Pondok Pesantren Darul Hikam Resmi Terima Piagam Statistik Pesantren dari Kemenag RI

Media Center Darul Hikam – Setiap pesantren baik yang telah maupun yang akan berdiri diwajibkan memiliki izin daftar kepada Kementerian Agama yang disusun dalam Piagam Statistik Pesantren (PSP). Hal ini sesuai pada Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2020 tentang Pendirian dan Penyelenggaraan Pesantren. PSP memuat sedikit informasi terkait Pondok Pesantren seperti nama, Nomor Statistik Pesantren (NSP), alamat, dan pendiri pesantren. Sebelumnya, Pesantren Darul Hikam sudah mendapatkan ijin operasional dan kini diganti dengan Piagam Statistik Pesantren.

Kasubag Kemenag Jember, Drs. Ahmad Tholabi, M. HI., pada Selasa (28/06/2022), melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Hikam dan memberikan PSP yang diterima langsung oleh Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil. I. sebagai  pengasuh PP Darul Hikam. Piagam yang menjadi bukti tanda daftar pesantren tersebut ditandatangani langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, H., S. TP., MT. juga salah satu dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selain memberikan PSP kepada PP Darul Hikam, Drs. Ahmad Tholabi, M. HI. juga memberi penjelasan mengenai perbedaan antara izin operasional dengan Piagam Statistik Pesantren. Drs. Ahmad Tholabi, M.H.I., menjelaskan bahwa izin operasional akan dicabut atau diganti dalam selang waktu 5 tahun, sementara Piagam Statistik Pesantren berlaku selamanya.

“Kalau izin operasional itu tiap 5 tahun dicabut, diganti, dan sebagainya. Kalau piagam statistik berlaku selamanya” tutur Ahmad Tholabi.

Kasubag Kemenag Jember juga menambahkan bahwa dalam beberapa tahun sekali akan diadakan pengecekan terhadap pesantren yang telah mendapat PSP: apakah pesantren tersebut survive atau tidak. Selain tentu saja akan selalu ada pembinaan dari Kemenag Jember.

“Tentu juga akan ada pembinaan yang diselenggarakan Kementerian Agama Republik Indonesia terhadap pesantren,” imbuh Ahmad Tholabi.

Pada kesempatan itu, Ahmad Tholabi juga menyampaikan bahwa  pemberian piagam statistik ini langsung kepada pondok yang bersangkutan. Hal ini karena beberapa kali ada kasus pesantren yang tidak sesuai dengan harapan ketika dikunjungi. Lebih dari itu, juga untuk menguatkan visi kebangsaan pesantren.

Sebagaimana dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, MHI,  dalam laman jatim kemenag menyatakan bahwa setiap pesantren akan senantiasa diawasi oleh KUA dari wilayah tersebut. Hal ini menurut Kakanwil Jawa Timur bertujuan agar pesantren diharapkan tidak melakukan aktivitas di luar komitmen kebangsaan dan juga pengukuhan NKRI kita.

Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M. Fil.I menyampaikan ungkapan terima kasih atas pemberian piagam statistik pesantren kepada Ponpes Darul Hikam.

“Terimakasih atas pemberian piagam statistik dari Kemenag Jember melalui Pak Tholabi sebagai Kasubag. Insya Allah Darul Hikam selalu siap untuk bersinergi dan berkolaborasi  dengan Kemenag Jember dalam banyak hal termasuk kegiatan sosialisasi Kemenag Jember. Semoga piagam statistik ini menjadi sebuah kemanfaatan dan keberkahan, khususnya untuk PP Darul Hikam serta umat pada umumnya,” pungkas Prof. Kiai Haris yang juga Dekan Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Reporter: Agift Akhmal Maulana

Editor: Siti Junita

Bagikan :

Facebook
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Postingan Terkait

Ingin Dampak Nyata, Lazawa Darul Hikam Belajar Inovasi Wakaf ke Yayasan Masjid Salman ITB

