Judul Buku : Bersedekahlah, Anda akan Kaya dan Hidup Berkah
Penulis : Prof. Dr. Kiai M. Noor Harisudin, M.Fil.I.
Penerbit : PW LTNU NU Jawa Timur / LTN Pustaka
Cetakan : Februari 2022
Jumlah Hal : xii + 112 halaman
Peresensi : Ekik Filang Pradana (Mahasiswa Semester 4 Hukum Keluarga Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan. QS: Al-Baqarah / Ayat: 245
Bersedekah adalah bentuk rasa syukur atas karunia nikmat yang diberikan Allah Swt. Pun, bahwa bersedekah adalah bentuk perbuatan yang mengandung unsur hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan dengan sesama manusia). Mengapa demikian?
Hubungan dengan Allah (hablum minallah) dilakukan dengan cara mengingat bahwa rizqi yang telah diberi adalah milik Allah. Oleh karena itu, setiap muslim harus bersyukur dengan memanfaatkannya di jalan Allah. Sedangkan hubungan dengan sesama manusia (hablumminnas) diwujudkan dalam bentuk saling memberikan pertolongan kepada sesama manusia. Karena manusia adalah mahluk sosial yang saling bergantung dan membutuhkan bantuan dari manusia yang lain.
Buku “Bersedekahlah, Anda Akan Kaya dan Hidup Berkah” ini ditulis dengan pendekatan fakta-fakta yang terjadi di lapangan, meski juga sesekali didasarkan pada teori-teori dan dalil-dalil sedekah.
Tegasnya, buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis, kisah pengalaman hidup pengusaha, karyawan, pegawai negeri, mahasiswa bahkan tukang becak. Penulis berharap bahwa buku ini akan memotivasi orang-orang untuk lebih banyak beramal dan bersedekah lebih dahsyat dalam hidup sesuai dengan tuntunan Islam. Pembaca diharapkan mampu meneladani pengalaman hidup sesuai dengan kisah didalam buku tersebut.
Ada tiga bab dalam buku ini. Masing-masing bab terdiri dari tulisan dengan beberapa tema dan kisah yang berbeda-beda.
Pada Bab I, penulis menjelaskan bahwa sedekah bisa membuat seorang menajadi kaya dengan dibarengi usaha, kerja keras dan tentunya do’a. Dalam bab ini, penulis juga menguraikan bahwasanya apa yang ada di langit dan di bumi hanyalah milik Allah Swt. Penulis tidak setuju dengan konsep Karl Marx (pendiri sosialisme) yang memandang bahwa kehidupan komunal yang tanpa hak milik (hal. 18).
Pada Bab II penulis menjelaskan kisah keajaiban setelah melakukan sedekah. Seperti kisah Pak Yanuar setelah beberapa tahun menikah belum dikaruniai anak, suatu saat di siang hari Pak Yanuar berjalan-jalan bersama istri disekitar rumah menjumpai orang tua renta yang berjualan bambu di pinggir jalan raya, kemudian Pak Yanuar memberikan nasi dan juga minuman untuk orang tua tersebut. Tiga bulan setelah kejadian tersebut, istri Pak Yanuar hamil dan diyakininya bahwa rezeki yang diperoleh adalah berkah dari sedekahnya. (hal 54).
Pada Bab III, penulis menjelaskan mengenai sedekah dapat membuat hidup menjadi berkah. Dalam bab ini dijelaskan bahwa bersedekah tidak harus menunggu kaya. Jika seumur hidup tidak kaya, maka ia tidak bersedekah. Bagi orang yang tidak mampu atau kurang berkecukupan, ia masih tetap bersedekah. Bahkan senyum merupakan sedekah kita kepada kepada orang lain. Rasulullah bersabda: “Senyum pada wajah saudaramu itu menjadi sedekah…” . (As-Shan’ani, Subul as-Salam, Juz 4, hal, 168).
Walhasil, buku ini adalah buku luar biasa yang menyajikan cerita kisah nyata bersedekah yang pernah dilakukan. Buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir seolah pembaca masuk dalam alur kisah tersebut. Dengan membaca buku ini diharapkan pembaca bisa mengambil hikmah, dan tentu saja bersegerak mengamalkan (Nggak Pake Lama) bersedekah untuk mendapat keberkahan dunia dan akhirat.
Wallahu’alam.