Opening MAPABA Rayon Syariah, Prof Haris Ingatkan Citra Kader PMII

Media Center Darul Hikam – Saat ini kita semua berada di situasi dan kondisi yang berbeda dengan era sebelumnya, situasi di mana semua penuh dengan ketidakpastian, situasi di mana pekerjaan/profesi dapat dialih oleh mesin, fenomena ChatGPT atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sehingga menjadi tantangan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. H M. Noor Harisudin, S.Ag, S.H, M.Fil.I, CLA, dalam acara Opening MAPABA XXI Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah Komisariat UIN KHAS Jember dengan tema ‘Muqaddimah Gerakan: Medium Reinkarnasi Ulul Albab’ di Aula MAN 1 Jember pada Kamis Malam, 19 Oktober 2023.

“Ada perusahaan yang bangkrut dan maju secara tiba-tiba, berbagai macam data yang tersebar di internet, mahasiswa ngerjakan tugas pakai ChatGPT, dan semacamnya. Lantas apa yang menjadi nilai tawar PMII dalam menghadapi fenomena seperti ini? Apakah motto PMII masih relevan?,” tegas Prof Haris yang juga Ketua Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP).

Prof Haris mengingatkan, bahwa citra kader PMII secara ideologis adalah menjadi insan Ulul Albab, sebagaimana telah disebutkan dalam Q.S Al-Imran ayat 190-191 bahwasanya Ulul Albab merupakan orang-orang yang memiliki pemikiran murni, tidak terkontaminasi dengan ideologi apapun, sehingga berujung pada konsep mengesakan Allah Swt.

“Seseorang yang berfikir dengan ilmu pengetahuannya secara murni, tanpa tercampur dengan pikiran lain, pada akhirnya akan senantiasa mengingat/berdzikir akan keesaan dan kekuasaan Allah Swt,” jelas Prof Haris yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember.

Setelah dzikir, lanjut Prof Haris, insan Ulul Albab akan senantiasa merenung atas segala ciptaan Allah yang ada di langit dan di muka bumi.

“Kalau orang sudah merenung atau berfikir atas segala ciptaan Allah, maka ia akan sadar bahwa segala ciptaan-Nya tidak ada yang sia-sia,” tuturnya.

Kemudian, ciri insan Ulul Albab berikutnya, adalah amal sholeh. Menurut Guru Besar UIN KHAS Jember tersebut, ilmu yang tidak di amalkan tidak ada artinya.

“Kalian belajar di pesantren, belajar di Fakultas Syariah, belajar di PMII, tetapi tidak di amalkan, maka tidak ada artinya. Ilmu itu tidak cukup hanya dengan diskusi dan ditulis saja, tetapi juga diamalkan,” ungkapnya.

Artinya, insan Ulul Albab adalah mereka yang mengimplementasikan Tri Motto PMII, yaitu Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh.

“Sedangkan untuk menghadapi fenomena kehidupan di atas sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan etika. Karena etika atau akhlak yang menjadi kelebihan kita di kehidupan masa kini dan masa depan,” tambah Prof Haris yang juga Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Jember

Sebelumnya, Ketua Umum PMII Rayon Fakultas Syariah, Anas Syahroni menuturkan, pegelaran Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) merupakan usaha para pengurus untuk menjalankan roda organisasi.

“Saya ingatkan kepada seluruh calon anggota PMII Rayon Syariah, bahwasanya MAPABA adalah pintu gerbang utama sahabat/sahabati untuk menjadi anggota PMII. Oleh karena itu, saya harap agar dapat diikuti secara khidmat,” pungkasnya.

Kontributor : M. Irwan Zamroni Ali

Editor : Andika Fadliansyah

Bagikan :

Facebook
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Postingan Terkait

Segudang Keuntungan Kuliah Sambil Mondok

Menjalani aktivitas kuliah sekaligus sebagai santri di pondok pesantren? Apa untungnya? Jawabannya banyak. Mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu umum tetapi juga ilmu agama yang mumpuni.