Media Center Darul Hikam – Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli, Kaliwates, Jember merupakan lembaga pendidikan yang dibawah naungan YPI Darul Hikam. Dalam hal ini Ponpes Darul Hikam berkomitmen dalam menciptakan alumni yang unggul. Hal ini pun semakin terbukti dengan banyaknya alumni yang sukses di berbagai bidang pekerjaan dan profesi. Salah satunya Sopiyatun, yang kini berkarier sebagai Tenaga Pengajar (Murobiyah) di Ma’had Darul Hikmah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang.
Sofi, panggilan karibnya, merupakan perempuan kelahiran Brebes pada 20 April 1996. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan sederhana Nur Affandi dan Rihanah.
Meniti pendidikannya sejak dini dengan bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ta’alimul Huda Brebes (2002-2008), kemudian melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Mubtadiin Banyuwangi (2008-2011), hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang (2011-2014).
Penglaman pendidikan Sofi tak berhenti pada jenjang sekolah. Sofi kemudian melanjutkan studi perguruan tinggi di S1 Prodi Perbankan Syariah IAIN Jember (kini UIN KHAS Jember) lulus pada 2018. Sementara pendidikan pascasarjana S2 ditempuh pada kampus yang sama lulus pada tahun 2021 di Prodi Perbankan Syariah. Pada tahun 2022 Sofi melanjutkan masa studinya pada jenjang S3 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Prodi yang sama.
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi S1 Perbankan Syariah di IAIN Jember, Sopiyatun merasakan kekosongan spiritual. Ia pun mencari tempat untuk memperdalam ilmu agama dan diri. Dalam sebuah perbincangan dengan seorang teman, ia mendengar cerita inspiratif tentang Ponpes Darul Hikam. Tertarik dengan kisah tersebut, Sopiyatun pun memutuskan untuk mengunjungi ponpes tersebut.
“Setelah berdiskusi dengan orang tua dan mempertimbangkan matang-matang, saya memutuskan untuk mondok di Ponpes Darul Hikam sambil melanjutkan studi di IAIN Jember. Keputusan ini terbukti membawa banyak perubahan positif. Saya menjadi lebih disiplin, tenang, dan semakin dekat dengan Allah SWT,” ungkap Sopiyatun.
Keputusan Sopiyatun untuk mondok di Ponpes Darul Hikam didasari oleh beberapa alasan. Pertama, ia ingin belajar dari pengajar yang mumpuni dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang mendukung proses belajarnya.
“Fasilitas di sini sangat lengkap, mulai dari perpustakaan yang penuh dengan buku-buku agama dan ilmu pengetahuan, hingga ruang belajar yang nyaman dan kondusif,” jelas Sopiyatun.
Selain itu, ia tertarik dengan program baca kitab dan program life skill (jurnalistik dan entrepreneur) yang ada di Ponpes Darul Hikam. Program baca kitab untuk mempelajari kitab-kitab kuning secara mendalam, sehingga saya dapat memahami agama dengan lebih baik. Sedangkan program life skill dapat membekali keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja.
“Selain itu, jarak Ponpes Darul Hikam yang dekat dengan kampus IAIN Jember juga menjadi pertimbangan. Hal ini memudahkan saya untuk mengatur waktu antara belajar di ponpes dan di kampus. Selain itu, biaya yang ditawarkan oleh Ponpes ini juga cukup terjangkau,” tambahnya.
Usaha Sopiyatun membuahkan hasil. Kini ia diterima menjadi Murobiyah (Tenaga Pengajar) di Ma’had Darul Hikmah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang. Di sinilah ia menemukan kebahagiaan dengan berbagi ilmu kepada para santri dan membantu mereka memahami agama Islam.
“Saya merasa senang dan bersyukur dapat berbagi ilmu dengan para santri dan membantu mereka memahami agama Islam,” tuturnya.
Pesan Sopiyatun untuk mahasantri Ponpes Darul Hikam, ia menekankan pentingnya semangat dan pantang menyerah dalam menjalani proses belajar dan kehidupan. Ia juga mengingatkan para mahasantri untuk selalu memanfaatkan waktu dengan baik, mengembangkan diri secara holistik, dan tidak takut mengambil tantangan.
“Jangan pernah merasa minder atau ragu dengan kemampuan diri sendiri. Percayalah bahwa kalian semua memiliki potensi untuk menjadi orang yang sukses,” ujarnya.
Selain itu, Sopiyatun juga mengingatkan para santri Darul Hikam untuk menjaga silaturahmi dan membangun jaringan yang luas. Menurutnya, membangun hubungan baik dengan orang lain dapat membuka peluang dan kesempatan baru di masa depan.
“Jangan lupa untuk memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar. Hal ini dapat menjadi cara untuk mengembangkan diri dan menunjukkan bahwa kalian adalah santri yang bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Reporter : Akhmal Duta Bagaskara
Editor : M. Irwan Zamroni Ali