Categories
Berita

Ramadhan Di Hong Kong, Womester Ajak Pekerja Migran Indonesia Membumikan Al-Quran

Media Center Darul Hikam Bulan Ramadhan juga dikenal dengan Syahrul Quran, karena di dalamnya terdapat peristiwa bersejarah, yaitu waktu dimana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Momen ini sangat penting dalam sejarah Islam sebagai tanda dimulainya wahyu Ilahi yang berkelanjutan.

Demikian ini disampaikan oleh Wakil Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Ustad Romli dalam acara buka bersama PCI NU Hong Kong dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia, bersama para Pekerja Migran di Indonesia, pada Minggu lalu, 24 Maret 2024  di Gedung Ramayana KJRI  Causeway Bay Hong Kong.

“Selama bulan Ramadhan, seluruh umat Islam meningkatkan aktivitas keagamaan mereka, seperti membaca, menghafal, dan mempelajari Al-Quran dengan lebih intensif. Hal ini bertujuan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Ustad Romli, di bulan suci Ramadhan ini umat Islam berupaya menggunakan waktu yang penuh berkah ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pesan-pesan Allah SWT dan menerapkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Al-Quran adalah kitab suci dalam agama Islam yang diyakini umat Muslim sebagai wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ajarannya, Al-Quran mengandung prinsip-prinsip fundamental Islam, termasuk konsep rahmatan lil alamin, yang berarti ‘rahmat bagi seluruh alam’ atau ‘rahmat untuk semua makhluk’,” tambah ustad Romli yang juga pengajar di PP Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.

Dalam kesempatan itu, Ustad Romli yang tengah berdakwah di negeri Mutiara dari Timur (julukan Kota Hong Kong) juga menyampaikan lima ajaran penting yang terkandung dalam al-Qur`an, diantaranya;

Pertama, ajaran tentang kasih sayang dan keadilan, artinya Al-Quran mempromosikan pesan kasih sayang, perdamaian, dan keadilan untuk semua makhluk Allah. Ayat-ayatnya mendorong umat Muslim untuk memperlakukan orang lain dengan penuh kebaikan, belas kasih, dan toleransi.

Kedua, universalitas ajaran, yaitu ajaran Al-Quran tidak hanya ditujukan kepada umat Muslim, tetapi juga kepada seluruh manusia.

“Al-Quran menekankan pentingnya kerjasama, persaudaraan, dan toleransi antara umat beragama dalam membangun masyarakat yang adil dan damai,” ucapnya.

Ketiga, perlindungan terhadap lemah dan terpinggirkan, yaitu Al-Quran mengajarkan perlindungan terhadap orang-orang yang lemah dan terpinggirkan dalam masyarakat. Kitab suci ini mendorong umat Muslim untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk yatim piatu, janda, dan kaum miskin.

Keempat, penekanan pada kebaikan dan kemanusiaan, yakni Al-Quran mendorong umat Muslim untuk berperilaku baik, membantu sesama, dan menghindari perbuatan yang merugikan. Ajaran-ajaran ini bertujuan untuk membangun masyarakat yang penuh kasih, aman, dan harmonis antar sesama.

Kelima, keterlibatan aktif dalam kesejahteraan masyarakat, maksudnya Al-Quran mendorong umat Muslim untuk terlibat secara aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Seperti memberikan zakat, infaq, dan sedekah, serta berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi,” jelasnya.

Dalam acara ini,  hadir kurang lebih 100 orang yang terdiri dari pengurus PCI NU Hong Kong, KJRI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Reporter : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Siti Junita