita semua (masyarakat dunia) harus mendukung keputusan ini karena sudah proporsional dan semestinya melihat apa yang dilakukan Israel di tanah Palestina adalah ilegal sejak dulu sampai sekarang,“ tambah Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Dalam hal ini, Prof. Haris mendesak agar keputusan ini dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat tindak lanjut dan nyata dari pihak terkait untuk memastikan keputusan tersebut dapat dijalankan dengan efektif, sehingga dapat membawa perubahan positif bagi rakyat Palestina.

“Dengan adanya dukungan internasional yang kuat, diharapkan perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut dapat segera terwujud. Masyarakat dunia berharap agar keputusan ini menjadi langkah awal menuju solusi yang adil dan damai bagi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama,” tambah Prof. Haris yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Kaliwates Jember.

Tak hanya itu, Prof. Haris juga menekankan bahwa perhatian harus beralih pada tindak lanjut untuk memastikan keputusan ini betul-betul dilaksanakan di tanah Palestina.

“Warga dunia harus mendukung putusan pengadilan. Saya juga menyerukan langkah-langkah konkret untuk mengawal pelaksanaan putusan ini. Di sini diperlukan pengawasan dan dukungan berkelanjutan dari warga dunia untuk memastikan bahwa keputusan ini tidak hanya berhenti di atas kertas,” ucap Prof. Haris yang juga Guru Besar  UIN  Kiai Haji Achmad Siddiq Jember itu.

Menurut Prof Haris, diperlukan langkah-langkah tindak lanjut yang diusulkan termasuk pembentukan tim pengawas internasional yang akan memantau implementasi keputusan di lapangan.

“Tekanan diplomatik dan sanksi internasional terhadap Israel juga dipertimbangkan jika terdapat indikasi ketidakpatuhan,” pungkasnya.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor           : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Guru Besar UIN KHAS Jember Minta Pemuda Melek Digital Hadapi Berbagai Ancaman Negara

Media Center Darul Hikam – Warga negara khususnya generasi muda di era digital dalam hal bela negara masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Komenwa Mahasurya Jawa Timur bekerjasama dengan Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur menggelar Sarasehan Pertahanan dengan tema ‘Peran Generasi Muda Dalam Pertahanan Negara Di Era Digital’ pada 18 Juli 2024 di Hotel Mercure Surabaya.

Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Dr. Freddy Purnomo, S.H., M.H mengaku siap untuk memfasilitasi kegiatan yang mendukung peran pemuda dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Adik-adik harus semakin berkualitas dan berintegritas agar bangsa kita semakin besar dan maju serta menjadi kebanggaan kita semua,” pesan Dr. Freddy Purnomo dalam Keynote Speechnya.

Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyampaikan, bahwa saat ini dunia menghadapi ancaman dari kombinasi peperangan generasi keempat (4GW) dan kelima (5GW).

Perbedaan utama antara 4GW dan 5GW terletak pada penggunaan teknologi dan taktik. Peperangan generasi keempat lebih fokus pada perang asimetris dan dukungan populasi, sementara peperangan generasi kelima lebih fokus pada serangan digital, informasi, dan teknologi canggih untuk mencapai tujuan strategis.

“Gabungan ancaman ini menciptakan lingkungan konflik yang sangat kompleks, di mana batas antara perang dan damai menjadi kabur, dan metode tradisional untuk mengidentifikasi dan merespons ancaman menjadi kurang efektif,” ujar Fahmi.

Pemuda, lanjut Fahmi juga memiliki peran dalam menghadapi ancaman tersebut. Salam satunya dengan melakukan penguatan di bidang pendidikan dan literasi digital.

“Memasukkan materi tentang keamanan siber, literasi digital, dan pentingnya pertahanan negara dalam kurikulum sekolah dan universitas. Termasuk mengadakan workshop, seminar, dan diskusi tentang isu-isu pertahanan dan keamanan nasional di era digital,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC. menyoroti peran pemuda untuk ikut turut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan. Ia menilai, bela negara tidak hanya menjadi tugas TNI/Polri, namun seluruh elemen masyarakat.

Prof Haris mengungkapkan bahwa setiap warga negara, termasuk pemuda memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan, baik melalui pelatihan militer, pengabdian masyarakat, atau partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung stabilitas nasional.

“Bela negara dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat melalui bidang pekerjaan dan ilmu terapan yang dikuasai, untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,” kata Prof Haris

Prof Haris menjelaskan, ancaman negara dapat dibagi ke dalam berbagai macam, diantaranya; ancaman militer, ancaman non militer dan ancaman hibrida.

