Malang, Media Center Darul Hikam.
Di usianya yang ke-100 pada tahun 2045, Indonesia memiliki peluang menjadi lima besar sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Demikian disampaikan oleh Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. H M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., dalam acara Wisuda Ke-7 Universitas Islam Raden Rahmat Malang Tahun Akademik 2023/2024 diselenggarakan di Ijen Suites Resort & Convention Malang, pada Sabtu (03/02/2024).
“Untuk mencapai proyeksi tersebut, semua pihak perlu bergandengan tangan mewujudkannya,” tegas Prof Haris di depan ratusan wisudawan UNIRA Malang. Hadir pada kesempatan itu, Kepala LLDIKTI, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E.,M.M, Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., Rektor UNIRA, K.H Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si dan jajaran pimpinan UNIRA serta wali mahasiswa.
Menurut Prof Haris yang juga Pengurus Ikatan Sarjana NU Jawa Timur, ada banyak hal yang perlu disiapkan sebelum tahun 2045, meliputi tata kelola yang baik, keunggulan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang mumpuni, tata ruang wilayah yang teratur, sumber daya manusia yang berkualitas, efisiensi kemitraan, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan, konektivitas daerah, dan kesiapan infrastruktur.
“Lantas pertanyaannya sekarang adalah, di mana letak para alumni UNIRA Malang? Akankah ia akan bersaing dengan para competitornya? Bagaimana agar para alumninya menjadi pemenang, the winner?,” ucapnya di hadapan ratusan wisudawan Universitas Islam Raden Rahmat Malang.
Dalam kesempatan itu, Prof Haris juga mengingatkan agar para wisudawan Universitas Islam Raden Rahmat Malang senantiasa memiliki kepribadian yang dikenal dengan Mabadi Khaira Ummah, yakni, Ash-shidqu, Al-amanah wal wafa bil ahdi, Al-adalah, At-taawun, dan Istiqamah.
“Dengan bersikap jujur, adil, tekun, kerja sama dan dapat diandalkan, bias meningkatkan kualitas para alumni Universitas Islam Raden Rahmat Malang,” tutur Prof Haris yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember.
Dalam konteks keunggulan alumni di perguruan tinggi, lanjut Prof Haris, mereka diukur dengan kriteria yang terukur (measurable), dapat dilaksanakan (aplicable), dan dapat dicapai (acheivable).
“Hal ini mencakup pencapaian prestasi yang dapat diukur secara objektif, keterampilan yang dapat diterapkan secara efektif, serta tujuan yang realistis dan dapat dicapai oleh alumni setelah lulus,” tambah Prof Haris yang juga Dewan Pakar Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) Pusat.
Dirinya juga memberikan lima kunci sukses hidup ke pada para wisudawan, di antaranya integritas, kinerja, adaptasi, passion, dan spiritualitas.
“Dengan mengedepankan integritas, menjunjung tinggi kinerja, mampu beradaptasi dengan perubahan, memiliki passion yang tinggi dalam menjalani kehidupan, dan memperkuat dimensi spiritual, generasi emas diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia”, jelas Prof. Haris Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah NU Jawa Timur.
“Ada sebuah kalimat luar biasa dari Ibnu Athaillah al-Iskandari dalam kitab Hikam, kaifa takhruqu laka al awaidu wa anta lam tukhriq min nafsika al awaida, bagaimana mungkin anda luar biasa sementara yang kau lakukan biasa-biasa saja. Saya yakin, alumni UNIRA tambah keren, dan menjadi pemimpin hebat di masa yang akan datang,” tambah Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Periode 2019-2023 tersebut.
Reporter : Akhmal Duta Bagaskara
Editor: M. Irwan Zamroni Ali