Categories
Berita

Lailatul Ijtima Ranting NU Lambangsari Bekasi, Prof. Haris Dorong Pengurus NU Untuk “Naik Kelas”

Bekasi, Media Center Darul Hikam

Ada yang baru dalam lailatul ijtima NU Ranting Lambang Sari Bekasi. Karena Prof. Kiai MN Harisudin, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember hadir dalam acara rutinan bulanan di kediaman Dr. KH. M. Faisal, yang juga Ketua PBNU Bidang OKK. Pada kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh seperti Dr Yasir Fadli (Wakil Ketua PP ISNU), KH Ali Anwar (Pengasuh Ponpes Yapink Tambun Bekasi), Dr. KH Ali Usman Hakim (Wakil Ketua PCNU Bekasi), Dr. KH. Heri Kuswara (Instruktur Nasional PBNU dan Ketua PP Pergunu), Dr. KH. Ayi Nurdin, SH,MH (Katib Syuriyah PCNU Kota Bekasi), Kiai Deden (Ketua MWCNU Tambun Selatan), Rois Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah Ranting NU Lambangsari serta ratusan jamaah dari Ranting NU Lambangsari Kecamatan Tambun Selatan Bekasi. (23/1/2024).

Kiai Faisal, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih pada para hadirin dan khususnya tamu Istimewa yang hadir yaitu Prof Haris. “Terima kasih Prof. Harisudin yang juga Wakil PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur dan Ketua Asosiasi Dosen Pergerakan yang berkenan hadir pada malam ini. Mohon nanti dapat memberi tausiyah setengah hingga satu jam untuk kami yang ada di sini”, tukas Kiai Faisal yang juga Dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof. M.N Harisudin menyatakan pentingnya ber-NU dengan niat memperbaiki diri. “Bahasa KH. Munasir Ali, Ndadani Awak atau memperbaiki diri. Karena itu, kita merasa kotor, bodoh dan sebagainya sehingga perlu berkumpul di NU dalam bimbingan ulama dalam rangka memperbaiki diri”.

Niat ini, lanjut Prof. Haris, selanjutnya ditindaklanjuti dengan menambah ilmu dan amal soleh. “La tafrahanna illa biziyadati ilmin waamalin shalihin. Jangan bangga benar, kata Imam al-Ghazali, kecuali karena tambah ilmu dan amal. Kalau dua hal ini, kita perlu bangga. Tapi kalau tambah mobil, tidak bangga. Tambah naik jabatan, jangan bangga. Dan lain lain, jangan bangga”, ujar Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Kalau sudah mendapatkan ilmu, lalu diamalkan dan diistiqomahkan, maka tidak berhenti disini. Pengurus NU seharusnya berpikir naik kelas. “Berislam itu berkelas-kelas. Ibaratnya ada yang kelas SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Tugas pengurus NU “naik kelas”, ujar Prof Haris, Guru Besar termuda di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri pada tahun 2018.

Dalam tauhid, menurutnya, ada tiga tingkatan, yaitu tingkatan imanul awam (iman orang awam), imanul mutakallimin (imannya para teolog dan filosof) dan imanul Arifin (imannya ahli ma’rif). “ Pengurus NU jangan berhenti di imannya orang awam, tapi harus naik minimal ke kelasnya iman para filosof. Jika iman orang awam tidak perlu bukti, makai man orang filosof harus berdasar dalil dan bukti”, ujar Prof Haris yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember.

Demikian juga dalam berfiqh, ada tingkatan taqlid, ittiba dan ijtihad. “Kalau taqlid, kita beragama cukup bersandar pada ustadz tanpa tahu dalil. Kalau ittiba’, kita beragama dengan tahu dalilnya. Kalau ijtihad, kita beragama dengan mencari dalilnya sendiri”, ujar Prof. Haris yang juga aktif berdakwah di luar negeri.

Sementara, menghadapi Ramadlan dua bulan lagi, Prof. Haris juga mengingatkan tiga kelas tingkatan puasa. “Insyaallah, kita semua hafal; puasa awam, khawas dan khawasul khawash. Yang belum adalah mempraktikkannya. Bertahun-tahun, kita puasa awam. Kita harus berpikir puasa di atas orang awam, yaitu puasa khawas,”.

