Media Center Darul Hikam – Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya tidak cukup ditekankan pada aspek jasmani dan intelektualnya, namun juga harus menggarap sisi mental-spiritualitasnya, mulai jenjang pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Dalam mencetak generasi tahfidz Al-Quran, Pondok Pesantren (PP) Darul Hikam menggelar acara Launching Majelis Birrul Walidain “Semaan Al-Qur’an Bil Ghaib” pada Minggu (13/3). Acara tersebut diselenggarakan di PP Darul Hikam Cabang Putra yang bertempat di Dusun Klenceng Desa Ajung Kabupaten Jember.
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam, Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I dan Ibu Nyai Robiatul Adawiyah, S.H.I., M.H. dan diikuti oleh seluruh mahasantri yang mengikuti program tahfidz Al-Qur’an.
Ibu Nyai Robiatul Adawiyah mengungkap bahwa program ini bertujuan untuk melatih mental para mahasantri penghafal Al-Qur’an sehingga siap terjun ke masyarakat.
“Kegiatan ini diadakan agar para mahasantri penghafal Al-Qur’an siap diterjunkan ke masyarakat, baik kemampuan mengajarkan Al-Qur’an, menjaga hafalan sehingga tercapai cita-cita menjadi ahlul Qur’an. Inilah yang nantinya bisa membahagiakan orang tua, sehingga kami namakan Majelis ini dengan birrul walidain, ,” terang Ibu Nyai dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu pula, Prof. Kiai Harisudin mengaku bahwa program tahfidz ini akan menjadi program unggulan di PP Darul Hikam khusus bagi mahasantri yang mengikuti program hafalan Al-Qur’an.
“Majelis Sema’an ini diselenggarakan setiap satu bulan sekali untuk mengulang hafalan dan setiap dua minggu sekali ada setoran tambahan hafalan Al-Qur’an. Program unggulan ini akan dirutinkan sebagai ruang bagi terciptanya generasi tahfidz Al-Qur’an yang siap mental spiritualitasnya,” tuturnya yang sekaligus membuka acara launching Majelis Birrul Walidain itu.
Selain itu, Kiai Haris juga berharap bagi mahasantri untuk tekun dan bersungguh-sungguh menjalankan program yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren, seperti jurnalistik, membaca kitab kuning dan program tahfidz.
“Sebagai mahasantri harus serius dan bersungguh-sungguh menggali ilmu dan kemampuannya melalui program di Pesantren. Karena kita tidak tahu ilmu mana yang digunakan nanti di masyarakat, baik itu ilmu jurnalistiknya, Al-Qur’an maupun kemampuan membaca kitabnya. Dan program sekarang adalah program tahfidznya yang kita kuatkan ” jelas Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember itu.
Acara berjalan dengan khidmat dan dilanjutkan dengan kegiatan muroja’ah hafalan mahasantri baik putra maupun putri Pondok Pesantren Darul Hikam.
Reporter: Ekik Filang Pradana
Editor: Siti Junita