“Ancaman dapat berwujud agresi, terorisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, pencurian sumber, penyalahgunaan narkoba, serangan siber, serangan nuklir, serangan biologi, atau wujud ancaman yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia, dan keselamatan segenap bangsa,” jelas Prof Haris yang juga Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara (PP APHTN-HAN).

Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian dan Pelatihan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim menerangkan bahwa bela negara di era digital saat ini bukan lagi melawan sekutu dengan mengangkat senjata, melainkan melawan berita bohong atau hoaks, hacker, phising, ransomware, kebocoran data, penipuan, serangan siber, ujaran kebencian, pencurian data pribadi, cyberbullying hingga pornografi.

“Maka dari itu pemuda harus melek digital. Melek digital ini dapat digunakan untuk tujuan ketahanan negara, untuk persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.

Acara berlangsung sangat seru dan menarik dengan diikuti oleh ratusan peserta yang dipimpin oleh Ahmad Reza Alfian berperan sebagai moderator.

Reporter : Lum`atul Muniroh

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Menambah Wawasan Hingga Bantu Biaya Kuliah, Darul Hikam Dampingi Ratusan Peserta Lulus Program Prakerja

Media Center Darul Hikam – Kolaborasi Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember bersama LPK Career Development Center PPM Aswaja Nusantara Yogyakarta dalam menyelenggarakan pelatihan program Prakerja, kini semakin menunjukkan hasil.

Koordinator Program Prakerja Darul Hikam, Wildan Rofikil Anwar, S.H., M.H. mengatakan bahwa, sekitar 300 peserta yang tergabung dari gelombang 63  hingga gelombang 70 telah menerima insentif dari program tersebut.

“Darul Hikam berkomitmen untuk membantu orang lain memenuhi kebutuhan mereka, terutama dalam mendapatkan insentif dari program Prakerja. Komitmen ini tidak hanya mencakup masyarakat di Jember, tetapi juga seluruh Indonesia,” ucap Wildan yang juga tenaga pengajar PP Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Pelayanan yang diberikan, lanjut Wildan, meliputi berbagai tahapan, mulai dari pelatihan pembuatan akun, BIMTEK pembuatan akun, pendaftaran gelombang, pembelian pelatihan, hingga pencairan insentif.

“Pelayanan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat merasakan manfaat maksimal dari program Prakerja,” ujar Wildan yang juga peraih penghargaan Skripsi Terbaik Fakultas Syariah Tahun 2021 lalu.

Wildan juga mengatakan, meskipun program ini mungkin tidak sepenuhnya membantu 100%, namun setidaknya masyarakat dapat menikmati manfaat dari program yang dibuat oleh pemerintah. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu masyarakat dalam meningkatkan keterampilan serta memperoleh insentif yang layak

“Program ini bukan hanya sekedar memberikan pelatihan dan insentif, tetapi juga memberikan harapan baru bagi banyak orang yang mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Wildan yang juga Managing Editor Jurnal Constitution Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

Dampak tersebut betul-betul dirasakan misalnya oleh Pak Nawawi, peserta Prakerja yang bergabung ke tim YPI Darul Hikam tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pendampingannya selama ini.

“Kami mendapatkan banyak manfaat. Saya dan istri kini lebih memahami cara membuat penulisan berita yang benar dan baik, serta penggunaan tata bahasa yang tepat. Hal ini membuat berita yang kami tulis lebih mudah dipahami oleh publik,” jelasnya.

Pak Nawawi juga mengatakan bahwa selain mendapatkan manfaat pelatihan, dalam program Prakerja ini juga mendapatkan insentif yang sangat berarti bagi kesejahteraan keluarga.

“Insentif ini sangat membantu menopang kebutuhan keluarga kami. Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada YPI Darul Hikam atas bimbingan dan dukungannya,” kata Pak Nawawi.

Tidak ketinggalan Ekik Filang Pradana, S.H., seorang santri yang juga menjadi peserta Prakerja Darul Hikam tersebut, memanfaatkan program Prakerja sebaik mungkin, khususnya untuk biaya masa akhir studi S1-nya di UIN KHAS Jember.

“Insentif Prakerja ini sangat berarti, saya menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan kuliah, membayar persyaratan sidang skripsi, serta membeli buku-buku kuliah yang sangat diperlukan,” ungkap Ekik.

Ekik melanjutkan bahwa dukungan ini bukan hanya soal uang, tapi soal harapan dan kesempatan.

“Tanpa insentif ini, saya mungkin tidak bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu. Melalui insentif yang diberikan ini dapat menjadi motivasi dan harapan baru bagi saya yang berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Saya benar-benar berterima kasih kepada YPI Darul Hikam dari program Prakerja,” tambah Ekik.