Puasa khawash tidak sekedar puasa dengan tidak makan dan tidak minum, namun puasa dengan menutup mata, menutup telinga, menutup mulut, menutup pikiran dari sesuatu yang tidak bermakna atau tidak bermanfaat.

Disinilah, para pengurus NU harus mulai berpikir “naik kelas”. “Saya kita, keberagama Pengurus NU disini lima atau sepuluh tahun yang lalu sudah berbeda dengan sekarang. Artinya sudah meningkat. Tentu meningkatnya ada yang pelan, tapi juga ada yang drastis. Semoga Ramadlan nanti momentum naik kelas kita semua”, ujar Prof Haris mengakhiri pengajian pada malam Rabu tersebut.

Kontributor: M. Irwan Zamroni Ali

Editor: Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Susun Buku Pedoman Fiqh di Luar Negeri, Womester Jalin Kerjasama dengan Kemlu RI

Jakarta Pusat, 24 Januari 2024
Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center atau dikenal dengan Womester melakukan kunjungan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dalam rangka sosialisasi buku pedoman fiqih di luar negeri. Kerjasama tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Januari 2024.

Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia. Womester bergerak di bidang penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat dan juga kerja sama. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbukan dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.

Dalam acara kerja sama tersebut, pihak Womester yang terdiri dari Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M. Fil.I, CWC., bersama para anggotanya, Khanif, SH., M.Kn., Moh. Romli, M.Pd.I. dan Moh. Abdur Rauf, SH, M.H.,.diterima langsung oleh Kementerian Luar Negeri yang terdiri dari, Direktur Direktorat Diplomasi Publik, Ani Nigeriawati, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI, Mohammad Nur Salim dan Bapak Yasfi Yahya.

Dalam pertemuan kerjasama tersebut, Womester dan Kemlu RI berkolaborasi untuk menyusun dan mensosialisasikan buku pedoman fiqh di luar negeri. “Buku pedoman ini sangat penting dan dibutuhkan masyarakat Indonesia di luar negeri dengan berbagai profesinya”, jelas Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.

Selain program penyusunan, lanjut Prof Haris, juga akan ditindaklanjuti dengan program sosialisasi buku tersebut ke luar negeri. “ Tidak hanya penyusunan, nanti juga akan ditindaklanjuti dengan sosiaslisasi ke luar negeri. Isi buku ini adalah bentul lain dari moderasi Islam yang selama ini juga menjadi program dari Kemlu RI dan Kementrian Agama RI”, tukas Prof Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.

Sementara itu, Ibu Ani Negeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI sangat menyambut baik program ini. “Ini program baik dan bisa dikolaborasikan dengan Kemlu RI. Saya harap, draft buku segera diselesaikan dan lalu kita diskusikan di Kementrian Luar Negeri. Tepatnya di ruang ini”, ujar Bu Ani.

Tidak hanya itu, Bu Ani berharap buku ini juga dikolaborasikan dengan Kementrian Agama RI. “Di sana ada Balitbang Kemenag RI. Kita bersama-sama menangani isu moderasi beragama khususnya bagi WNI di luar negeri”, tukas Bu Ani Nigerawati.

Sementara itu, Mohammad Nur Salim, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI turut mendukung penyusunan buku ini. “Pengalaman saya ketika bertugas di Bangkok dan beberapa negara lain, muslim yang di luar negeri sangat butuh buku pedoman fiqh ini. Masih banyak yang belum tahu dan buku ini sangat membantu muslim ketika berada di luar negeri”, tukas alumni S1 al Azhar Mesir tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, ada banyak prestasi Kemlu RI yang menjadikan kebanggaan Indonesia. Misalnya, telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional UNESCO, Kementerian yang paling aktif promosikan moderasi beragama di kancah internasional dan terutama peran Indonesia dalam perdamaian Palestina. Belum dengan prestasi-prestasi lain yang membanggakan Indonesia di kancah internasional.