Bandung, 28 Mei 2025Meski telah mencapai sejumlah pencapaian penting dalam satu tahun terakhir, Lembaga Zakat dan Wakaf (Lazawa) Darul Hikam tak lantas berpuas diri. Demi menjaga relevansi dan daya saing di tengah perkembangan zaman, Lazawa Darul Hikam terus berinovasi—termasuk dengan belajar langsung ke Yayasan Masjid Salman ITB, Bandung. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 28 Mei 2025, pukul 09.00–12.00 WIB. Rombongan Lazawa dipimpin oleh Direktur Wakaf Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., SH., M.Fil.I., CLA., CWC., bersama Dewan Pengawas KH. Moh. Romli, M.Pd.I., dan Bendahara Robiatul Adawiyah, SHI., MH. Mereka disambut hangat oleh Pembina Salman ITB, KH. Achmad Nasir Budiman, SH, Direktur Utama Wakaf Ir. Hari Utomo, MBA serta General Manager Bayu R. Ardiansyah. Di awal pertemuan, KH. Achmad Nasir Budiman mengisahkan sejarah berdirinya Masjid Salman yang begitu ikonik di lingkungan kampus ITB. “Selamat datang di Wakaf Salman ITB. Saya ingin berbagi sedikit tentang sejarah masjid ini. Aktivis Masjid Salman adalah perpaduan antara kalangan priyayi dan santri, sebuah kekuatan yang membentuk karakter pergerakan masjid ini. Dari sinilah lahir berbagai inovasi,” ujar Kiai Nasir yang juga dikenal sebagai kader Bang Imad, seorang ideolog Islam terkemuka di Masjid Salman. Ia menambahkan, Masjid Salman merupakan salah satu masjid kampus paling legendaris di Indonesia. Meski pendiriannya sempat menghadapi tantangan, pada akhirnya masjid tersebut berdiri dengan restu Presiden Ir. Soekarno. Rektor ITB kala itu, Prof. Ir. O. Kosasih, turut memberi dukungan, sehingga pada 5 Mei 1972 Masjid Salman secara resmi menggelar salat Jumat perdana. Sementara itu, Direktur Utama Wakaf Salman, Ir. Hari Utomo, MBA menjelaskan struktur manajerial lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Masjid Salman ITB. “Kami beroperasi di bawah Yayasan Masjid Salman ITB. Unit zakat kini sudah berdiri sendiri dengan nama Rumah Amal, namun tetap berada dalam koordinasi yayasan. Dulu, kami juga belajar ke berbagai tempat, seperti halnya Darul Hikam hari ini,” ujar Hari Utomo. Didirikan pada tahun 2017, Wakaf Salman kini berkembang pesat dan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. “Saat ini kami memiliki 30 karyawan. Pada tahun 2024 lalu, kami berhasil menghimpun dana wakaf sebesar Rp26 miliar. Dana ini kami salurkan untuk berbagai program inovatif,” jelas Hari yang juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Menutup sesi diskusi, General Manager Bayu R. Ardiansyah memaparkan sejumlah program unggulan Wakaf Salman. “Salah satu program andalan kami adalah pembangunan masjid wakaf. Ada masjid yang kami danai 100 persen, seperti di Kampung Badui, dan ada pula yang didanai sebagian sesuai kebutuhan. Termasuk juga masjid yang kami bantu di Palestina,” ungkap Bayu, alumnus ITB. Ia juga menyoroti program wakaf sumur sebagai bentuk inovasi lainnya. “Kami mengembangkan berbagai proyek wakaf sumur yang menjangkau daerah terpencil, dari Aceh hingga Papua. Skemanya beragam, mulai dari pipanisasi, pembangunan MCK, hingga pemberdayaan masyarakat lokal,” tambahnya. Menanggapi kunjungan tersebut, Prof. M. Noor Harisudin menyampaikan apresiasi yang mendalam atas sambutan dan ilmu yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan sesi berbagi yang inspiratif ini. Banyak wawasan baru yang kami peroleh dan insyaaAllah akan segera ditindaklanjuti. Kami juga membuka peluang kerja sama ke depan,” ungkap Prof. Haris, yang juga dikenal sebagai dai internasional. Bagi tim Lazawa Darul Hikam, kunjungan ini menjadi pengalaman berharga. Ilmu dan wawasan dari Salman ITB menjadi bekal penting dalam memperkuat peran wakaf di Darul Hikam Jember. Semoga Lazawa Darul Hikam terus tumbuh menjadi lembaga zakat dan wakaf yang maju dan berdampak luas. Reporter: Wildan Rofikil AnwarEditor: M. Irwan Zamroni Ali

Direktur Womester Kecam Rencana Relokasi Warga Gaza dan Dukung Sikap Tegas Prancis, Inggris, dan Kanada

