Categories
Berita

Anggota BNSP Dukung Sertifikasi Kompetensi Profesi Diaspora yang Diinisiasi World Moslem Studies Center

Jakarta – Direktur World Moslem Studies Center (WMSC), Prof. Dr. HM. Noor Harisudin, S.Ag, S.H., M.Fil, melakukan kunjungan kerja ke kantor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam kunjungan kerja ini, Direktur WMSC diterima langsung oleh 2 (dua) orang Anggota Komisioner BNSP, yaitu Prof Amilin dan Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M. (23/01/24).

Prof. Amilin, merupakan Putra Indramayu Asli, selain sebagai Komisioner BNSP, saat ini masih menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M., selain menjabat sebagai Komisioner BNSP, juga statusnya sebagai ulama, dakwah-nya yang sering di berbagai media, termasuk di media TV nasional. Selanjutnya, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil, saat ini, selain menjabat sebagai Direktur World Moslem Studies Center, juga tercatat sebagai Guru Besar, dan menjabat sebagai Dekan pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember (2019-2023).

Banyak hal positif yang dihasilkan dari pertemuan ini, salah satunya adalah eksplorasi tentang peluang-peluang kegiatan pengembangan ketrampilan SDM yang tersertifikasi kompetensi BNSP bagi para diaspora Indonesia, yang nantinya dapat dikolaborasikan antara WMSC dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi BNSP. Kolaborasi ini tentu bertujuan untuk memberikan pengakuan keahlian yang tersertifikasi BNSP bagi para diaspora Indonesia yang berkarir baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam kunjungan ini, Prof. M. Noor Harisudin mendapat penjelasan dari Prof Amilin, mengenai hasil pertemuannya mewakili BNSP dalam kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Federal Jerman pada tanggal 8 Januari 2024 terkait Proyek Green Jobs Social Inclusion and Sustainable Transformation (GESIT).

Mengutip pernyataan CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, Prof. Amilin menyatakan “akibat climate change, pada tahun 2025 akan banyak muncul pekerjaan baru yang berhubungan dengan Green Job”. Diprediksi akan ada lebih dari 20.000 jenis pekerjaan baru terkait industri dan energi bersih. Informasi ini penting untuk disikapi agar Indonesia segera menyiapkan SDM kompeten di berbagai sektor untuk menangani pekerjaan berbasis Green Job.

Selain itu, Prof Amilin juga menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke Hongkong pada bulan Desember 2023 lalu. “Dalam kunjungan kami, diperoleh informasi dari Departemen Imigrasi Hong Kong bahwa per tanggal 30 November 2023, terdapat 146.954 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hongkong pada sektor domestik. Data ini juga menjadi peluang bagi WMSC untuk bekerja sama dengan LSP terlisensi BNSP dalam rangka meningkatkan kualifikasi keahlian para diaspora Indonesia yang ada di Hong Kong”, ujar Prof Amilin.

Selanjutnya, hasil kunjungan kerja Komisioner BNSP, Nur Hayid, ke Korea Selatan pada tanggal 29-31 Desember 2023, diperoleh data mengenai jumlah jenis jabatan yang ditawarkan oleh Negara tersebut kepada Indonesia.

Kiai Nur Hayid menyatakan “Pihak Pemerintah Korea Selatan menawarkan 118 jenis jabatan pekerjaan untuk skema khusus kepada para profesional Indonesia agar dapat bekerja di Korea Selatan”. Pola kerja sama ini tidak bersifat resiprokal. “Dari 118 jenis pekerjaan tersebut, sekitar 80%-nya berhubungan dengan pekerjaan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”, ujar Hayid yang juga Kiai Muda NU.

Selanjutnya, Prof. Harisudin menjelaskan “World Moslem Studies Center memiliki jejaring yang sangat luas dengan para diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara”. Oleh karena itu, ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk program pengakuan kompetensi bagi pada diaspora melalui sertifikasi BNSP.

“WMSC melalui jaringannya yang sangat luas di berbagai negara, dapat mensosialisasikan kepada para diaspora, tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi”, ujar Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur. Sedangkan, LSP terlisensi BNSP, dapat melakukan proses pengujian sertifikasi kompetensi kepada para diaspora Indonesia melaljui jejaring MWSC di seluruh dunia, sehingga kolaborasi ini sangat strategis dan penting untuk direalisasikan.

Reporter: Akhmal Duta Bagaskara
Editor: M. Irwan Zamroni Ali