Sementara, Womester sendiri selama ini telah banyak melakukan kegiatan baik seminar-seminar, focus groups discussion, penelitian dan pengabdian masyarakat di luar negeri. Buku pedoman fiqh di luar negeri ini tentu menjadi pintu masuk untuk membawa manfaat lebih banyak lagi khususnya masyarakat diaspora yang ada di luar Negeri. **

Kontributor: M. Irwan Zamroni Ali
Editor: Akhmad Kamil Rizani

Categories
Berita

Anggota BNSP Dukung Sertifikasi Kompetensi Profesi Diaspora yang Diinisiasi World Moslem Studies Center

Jakarta – Direktur World Moslem Studies Center (WMSC), Prof. Dr. HM. Noor Harisudin, S.Ag, S.H., M.Fil, melakukan kunjungan kerja ke kantor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam kunjungan kerja ini, Direktur WMSC diterima langsung oleh 2 (dua) orang Anggota Komisioner BNSP, yaitu Prof Amilin dan Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M. (23/01/24).

Prof. Amilin, merupakan Putra Indramayu Asli, selain sebagai Komisioner BNSP, saat ini masih menjabat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, M.M., selain menjabat sebagai Komisioner BNSP, juga statusnya sebagai ulama, dakwah-nya yang sering di berbagai media, termasuk di media TV nasional. Selanjutnya, Prof. Dr. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil, saat ini, selain menjabat sebagai Direktur World Moslem Studies Center, juga tercatat sebagai Guru Besar, dan menjabat sebagai Dekan pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember (2019-2023).

Banyak hal positif yang dihasilkan dari pertemuan ini, salah satunya adalah eksplorasi tentang peluang-peluang kegiatan pengembangan ketrampilan SDM yang tersertifikasi kompetensi BNSP bagi para diaspora Indonesia, yang nantinya dapat dikolaborasikan antara WMSC dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi BNSP. Kolaborasi ini tentu bertujuan untuk memberikan pengakuan keahlian yang tersertifikasi BNSP bagi para diaspora Indonesia yang berkarir baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam kunjungan ini, Prof. M. Noor Harisudin mendapat penjelasan dari Prof Amilin, mengenai hasil pertemuannya mewakili BNSP dalam kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Federal Jerman pada tanggal 8 Januari 2024 terkait Proyek Green Jobs Social Inclusion and Sustainable Transformation (GESIT).

Mengutip pernyataan CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, Prof. Amilin menyatakan “akibat climate change, pada tahun 2025 akan banyak muncul pekerjaan baru yang berhubungan dengan Green Job”. Diprediksi akan ada lebih dari 20.000 jenis pekerjaan baru terkait industri dan energi bersih. Informasi ini penting untuk disikapi agar Indonesia segera menyiapkan SDM kompeten di berbagai sektor untuk menangani pekerjaan berbasis Green Job.

Selain itu, Prof Amilin juga menceritakan hasil kunjungan kerjanya ke Hongkong pada bulan Desember 2023 lalu. “Dalam kunjungan kami, diperoleh informasi dari Departemen Imigrasi Hong Kong bahwa per tanggal 30 November 2023, terdapat 146.954 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hongkong pada sektor domestik. Data ini juga menjadi peluang bagi WMSC untuk bekerja sama dengan LSP terlisensi BNSP dalam rangka meningkatkan kualifikasi keahlian para diaspora Indonesia yang ada di Hong Kong”, ujar Prof Amilin.

Selanjutnya, hasil kunjungan kerja Komisioner BNSP, Nur Hayid, ke Korea Selatan pada tanggal 29-31 Desember 2023, diperoleh data mengenai jumlah jenis jabatan yang ditawarkan oleh Negara tersebut kepada Indonesia.

Kiai Nur Hayid menyatakan “Pihak Pemerintah Korea Selatan menawarkan 118 jenis jabatan pekerjaan untuk skema khusus kepada para profesional Indonesia agar dapat bekerja di Korea Selatan”. Pola kerja sama ini tidak bersifat resiprokal. “Dari 118 jenis pekerjaan tersebut, sekitar 80%-nya berhubungan dengan pekerjaan yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi”, ujar Hayid yang juga Kiai Muda NU.

Selanjutnya, Prof. Harisudin menjelaskan “World Moslem Studies Center memiliki jejaring yang sangat luas dengan para diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara”. Oleh karena itu, ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk program pengakuan kompetensi bagi pada diaspora melalui sertifikasi BNSP.

