Jember, NU Online
Katib Syuriyah NU Jember, Dr. Kiai MN Harisudin, M.Fil. I menyayangkan sikap aparat yang anarkis dan represif dalam menghadapi demo-demo yang dilakukan mahasiswa. Demikian disampaikan Kiai M.N Harisudin di kediamannya, Ponpes Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember, menanggapi tindakan anarkis Satpol PP Jember yang menghalau demonstrasi mahasiswa di Pendopo Kabupaten Jember kemarin (23/5/2016).
Menurut Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember ini, demonstrasi mahasiswa sebagai media kritik sosial harus ditanggapi dengan ramah, bukan dengan amarah. “Mereka kan datang menyuarakan suara rakyat Jember yang menolak tambang di Jember karena diduga kuat mengandung madlarat yang besar. Mestinya ini ditanggapi dengan cara-cara yang ramah oleh aparat. Insya’allah, masalah akan selesai”, tukas Kiai MN Harisudin yang juga sekretaris YPNU Jember tersebut.
Dalam konteks tambang di Jember, menurut Kiai MN Harisudin yang juga Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur tersebut, PCNU Jember sudah melakukan serangkaian kajian serius tentang hal tersebut, baik melalui FGD, seminar dan acara yang lain. Hasilnya, bahwa tambang ini –jika dilakukan di Jember—akan berdampak negatif terhadap masa depan masyarakat Jember.
“ Dalam konsep fiqh al-bi’ah (fiqh lingkungan), alam ini dibuat bukan hanya untuk orang yang hidup di masa sekarang, namun juga untuk anak cucu kita di masa yang akan datang. Bisa jadi orang Jember yang sekarang sejahtera, namun nanti anak cucu kita yang akan mengalami penderitaan jika tambang ini dilakukan. Ini cara pandang yang harus kita pegangi”, tukas Kiai M.N Harisudin yang juga pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember.
Oleh karena itu, Kiai MN Harisudin yang juga menginginkan agar soal tambang di Jember bisa diselesaikan dengan cara-cara yang ma’ruf. Misalnya Bupati Jember, DPRD Jember, Ormas Islam, LSM dan para stake holders yang lain untuk duduk bersama menyelesaikan kasus tersebut.
“Saya haqqul yakin, Bupati Jember yang sekarang punya i’tikad yang sama dengan adik-adik PMII dan ormas Islam dalam hal menolak tambang. Jangan sampai ini merusak visi bersama kita untuk membangun masa depan Jember yang lebih baik ”, tukas kiai muda yang juga aktif sebagai penceramah di Jember 1 TV dan TV9 Surabaya tersebut.
(Humas NU Online/Anwari)