Amsterdam, 22 Juni 2024 – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Belanda dengan gembira menyambut terbitnya buku berjudul “Belanda, Negeri Yang Islami?” oleh M. Noor Harisudin, seorang guru besar di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Buku ini merupakan hasil kerjasama dari Lembaga Dakwah dan Bahtsul Masail (LDBM) PCI NU Belanda, World Moslem Studies Center (Womester) dan penerbit Pena Salsabila. Buku ini merupakan catatan perjalanan seorang pendakwah Muslim dari Indonesia ke Belanda dan Jerman, yang menawarkan perspektif unik tentang kehidupan masyarakat di dua negara tersebut.
Buku ini mengisahkan pengalaman penulis selama 15 hari di Eropa Barat, di mana ia berusaha mengenali lebih dekat masyarakat asing yang berbeda latar belakang agama dan budaya. Melalui pengamatannya, penulis tidak hanya menerima rumor-rumor yang beredar, tetapi juga berusaha memahami kenyataan kehidupan di Belanda dan Jerman dengan objektif. Sebagai seorang Muslim yang taat, penulis merujuk pada ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk saling mengenal dan belajar dari satu sama lain.
Dalam berbagai babnya, penulis mengeksplorasi banyak aspek kehidupan di Belanda dan Jerman, mulai dari metode penentuan awal Ramadan, pengalaman beribadah selama Ramadan, hingga observasi tentang pendidikan, sistem transportasi, dan kondisi penjara yang kosong di Belanda. Melalui kesaksiannya, ia mencatat bahwa masyarakat di Belanda dan Jerman, meskipun tidak menempatkan agama sebagai hal yang krusial dalam kehidupan sehari-hari, berhasil mewujudkan ajaran-ajaran yang terkait dengan kemaslahatan bersama dalam kehidupan mereka.
Noor Harisudin, lahir di Demak pada 25 September 1978, adalah akademisi dan pendakwah di Indonesia. Beliau menyelesaikan S1 di IAI Ibrahimy Situbondo, S2 dan S3 di IAIN Sunan Ampel Surabaya, serta S1 Ilmu Hukum di Universitas Moh. Seruji Jember. Kini Guru Besar di UIN KHAS Jember ini aktif mengajar, menulis, dan berdakwah. Beberapa jabatan pentingnya termasuk Asesor Ma’had Aly Kementerian Agama RI dan Ketua Komisi Pengkajian MUI Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Ketua PCI NU Belanda, Nur Ahmad, M.A., mengapresiasi usaha penulis dan menganggap buku ini sebagai ajakan untuk saling belajar dengan keterbukaan, mengakui keunggulan Barat dalam banyak hal. “Buku ini mendorong pembaca untuk kembali menghidupkan sikap kosmopolitanisme Islam dan tidak merasa jumawa atau anti terhadap Barat,” terangnya.
Program safari dakwah Ramadhan 1445 H yang diselenggarakan oleh PCINU Belanda bersama World Moslem Studies Center (Womester), di mana penulis buku ini menjabat sebagai direktur, merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya tersebut. Program ini memungkinkan para Muslim untuk belajar langsung dari masyarakat Eropa dan kemudian berbagi pengalaman tersebut dengan masyarakat di tanah air.
PCI NU Belanda berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk lebih mendalami kehidupan keislaman yang relevan dengan permasalahan nyata dan tidak hanya berkutat pada ranah dogma semata. Semoga buku ini menjadi sumbangan berharga dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kerjasama antara masyarakat Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.