“WMSC melalui jaringannya yang sangat luas di berbagai negara, dapat mensosialisasikan kepada para diaspora, tentang pentingnya sertifikasi kompetensi profesi”, ujar Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur. Sedangkan, LSP terlisensi BNSP, dapat melakukan proses pengujian sertifikasi kompetensi kepada para diaspora Indonesia melaljui jejaring MWSC di seluruh dunia, sehingga kolaborasi ini sangat strategis dan penting untuk direalisasikan.

Reporter: Akhmal Duta Bagaskara
Editor: M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Kolom Pengasuh Tokoh

Tragedi Kereta Api Pandalungan

Oleh: M. Noor Harisudin*

Meski kecelakaan Kereta Api Pandalungan Minggu, 14 Januari 2024, jam 07.57 pagi di Tanggulangin Sidoarjo tidak memakan korban jiwa, tetap saja banyak pihak yang dirugikan. Para penumpang yang tidak bisa on time ke tempat tujuan, hingga perjalanan KA yang dicancel atau ditunda. Karena praktis, sehari penuh kereta api yang melewati jalur tersebut tidak bisa berangkat. Jadwal keberangkatan KA yang berlanjut ke penerbangan bisa juga dicancel. (Republika, 14 Januari 2024)

Di berbagai media, anjloknya gerbong Pandalungan pagi itu sudah ramai. Media online sudah banyak memberitakan terkait anjloknya gerbong Kereta Api tersebut. Beberapa Televisi juga mensyiarkan musibah kereta api dengan rute Stasiun Gambir Jakarta – Stasiun Jember tersebut.

Biaya Kereta Api Pandalungan Jakarta-Jember sendiri cukup mahal 680 ribu. Hanya saja, PT Kereta Api Indonesia harus membarengi dengan sarana prasarana yang memadai. Betapa kecewa para penumpang ketika subuh pagi hari itu masuk ke beberapa toilet Kereta Api, air di toilet benar-benar habis. Bagaimana mungkin, Kereta Pandalungan yang eksekutif dalam toilet tidak ada air sama sekali. Naif, bukan.

KA Pandalungan Belum Siap

Nampaknya, Kereta Api Pandalungan belum siap melakukan perjalanan jauh; Jember-Jakarta atau Jakarta-Jember. Buktinya, masih sering terjadi kecelakaan. Salah satunya karena akibat mesin-mesin yang tidak dicek and re-cek. Perjalanan jarak jauh yang ditempuh 14 jam memang seharusnya dipersiapkan sedini mungkin segala perlengkapan perjalanan, khususnya mesin-mesin. Semua dipastikan ‘sehat’ dan siap berangkat.

Perjalanan panjang tersebut, dalam pandangan saya, selayaknya dipotong alias diberhentikan dalam sepertiga perjalanan. Misalnya berhenti 15 menit untuk cek mesin-mesin selama perjalanan selama dua tahap sembari –menurut hemat saya–memberikan kesempatan untuk ibadah sholat lima waktu bagi para muslim. Perjalanan Jember-Jakarta mulai jam 14.55 sd 04.45 WIB pagi misalnya, bagi seorang muslim, ia harus meninggalkan tiga sholat; Maghrib, Isya dan Subuh. Atau perjalanan Jakarta-Jember 20.05 sd 10.45 WIB ia harus meninggalkan Sholat Subuh.

Pun, bahwa PT Kereta Api Indonesia selayaknya menyediakan fasilitas ibadah yang memadai di gerbong atau stasiun. Ini sebagai kewajiban PT KAI memberikan kesempatan pada warga negara menjalankan agama sesuai denganUUD 1945 Pasal 29 ayat 2:” Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk meneluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya”.

Dalam hemat saya, pelayanan tersebut belum diberikan oleh PT KAI baik di stasiun maupun dalam gerbong-gerbong kereta yang dijalankannya. Apalagi bahwa Indonesia adalah negara Pancasila dengan Sila Ketuhanan yang Maha Esa yang semestinya dijunjung tinggi. Sekali lagi, sudah semestinya PT KAI menyediakan fasilitas yang memadai bagi para penumpang kereta api di semua jalur perjalanan yang ada.

