Deteksi dan Antisipasi Aliran Sesat di Era AI, KP3 MUI Siapkan Buku Saku untuk Masyarakat

Media Center, 13 Juni 2025

Kehadiran artificial intelligence (AI) di masa sekarang, diakui, bagaikan pedang bermata dua. Pada satu sisi, AI membawa banyak kemalahatan untuk agama. Misalnya konten-konten agama dapat disebarluaskan melalui AI. Demikian juga, AI dapat digunakan untuk membantu melakukan penelitian teks-teks agama dan membuka wawasan baru agama yang inklusif dan wasatiyah. Tentu masih banyak kegunaan AI yang positif bagi agama.

Namun, pada sisi lain, AI juga digunakan dengan tujuan-tujuan yang tidak benar dan bahkan membawa kemadlaratan bagi manusia. Salah satunya adalah kemunculan video-video hasil AI yang diduga merupakan aliran sesat agama.

Oleh karena itulah, Komisi Pengkajian, Penelitian, dan Pelatihan (KP3) MUI Jawa Timur menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) diskusi dengan Tema  “ Deteksi dan Antisipasi Terhadap Aliran Sesat di Era Artificial Intelligence”. Acara diskui ini dihadiri Prof. Dr. KH.  Thohir Luth, MA (Wakil Ketua MUI dan Pembina KP3 MUI Jawa Timur), Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag, SH, .Fil.I, CLA, CWC (Ketua), Dr. Listiyonso Santoso, MSi (Sekretaris), Dr. KH. Ahmad Subakir, Dr. KH. Abu Dzarin, M.Ag, Dr. KH. Sofiyullah, MA,  Dr. H. Munawar, M.Si, Dr. KH. Abdul Wached, M.Ag dan beberapa pengurus komisi pengkajian ini di Kantor MUI Jawa Timur pada Hari Rabu, 12 Juni 2025. Acara dimulai jam 13.00 hingga 16.00 sore.

Prof. Dr. HM. Thohir Luth, dalam pengantarnya mengatakan tantangan agama yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Terutama dengan hadirnya artificial intelligence yang semakin masif di masa kini.

“Tantangan kita berat. Kita lihat di media social bagaimana AI dapat menghadirkan video-video yang mudah diindikaskan masuk dalam kategori 10 aliran sesat Majlis Ulama Indonesia”, terang Prof. Dr. KH Thohir Luth yang juga Guru Besar Universitas Brawijaya.

Sementara itu, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur menyampaikan keberadaan aliran sesat yang terus akan bermunculan ke depan.

“Dalam film Bid’ah, tokoh Walid merupakan sosok tokoh yang menggambarkan bagaiman aliran sesat itu diproduksi. Dalam film ini, agama digunakan sebagai ‘bungkus’ untuk melakukan berbagai kejahatan. Kita harus hati-hati; secara praktik agama, hampir sama. Wiridnya, sholatnya, dan praktik agamanya sama. Namun, di sela-sela itu ada hal yang bertentangan dengan agama Islam”, tukas Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Shidiq Jember tersebut.

Dalam rangka itu, Prof. M Noor Harisudin mengusulkan buku yang dijadikan guidance untuk penangangan aliran sesat di Indonesia.

“Fenomena aliran sesat tentu akan berulang kali. Oleh karena itu, mendesak kita memiliki buku pedoman penanganan untuk internal MUI dan para stake holder. Selain itu juga untuk kalagan luas masyarakat”, ujar Prof. M. Noor Harisudin yang juga Wakil Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara masa bakti 2025-2030 tersebut.

Dr. Listiyono, Sekretaris KP3 MUI Jawa Timur,  mengatakan bahwa buku ini sangat penting.

“Saya kira buka ini sangat penting. Pengalaman kita selama ini di KP3 dapat dijadikan referensi untuk pembuatan buku tersebut, Usulan saya buku ini adalah buku saku dengan gaya bahasa yang popular dan dipahami oleh semua orang”, ujar Dr. Listiyono yang juga Wadek 1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.  

Pengurus yang lain, Dr. KH. Abdul Wachid menguatkan apa yang sudah disampaikan tentang pentingnya buku kini ini untuk digunakan di masa yang akan datang.

”Menurut saya, ada buku untuk pengurus MUI dan adab buku untuk masyarakat luas. Saya kira, dua-duanya penting. Ini sebagai bentuk legacy kita di akhir kepengurusan. Nanti penyusunan buku, marin kita bagi bersama”, kata Dr. KH. Abdul Wachid yang juga dosen IAIN Madura. 

FGD ini ini merekomendasikan bahwa MUI harus terus melakukan kajian tentang AI dan agama dan mengarahkan AI untuk hal yang positif dimasa yang akan datang. Selain itu, FGD ini juga merekomendasikan KP3 MUI untuk membuat buku saku tentang Deteksi Dini Aliran Sesat sebagai legacy MUI dalam kepengurusan sekarang.  ***

Reporter: M. Irwan Zamroni Ali
Editor: Wildan Rofikil Anwar

Bagikan :

Facebook
WhatsApp
Telegram

Postingan Terkait

Stasiun Kereta Api ‘Jumbo’

Oleh: M. Noor Harisudin* *Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025 Hari itu, saya tiba kembali

Legenda Masjid Kabukicho Tokyo

Oleh: M. Noor Harisudin Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achamd Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025 Innalillahi wainnai ilaihi rajiun. Sesungguhnya

Jepang, Alam dan Kekayaan Tradisi

Oleh: M. Noor Harisudin* Direktur Womester, Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dai Internasional Jepang Tahun 2025 Meski sudah beberapa kali ke