Pada hari Sabtu, 5 Desember 2015, Universitas Islam Jember yang menjadi tuan rumah kunjungan HH. Atmanivedena Swami dari Institute Isckon London Inggris. HH. Atmanivedena Swami yang tokoh Bhaktivedanta agama Hindu itu hadir bersama sejumlah rombongan Sakkhi tepat jam 09.00 Wib. Sementara, dari kalangang UIJ, hadir sekretaris YPNU Jember, Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil. I., Drs. H. Moh Qurthubi, M.Pd.I (Wakil Rektor UIJ Bidang Akademik), Drs. H. Saiful Bahri, M.Si (Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Manusia) dan Drs. H. Lukman Yasir, M.Si (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan). Tak kurang, 200 orang hadir dalam dialog agama tersebut. Acara meriah ini dilaksanakan di auditorium Universitas Islam Jember.
Dalam sambutannya, Sekretaris Yayayasn Pendidikan Nahdlatul Ulama Jember, Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil. I menyatakan bangga dan terima kasih atas kunjungan HH. Atmanivedena Swami dari London ini. “Atas nama Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama Jember, mewakili keluarga besar Universitas Islam Jember, kami mengucapkan selamat datang atas kehadiran HH. Atmanivedena Swami dan rombngan Sakkhi. Kami insya’allah sama misinya pada dengan anda”.
“Dalam ajaran Islam kami, seperti yang disampaikan oleh KH. Achmad Shidiq, Rois ‘Am PBNU (1984-1989) yang berasal dari Jember, ada Trilogi Ukuhuwah yang dikembangkan di Nahdlatul Ulama. Pertama, ukuhwah Islamiyah, yaitu persaudaraan yang didasarkan atas sama-sama Islam. Kedua, ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan atas dasar satu bangsa dan Negara. Dan ketiga, ukhuwah Basyariyah. Dalam misi perdamaian ini, kita menggunakan ukuhwah basyariyah ini ”, kata Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember ini.
Sementara, Kiai Harisudin yang juga Katib Syuriyah PCNU Jember ini juga menyitir syair Ibnu Arabi dalam Tarjuman al-Aswaq. “ Adinu bidinil hubbi aina tawajahat rakaibuhu fal hubbu dini waimani. Saya beragama dengan agama cinta. Kemana saja berlabuhnya kendaraan cinta, maka cinta adalah agama dan iman saya. Berawal dari cinta inilah, kami orang-orang Islam dan juga agama lain termasuk hindu, mari kita ciptakan perdamaian di dunia”, kata Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil. I yang juga Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut.
Sementara itu, HH. Atmanivedena Swami ini menekankan keharmonisan dan kedamaian untuk membangun peradaban manusia.” Di tengah-tengah peradaban manusia yang diambang kehancurannya ini, sudah selayaknya kita menyuguhkan keadaan sosial yang dipenuhi harmoni dan kedamaian. Kita melihat, dunia yang dipenuhi konflik: antar negara, antar agama, antar suku, makanya agama Hindu dan saya kira juga Islam ingin menghadirkan keadaan damai pada dunia”, kata HH. Atmanivedena Swami yang berasal dari Institut Isckon London tersebut.
“Kita sesungguhnya hanya beda nama. Seperti kita menyebut benda ini dengan Orange dalam bahasa Inggris, sementara orang India menyebut dengan Musambi dan orang Indonesia menyebutnya dengan jeruk. Sesungguhnya kita sama, hanya beda nama. Karena itu, mari atas kesamaan ini, kita bangun dan ciptakan dunia yang lebih harmoni dan lebih damai. Jangan perbesar perbedaan, namun kuatkan persamaan-persamaan kita sebagai manusia”, pungkas HH. Atmanivedena Swami tersebut.
Di akhir acara, Drs. H. Lukman Yasir, M.Si, selaku Wakil Rektor III Univ. Islam jember menguatkan pandangan HH. Atmanivedena Swami bahwa dalam Islam dianut ajaran Islam rahmatan lil alamin. “Termasuk di UIJ ini, tidak mungkin ada yang ekstrem seperti di Timur Tengah’, kata Lukman Yasir mengakhiri dialog tersebut setelah sebelumnya peserta banyak berdialog dengan HH. Atmanivedena Swami.
Acara dialog inipun ditutup dengan doa oleh sekretaris YPNU Jember, Dr. Kiai MN. Harisudin, M. Fil. I.
(Anwari/Kontributor NU Online).