Penangangan yang Lamban

Dalam konteks anjloknya Kereta Api Pandalungan pada Minggu tersebut, tampak sekali penanganan Kereta Api yang lamban. Ketika kereta anjlok jam 07.57 pagi, tidak ada informasi terkait pada para penumpang dan juga stasiun terdekat (Sidoarjo). Para penumpang semestinya memiliki hak untuk mendengar apa yang terjadi. Padahal, di luar gerbong kereta api sepanjang rel Tanggulangin, masyarakat Sidoarjo sudah ramai menyaksikan apa yang terjadi di kereta api Pandalungan.

Baru jam 10-an, para penumpang diberi tahu apa yang terjad terkait KA Pandalungan. Jam 10.30, kereta api ditarik dari Tanggulangin menuju Stasiun Sidoarjo. Evakuasi juga mulai dipikirkan, meski tidak semudah yang dibayangkan. Para petugas KA juga baru menyampaikan opsi-opsi terkait keberangkatan para penumpang kereta api selanjutnya. Terdapat dua opsi: Pertama, melanjutkan naik kereta api jika dimungkinkan. Kedua, naik bis menuju Jember.

Solusi dua opsi tersebut dibayangkan para penumpang sudah disiapkan di Stasiun Sidoarjo. Nyatanya, sampai sana, bus belum ada. Para penumpang harus menunggu di pojok dekat warung di sekitar Stasiun Sidoarjo. Hanya ada air minum, tidak ada snack apalagi makan berat yang disediakan, sebagaimana diberitakan. Baru satu jam, ada informasi tentang refund 100 persen dan keberangkatan bis. Antrean ratusan orang untuk refund juga menjadi masalah tersendiri. Karena selain antrean refund KA Pandalungan, juga ada antrian refund kereta api lokal yang tidak jadi berangkat karena kecelakaan Kereta Api Pandalungan.

Ah, beginikah Kereta Api yang kita banggakan? Tragedi Pandalungan semoga tidak dijadikan hal biasa-biasa saja, namun menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan Kereta Api di masa yang akan datang. Bukan hanya untuk perbaikan Kereta Api Pandalungan namun juga untuk kereta apa lainnya di negeri ini. Wallahu’alam.***

*Ketua Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Jember dan Guru Besar UIN itu KHAS Jember

Categories
Lembaga Wakaf Tunai

Laporan Sementara Wakaf Uang Periode Januari 2024

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Seleksi Penerimaan Fundraiser Profesional

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan fundraising Lembaga Wakaf Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, dibutuhkan 3 Staff Fundraiser dengan ketentuan sebagai berikut:

KETENTUAN UMUM

  1. Minimal Pendidikan SMA/SLTA Sederajat
  2. Loyal dan berintegritas
  3. Dapat Bekerjasama Dengan Tim
  4. Sehat Jasmani dan Rohani
  5. Memiliki Sepeda Motor dan SIM C

WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN

Waktu Pendaftaran     : 17 Januari – 01 Februari 2024 (09.30-16.00 WIB)

Tempat Pendaftaran   : Kantor Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Perum Pesona Surya Milenia C7 No. 8 Mangli Kaliwates Jember

TAHAPAN SELEKSI

NoTahapanPelaksanaan
1Pengumuman dan Penerimaan Berkas Lamaran17 Januari – 01 Februari 2024
2Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi02 Februari 2024
3Pelaksanaan Tes Wawancara03 Februari 2024
4Pengumuman Hasil Akhir05 Februari 2024

DOKUMEN ADMINISTRASI

  1. Surat Lamaran
  2. Daftar Riwayat Hidup
  3. Fotocopy Ijazah dan Transkrip Nilai
  4. Fotocopy KTP dan SIM C
  5. Pas Foto 4×6
  6. Dokumen Pendukung Lainnya Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

KETENTUAN LAIN-LAIN

  1. Selama proses seleksi, pelamar tidak dipungut biaya dan panitia tidak menanggung biaya yang telah dikeluarkan pelamar.
  2. Keputusan Panitia seleksi bersifat final dan tidak dapat diganggu-gugat.
  3. Setiap lamaran yang masuk dan memenuhi persyaratan akan segera diproses untuk tahap seleksi berikutnya.
  4. Pengumuman hasil seleksi akan diposting di media sosial YPI Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember.
  5. Keterangan lebih lanjut bisa ditanyakan langsung di tempat pendaftaran atau melalui Contact Person yang tersedia. (Irwan 0823-3823-7677 atau Bagas 0821-4663-6176).

