Media Center Darul Hikam – Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan YPI Darul Hikam. Komitmennya dalam menciptakan alumni yang unggul, kini pun semakin terbukti dengan banyaknya alumni yang sukses di berbagai bidang pekerjaan dan profesi. Salah satunya Ust. Muhyiddin, S.Pd.I., M.Pd. yang kini berkarier sebagai Pengajar Di Pondok Pesantren Al-Inaroh, An-Nur, MA Ar Riyadh dan dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum (STAIM) Lumajang.
Muhyiddin demikian ia disapa, merupakan laki laki kelahiran Jember pada 11 November 1984. Ia merupakan anak dari pasangan sederhana Ahmad dan Zubaidah. Kini, ia menikah dengan Suliyani, M.Pd., dan dikaruniai seorang anak bernama Zahid Hamizan Rabbani.
Ia meniti pendidikannya sejak dini dengan bersekolah di SD Negeri Gelang 2 (1991-1997), kemudian melanjutkan pendidikannya ke MTs Roudlotul Ulum (2005-2008), dan Madrasah Aliyah (MA) Raudlatul Muta’allimin (2008-2011). Setelah menamatkan pendidikan menengah.
Ust. Muhyiddin melanjutkan studi perguruan tinggi di STAIN Jember (2011-2016) dan kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di IAIN Jember (kini UIN KHAS Jember) pada 2017 dengan konsentrasi Pendidikan Islam, meraih gelar magister pendidikan pada tahun 2019.
Perjalanan Ust. Muhyiddin di Pondok Pesantren Darul Hikam dimulai ketika beliau bertemu dengan lima senior PMII pada awal semester 3. Senior-senior tersebut sering mengadakan kajian kitab kuning bersama Pengasuh Pondok, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., yang meliputi kitab Fathul Qorib dan ushul fiqh Wahab Kholaf. Setelah beberapa bulan mengikuti kajian tersebut, Ust. Muhyiddin diajak bergabung dan menjadi santri angkatan pertama di Pondok Pesantren Darul Hikam.
“Saya sangat terinspirasi oleh para senior yang penuh semangat belajar. Keputusan untuk bergabung dengan mereka adalah langkah besar dalam hidup saya,” kata Ust. Muhyiddin yang juga Dosen di STAIM Lumajang.
Ada beberapa alasan yang mendorong Ust. Muhyiddin memilih mondok di PP Darul Hikam. Pertama, keinginan untuk belajar membaca kitab dengan bahasa Indonesia. Kedua, lokasi pondok yang dekat dengan kampus. Ketiga, sistem pengajaran di Darul Hikam yang mengajarkan kemandirian. Keempat, kesempatan untuk kuliah sambil bekerja. Salah satu momen yang paling berkesan bagi Ust. Muhyiddin adalah ketika sering masak dan makan bersama di pondok.
“Masak dan makan bersama di pondok adalah tradisi yang sangat saya kenang. Kebersamaan ini tidak hanya menguatkan persahabatan, tetapi juga mengajarkan banyak nilai kehidupan,” ujarnya.
Sejak awal, Ust. Muhyiddin bercita-cita menjadi pendidik, baik sebagai guru maupun dosen. Baginya, menjadi pendidik adalah cara untuk menjadi orang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
“Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Sebagaimana pepatah mengatakan, ‘Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain’,” ungkapnya.
Perjalanan karir Ust. Muhyiddin di Darul Hikam dimulai dengan kuliah sambil bekerja di percetakan Pena Salsabila dan Pustaka Radja, milik pengasuh pondok. Dengan gaji awal Rp. 3000 per jam hingga Rp. 5500 per jam, Ust. Muhyiddin bekerja keras untuk biaya hidup dan kuliah. Pengasuh pondok juga membantu membayar setengah dari SPP hingga lulus S1 dan mendorongnya melanjutkan ke jenjang Pascasarjana.
“Saya sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh pengasuh pondok. Tanpa bantuan mereka, mungkin saya tidak bisa mencapai titik ini,” katanya dengan rasa syukur.
Ust. Muhyiddin mengatakan bahwa Mondok di Darul Hikam memberikan banyak kelebihan, salah satunya adalah kemampuan membaca kitab kuning dan menulis dengan baik. Kemampuan ini sangat berguna dalam mengembangkan karir akademik,” jelas Ust. Muhyiddin.
Beliau juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa di Darul Hikam untuk selalu menjaga nama baik almamater, berakhlak baik kepada kedua orang tua, guru, dan teman, serta semangat dalam belajar agar dapat lulus tepat waktu dan menjadi orang yang bermanfaat di mana pun berada.
“Jagalah nama baik almamater, berakhlaklah yang baik, dan semangat dalam belajar. Lulus tepat waktu dan jadilah orang yang bermanfaat bagi sesama,” pesan Ust. Muhyiddin
Berkat kemampuan yang diperoleh dari Darul Hikam, Ust. Muhyiddin mampu memaksimalkan potensinya dan meraih banyak pencapaian. Dedikasinya terhadap pendidikan dan semangat untuk terus belajar dan mengajar membuatnya menjadi contoh teladan bagi para santri dan mahasiswa di mana pun ia berada.
“Mengajar bukan sekadar profesi bagi saya, tetapi panggilan hidup untuk memberikan manfaat dan membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berilmu,” pungkasnya.
Kontrubutor : Akhmal Duta Bagaskara
Editor : M. Irwan Zamroni Ali