Uji Kompetensi Kitab Gundul, Ponpes Darul Hikam Adakan Ujian Baca Kitab Kuning

Media Center Darul Hikam Dunia pendidikan tidak terlepas dari ujian untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik. Salah satunya adalah Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memberikan kontribusi dalam proses transmisi ilmu agama, reproduksi ulama, serta pembentukan muslim santri. Maka dari itu, Ponpes Darul Hikam Mangli, Jember melaksanakan ujian baca kitab kuning oleh seluruh mahasantri putra dan putri pada Rabu malam, (8/6).

Adapun kitab yang diujikan adalah Fathul Qarib karya Qadhi Abu Syuja’ as-Syafi’iy mulai dari Bab Thaharah sampai Shalat. Skor penilaian meliputi kelancaran membaca, mu’rad, nahwu dan sharaf, sehingga mahasantri tidak hanya mampu membaca, tapi juga mampu menjelaskan kaidah bahasa dan maksud dari yang dibaca.

Penguji terdiri dari enam asatidz yang masing-masing ditempatkan di tiga lokasi yang berbeda. Diantaranya Muhyidin, M.Pd. dan Wildan Rofikil Anwar, S.H., (Pondok Pusat Putri), Rizkil Azizi, M.H.I. dan M. Irwan Zamroni Ali, S.H. (Pondok Cabang Putri), serta Suwardi, M.H.I dan Shohibul Ulum, M.E. (Pondok Cabang Putra).

Muhyidin, M.Pd., menuturkan bahwa ujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan membaca kitab mahasantri terhadap materi yang telah disampaikan, terutama nahwu dan sharafnya.

 أن الصرف أم العلوم والنحو أبوها yang artinya bahwa ilmu sharaf adalah induk, dan nahwu adalah bapaknya. Sehingga perlu bagi mahasantri menguasai keduanya agar bisa membaca kitab kuning beserta maksud yang ada di dalamnya,”ujarnya yang juga Pengajar Kitab Ta’lim Muta’alim Ponpes Darul Hikam.

Teknik pelaksanaannya yakni setiap mahasantri dipanggil satu persatu dengan ketentuan fasal diundi secara acak. Hal ini agar mahasantri mampu menguasai bab yang diujikan secara menyeluruh.

“Setiap mahasantri diberikan waktu 5-7 menit untuk membaca dan menjawab pertanyaan penguji yang terdiri dari nahwu, sharaf dan mu’radnya, ” tutur Rizkil Azizi yang juga penguji dan Dosen Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Pelaksanaan ujian tersebut juga membawa dampak positif bagi mahasantri, salah satunya mereka bisa termotivasi untuk belajar kitab kuning dan bermuthala’ah bersama dalam memahami materi kitab yang diujikan.

“Alhamdulillah, dengan adanya ujian ini saya dan teman-teman bisa lebih rajin dalam mengkaji kitab, terutama bagi yang sudah mahir bisa mengajari temannya yang masih pemula,” ungkap Isma Sholikhatul Alfain, mahasantri Ponpes Darul Hikam Cabang Putri.

Ujian berjalan dengan khidmat dan akan diumumkan pemenang baca kitab terbaik pada acara Haflah Akhirus Sanah Ponpes Darul Hikam.

Reporter: Siti Junita

Editor: Erni Fitriani

Bagikan :

Facebook
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Postingan Terkait

Segudang Keuntungan Kuliah Sambil Mondok

Menjalani aktivitas kuliah sekaligus sebagai santri di pondok pesantren? Apa untungnya? Jawabannya banyak. Mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu umum tetapi juga ilmu agama yang mumpuni.