Anjani, peserta Prakerja yang juga mahasiswi UIN Walisongo Semarang, turut merasakan dampak positif dari program Prakerja yang ada di Darul Hikam. Menurutnya, mengikuti Prakerja merupakan pengalaman baru yang berharga bagi dirinya.

“Prakerja sendiri memberikan banyak manfaat bagi saya dari segi ilmu pengetahuan dan segi dunia pekerjaan. Prakerja juga memberi keuntungan bagi saya, salah satunya mendapatkan insentif yang dapat membantu kebutuhan saya sebagai mahasiswa,” ujarnya.

Anjani menambahkan, bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat materiil tetapi juga training yang melatih dirinya dalam menghadapi dunia pekerjaan.

“Program ini dapat melatih diri saya dalam terjun dunia pekerjaan, memberi gambaran seperti apa dunia pekerjaan sebenarnya,” jelasnya.

Begitupun dengan Anjani. Insentif yang diterimanya juga sangat membantu kesejahteraannya sebagai mahasiswa.

“Insentif ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan saya sebagai mahasiswa, salah satunya membeli buku. Insentif sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan saya,” pungkas Anjani.

Kontributor : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita

Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman, Dr. Priyo Motivasi Mahasiswa UIN Jakarta Jadi Dubes RI

Media Center Darul Hikam – Duta Besar RI untuk Kolombia (2017-2021), Dr. (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum., M.H. menjelaskan, karya bukunya yang berjudul ‘Diplomasi Tiga Zaman’ terinspirasi dari perjalanan kariernya sebagai seorang diplomat yang diwarnai oleh tiga zaman yang berbeda.

“Tiga zaman yang dimaksud adalah Era Bipolar di mana Barat dan Uni Soviet berkonflik di Perang Dingin. Selanjutnya, Era Unipolar dengan dominasi Amerika Serikat yang mengarah pada globalisasi setelah Uni Soviet bubar. Kemudian Era multipolar saat kekuatan Amerika Serikat mulai kendur pada abad ke-21  dan munculnya peran negara-negara menengah atas seperti Cina, Rusia, Brazil, Turki, dan Indonesia,” ujar Dr. Priyo dalam acara Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman yang diselenggarakan oleh World Moslem Studies Center bersama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Rabu, 03 Juli 2024.

“Selama 36 tahun berkarier sebagai diplomat, saya mengalami berbagai pengalaman unik yang belum tentu dialami oleh diplomat lain seperti negara bubar dan suksesi negara, pengakuan negara baru, tiga kudeta, membuka kantor kedutaan baru, kunjungan kenegaraan, ekstradisi gembong mafia Italia, pernah disekap perampok selama 4 jam di dalam taksi, dan gagasan-gagasan ke depan. Saya berharap buku ini dapat memberikan perspektif baru tentang diplomasi yang menarik bagi masyarakat umum, mahasiswa, dan akademisi di bidang hubungan internasional dan hukum internasional,” tambah Dr. Priyo.

Ia juga menjelaskan peluang dan tantangan dalam diplomasi bilateral dan multilateral. Menurutnya, diplomasi bilateral hasilnya lebih membumi dan akan lebih mudah dilakukan jika negara memiliki posture yang kuat terlebih bila mampu menerapkan tangan di atas lebih baik seperti investasi, alih pengetahuan/teknologi, dan hibah/donasi.

“Komponen tersebut dapat meningkatkan citra dan daya ungkit lebih tinggi karena negara akreditasi yang akan mencari kita,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa di negara kecil, pertemuan diplomat dengan pejabat tinggi seperti menteri luar negeri akan lebih mudah dibandingkan di negara negara besar.

Sementara itu, dalam diplomasi multilateral, ia menekankan bahwa bidang ini memerlukan individu yang kompeten, terbuka, dan pandai bergaul.

“Karena informasi dan posisi kita akan lebih diterima jika kita bisa berkawan. Akan lebih mudah mencari kesesuaian antara posisi kita dengan posisi teman-teman kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Pembahasa pertama, Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, menilai buku tersebut dapat menjadi guidance bagaimana menjadi seorang diplomat hingga Duta Besar. Karena di dalamnya terdapat 18 topik menarik yang berisi teori dan praktik baik seorang diplomat dan duta besar RI Kolombia.

“Menjadi diplomat adalah impian bagi sebagian kalangan anak muda yang memiliki cita-cita tinggi namun mereka tidak tahu cara mendapatkan dan berproses menjadi diplomat. Oleh karena itu, buku ini menjadi bacaan wajib calon diplomat. Apalagi, beliau kalua di pesantren disebut dengan ar-rasikhuna fil ilmi. (orang-orang yang ilmunya mandarah daging), khususnya dalam ilmu diplomasi,” jelas Prof. Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN).