Jember — Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC, mengecam keras rencana relokasi warga Gaza yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan didukung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Prof Haris juga menyatakan dukungannya terhadap sikap tegas tiga negara Eropa—Prancis, Inggris, dan Kanada—yang menentang tindakan Israel di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Prof. Haris mengkritik rencana Trump yang ingin memindahkan sekitar dua juta warga Gaza ke negara-negara lain, seperti Libya, dengan dalih pembangunan kembali wilayah tersebut. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk pengusiran paksa yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional. “Warga Gaza berhak untuk tetap tinggal di tanah kelahiran mereka. Relokasi paksa adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan,” tegas Prof Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember. Rencana relokasi ini mendapat dukungan dari Netanyahu, yang menjadikannya sebagai syarat untuk mengakhiri konflik di Gaza. Netanyahu menyebut rencana Trump sebagai ‘brilian’ dan berpotensi mengubah wajah Timur Tengah. Namun, rencana ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, yang menegaskan bahwa Gaza adalah bagian dari wilayah Palestina dan warganya tidak boleh dipindahkan secara paksa. Lebih lanjut, Prof. Haris yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur mengapresiasi sikap tegas yang diambil oleh Prancis, Inggris, dan Kanada dalam menanggapi tindakan Israel di Gaza. Ketiga negara tersebut mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam perluasan operasi militer Israel dan memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka juga mengancam akan mengambil ‘tindakan konkret’ jika Israel tidak menghentikan ofensifnya dan membuka akses bantuan. “Kami mendukung langkah-langkah tegas yang diambil oleh Prancis, Inggris, dan Kanada. Tindakan Israel yang memblokade Gaza dan menghalangi bantuan kemanusiaan telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi warga Palestina. Komunitas internasional harus bersatu untuk menekan Israel agar menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar hukum internasional,” ujar Prof. Haris. Prof. Haris juga mengajak masyarakat internasional, termasuk negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk tidak tinggal diam melihat krisis kemanusiaan ini. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah nyata dalam membantu rakyat Palestina, baik melalui diplomasi maupun bantuan langsung. “Kita tidak boleh hanya diam. Dunia harus menunjukkan bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas negara atau politik,” pungkasnya. Reporter : M. Irwan Zamroni Ali Editor : Wildan Rofikil Anwar

Lazawa Darul Hikam Tuntaskan Tahap Satu Penyaluran Wakaf Uang untuk Tanah Pesantren 85,2 Juta

Jember – Lembaga Zakat dan Wakaf (Lazawa) Darul Hikam kembali menyalurkan amanah wakaf dari para donatur. Kali ini, Nazhir Lazawa Darul Hikam, M. Irwan Zamroni Ali, S.H., M.H., CWC secara simbolis menyerahkan wakaf uang sebesar Rp. 85.200.000 kepada Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA, CWC, pada Selasa siang, 13 Mei 2025. Acara serah terima ini berlangsung di Kantor Lazawa Darul Hikam, yang berlokasi di Perum Pesona Surya Milenia C7 No. 6, Mangli, Kaliwates, Jember. Acara ini disaksikan langsung oleh Divisi Penghimpunan, Wildan Rofikil Anwar, S.H., M.H., serta Divisi Administrasi dan Keuangan, Ravi Maulana, S.T. Irwan menjelaskan bahwa penyerahan wakaf ini merupakan bagian dari Program Wakaf Uang untuk Pembelian Tanah Pesantren dan Lembaga Pendidikan Tahap I. Sebelumnya, pada tahap I, Lazawa Darul Hikam telah menyerahkan wakaf uang sebesar Rp. 300.000.000 pada tahun 2024, sehingga total – setelah ditambah Rp. 85.200.000 pada bulan ini–keseluruhan tahap I kini mencapai Rp. 385.200.000. “Alhamdulillah, serah terima ini adalah bentuk kelanjutan dari amanah para wakif (pemberi wakaf). Kami bersyukur bisa menyalurkan wakaf ini untuk pembelian tanah pesantren. Ini adalah investasi akhirat yang manfaatnya terus mengalir,” ujar M. Irwan, yang juga merupakan dosen UIN KHAS Jember. Irwan menambahkan bahwa Program Wakaf Pembelian Tanah kini telah memasuki Tahap II, dengan target penghimpunan sebesar Rp. 614.800.000. Beberapa donatur sudah mulai berkontribusi pada tahap ini. “Sekarang, donatur juga bisa berdonasi lebih mudah melalui platform digital: https://apps.satuwakaf.id, yang merupakan hasil kerja sama kami dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember,” lanjutnya. Selain wakaf tanah, sejumlah program wakaf lainnya juga tersedia di platform tersebut, seperti wakaf kursi sholat untuk jamaah lansia dan difabel, wakaf sumur, dan program wakaf produktif lainnya. “Di kesempatan ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua donatur. Semoga setiap rupiah wakaf yang diberikan menjadi jalan keberkahan, kesehatan, dan pahala yang terus mengalir hingga akhir hayat,” tutup Irwan dengan penuh harap. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA, CWC menyampaikan terima kasih kepada Lazawa Darul Hikam dan para donatur yang telah berkontribusi dalam Program Wakaf Pembelian Tanah Pesantren dan Lembaga Pendidikan. “Atas nama keluarga besar Pondok Pesantren Darul Hikam, kami menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang telah menunaikan wakafnya melalui Lazawa Darul Hikam. Semoga menjadi amal jariyah yang terus memberi manfaat, dan menjadi sumber keberkahan bagi kehidupan mereka sekeluarga,” pungkasnya. Reporter : Achmad Muthiurrohman Editor : Wildan Rofikil Anwar