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Categories
Berita

Diundang MWCNU Tarumajaya Bekasi, Prof Haris Ajak Refleksi Awal Tahun Baru

Media Center Darul Hikam – Periode awal tahun seringkali menjadi momen seseorang untuk meningkatkan progres dalam berbagai aspek kehidupannya. Sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, dalam acara “Ngaji Bersama” oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Kamis, (11/01/2024).

Dalam ceramahnya, Prof Haris setuju dengan pernyataan Kiai Mustofa Bisri tentang kelas-kelas dalam Islam. Meski Tuhannya sama, berimannya sama, tapi kualitas atau kelas imannya beda-beda. “Iman kepada Allahnya sama, tapi kualitas iman saya dengan anda beda-beda. Demikian juga dengan keberislaman. Tingkatan Islamnya ada yang SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi”, tukas Prof Haris yang juga Direktur World Moslem Studies Center Depok.

Pada sisi lain, denga nada kelas berislam, Prof Haris mengajak pengurus MWC NU Tarumajaya untuk instropeksi dan juga selalu meningkatkan kualitas diri.

“Sebagai anggota NU dan pengurus NU, tahun baru adalah momen yang strategis bagi para pengurus NU untuk introspeksi, mengevaluasi, dan juga meningkatkan diri guna memberikan kontribusi lebih besar kepada NU dan Indonesia,” ujar Prof Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.

“Hasibu anfusakum qabla antuhasabu,” ucap Prof Haris sembari mengingatkan tentang urgensi introspeksi diri. Menurutnya, evaluasi terhadap diri sendiri, pengakuan terhadap kesalahan yang telah terjadi, dan perencanaan perbaikan untuk masa depan adalah langkah-langkah yang tidak boleh diabaikan.

Namun demikian, tidak cukup dengan instropeksi. Seorang muslim mestinya menjadikan tahun baru sebagai momentum untuk peningkatan kualitas diri.

“ Dalam hadits disebutkan Man kana yaumuhu khairan min amsihi fahuwa rabihun, barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia orang yang beruntung.Makanya, orang NU harus lebih baik dari yang kemarin. Sukur-sukur bisa meninggalkan legacy untuk umat”, ujar kiai milenial yang sering berceramah di TV tersebut.

Pada sisi lain, Prof Haris menekankan Kembali dakwah Nahdlatul Ulama yang penuh kasih sayang. Ulama NU adalah mereka yang alim (berilmu), abidan (ahli ibadah), dan zahidan (zuhud atau tidak terikat dengan dunia) serta mengetahui kemaslahatan manusia.

“Ulama dikenal sebagai alim, yang berarti mereka memiliki pengetahuan agama Islam yang mendalam, mereka ahli ibadah, tidak terikat dengan dunia material, dan mengetahui apa yang terbaik untuk ummat,” ucap Prof. Haris yang juga Pengasuh PP Darul Hikam Mangli Jember.  

Selain itu, ulama NU dalam pandangan Prof Haris adalah para kiai yang melihat umat dengan pandangan kasih sayang (bianir rahmah).

“Ini yang membedakan dakwah NU yang sejuk dan santun. Berbeda dengan Sebagian yang ekstrem dan kasar”, tukas Prof Haris mengakhiri dengan contoh dakwah pada umat melalui strategi pelayanan pada saat ada keluarga jamaah yang meninggal.   

Selain dihadiri para pengurus dan warga NU, acara ini dihadiri para tokoh KH Cecep Romli (Pengurus MUI Pusat), Kiai Lahmudin (Rois Syuriyah MWC NU Tarumajaya) dan KH Abid (Syuriyah PCNU Kabupaten Bekasi) dan Kiai Rifal Mahalli (PCNU Kota Bekasi).

