Oleh: Halimatus Sa’diyah
Jika kita mendengar kata-kata Ekonomi, tentunya yang ada dalam pikiran kita adalah seputar kegiatan produksi, konsumen, distribusi, dan tentunya yang berhubungan dengan uang. Memang betul ekonomi merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana setiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sejarah tentang pemikiran ekonomi menceritakan bahwasanya bapak ekonomi adalah Adam Smith. Adam Smith merupakan salah satu tokoh pemikir ekonomi klasik yang lahir sekitar abad ke-17 M, setelah runtuhnya masa ekonomi skolastik. Adam Smith terkenal dengan sistem ekonomi kapitalisnya, dengan sebuah karyanya yang berjudul The Wealth of Nation yang menjelaskan tentang kebebasan ekonomi.
Namun perlu diketahui juga, sebelum masa ekonomi klasik Adam Smith, pada abad ke-7 M sejarah mencatat bahwasanya pada masa itu ekonomi Islam mendapatkan masa kejayaannya. Rasulullah SAW merupakan pencetus dari ekonomi Islam. Ini artinya bapak Ekonomi Islam bukan Adam Smith, melainkan Rasulullah Saw. Jauh sebelumnya, Rasulullah sudah mengajukan bulir-bulir prinsip ekonomi Islam yang dikembangkan selanjutnya oleh sahabat, tabi’in, dan seterusnya.
Tak banyak perbedaan antara ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam, hanya saja yang membedakan dalam ekonomi Islam adalah perilaku manusia yang ditentukan berdasarkan aturan Islam. Selain itu jika didalam ekonomi konvensional hanya menitik beratkan pada profit oriented, maka ini berbeda dengan ekonomi Islam yang disamping memikirkan profit oriented tetapi juga mementingkan falah oriented. Profit oriented bersifat duniawi dan falah oriented bersifat ukhrawi.
Di dalam ekonomi klasik dijelaskan tentang adanya kebebasan ekonomi, yang mana pada sistem ini manusia dibebaskan untuk mencari kepuasan individu sesuai dengan cara yang mereka inginkan, begitu pula di dalam ekonomi Islam sistem kebebasan juga diterapkan sebagimana dalam ekonomi klasik, namun yang membedakan hanya jika didalam ekonomi Islam kebebasan individu untuk mencari kepuasan dirinya asalkan tidak menyalahi aturan yang diajarkan dalam Islam.
Pada masa itu juga lahir beberapa tokoh pemikir ekonomi Islam, serta kontribusi karyanya terhadap perkembanga ekonomi Islam. Karya-karya mereka memiliki dasar argumentasi religius dan intelektual yang kuat. Banyak diantara tokoh pemikir ekonomi Islam ini yang futuristik dimana pemikir-pemikir Barat baru mengkajinya beberapa abad kemudian. Pemikiran ekonomi Islam di kalangan pemikir ekonomi muslim banyak mengisi khazanah pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana barat masih dalam masa kegelapan. Pada masa itu, dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan dalam berbagai bidang. Ada dua tokoh pemiikir ekonomi Islam yang sering disebut sebagai bapak ekonomi Islam, yaitu Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyah.
Namun saat ini, teori ekonomi yang berkembang adalah pemikiran ekonomi dari pemikir-pemikir ekonomi Barat. Padahal, banyak pemikiran ekonomi mereka sesungguhnya telah dikaji terlebih dahulu oleh para pemikir ekonomi Islam sebelumnya. Hanya saja karena ekonomi Islam yang kembali jaya pada tahun 1970 an, membuat ekonomi Islam seolah-olah merupakan suatu ilmu pengetahun yang baru muncul. Padahal ekonomi Islam, merupakan peradaban ilmu yang sempat hilang.
Untuk itu, kita sebagai penerus intelektual muslim harus menjaga jangan sampai eksistensi khazanah keilmuan Islam seperti ekonomi Islam ini hilang. Atau bahkan sampai diadopsi oleh orang-orang kafir yang membuat runtuhnya peradaban keilmuan Islam.
Wallahu’alam. **