Prof Haris juga menyampaikan, Dr. (HC) Priyo Iswanto penulis buku tersebut adalah seorang diplomat yang meniti karir dengan background pendidikan Bahasa Inggris (S1) dan Hukum Bisnis Internasional (S2), dengan kunci “terus update belajar” yang akhirnya menjadi Duta Besar di Kolombia.

“Bagaimana dengan mahasiswa PTKIN? Bagaimana peluang menjadi diplomat dan juga  Duta Besar RI?, khususnya untuk mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Insyaalah peluangnya besar. Apalagi sudah ada alumni UIN Jakarta yang jadi Dubes seperti Pak Gatot dan Dr. Abd. Azis,” kata Prof. Haris di hadapan ratusan peserta di Ruang Teater Lt. 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembahas kedua, Dr. Atep A. Rofiq, M.Si, Dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebut, buku tersebut layak untuk dimiliki dan dipahami oleh mahasiswa hubungan internasional atau hukum internasional sebagai salah satu referensi yang lengkap dengan akumulasi teori dan praktik.

“Tidak banyak diplomat yang mencapai puncak karir dari bawah dan mau menuliskannya ke dalam bentuk buku. Buku ‘Diplomasi Tiga Zama’ ini menjadi refleksi dan modal yang kuat dalam melakukan tugas-tugas diplomasi di era digital saat ini,” pungkasnya.

Reporter : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Gelar Bedah Buku Dubes Kolombia, Womester Gandeng FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center (Womester) bersama Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar Bedah Buku ‘Diplomasi Tiga Zaman’ Karya Duta Besar RI untuk Kolombia (2017-2021) Dr. (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum, M.H yang bertempat di Ruang Teater Lt. 2 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu siang, 3 Juli 2024.

Adapun para narasumber yang hadir, antara lain; Dr (H.C) Priyo Iswanto, S.Hum, MH (Penulis Buku Diplomasi 3 Zaman Duta Besar Untuk Kolombio 2017-2021), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC (Direktur Womester); Dr. Atep A. Rofiq, M.Si (Dosen FSH UIN Syarif Hidayatulah Jakarta).

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Muhammad Maksum, SH, MA, MDC, serta sejumlah civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prof. Maksum dalam sambutannya menuturkan, kegiatan Bedah Buku Diplomasi Tiga Zaman menjadi penting dilakukan, untuk membuka cakrawala pengetahuan bagi mahasiswa khususnya konsentrasi peminatan hukum internasional.

“Kehadiran Dr. (HC) Priyo di tengah kita dapat dijadikan sebagai tekad dan motivasi yang kuat dalam belajar. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya terlebih bagi yang bercita-cita menjadi seorang diplomat di masa yang akan datang,” ucap Prof. Maksum Dekan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Di waktu yang sama, Wakil Direktur Womester, KH. Moh Romli menjelaskan, Womester merupakan lembaga hukum yang bergerak di bidang penelitian, pengabdian serta pendampingan Muslim di luar negeri. Salah satu kegiatan yang baru saja dilakukannya yaitu pengiriman dai/mubalig ke Belanda dan Hong Kong.

“Alhamdulillah Bulan Ramadhan kemarin, tepatnya  pada 1 -17 Romadhan 1445 H (12-26 Maret 2024), kami Womester sukses melaksanakan dakwah di luar negeri yaitu di Belanda dan Hong Kong,” ujar KH. Romli.

Selain itu, kegiatan Womester yang lain misalnya, melakukan liputan sejumlah kegiatan serba-serbi bulan Romadhan di luar negeri bekerjasama dengan LT PBNU di berbagai negara, seperti Belanda, Hongkong, Korea, Australia, Inggris, Jerman, Prancis, Firlandia dan Amerika.

“Kami juga sudah berhasil menerbitkan sejumlah buku, yaitu Buku Fiqh Aqliyat (fikih Minoritas ) bagi  Muslim yang tinggal di negara-negara non-Muslim dan buku pedoman fiqh luar negeri, termasuk juga menggelar Seminar bersama Diplomat dan Kemenlu,” jelasnya lagi.

Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbarukan dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.

Diskusi berlangsung gayeng setelah banyak pertanyaan yang dilemparkan oleh sejumlah peserta. Acara bedah buku yang dimoderatori oleh Sekretaris Womester, Akhmad Kamil Rizani, S.H., M.H diikuti oleh ratusan peserta secara daring via zoom meeting.

Reporter : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Moh. Abd Rauf