Semakin merebaknya dakwah Islam yang menyimpang dari NU, menjadikan Fatayat NU ingin mencari bibik-bibit dai perempuan (daiyah) yang siap terjun di masyarakat. Dalam rangka ini, Fatayat NU Jember mengadakan ToT Juru Dakwah Aswaja bertema “ Sinergitas Islam Aswaja dan Islam Nusantara Mewujudkan Indonesia Beradab” yang diselenggarakn pada tanggal 15-16 Agustus 2015. Bertempat di kantor NU, Jl. Imam Bonjol 41 A, ToT Juru Dakwah Aswaja ini dihadiri 50 orang peserta yang berasal dari PAC Fatayat NU se-Kabupaten Jember.
Dalam pembukaan, Ketua Fatayat NU Jember, Rahmah Saidah, SP, MP, menyatakan bahwa Fatayat NU harus mengambil peran dalam kegiatan dakwah Islam di Jember. “Setidaknya, ada dua kepentingan. Pertama, agar dakwah Aswaja secara massif diberlakukan di Jember. Dakwah Aswaja yang sudah ada akan diperkuat oleh Fatayat NU. Kedua, agar dakwah Aswaja menggunakan perspektif perempuan”, kata Ketua Fatayat NU Jember yang juga Guru di SMP Sunan Ampel Sukorambi Jember.
Sementara itu, nara sumber utama, Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil. I yang juga Katib Syuriyah PCNU Jember, menyatakan keprihatinannya dakwah yang cenderung jadi tontonan, tidak menjadi tuntunan. “Saya rasa, itu harus diubah. Bolehlah menarik dengan berbagai lelucon, tapi jangan itu yang utama. Selain itu, saya melihat dakwah Islam belum menunjukkan hasil karena orientasi para mubaligh yang umumnya bersifat materi”, pungkas Dosen Pasca sarjana IAIN Jember yang juga Pengasuh Ponpes Darul Hikam Jember tersebut.
Beberapa nara sumber lain juga dihadirkan seperti Dr. K.H. Abdullah, MHI, Ust. Dr. Abd. Hamid Pujiono, Kiai Idrus Romli, S.Ag, Ustadzah Hj. Mukniah Ashom, M.Pd.I dan Ibu Linda, M.Si. Acara ToT Juru Dakwah Fatayat NU Jember ini diakhiri dengan Rencana Tindak Lanjut yang dipimpin oleh Sahabat Maziyatur Rofi’ah, M.Pd.I untuk membentuk juru dakwah tiap kecamatan yang harus aktif dalam berbagai kegiatan agama, terutama di masjid masing-masing. (Kontributor NU Online/Anwari)