Media Center Darul Hikam – Tujuan utama Mahasantri Darul Hikam ke Jember adalah menuntut ilmu. Bukan yang lain. Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, M. Fil, I, CLA, CWC dalam Pembukaan Pembelajaran Pondok Pesantren Darul Hikam Tahun Akademik 2024/2025 di Aula Pondok Cabang Putra Ajung Jember pada Kamis, 5 September 2024.
“Jangan sampai organisasi mengalahkan ilmu. Jangan sampai bisnis meninggalkan ilmu. Kalian datang ke sini, untuk tujuan ilmu,” tegas Prof Kiai Haris yang juga Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.
Jika orang menggunakan ilmu, lanjut Prof Haris, insyaallah dia akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt. “Kalian sebelum ingin menjadi politisi, akademisi, birokrat, pengasuh pesantren (kiai/nyai), yang utama adalah kalian harus punya ilmu dan cinta ilmu dulu,” tandas Prof Kiai Haris yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember.
Prof Kiai Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur menjelaskan tentang pentingnya ilmu pengetahuan. Misalnya dalam Al-Qur’an, ketika Allah bertanya kepada semua makhluk “Alastu birabbikum?” (Bukankah Aku ini Tuhanmu?), jawabannya adalah “Bala”(Benar).
Menurutnya, kata “Bala” memiliki makna yang lebih tepat dalam konteks ini dibandingkan dengan kata “Naam” (Ya). Jika kita menggunakan “Naam” sebagai pengganti “Bala”, dapat menyebabkan perubahan makna yang serius dan berpotensi membuat seseorang terjerumus dalam kekafiran menurut Ibnu Abbas.
“Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menggunakan kata-kata dengan benar dalam teks-teks agama. Dan tentu demikian ini pakai ilmu,” tambah Prof Haris yang juga Direktur Womester.
Sementara itu, Ibu Nyai Hj. Robiatul Adawiyah, SHI, MH menyampaikan pentingnya memiliki kesadaran akan dicintai Nabi Muhammad Saw. Menurutnya, Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya.
“Memahami dan merasakan cinta Allah serta Rasul-Nya adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, dan kesadaran ini dapat memperdalam hubungan spiritual dan iman kita. Dari sini, kita berniat untuk melaksanan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw,” ujar Ibu Nyai Robi yang juga Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri KHAS Jember.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Pondok Pusat, Lum’atul Muniroh, memaparkan sejumlah aturan yang telah ditetapkan di Pesantren Darul Hikam.
“Aturan yang ada di pesantren ini wajib dipatuhi oleh semua mahasantri. Tentunya, aturan tersebut disusun demi kebaikan seluruh mahasantri,” ujar Lum`ah yang juga mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN KHAS Jember.
Di tahun ajaran kali, Pesantren Darul Hikam akan melakukan kajian sejumlah kitab kuning dan kegiatan inovatif lainnya. Seperti kajian Kitab Kifayatul Akhyar, Imrithi, Sulamut Taufiq, dan Kitab Ta’limul Muta’allim. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Alifah Rahmah Putri, Ketua Pondok Cabang Putri Darul Hikam.
“Tahun ini Darul Hikam sudah menyusun kurikulum yang akan menjadi pedoman pembelajaran di pesantren ini. Selain kajian kitab kuning, ada juga program tahfidz, jurnalistik, manasik haji/umrah, pelatihan perawatan jenazah dan lain-lain,” jelasnya.
Acara yang dipimpin oleh Agift Akmal Maulana dan Azza Naqdan Mufti yang keduanya merupakan mahasantri putra Darul Hikam ini berjalan dengan khidmah, seru dan lancar. Apalagi diisi ice breaking Siska Dwi Santika dan Siti Faiqatul Janah dan Tim Sholawat Nabi Muhammad Saw. Sebelumnya, acara tersebut dibuka dengan acara buka puasa bersama.
Reporter: Dwi Agus Prasetyo
Editor: M. Irwan Zamroni Ali