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali

Categories
Berita Lembaga Pendukung Lembaga Wakaf Tunai

Program Infak Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam

Kami Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember mengajak Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sekalian menjadi donatur Program Infak yang akan diperuntukkan kepada:

  1. Beasiswa Santri
  2. Kesejahteraan Guru Ngaji/Ustadz
  3. Anak Yatim
  4. Bedah Rumah Fakir/Miskin
  5. Korban Bencana Alam
  6. Pengembangan Lembaga Wakaf
  7. Dakwah Islam
  8. Dan lain-lain

Pembayaran Infak dapat ditransfer ke Norek 4467764444 BSI Jember atau scan QRIS atas nama Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam. Sebagaimana diketahui, sejak Desember 2023, YPI Darul Hikam telah memiliki dua Nazhir Wakaf resmi dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), KH. M. Noor Harisudin, CWC dan Ustadz M. Irwan Zamroni Ali, CWC.

Semoga Allah SWT melipatgandakan dan memberkahi harta serta menganugerahi kesehatan pada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Jazakumullah Khairal Jaza.

Categories
Dunia Islam Keislaman Opini

Inilah Tiga Keutamaan Bulan Rajab

Oleh: Vicky Hermawan*

Bulan Rajab telah datang, salah satu bulan yang secara langsung disebut oleh Allah sebagai bulan mulia. Jamak diketahui bahwa bulan-bulan mulia itu ada empat; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Sebagaimana dalam firman Allah:

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. (Q.S. At-Taubah [9]: 35)

Tatkala Nabi Muhammad memasuki bulan suci Rajab, ada satu doa yang tidak pernah beliau lewatkan. Doa tersebut biasa diucapkan setiap kali bulan Rajab datang. Diriwayatkan dari sahabat Anas, beliau berkata:

Artinya: Nabi Muhammad setiap kali memasuki bulan Rajab, maka belaiu berdoa, “Ya-Allah! Berkailah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Juga, sampaikan kami kepada bulan Ramadan (untuk senantiasa bisa beribadah kepada-Mu)”. (HR. Ahmad bin Hanbal) 

Adapun penamaan bulan Rajab berdasarkan dari Sahabat Anas bin Malik yang meriwayatkan satu keterangan dari Nabi Muhammad mengenai asal-usul dibalik penamaan bulan Rajab. Sahabat Anas berkata:

Artinya: Dikatakan kepada Nabi Muhammad: Wahai utusan Allah! Kenapa disebut sebagai bulan Rajab?, lalu Nabi Muhammad menjawab: Karena pada bulan tersebut terdapat banyak kebaikan yang diagungkan untuk bulan Syaban dan Ramadan. (HR. Imam Bukhari).

Keutamaan Bulan Rajab
Berbicara seputar bulan Rajab, akan lebih baik juga memahami beberapa keutamaan yang ada di bulan tersebut. Ada beberapa keutamaan yang akan penulis sampaikan pada kesempatan kali ini.

Pertama, orang yang berpuasa di bulan Rajab akan mendapatkan pahala yang besar. Salah satu pahala tersebut adalah mendapat kenikmatan berupa aliran air sungai nanti di surga. Diriwayatkan dari sahabat Anas beliau berkata:

Artinya: Sesungguhnya ada satu sungai di surga bernama Rajab. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan memberikan aliran dari sungai tersebut. (HR. Imam Baihaqi).

Kedua, Nabi Muhammad tidak pernah berpuasa lengkap selama satu bulan setelah bulan Ramadan kecuali bulan Rajab. Sebagaimana informasi dari sahabat Abu Hurairah berikut:

Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad tidak menyempurnakan puasa satu bulan setelah Ramadan kecuali Rajab dan Syaban. (HR. Imam Tabrani)

Dari riwayat di atas, setidaknya dengan kita berpuasa secara lengkap di bulan Rajab, kita bisa menjadi umat yang senantiasa mengikuti perilaku Nabi Muhammad. Dari situ pula, kita bisa menumbuhkan dan meningkaatkan rasa cinta kepada beliau. 

Ketiga, orang yang menghidupkan malam-malam di bulan Rajab, maka Allah akan memberikan keistimewaan nanti di surga. Sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Abu Ali bin Husain bahwa Nabi Muhammad berkata:

Artinya: Barang siapa menghidupkan malam bulan Rajab, berpuasa di siang hari bulan tersebut, maka Allah akan memberikan makanan berupa buah-buahan surga, memberikan pakaian hijau di surga, dan memberikan wewangian yang sempurna. (HR. Imam ibn al-Jauzi).

