Ajarkan Santri Kitab untuk Mendebat “Musuh NU”

Ada yang menarik dalam kurikulum di Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember. Menghadapi berbagai kelompok yang menyerang amaliyah Nahdlatul Ulama, pada semester ganjil 2015 ini diajarkan Kitab al-Hujaj al-Qathiyyah fi Shihhat al-Mu’taqadat wa al-Amaliya an-Nahdliyyat karya KH. Muhyiddin Abdusshomad yang juga Rois Syuriyah PCNU Jember.  Kitab yang berisi hujah amaliyah Nahdlatul Ulama itu diajarkan di pesantren Darul Hikam yang diasuh oleh Dr. Kiai M.N. Harisudin, M. Fil. I tersebut. 

Menurut Kiai M.N. Harisudin, kitab ini sangat penting diajarkan di Pesantren Darul Hikam mengingat minimnya pemahaman dalil-dalil Islam Ahlussunah Wal Jama’ah di kalangan santri dan  juga mahasiswa. Karena itu, setelah memohon perkenan ijin penulis (KH. Muhyidin Abdusshomad), Kiai M.N. Harisudin yang juga Katib Syuriyah PCNU Jember langsung mengajarkan kitab babon (induk) tentang dalil Ahlussunah wal Jama’ah. 

“Saya rasa, setelah melakukan evaluasi semester kemarin, menjadi sangat penting mengajarkan doktrin dan dalil-dalil amaliyah Nahdlatul Ulama seperti yasinan, tahlilan, maulid nabi, dan tradisi lain yang berkembang di masyarakat Nahdliyin. Selama ini, tema-tema ini yang menjadi objek serangan kaum wahabi, Syiah, HTI dan sebagainya. Kalau generasi muda NU tidak tahu kan lucu ”, tukas Kiai muda yang juga Wakil Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr PWNU Jawa Timur tersebut. 

Harapannya agar para santri bisa memahami dan kemudian mereka bisa mendakwahkan dalil Islam Ahlusssunah Wal Jama’ah di tempat masing-masing. Sebagaimana maklum, mereka yang umumnya perempuan dan berjumlah hampir seratusan ini umumnya berasal dari berbagai kota di Jawa Timur seperti Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, dan Bali. 

“Bahkan, saya berharap, para santri srikandi ini bisa menjadi trainer untuk pelatihan ASWAJA  di tempatnya masing-masing dan bahkan seluruh kota di Indonesia. Karena mereka nantinya juga akan dilatih secara khusus mendalami Kajian ASWAJA”, kata pengasuh Ponpes Darul Hikam, Dr. Kiai M.N. Harisudin, M. Fil. I yang juga Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember.  (Humas NU/Anwari).

Bagikan :

Facebook
WhatsApp
Telegram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Postingan Terkait

Segudang Keuntungan Kuliah Sambil Mondok

Menjalani aktivitas kuliah sekaligus sebagai santri di pondok pesantren? Apa untungnya? Jawabannya banyak. Mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu umum tetapi juga ilmu agama yang mumpuni.