Perkuat Ketahanan Keluarga, Lazawa Darul Hikam Salurkan Bantuan Zakat di Jember

Jember – Komitmen Lembaga Zakat dan Wakaf (LAZAWA) Darul Hikam dalam menebar manfaat bagi sesama terus diwujudkan melalui berbagai program sosial. Salah satunya adalah penyaluran bantuan zakat kepada keluarga dhuafa melalui program bertajuk “Zakat untuk Kaum Dhuafa”, yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025. Kali ini, bantuan diberikan kepada keluarga Ibu Fauziyah Nur Hikmah yang bermukim di Perumahan PTPN XII, Dusun Krajan, RT 01/RW 05, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Ibu Fauziyah adalah seorang ibu rumah tangga tangguh yang menghidupi keluarganya dengan berjualan ikan pepes dan telur bebek di Pasar Pelita Kaliwates Jember. Sang suami bekerja sebagai mandor di salah satu pabrik milik PTPN. Namun, ujian berat datang menimpa keluarga sederhana ini. Anak pertama mereka divonis menderita anemia dan gangguan pernapasan, sementara suaminya mengalami penyakit jantung dan terpaksa harus berhenti bekerja demi menjalani pengobatan intensif. Sejak Februari 2025, Ibu Fauziyah pun menghentikan aktivitas berdagang untuk merawat anak dan suaminya yang sama-sama terbaring sakit. Kondisi ini tentu menjadi beban yang tidak ringan secara fisik, mental, dan ekonomi. Melihat kenyataan tersebut, LAZAWA Darul Hikam tergerak untuk hadir membawa secercah harapan melalui bantuan zakat yang diberikan langsung kepada keluarga Ibu Fauziyah. Direktur LAZAWA Darul Hikam, Prof. Haris, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bentuk nyata kepedulian lembaga terhadap sesama, sekaligus bagian dari upaya menguatkan solidaritas sosial umat. “Program ini merupakan bentuk ikhtiar kami untuk meringankan beban keluarga Ibu Fauziyah. Ketika anak dan suami sakit bersamaan, tentu menjadi situasi yang sangat sulit. Semoga zakat yang kami salurkan bisa menjadi wasilah kebaikan dan memberi semangat baru bagi mereka,” tutur Prof. Haris. Prof. Haris, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur, menambahkan bahwa ke depan LAZAWA berencana memperluas program bantuan tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga di bidang kesehatan, dengan menjalin kolaborasi bersama rumah sakit dan tenaga medis. “Bantuan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal. Ke depannya, kami ingin menjalin sinergi lebih luas, khususnya dalam bidang kesehatan, agar semakin banyak saudara kita yang bisa terbantu,” tambahnya. Guru Besar UIN KHAS Jember itu juga mengungkapkan rencana pengembangan program bantuan berbasis keluarga. “Kami akan terus memperluas cakupan bantuan, tidak hanya menyasar komunitas besar, tetapi juga keluarga-keluarga secara individu yang membutuhkan. Pendekatan berbasis keluarga ini penting, terutama di tengah kondisi sosial ekonomi yang masih penuh tantangan,” tegasnya. Di sisi lain, Ibu Fauziyah tak kuasa menahan haru saat menerima bantuan. Ia mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Di saat seperti ini, ternyata masih ada yang peduli kepada keluarga kami. Semoga LAZAWA senantiasa diberi keberkahan dan dapat terus membantu orang-orang yang mengalami kesulitan seperti kami,” ujarnya penuh harap. Ia juga berharap LAZAWA Darul Hikam terus tumbuh menjadi lembaga yang kokoh dan istiqamah dalam menyebarkan manfaat. “Semoga LAZAWA semakin maju, dilimpahi rezeki dan bisa terus menebar kebaikan bagi yang membutuhkan, terutama bagi orang-orang kecil seperti kami,” tutupnya. Dengan langkah-langkah kecil penuh kepedulian seperti ini, LAZAWA Darul Hikam terus menunjukkan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga jembatan kebaikan yang mampu menghidupkan harapan dan menguatkan solidaritas antar umat. Penulis: Wildan Rofikil Anwar Editor: M. Irwan Zamroni Ali