Demikianlah sekelumit keutamaan yang ada di bulan Rajab. Sebagai umat Islam, hendaknya kita memperbanyak amalan di bulan ini. Seraya mengharap kebaikan dari Allah untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

*Mahasantri Ma’had Aly Annur II, Malang

Sumber: https://jatim.nu.or.id/keislaman/inilah-tiga-keutamaan-bulan-rajab-N8qSq

Categories
Berita Lembaga Wakaf Tunai

Lembaga Wakaf Darul Hikam Mencapai Babak Baru, Kini Jajaki Kerjasama Dengan BWI

Jakarta – Komitmen Yayasan Pendidikan Islam Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember dalam rangka meningkatkan peran kelembagaanya di bidang wakaf, kini mencapai babak baru.

Setelah sebelumnya, dua Nazhir wakaf YPI Darul Hikam dinyatakan lolos asesmen Nazhir Wakaf oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI). Kini, lembaga wakaf yang diketuai oleh Prof. Dr. H. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, tersebut berhasil menjajaki kerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia pada Jumat, (12/01/2024).

Dalam pertemuan tersebut, anggota Badan Wakaf Indonesia, Raji Reza Ilahi, S.Ap menerima kunjungan YPI Darul Hikam yang diwakili oleh Prof Haris sebagai Ketua YPI Darul Hikam sekaligus Ketua Lembaga Wakaf Darul Hikam.

Reza menyoroti pentingnya memetik pelajaran dari lembaga-lembaga wakaf ternama seperti Salman ITB, Sinergi Foundation, dan rumah wakaf lainnya yang telah sukses berkembang pesat.

Dalam pandangannya, belajar dari pengalaman lembaga-lembaga besar tersebut merupakan langkah strategis untuk mempercepat kemajuan Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam.

“YPI Darul Hikam dapat mengambil pelajaran berharga dari lembaga-lembaga besar ini untuk mempercepat pengembangan lembaga wakafnya,” tutur Reza Anggota Badan Wakaf Indonesia.

Selain itu, Reza memberikan penekanan terhadap pentingnya menambahkan elemen non-wakaf, khususnya melalui program infaq dan sedekah. Menurutnya, integrasi infaq dan sedekah yang langsung diberikan kepada masyarakat memiliki potensi besar untuk meningkatkan dampak positif dalam pengembangan wakaf.

“Kami percaya dengan menggabungkan infaq dan sedekah serta wakaf, dapat meningkatkan kontribusi dan manfaat Lembaga Wakaf YPI Darul Hikam kepada ummat,” tambahnya.

Di waktu yang sama, Prof. Haris menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Ia pun bertekad bahwa dalam waktu dekat, Surat Keputusan (SK) Nadzir Wakaf YPI Darul Hikam akan segera dikeluarkan. Hal ini tentu menjadi langkah awal yang strategis untuk memulai fase baru dalam pengembangan wakaf Darul Hikam.

“Insyaallah, dalam waktu dekat SK Nadzir Wakaf terbit, dan Lembaga Wakaf Darul Hikam akan lari kencang gaspol untuk bermanfaat kepada ummat,”ucap Prof. Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember itu.

Prof. Haris menegaskan, wakaf tidak hanya menjadi aset bagi pesantren, lembaga pendidikan, dan madrasah, tetapi juga memiliki dampak signifikan untuk masyarakat luas.

Kerjasama dan pembinaan dari Badan Wakaf Indonesia dianggap sangat penting untuk menjadikan Lembaga Wakaf Darul Hikam sebagai entitas yang transparan, kredibel, dan amanah.

“Kita butuh kerjasama dan pembinaan dari Badan Wakaf Indonesia, khususnya dalam persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional. Untuk tahun mendatang, Darul Hikam akan melakukan maksimalisasi target pasar, target minimalnya berjumlah 1 miliar dan  target maksimalnya berjumlah 1,3 miliar”, tambah Prof. Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur.

Reporter : Akhmal Duta Bagaskara

Editor : M. Irwan Zamroni Ali