Jakarta Pusat, 24 Januari 2024
Media Center Darul Hikam – World Moslem Studies Center atau dikenal dengan Womester melakukan kunjungan kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI dalam rangka sosialisasi buku pedoman fiqih di luar negeri. Kerjasama tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Januari 2024.
Womester merupakan salah satu NGO di Indonesia. Womester bergerak di bidang penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat dan juga kerja sama. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok dosen dan peneliti dari kultur Islam progresif -tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikiran ke arah yang lebih terbukan dan toleran dengan isu-isu global. Meski tujuannya untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia.
Dalam acara kerja sama tersebut, pihak Womester yang terdiri dari Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M. Fil.I, CWC., bersama para anggotanya, Khanif, SH., M.Kn., Moh. Romli, M.Pd.I. dan Moh. Abdur Rauf, SH, M.H.,.diterima langsung oleh Kementerian Luar Negeri yang terdiri dari, Direktur Direktorat Diplomasi Publik, Ani Nigeriawati, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI, Mohammad Nur Salim dan Bapak Yasfi Yahya.
Dalam pertemuan kerjasama tersebut, Womester dan Kemlu RI berkolaborasi untuk menyusun dan mensosialisasikan buku pedoman fiqh di luar negeri. “Buku pedoman ini sangat penting dan dibutuhkan masyarakat Indonesia di luar negeri dengan berbagai profesinya”, jelas Prof Haris yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.
Selain program penyusunan, lanjut Prof Haris, juga akan ditindaklanjuti dengan program sosialisasi buku tersebut ke luar negeri. “ Tidak hanya penyusunan, nanti juga akan ditindaklanjuti dengan sosiaslisasi ke luar negeri. Isi buku ini adalah bentul lain dari moderasi Islam yang selama ini juga menjadi program dari Kemlu RI dan Kementrian Agama RI”, tukas Prof Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.
Sementara itu, Ibu Ani Negeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI sangat menyambut baik program ini. “Ini program baik dan bisa dikolaborasikan dengan Kemlu RI. Saya harap, draft buku segera diselesaikan dan lalu kita diskusikan di Kementrian Luar Negeri. Tepatnya di ruang ini”, ujar Bu Ani.
Tidak hanya itu, Bu Ani berharap buku ini juga dikolaborasikan dengan Kementrian Agama RI. “Di sana ada Balitbang Kemenag RI. Kita bersama-sama menangani isu moderasi beragama khususnya bagi WNI di luar negeri”, tukas Bu Ani Nigerawati.
Sementara itu, Mohammad Nur Salim, Koordinator Dialog Lintas Agama Kemlu RI turut mendukung penyusunan buku ini. “Pengalaman saya ketika bertugas di Bangkok dan beberapa negara lain, muslim yang di luar negeri sangat butuh buku pedoman fiqh ini. Masih banyak yang belum tahu dan buku ini sangat membantu muslim ketika berada di luar negeri”, tukas alumni S1 al Azhar Mesir tersebut.
Sebagaimana kita ketahui, ada banyak prestasi Kemlu RI yang menjadikan kebanggaan Indonesia. Misalnya, telah menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional UNESCO, Kementerian yang paling aktif promosikan moderasi beragama di kancah internasional dan terutama peran Indonesia dalam perdamaian Palestina. Belum dengan prestasi-prestasi lain yang membanggakan Indonesia di kancah internasional.
Sementara, Womester sendiri selama ini telah banyak melakukan kegiatan baik seminar-seminar, focus groups discussion, penelitian dan pengabdian masyarakat di luar negeri. Buku pedoman fiqh di luar negeri ini tentu menjadi pintu masuk untuk membawa manfaat lebih banyak lagi khususnya masyarakat diaspora yang ada di luar Negeri. **
Kontributor: M. Irwan Zamroni Ali
Editor: Akhmad Kamil Rizani