Media Center Darul Hikam – Dalam rangka pengenalan budaya pesantren, PP Darul Hikam mengadakan MATASBA (Masa Ta’aruf Santri Baru) 2023 pada Sabtu (2/9). Acara berlangsung pada pukul 12.00-21.00 WIB di Pondok Cabang Putra Ajung dengan tema “Mencetak Mahasantri Literasi, Bilingualistik, Dan Scholarship”.
Ketua Panitia, Lum’atul Muniroh menjelaskan bahwa acara Matasba ini bertujuan untuk mengembangkan “Acara ini bertujuan agar dapat mengembangkan dan menjadi pandangan mahasantri agar lebih percaya diri kedepannya dan mengetahui tata tertib yang berlaku dipondok pesantren Darul Hikam,” jelasnya yang juga Mahasiswa UIN KHAS Jember itu.
Acara tersebut diikuti oleh 43 mahasantri baru yang terbagi atas 5 kelompok dengan dipimpin oleh Pendamping Kelompok (PK). Pengasuh PP Darul Hikam, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, M.Fil.I. menyampaikan sambutan dan pesan kepada kepada mahasantri baru.
“Di Pondok ini, seluruh mahasantri minimal belajar untuk meraih tiga kualitas. Pertama, kualitas intelektual. Kedua, kualitas social. Ketiga, kualitas spiritual. Tiga kualitas ini yang Insya Allah menjadi bekal mahasantri Darul Hikam untuk meraih sukses di masa yang akan dating. Selamat pada para mahasantri baru Darul Hikam,” tuturnya yang juga Guru Besar UIN KHAS Jember itu.
Selanjutnya, penyampaian materi pertama yang disampaikan oleh Pengurus PP Darul Hikam, Siti Junita, S.Pd mengenai Selayang pandang pondok, perkenalan para asatidz dan kurikulum di PP Darul Hikam.
“Pondok Pesantren Darul Hikam ini berdiri pada tahun 2015 dan masih satu Gedung dengan rumah ndalem. Atas izin Allah, saat ini pondok kita sudah memiliki dua unit cabang yang terdiri dari pondok pusat putri, pondok cabang putra dan putri. Dengan kesederhanaan namun tinggi harapan kami untuk bisa mencetak mahasantri yang berkualitas, baik dalam agama maupun sains, ” ujarnya yang juga Mahasiswa Pascasarjana UIN KHAS Jember.
Kurikulum pesantren terbagi atas dua, yakni Madin Awaliyah dan Wustho. Sebelum pembelajaran, diadakan tes baca kitab dan Al-Quran untuk menentukan kelas awaliyah atau wustho. “Pembelajaran digelar secara hybrid karena digelar oleh tiga unit pondok sekaligus. Kitabnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelasnya,” lanjutnya.
Program ekstrakurikuler pesantren dijelaskan oleh Erni Fitriani, S.Pd. (Jurnalistik), Lutvi Hendrawan (Tahfidz), dan Azza Naqdan (Languange Center).
“Program literasi merupakan program jurnalistik yang mana mahasantri dapat mengembangkan dan belajar menulis dengan program ini. Seperti berita, artikel, skripsi dna jurnal”, ujar Erni. Lutvi sebagai pemateri program tahfidz menyampaikan bahwa” program tahfidz dilaksanakan dengan dua teknis.
“Pertama, dilaksanakan pada setiap hari Jum’at dalam 2 Minggu sekali. Kedua, bil ghaib merupakan program yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali yang dibimbing langsung oleh pengasuh.
Program selanjutnya yang merupakan program pengembangn bahasa Inggris dan bahasa Arab. “Kegiatan program language center diantaranya berbicara menggunakan bahasa Inggris dan Arab dan setiap 2 Minggu sekali dihari yang ditentukan mempunya kegiatan menonton film yang mengandung bahasa inggris dan bahasa arab. Dengan harapan mereka dapat menguasai bahasa tersebut dengan metode auditori dan visual,”jelas Naqdan.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Wildan Rofikil Anwar, M.H. dan Izza Afkarina tentang budaya Jember dan pentingnya adab. “Di kota Jember inilah kisah perjuangan kalian dimulai, maka harus ada ikhtiar dan doa yang maksimal agar keberkahan dalam ilmu bisa dirasakan,” ujar Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember itu.
Dilanjutkan oleh Izza Afkarina tentang adab santri yang diutamakan, terutama kepada pengasuh.“Sebagai santri, Kiai dan Bu Nyai adalah orang tua kita disini, sehingga adab ketika berjabat tangan, lewat di depannya dan senantiasa tawadhu ketika berbicara dengannya,” jelas Izza, Mahasantri Cabang Putri Darul Hikam itu.
Materi terakhir disampaikan oleh M. Irwan Zamroni Ali, M.H., tentang Kiat Sukses menjadi mahasiswa dan mahasantri PP Darul Hikam.
“Tentu yang pertama adalah mengenali tipe dosen dan guru kita, serta sering mengkaji mata kuliah atau kitab yang akan diajarkan oleh guru kita. Bergaul dengan teman yang mengajak kebaikan dan Bersama komunitas yang mendorong untuk terus maju,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan penobatan mahasantri baru dan pertunjukan seni oleh setiap kelompok Matasba.
Reporter: Siti Fitriatus Sholikhah
Editor: Siti Junita